PROFILPELAJAR.COM

Tetsu Nakamura
Tetsu Nakamura
	Mitsuji Suzuka, Duta Besar untuk Afghanistan, melakukan upacara penobatan di Kediaman Resmi Duta Besar di Kabul pada 17 November 2016.
Nama asal	中村哲
Lahir	15 September 1946; Fukuoka, Jepang
Meninggal	4 Desember 2019 (umur 73); Jalalabad, Afganistan
Sebab meninggal	Luka tembak
Kebangsaan	Jepang; Afganistan;
Nama lain	Kaka Murad (کاکا مراد); Kaka Nakamura (کاکا ناکامورا)
Almamater	Universitas Kyushu
Pekerjaan	Dokter
Suami/istri	Naoko Nakamura
Kerabat	Ashihei Hino (paman)
Penghargaan	Ramon Magsaysay Award (2003); Hadiah Budaya Asia Fukuoka (2013); Penghargaan Kan Kikuchi (2013); Ordo Matahari Terbit (2016);
Situs web	www.peshawar-pms.com
	Penghargaan (2020) Padma Shri in social work (en) ; (2019) The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Rosette (en) ; (2014) Shiroyama Saburō Prize (en) ; (2013) Hadiah Budaya Asia Fukuoka; (2013) Kikuchi Kan Prize (en) ; (2003) Ramon Magsaysay Award ;

Tetsu Nakamura (中村哲code: ja is deprecated , Nakamura Tetsu, bahasa Pashtun: تېڅو ناکامورا), juga dikenal sebagai Kaka Murad (کاکا مراد, yang berarti "Paman Murad" dalam bahasa Pashtun dan Persia) (15 September 1946 – 4 Desember 2019),^[3] adalah seorang dokter asal Jepang dan juga warga negara kehormatan Afganistan yang mengepalai Peace Japan Medical Services (PMS), sebuah kelompok bantuan yang dikenal sebagai Peshawar-kai dalam bahasa Jepang. Dia adalah penerima Ramon Magsaysay Award — sering disebut sebagai Hadiah Nobel-nya Asia — untuk perdamaian dan pemahaman internasional.^[4]

Salah satu koleganya, Kazuya Ito, yang adalah seorang spesialis pertanian yang mengerjakan pembangunan saluran irigasi di Distrik Kuz Kunar, Provinsi Nangarhar, Afganistan, diculik dan dibunuh oleh gerilyawan Taliban pada 2008 ketika ia dalam perjalanan ke situs proyek irigasi di daerah tersebut.^[5] Nakamura terus bekerja di negara itu dan kemudian mengabdikan diri untuk membangun proyek kanal sendiri, mengambil air dari Sungai Kunar di Afganistan timur. Nakamura telah berjasa karena mengubah daerah gurun yang luas di Gamberi, di pinggiran Jalalabad di Provinsi Nangarhar, menjadi hutan yang subur dan lahan pertanian gandum yang produktif. Selain proyek irigasi, ia juga membangun dua rumah sakit dan dua masjid.^[6] Pada tanggal 7 Oktober 2019, presiden Afganistan Ashraf Ghani memberikan kewarganegaraan kehormatan Afganistan kepada Nakamura sebagai pengakuan atas pekerjaan kemanusiaannya yang telah berlangsung lama.

Pada 4 Desember 2019, ketika Nakamura menuju tempat kerjanya dengan kendaraan di Jalalabad, Afganistan, ia dibunuh oleh orang-orang bersenjata bersama pengawal dan sopirnya. Dia meninggal karena luka-lukanya di Bandara Jalalabad ketika dia sedang bersiap untuk diterbangkan ke rumah sakit militer yang dioperasikan A.S. di Bagram dekat Kabul.^[7]

Kehidupan awal dan pendidikan

Nakamura lahir di Fukuoka, sebuah kota di Prefektur Fukuoka di pantai utara pulau Kyushu Jepang. Dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Kyushu pada tahun 1973,^[8] setelah belajar di Sekolah Dasar Koga Nishi,^[9]^[10] SMP Seinan Gakuin,^[11] dan SMA Fukuoka Prefektur Fukuoka.^[12]

Penghargaan

Nakamura menerima Penghargaan Ramon Magsaysay pada tahun 2003.^[4] Ia dianugerahi Penghargaan Fukuoka (Grand Prize) pada tahun 2013.^[13] Ia dianugerahi Penghargaan Kan Kikuchi dari Masyarakat untuk Promosi Sastra Jepang pada 2013.^[14] Pada 2016, namanya masuk dalam Earth Hall of Fame di Kyoto.^[15] Ia mendapatkan penghargaan Ordo Matahari Terbit (Sinar Emas dan Perak) pada tahun 2016.^[16] Pada tahun 2018, ia menerima medali nasional Afganistan.^[17] Pada 7 Oktober 2019, ia dianugerahi kewarganegaraan kehormatan Afganistan atas pengabdiannya yang sudah lama di negara itu.^[18]