A Thousand Splendid Suns Sampul buku edisi bahasa |
Pengarang | Khaled Hosseini |
---|
Penerjemah | Berliani M. Nugrahani[1] |
---|
Negara | Amerika Serikat |
---|
Bahasa | Inggris (asli) |
---|
Genre | Novel |
---|
Penerbit |
- Riverhead Books (AS)
- Mizan (Indonesia)[1]
|
---|
Tanggal terbit | 22 Mei 2007 (AS) November 2007 (Indonesia)[1] |
---|
Jenis media | Kertas |
---|
Halaman | 384 (AS) 516 (Indonesia)[1] |
---|
A Thousand Splendid Suns adalah sebuah novel karangan penulis berkebangsaan Afganistan-Amerika Serikat, Khaled Hosseini tahun 2007. Novel ini adalah novel keduanya setelah The Kite Runner pada tahun 2003. Kisah novel ini berfokus pada lika-liku perjalanan hidup dua orang perempuan Afganistan yang hidup di tengah hiruk-pikuk pemerintahan Afganistan dari tahun 1960 sampai 2003. Novel ini dirilis pada tanggal 22 Mei 2007 di Amerika Serikat dan mendapat ulasan positif dari Kirkus,[2][3] Publishers Weekly,[4] Library Journal, dan Booklist serta menduduki posisi 2 di Amazon.com sebagai novel terlaris bahkan sebelum jadwal perilisannya.[5]
Di Indonesia, novel ini diterjemahkan oleh Berliani M. Nugrahani dan diterbitkan pertama kali pada bulan November 2007 oleh penerbit Mizan.[1]
Judul
Judul novel ini, sebagaimana yang dijelaskan di halaman awal novel, berasal dari salah satu kutipan dalam puisi penyair terkenal Iran pada abad ke-17, Saib Tabrizi:[6]
- "One could not count the moons that shimmer on her roofs. And the thousand splendid suns that hide behind her walls"
- ("Siapapun takkan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar diatas atap, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dinding.")
Sinopsis
Novel ini berlatar belakang kehidupan Afghanistan selama masa-masa perang (1960-an sampai 2000-an). pada awal cerita ini, tokoh utamanya adalah seorang wanita bernama Mariam tetapi kemudian di pertengahan cerita, ada tokoh lain bernama Laila yang juga menjadi bagian dari tokoh utama.
Mariam adalah seorang gadis kecil yang merupakan harami (anak haram) dari seorang saudagar kaya bernama Jalil. Ibu Mariam sendiri dulunya adalah mantan pelayan di rumah Jalil. Tetapi karena masyarakat tidak mengakui adanya anak haram di dalam sebuah keluarga maka Mariam dan ibunya harus menyingkir dan memiliki kehidupan sendiri.
Jalil sering menjenguknya dan membawakannya hadiah-hadiah kecil. Jalil selalu menceritakan tentang keindahan kota Herat yang tidak pernah diinjak oleh Mariam, tentang gedung bioskop yang dimilikinya sampai bagaimana lezatnya sebuah es krim. Mariam begitu memuja Jalil sementara ibunya begitu membencinya. Mariam selalu berpikir bahwa Jalil menyayanginya. Sedangkan menurut ibunya, tak ada yang mau menyayanginya karena dia seorang harami. Hingga suatu hari Mariam minta dibawa oleh Jalil ke Herat untuk menjawab segala keingintahuannya tentang cerita-ceritanya, namun Jalil tidak mengizinkan. Tentu saja Jalil akan malu karena secara sosial, Mariam bukan anak yang diinginkan. Terlebih lagi Jalil sudah memiliki 3 orang istri sah.
Hingga pada suatu hari Mariam nekad untuk menemui Jalil walaupun tidak mendapat izin dari ibunya. Ternyata benar, Jalil memang tidak menginginkannyanya. Dia sangat menyesali keinginannya untuk datang ke Herat menemui Jalil. Terlebih lagi, kenekatan Mariam untuk menemui Jalil harus dibayar mahal. Sepulangnya dari sana, Mariam menemui ibunya tewas gantung diri.
Selepas kematian ibunya, Jalil membawa Mariam ke rumah mewahnya. Jalil dan istri-istrinya menjodohkan Mariam dengan seorang saudagar berumur 45 Tahun bernama Rasheed. Sementara saat itu umur Mariam masih 15 Tahun. Tanpa pilihan, dia akhirnya dipersunting oleh Rasheed dan dibawa ke Kabul. Disana, kehidupan pernikahan Mariam seperti neraka. Mariam harus menanggung siksaan dan perihnya luka fisik maupun luka batin yang disayatkan sang suami. Namun, ditengah-tengah penderitannya itu, hadirlah secercah mentari surga lewat sesosok gadis remaja bernama Laila yang kelak akan mengubah kehidupan Mariam.
Adaptasi film
Columbia Pictures memiliki hak atas pengadaptasian novel ini ke layar lebar. Meskipun produksinya masih belum dimulai, Steven Zaillian sudah mengkonfirmasi bahwa ia sedang menulis skenario untuk film ini. Sedangkan Scott Rudin dikabarkan akan menjadi produser film ini.[7]
Referensi
Pranala luar