Lokasi Tugu Peringatan Korban Sipil Pendudukan Jepang di Singapura
Tugu Peringatan untuk Korban Sipil Pendudukan Jepang, biasanya disebut Tugu Peringatan Korban Sipil Perang (bahasa Tionghoa: 日本占领时期死难人民纪念碑; bahasa Melayu: Tugu Peringatan Bagi Mangsa Awam Pemerintahan Jepun) adalah sebuah tugu peringatan peringatan dan markah tanah warisan di Singapura. Tugu ini dibangun untuk memperingati korban sipil yang tewas selama Pendudukan Jepang di Singapura semasa Perang Dunia II. Tugu Peringatan Korban Sipil Perang berada di taman yang tenang di tengah lalu lintas kota yang sibuk dekat Padang dan City Hall Singapura. Terletak dalam Taman Peringatan Perang di Beach Road dalam Central Area, distrik bisnis pusat Singapura, tugu ini biasanya mudah dikenali di sebagian besar latar belakang yang mencakup lanskap CBD.
Sejarah
Selama pendudukan Kekaisaran Jepang di Singapura semasa Perang Pasifik (1942–1945), ribuan etnis Tionghoa tewas dalam Pembantaian Sook Ching. Dalam upaya untuk menyingkirkan elemen-elemen anti-Jepang di Singapura, pria Tionghoa berusia antara 18 dan 50 tahun harus melapor kepada Kempeitai, polisi militerAngkatan Darat Kekaisaran Jepang. Jumlah korban tewas dilaporkan 6.000 oleh pihak Jepang, namun perkiraan resmi berkisar antara 25.000 dan 50.000.[1]
Pada Februari 1962, jenzah-jenazah milik korban sipil pendudukan Jepang digali di kawasan-kawasan seperti Siglap, Changi, dan Bukit Timah. Kamar Dagang dan Industri Tionghoa Singapura (SCCC) mengambil tanggung jawab untuk mengumpulkan jenazah-jenazah tersebut dan membangun sebuah tugu peringatan.
Pada 13 Maret 1963, Perdana MenteriLee Kuan Yew menyisihkan sebidang tanah di Beach Road untuk pembangunan sebuah tugu peringatan yang didedikasikan bagi para warga sipil yang tewas dalam Perang Dunia II.[2] SCCC membentuk sebuah komite dana yang kemudian diperbesar untuk memasukkan semua kelompok etnis karena respon yang baik dari masyarakat. Dengan dukungan dari Pemerintah dan sumbangan-sumbangan dari masyarakat umum, pembangunan tugu peringatan tersebut dapat dimulai.
Pembangunan tugu peringatan ini dimulai pada 23 April 1966 dan selesai pada bulan Januari 1967 dengan total biaya pembangunan sekitar SGD.500.000.[3]
Pada 15 Februari 1967, Tugu Peringatan Korban Sipil Perang diresmikan oleh perdana menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew,[2][3] yang meletakkan karangan bunga di tugu peringatan tersebut. Setiap tahun pada 15 Februari (Hari Pertahanan Total di Singapura, yang memperingati penyerahan Singapura kepada Jepang tahun 1942), sebuah upacara peringatan diselenggarakan di Tugu Peringatan Korban Sipil Perang untuk mengenang para korban perang.