Tsessebe atau sassaby (Damaliscus lunatus lunatus) adalah salah satu subspesies antelop Damaliscus lunatus dari genus Damaliscus dan subfamili Alcelaphinae dari famili Bovidae. Tsessebe banyak ditemukan di Angola, Zambia, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Eswatini dan Afrika Selatan.[2][3][4] Tsessebe adalah antelop tercepat di Afrika[5] dan bisa berlari dengan kecepatan 90 km/jam.[6]
Tsessebe memiliki panjang tubuh 150 hingga 230 cm.[7] Ia adalah hewan yang cukup besar, di mana jantan memiliki berat 137 kg dan betina 120 kg.[8] Tanduknya memiliki panjang 37 cm pada betina dan 40 cm pada jantan. Tanduk berperan penting, khususnya bagi pejantan dalam pertarungan maupun memikat pasangan.[8] Tubuhnya berwarna coklat. Bagian depan wajah dan ekornya berwarna hitam; kaki depan dan paha berwarna keabu-abuan atau hitam kebiruan. Kaki belakang berwarna kuning kecoklatan dan perut berwarna putih.[9] Di alam liar, tsessebe biasanya hidup hingga 15 tahun, namun di sejumlah tempat, harapan hidupnya berkurang karena kehilangan habitat dan perburuan liar.[9]
Tsessebe adalah hewan herbivora[10] yang tinggal di padang rumput, dataran terbuka, dan sabana, selain itu juga ditemukan di dataran tinggi dan sangat jarang di dataran datar di bawah 1500 m di atas permukaan laut.[11] Tsessebe yang hidup di Taman Nasional Serengeti biasanya makan di pagi hari antara jam 8:00 dan 9:00 pagi dan pada sore hari setelah jam 4:00 sore. Periode sebelum dan sesudah makan dihabiskan untuk beristirahat, mencerna makanan dan minum saat musim kemarau. Tsessebe dapat melakukan perjalanan hingga 5 km untuk mencari sumber air. Untuk menghindari sengketa teritorial, tsessebe biasanya melakukan perjalanan di perbatasan, meskipun itu membuat mereka rentan diserang singa dan macan tutul.
Lokasi Pengunjung: 3.135.206.238