Wahyu 6
Wahyu 6 (disingkat "Why 6") adalah bagian dari Wahyu kepada Yohanes, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Pengarangnya diyakini adalah Yohanes bin Zebedeus, seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[3][4][5] Teks
StrukturPembagian isi pasal:
Ayat 6
Satu khoinix rupanya adalah jatah makanan satu orang sehari, sementara satu dinar (denarius) adalah upah harian seorang tentara atau pekerja biasa (Matius 20:2, "ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari," dan Tacitus, 'Ann.,' 1:17, 26, "Ut denarius diurnum stipendium foret." Bandingkan Tobit 5:14, di mana satu drakhma setara dengan satu denarius/dinar). Satu khoinix merupakan seperdelapan modius, dan satu denarius biasanya dapat membeli satu modius gandum. Jadi, harga yang dinyatakan itu menunjukkan kelangkaan pangan, meskipun bukan tidak ada makanan, karena upah harian seseorang hanya cukup untuk membeli sedikit makanan. Jelai, makanan yang lebih kasar, bernilai sepertiga harga gandum, dengan susah payah mencukupi satu keluarga. Karenanya, ayat ini menubuatkan musim kelangkaan pangan, meskipun dalam murka-Nya, Allah masih berbelas kasihan (bandingkan dengan hukuman yang mengancam pada Imamat 26:23–26, yaitu pedang, sampar, dan kelaparan; yang juga tersirat dalam pernyataan, "Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu").[8]
Menggambarkan batas kekuasaan yang diberikan kepada penunggang kuda hitam. "Minyak" dan "anggur" merupakan bahan makanan umum (bandingkan Mazmur 104:14, 15: "Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang +menyegarkan hati manusia." dan Yoel 1:10, "Ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis."). Wordsworth menafsirkan "minyak dan anggur rohani" yang diartikan "anugerah", yang dipakai dengan lambang-lambang tersebut dalam nubuat kuno pada Mazmur 23:4, 5, dan juga dari perkataan dan perbuatan Kristus, orang Samaria yang murah hati, membubuhkan minyak dan anggur pada luka-luka korban perampokan, menggambarkan hakikat manusia, yang terbaring di tengah jalan."
Ayat 11
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Informasi yang berkaitan dengan Wahyu 6 |