Teologi Yohanes Calvin

Litograf Yohanes Calvin, sekitar tahun 1830.

Teologi Yohanes Calvin telah berpengaruh dalam perkembangan sistem kepercayaan yang sekarang dikenal sebagai Calvinisme dan dalam pemikiran Protestan pada umumnya. Telah terjadi perselisihan pendapat di antara pakar mengenai sejauh mana Calvinisme yang belakangan sesuai dengan teologi Calvin sendiri.

The Encyclopedia of Christianity mengatakan bahwa

Pentingnya teologi terkait erat dengan upaya sistematisasi doktrin Kristen. Dalam doktrin predestinasi; dalam pembedaannya yang sederhana dan berdasarkan pada eskatologinya antara yang karya keselamatan yang imanen dan yang transenden, yang bertumpu pada Kristologi dan sakramen-sakramen; dan penekanannya pada pekerjaan Roh Kudus dalam menghasilkan ketaatan iman dalam regenerasi (tertius usus., atau apa yang disebut penggunaan hukum yang ketiga), dia memaparkan ortodoksi yang kelak memiliki dampak yang kekal atas teologi Hervormd.[1]

Publikasi

Calvin mengembangkan teologinya dalam tafsiran-tafsiran Alkitabnya serta khotbah-khotbah dan risalah-risalahnya, tapi ungkapan pandangannya yang paling padat ditemukan dalam magnum opus-nya, Institutio: Pengajaran Agama Kristen. Ia memaksudkan buku ini dapat digunakan sebagai ringkasan dari pandangannya tentang teologi Kristen dan bahwa buku itu dapat dibaca dalam hubungannya dengan tafsiran-tafsirannya.[2] Berbagai edisi dari karya ini merentang hampir sepanjang kariernya sebagai seorang pembaharu, dan revisi berturut-turut dari buku ini menunjukkan bahwa teologinya tidak banyak berubah sejak masa mudanya hingga kematiannya.[3] Edisi pertama tahun 1536 hanya terdiri dari enam bab. Edisi kedua, yang diterbitkan pada 1539, tiga kali panjangnya karena ia menambahkan bab-bab pada pokok-pokok yang muncul dalam karya Melanchthon Loci Communes. Pada tahun 1543, ia kembali menambahkan bahan baru dan memperluas bab tentang Pengakuan Iman Rasuli. Edisi terakhir dari Institutio muncul pada tahun 1559. Saat itu, karyanya terdiri dari empat buku dengan delapan puluh bab, dan masing-masing buku itu diberi nama sesuai dengan pernyataan dari Pengakuan Iman Rasuli: Buku 1 tentang Allah Sang Pencipta, Buku 2 tentang Sang Penebus di dalam Kristus, Buku 3 tentang menerima Anugerah Kristus melalui Roh Kudus, dan Buku 4 tentang Masyarakat Kristus atau Gereja.[4]

Tema

Kitab suci

Halaman judul dari edisi terakhir dari magnum opus Calvin, Institutio Christiane Religionis, yang merangkum teologinya.

Pernyataan pertama dari Institutio mengakui tema utamanya. Dikatakan bahwa keseluruhan hikmat manusia terdiri dari dua bagian: pengetahuan tentang Allah dan tentang diri kita sendiri.[5] Calvin berpendapat bahwa pengetahuan Allah tidak melekat pada manusia ataupun dapat ditemukan dengan mengamati dunia ini. Satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan mempelajari Kitab Suci. Calvin menulis, "Siapa pun yang ingin sampai kepada Allah sang Pencipta, ia membutuhkan Kitab Suci sebagai Panduan dan Gurunya."[6] Calvin tidak mencoba untuk membuktikan otoritas Kitab Suci melainkan menjelaskannya sebagai autopiston atau membuktikan dirinya sendiri. Ia membela pandangan tentang Allah yang trinitarian dan dalam sebuah polemik yang keras melawan Gereja Katolik, ia berpendapat bahwa gambar-gambar Allah akan membawa kepada penyembahan berhala.[7]

Calvin menganggap Kitab Suci itu megah namun juga sederhana. Menurut Ford Lewis Battles, Calvin telah menemukan bahwa "keagungan gaya dan keagungan pemikiran tidaklah sama."[8]

Pemeliharaan ilahi

Di akhir buku pertama dari Institutio, ia mengemukakan pandangannya tentang pemeliharaan ilahi, katanya, "Dengan Kuasa-Nya Allah menghargai dan menjaga Dunia yang Ia ciptakan dan dengan Pemeliharaan-Nya ia mengatur Bagian-bagian individunya.[9] Manusia tidak dapat sepenuhnya memahami mengapa Allah melakukan tindakan tertentu, tetapi hal apa pun yang baik atau jahat yang mungkin orang lakukan, upaya mereka pada akhirnya akan menghasilkan pelaksanaan kehendak dan penghakiman Allah."[10]

Dosa

Buku kedua dari Institutio meliputi beberapa esai tentang dosa asal dan kejatuhan manusia, yang secara langsung merujuk kepada Agustinus, yang mengembangkan doktrin-doktrin ini. Ia sering mengutip para Bapa Gereja untuk membela perjuangan reformasi terhadap tuduhan bahwa para reformator menciptakan teologi baru.[11] Dalam pandangan Calvin, dosa dimulai dengan kejatuhan Adam dan menyebar ke seluruh umat manusia. Dominasi dosa ini sempurna hingga semua orang didorong kepada kejahatan.[12] Dengan demikian manusia yang telah jatuh ke dalam dosa memang membutuhkan penebusan yang dapat ditemukan di dalam Kristus. Tapi sebelum Calvin menguraikan doktrin ini, ia menggambarkan situasi khusus dari orang-orang Yahudi yang hidup pada masa Perjanjian Lama. Allah membuat perjanjian dengan Abraham, menjanjikan kedatangan Kristus. Oleh karena itu, Perjanjian yang Lama itu tidak bertentangan dengan Kristus, melainkan merupakan kelanjutan dari janji Allah. Calvin kemudian menjelaskan Perjanjian yang Baru dengan menggunakan bagian dari Pengakuan Iman Rasuli yang menggambarkan Kristus menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus dan akan kembali lagi untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Bagi Calvin, seluruh ketaatan Kristus kepada Bapa menghapuskan perselisihan antara manusia dan Allah.[13]

Pendamaian

R. T. Kendall telah berpendapat bahwa pandangan Calvin tentang pendamaian berbeda dengan pandangan kaum Calvinis di kemudian hari, terutama kaum Puritan. Kendall menafsirkan bahwa Calvin percaya bahwa Kristus mati untuk semua orang, tapi hanya bersyafaat untuk mereka yang terpilih.

Tesis Kendall telah dibantah oleh Paul Helm, yang berpendapat bahwa "baik Calvin maupun kaum Puritan mengajarkan bahwa Kristus mati bagi orang-orang pilihan dan bersyafaat untuk orang-orang pilihan."[14]

Persatuan dengan Kristus

Dalam buku ketiga dari Institutio, Calvin menjelaskan bagaimana persatuan rohani Kristus dengan umat manusia dicapai. Ia pertama-tama mendefinisikan iman sebagai pengetahuan yang kukuh dan pasti tentang Allah dalam Kristus. Efek langsung dari iman adalah pertobatan dan pengampunan dosa. Hal ini diikuti oleh pembaharuan rohani, yang memulihkan keadaan orang percaya kepada keadaan kudus sebelum pelanggaran oleh Adam. Namun, kesempurnaan sempurna tidak dapat dicapai dalam kehidupan ini, dan orang-orang percaya terus-menerus berjuang melawan dosa.[15] Beberapa bab kemudian membahas tema pembenaran oleh iman saja. Calvin mendefinisikan pembenaran sebagai "penerimaan oleh Allah yang dengannya Ia memandang kita sebagai orang benar yang telah Ia terima ke dalam anugerah."[16] Dalam definisi ini, jelas bahwa Allah-lah yang memulai dan menyelesaikan tindakan itu dan bahwa manusia tidak memainkan peran apapun; Allah sepenuhnya berdaulat dalam keselamatan.[17] Menurut Alister McGrath, Calvin memberikan jawaban kepada masalah Reformasi tentang bagaimana masalah bagaimana pembenaran berkaitan dengan pengudusan. Calvin menyatakan bahwa keduanya berasal dari persekutuan dengan Kristus. McGrath mencatat bahwa sementara Martin Bucer menyarankan bahwa pembenaran itu menyebabkan pembaharuan (moral), Calvin berpendapat bahwa "baik pembenaran maupun pembaharuan adalah hasil dari persekutuan orang percaya dengan Kristus melalui iman."[18]

Predestinasi

Menjelang bagian akhir Institutio, Calvin menjelaskan dan membela doktrin predestinasi, sebuah doktrin yang dikemukakan oleh Agustinus yang melawan ajaran Pelagius. Sesama teolog yang mengikuti tradisi Augustinian pada titik ini termasuk Thomas Aquinas dan Martin Luther,[19] meskipun rumusan Calvin tentang doktrin ini melangkah lebih jauh daripada tradisi yang berkembang sebelumnya.[20] Prinsipnya, dalam kata-kata Calvin, adalah bahwa "Semuanya tidak diciptakan dalam tingkat yang sama, namun sebagian ada yang ditakdirkan kepada hidup kekal, sementara yang lainnya kepada kebinasaan kekal; dan, dengan demikian, karena masing-masing telah diciptakan dengan satu tujuan atau yang lainnya dari keduanya, kita dapat mengatakan bahwa ia telah predestinasikan kepada kehidupan atau maut."[21]

Doktrin predestinasi "tidak berdiri pada awal sistem dogmatis seperti yang terjadi pada Zwingli atau Beza", tapi, menurut Fahlbusch, "doktrin itu cenderung hancur melalui kerangka soteriologis-Kristologis."[22] Berbeda dengan beberapa Reformator Protestan lainnya, Calvin mengajarkan predestinasi ganda. Bab 21 dari Buku III Institutio ini disebut "Tentang pemilihan yang kekal, yang dengannya Allah telah menetapkan sebagian kepada keselamatan, dan yang lainnya kepada kehancuran".

Eklesiologi dan sakramen-sakramen

Buku terakhir dari Institutio menjelaskan apa yang ia anggap sebagai Gereja yang sejati dan pelayanannya, wewenang, dan sakramen-sakramen. Ia membantah klaim paus yang menyatakan dirinya memiliki keutamaan dan tuduhan bahwa para reformator itu skismatik. Bagi Calvin, Gereja didefinisikan sebagai tubuh orang-orang percaya yang menempatkan Kristus sebagai kepalanya. Menurut definisi ini, hanya ada satu Gereja yang "katolik" atau "universal". Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa para reformator "harus meninggalkan mereka, supaya kita bisa datang kepada Kristus."[23] Para pendeta Gereja digambarkan dari sebuah perikop dari Surat Efesus, dan mereka terdiri dari para rasul, nabi, penginjil, gembala, dan pujangga gereja. Calvin menganggap yang ketiga jabatan yang pertama bersifat sementara, dibatasi keberadaannya di masa Perjanjian Baru. Dua jabatan yang terakhir ditetapkan di gereja di Jenewa. Meskipun Calvin menghargai karya konsili-konsili ekumenis, ia menganggap semua itu harus taat kepada Firman Allah di dalam Alkitab. Dia juga percaya bahwa kekuasaan sipil dan gereja harus terpisah dan tidak saling mencampuri.[24]

Calvin mendefinisikan sakramen sebagai tanda duniawi yang berhubungan dengan janji dari Allah. Ia menerima hanya dua sakramen yang sah di bawah perjanjian yang baru: baptisan dan Perjamuan Tuhan (melawan Katolik yang menerima tujuh sakramen). Ia sama sekali menolak doktrin Katolik tentang transubstansiasi dan perlakukan terhadap Perjamuan sebagai pengurbanan. Ia juga tidak bisa menerima doktrin Lutheran tentang kesatuan sakramental di mana Kristus berada "di dalam, bersama, dan di bawah" unsur-unsur sakramen. Pandangannya sendiri dekat dengan pandangan simbolik Zwingli, tapi tidak identik. Bukannya menganggap sakramen semata-mata bersifat simbolik, Calvin mengatakan bahwa dengan partisipasi dari Roh Kudus, iman itu dipelihara dan diperkuat oleh sakramen. Dalam kata-katanya, ritus ekaristi adalah "rahasia yang terlalu luhur untuk saya pahami dengan pikiran saya atau untuk diungkapkan dengan kata-kata saya. Saya mengalaminya dan bukan memahaminya."[25] Keith Mathison coined the word "suprasubstantiation" (in distinction to transubstantiation or consubstantiation) to describe Calvin’s doctrine of the Lord's Supper.[26][27]

Sama dengan para Reformator Protestan lainnya, Calvin percaya bahwa hanya ada dua sakramen, yakni baptisan dan Perjamuan Tuhan. Calvin juga mengakui bahwa penahbisan juga bisa disebut sakramen, tetapi menyarankan bahwa itu adalah "ritual khusus untuk fungsi tertentu."[28]

Calvin percaya akan baptisan anak-anak, dan menghabiskan satu bab dalam bukunya Institutio untuk membahas masalah ini.

Calvin percaya akan kehadiran rohani yang nyata dari Kristus di dalam Ekaristi.[29] Bagi Calvin, kesatuan dengan Kristus berada di tengah-tengah Perjamuan Tuhan.

Menurut Brian Gerrish, ada tiga interpretasi yang berbeda tentang Perjamuan Tuhan dalam teologi Protestan non-Lutheran:

  1. Simbolis memorialisme, ditemukan dalam Zwingli, yang menganggap unsur-unsur sakramen hanya sebagai tanda yang menunjuk ke peristiwa masa lalu;
  2. Simbolis paralelisme, yang dicirikan oleh Bullinger, yang melihat tanda itu menunjuk kepada "suatu peristiwa yang terjadi secara bersamaan pada masa kini" bersama-sama dengan tanda itu sendiri; dan
  3. Simbolis instrumentalisme, pandangan Calvin, yang menyatakan bahwa Ekaristi adalah "peristiwa yang terjadi sekarang yang benar-benar dihadirkan melalui tanda-tandanya."[30]

Teologi sakramental Calvin dikritik para penulis Reformasi generasi selanjutnya. Salah satu contohnya adalah Robert L. Dabney yang menyebutkan bahwa teologi Calvin "not only incomprehensible but impossible. (tidak dapat dimengerti, bahkan mustahil.)"[31]

Kontroversi

Joachim Westphal tidak setuju dengan teologi Calvin tentang ekaristi.

Teologi Calvin bukan tanpa kontroversi. Pierre Caroli, seorang pendeta Protestan di Lausanne menuduh Calvin serta Viret dan Farel menganut Arianisme pada tahun 1536. Calvin membela keyakinannya tentang Trinitas dalam Confessio de Trinitate propter calumnias P. Caroli.[32] Pada tahun 1551 Jérôme-Hermès Bolsec, seorang dokter di Geneva, menyerang doktrin predestinasi Calvin dan menuduhnya membuat Allah sebagai penyebab dosa. Bolsec diusir dari kota itu, dan setelah kematian Calvin, ia menulis sebuah biografi yang sangat menjelek-jelekkan karakter Calvin.[33] Pada tahun berikutnya, Joachim Westphal, seorang pendeta Gnesio-Lutheran di Hamburg, mengutuk Calvin dan Zwingli sebagai bidat karena menolak doktrin ekaristi tentang persatuan tubuh Kristus dengan unsur-unsur sakramen. Tulisan Calvin Defensio sanae et orthodoxae doctrinae de sacramentis (Pembelaan atas yang Doktrin yang Sadar dan Ortodoks mengenai Sakramen) adalah tanggapannya pada tahun 1555.[34] Pada tahun 1556 Justus Velsius, seorang pembangkang Belanda, menggelar perdebatan terbuka dengan Calvin selama kunjungannya ke Frankfurt. Di situ Velsius membela kehendak bebas melawan doktrin predestinasi Calvin. Setelah hukuman matis atas Servetus, seorang rekan dekat dari Calvin, Sebastian Castellio, memisahkan diri dengan dia karena perlakuannya terhadap para bidat. Dalam tulisan Castellio Risalah Bidah (1554), ia menuntut agar perhatian difokuskan kepada ajaran moral Kristus dan bukan pada kesia-siaan teologi,[35] dan ia kemudian mengembangkan teori toleransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip alkitabiah.[36]

Calvin dan orang-orang Yahudi

Para pakar telah memperdebatkan pandangan Calvin tentang orang-orang Yahudi dan Yudaisme. Sebagianberpendapat bahwa Calvin adalah orang yang paling terbuka terhadap orang Yahudi di antara semua reformis dari masanya, terutama bila dibandingkan dengan Martin Luther.[37] Yang lainnya berpendapat bahwa Calvin jelas-jelas berada di kelompok anti-semit.[38] Namun para pakar sepakat bahwa penting kita membedakan antara pandangan Calvin tentang orang Yahudi di Alkitab dan sikapnya terhadap orang-orang Yahudi kontemporer. Dalam teologinya, Calvin tidak membedakan antara perjanjian Allah dengan Israel dan Perjanjian yang Baru. Dia menyatakan, "semua anak-anak perjanjian, yang dilahirkan kembali dari Allah, telah mematuhi perintah iman yang bekerja melalui kasih, tergolong kepada Perjanjian yang Baru sejak dunia dimulai."[39] Namun demikian, dia adalah seorang supersesionis dan berpendapat bahwa orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang ditolak yang harus menerima Yesus untuk masuk kembali ke dalam perjanjian.[40]

Sebagian besar dari pernyataan Calvin tentang orang Yahudi di zamannya adalah polemik. Misalnya, Calvin pernah menulis, "Saya banyak bercakap-cakap dengan banyak orang Yahudi: saya belum pernah melihat baik setetes pun kesalehan atau sedikit pun kebenaran atau keluguan mereka – tidak, saya belum pernah menemukan akal sehat dalam diri setiap orang Yahudi."[41] Dalam hal ini, dia sedikit berbeda dengan para teolog Protestan lain dan teolog Katolik pada zamannya.[42] Di antara tulisan-tulisannya yang masih ada, Calvin hanya secara eksplisit membahas isu-isu kontemporer orang-orang Yahudi dan Yudaisme di salah satu risalah,[43] Menanggapi Pertanyaan dan Keberatan dari seorang Yahudi.[44] Dalam hal ini, ia berpendapat bahwa orang-orang Yahudi keliru membaca Kitab Suci mereka sendiri karena mereka kehilangan kesatuan dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.[45]

Lihat juga

Catatan

  1. ^ Erwin Fahlbusch et al., The Encyclopedia of Christianity, vol. 1 (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1999), 324
  2. ^ Hesselink 2004, hlm. 74–75; Parker 1995, hlm. 4–9
  3. ^ Bouwsma 1988, hlm. 9; Helm 2004, hlm. 6; Hesselink 2004, hlm. 75–77
  4. ^ Parker 1995, hlm. 4–10; De Greef 2004, hlm. 42–44; McGrath 1990, hlm. 136–144, 151–174; Cottret 2000, hlm. 110–114, 309–325; Parker 2006, hlm. 53–62, 97–99, 132–134, 161–164
  5. ^ Niesel 1980, hlm. 23–24; Hesselink 2004, hlm. 77–78; Parker 1995, hlm. 13–14
  6. ^ Parker 1995, hlm. 21
  7. ^ Steinmetz 1995, hlm. 59–62; Hesselink 2004, hlm. 85; Parker 1995, hlm. 29–34
  8. ^ Battles, Ford Lewis. "God Was Accommodating Himself to Human Capacity," in Donald McKim (ed.) Readings in Calvin's Theology (Grand Rapids: Baker, 1984), 38.
  9. ^ Hesselink 2004, hlm. 85; Parker 1995, hlm. 43
  10. ^ Niesel 1980, hlm. 70–79; Parker 1995, hlm. 47
  11. ^ Gerrish 2004, hlm. 290–291, 302. According to Gerrish, Calvin put his defence against the charge of novelty in the preface of every edition of the Institutes. The original preface of the first edition was addressed to the King of France, Francis I. The defence expressed his opinion that patristic authority favoured the reformers and that allegation of the reformers deviating from the patristic consensus was a fiction. See also Steinmetz 1995, hlm. 122–137.
  12. ^ Niesel 1980, hlm. 80–88; Parker 1995, hlm. 50–57
  13. ^ Parker 1995, hlm. 57–77
  14. ^ Helm, Paul (1982). Calvin and the Calvinists. Banner of Truth Trust. hlm. 81. 
  15. ^ Niesel 1980, hlm. 126–130; Parker 1995, hlm. 78–86
  16. ^ Parker 1995, hlm. 97–98
  17. ^ Niesel 1980, hlm. 130–137; Parker 1995, hlm. 95–103
  18. ^ Alister E. McGrath, Reformation Thought: An Introduction (3rd ed; Oxford: Blackwell, 1999): 125.
  19. ^ Parker 1995, hlm. 114
  20. ^ Heron 2005, hlm. 243
  21. ^ Calvin 1989, Book III, Chapter 21, Par 5
  22. ^ Fahlbusch et al, 329.
  23. ^ Parker 1995, hlm. 134; Niesel 1980, hlm. 187–195
  24. ^ Parker 1995, hlm. 135–144
  25. ^ Potter & Greengrass 1983, hlm. 34–42; McDonnell 1967, hlm. 206; Parker 1995, hlm. 147–157; Niesel 1980, hlm. 211–228; Steinmetz 1995, hlm. 172–173
  26. ^ Mathison, Keith (2002). Given for You. Reclaiming Calvin's Doctrine of the Lord's Supper. P&R. hlm. 279. 
  27. ^ Salkeld, Brett (2019). Transubstantiation: Theology, History, and Christian Unity. Baker Academic. hlm. 177. ISBN 9781493418244. Diakses tanggal 16 September 2022. 
  28. ^ Institutes IV.xix.28.
  29. ^ Ralph Cunnington, "Calvin's Doctrine of the Lord's Supper: A blot upon his labors as a public instructor?"
  30. ^ B. A. Gerrish, "Sign and reality: The Lord's Supper in the reformed confessions" in The Old Protestantism and the New (Edinburgh: T &T Clark 1982) pp. 118-30.
  31. ^ Robert L. Dabney, Lectures in Systematic Theology, p. 811.
  32. ^ Gamble 2004, hlm. 199; Cottret 2000, hlm. 125–126
  33. ^ Gamble 2004, hlm. 198–199; McGrath 1990, hlm. 16–17; Cottret 2000, hlm. 208–211
  34. ^ Gamble 2004, hlm. 193–196; Parker 1975, hlm. 163
  35. ^ Cottret 2000, hlm. 227–233
  36. ^ Ganoczy 2004, hlm. 17–18
  37. ^ See Daniel J. Elazar, Covenant and Commonwealth: Europe from Christian Separation through the Protestant Reformation, Volume II of the Covenant Tradition in Politics (New Brunswick: Transaction Publishers, 1995)
  38. ^ Pater 1987, hlm. 256–296; Baron 1972, hlm. 343–344
  39. ^ Lange van Ravenswaay 2009, hlm. 144 quoting from Calvin, Institutes II.11.10
  40. ^ Pak, G. Sojin. John Calvin and the Jews: His Exegetical Legacy. Reformed Institute of Metropolitan Washington, 2009, p. 25.
  41. ^ Calvin's commentary of Daniel 2:44–45 translated by Myers, Thomas.
  42. ^ Detmers 2006, hlm. 199; Lange van Ravenswaay 2009, hlm. 143–146; Pak 2009, hlm. 177
  43. ^ Pak 2009, hlm. 3
  44. ^ Ad Questiones et Obiecta Iudaei cuisdam Responsio Ioannis Calvini in CR 37:653–74 and translated by R. Susan Frank in M. Sweetland Laver, Calvin, Jews, and Intra-Christian Polemics (PhD diss, Temple University, Philadelphia, 1987), pp. 220–61.
  45. ^ Pak 2009, hlm. 27

Referensi

  • Balserak, Jon (2014), John Calvin as Sixteenth-Century Prophet, Oxford: Oxford University Press, ISBN 978-0-19-870325-9  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Baron, Salo (1972), "John Calvin and the Jews", dalam Feldman, Leon A., Ancient and Medieval Jewish History, New Brunswick, New Jersey: Rutgers University Press, OCLC 463285878  More than one of |oclc= dan |OCLC= specified (bantuan) (aslinya terbit pada 1965).
  • Bouwsma, William James (1988), John Calvin: A Sixteenth-Century Portrait, New York: Oxford University Press, ISBN 0-19-504394-4  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Calvin, John (1989) [1564], Institutio Christianae religionis (dalam bahasa Latin), Translated by Henry Beveridge, Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans Publishing Company 
  • Cottret, Bernard (2000) [1995], Calvin: Biographie (dalam bahasa French), Translated by M. Wallace McDonald, Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans, ISBN 0-8028-3159-1  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * De Greef, Wulfert (2004), "Calvin's writings", dalam McKim, Donald K., The Cambridge Companion to John Calvin, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-01672-8  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * Detmers, Achim (2006), "Calvin, the Jews, and Judaism", dalam Bell, Dean Phillip; Burnett, Stephen G., Jews, Judaism, and the Reformation in Sixteenth-Century Germany, Leiden: Brill, ISBN 978-90-04-14947-2  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Gamble, Richard C. (2004), "Calvin's controversies", dalam McKim, Donald K., The Cambridge Companion to John Calvin, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-01672-8  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * Ganoczy, Alexandre (2004), "Calvin's life", dalam McKim, Donald K., The Cambridge Companion to John Calvin, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-01672-8  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * Gerrish, R. A. (2004), "The place of Calvin in Christian theology", dalam McKim, Donald K., The Cambridge Companion to John Calvin, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-01672-8  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * Helm, Paul (2004), John Calvin's Ideas, Oxford: Oxford University Press, ISBN 0-19-925569-5  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Heron, Alasdair (2005), Lacoste, Jean-Yves, ed., "John Calvin", Encyclopedia of Christian Theology, New York: CRC Press .
  • Hesselink, I. John (2004), "Calvin's theology", dalam McKim, Donald K., The Cambridge Companion to John Calvin, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-01672-8  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * Lange van Ravenswaay, J. Marius J. (2009) [2008], "Calvin and the Jews", dalam Selderhuis, Herman J., Calvijn Handboek (dalam bahasa Dutch), Translated by Kampen Kok, Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., ISBN 978-0-8028-6230-3  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) * McDonnell, Kilian (1967), John Calvin, the Church, and the Eucharist, Princeton: Princeton University Press, OCLC 318418  More than one of |oclc= dan |OCLC= specified (bantuan) .
  • McGrath, Alister E. (1990), A Life of John Calvin, Oxford: Basil Blackwell, ISBN 0-631-16398-0  More than one of |author-link=, |author-link=, dan |authorlink= specified (bantuan); More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Niesel, Wilhelm (1980), The Theology of Calvin, Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, ISBN 0-8010-6694-8  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Pak, G. Sujin (2010), The Judaizing Calvin, Oxford: Oxford University Press, ISBN 978-0-19-537192-5  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Parker, T. H. L. (1995), Calvin: An Introduction to His Thought, London: Geoffrey Chapman, ISBN 0-225-66575-1  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Parker, T. H. L. (2006), John Calvin: A Biography, Oxford: Lion Hudson plc, ISBN 978-0-7459-5228-4  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Pater, Calvin Augustus (1987), "Calvin, the Jews, and the Judaic Legacy", dalam Furcha, E. J., In Honor of John Calvin: Papers from the 1986 International Calvin Symposium, Montreal: McGill University Press, ISBN 978-0-7717-0171-9  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Potter, G. R.; Greengrass, M. (1983), John Calvin, London: Edward Arnold (Publishers) Ltd., ISBN 0-7131-6381-X  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan) .
  • Steinmetz, David C. (1995), Calvin in Context, Oxford: Oxford University Press, ISBN 0-19-509164-7  More than one of |ISBN= dan |isbn= specified (bantuan)

Read other articles:

Untuk his grandson, lihat Oscar Hammerstein II. Oscar Hammerstein IPotret dari Who's Who on the Stage, 1906Lahir(1846-05-08)8 Mei 1846Stettin, Kerajaan PrusiaMeninggal1 Agustus 1919(1919-08-01) (umur 73)Manhattan, New YorkPekerjaanPengusaha, komponis, impresario teaterAnak Abe Harold Arthur Willie Stella Rose Tanda tangan Oscar Hammerstein I (8 Mei 1846 – 1 Agustus 1919) adalah seorang pengusaha, impresario teater, dan komponis kelahiran Jerman di New York City. Ia adalah...

 

 

العلاقات الجنوب أفريقية الشمال مقدونية جنوب أفريقيا شمال مقدونيا   جنوب أفريقيا   شمال مقدونيا تعديل مصدري - تعديل   العلاقات الجنوب أفريقية الشمال مقدونية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين جنوب أفريقيا وشمال مقدونيا.[1][2][3][4][5] مقارنة بي�...

 

 

Student newspaper of MIT The TechFront page of The Tech (April 9, 2010)TypeStudent newspaperSchoolMassachusetts Institute of TechnologyFoundedNovember 16, 1881; 142 years ago (1881-11-16)LanguageEnglishHeadquarters84 Massachusetts AvenueRoom W20-483CityCambridge, Massachusetts 02139CountryUnited StatesISSN0148-9607OCLC number3406944 Websitethetech.comFree online archivestech.mit.edu/browseMedia of the United StatesList of newspapers The Tech, first published on November 16, ...

American politician This article is about the Florida politician. For the former mayor of Charlotte, North Carolina, see Patrick Cannon. Pat CannonMember of the U.S. House of Representativesfrom Florida's 4th districtIn office1939–1947Preceded byJ. Mark WilcoxSucceeded byGeorge Smathers Personal detailsPolitical partyDemocratic Arthur Patrick Cannon (May 22, 1904 – January 23, 1966) was a four-term United States Representative from Florida, serving from 1939 to 1947. Early lif...

 

 

Invasione tedesca dei Paesi Bassiparte del fronte occidentale della seconda guerra mondialePanzer tedeschi, appartenenti alla 9ª divisione corazzata, entrano a Rotterdam il 14 maggio 1940Data10 maggio - 17 maggio 1940 LuogoPaesi Bassi EsitoVittoria tedesca Schieramenti Germania Paesi Bassi Francia Regno Unito ComandantiFedor von BockHans Graf von Sponeck Henri Winkelman Godfried van Voorst tot Voorst Henri Giraud Effettivi28 divisioni759 carri armati1.150 aerei1.378 canno...

 

 

Polish lawyer and politician Marek BiernackiMinister of JusticeIn office6 May 2013 – 22 September 2014PresidentBronisław KomorowskiPrime MinisterDonald TuskPreceded byJarosław GowinSucceeded byCezary GrabarczykMinister of Interior and AdministrationIn office7 October 1999 – 19 October 2001PresidentAleksander KwaśniewskiPrime MinisterJerzy BuzekMember of the SejmIncumbentAssumed office 25 September 2005 Personal detailsBorn (1959-04-28) 28 April 1959 (age 64)S...

For other uses, see Hajjah (disambiguation). City in YemenHajjah حَجَّةCityLocation in YemenCoordinates: 15°41′42″N 43°35′51″E / 15.69500°N 43.59750°E / 15.69500; 43.59750Country YemenGovernorateHajjahDistrictHajjahPopulation • Total53,887Time zoneUTC+3 (Yemen Standard Time) Hajjah (Arabic: حَجَّة, romanized: Ḥajjah) is the capital city of Hajjah Governorate in north-western Yemen. It is located 127 kilometres northwest o...

 

 

American television actress (1938–2024) Marla AdamsMarla Adams on the set of The Secret Storm in 1968.Born(1938-08-28)August 28, 1938Ocean City, New Jersey, U.S.DiedApril 25, 2024(2024-04-25) (aged 85)Los Angeles, California, U.S.OccupationActressYears active1958–2021 Marla Adams (August 28, 1938 – April 25, 2024) was an American television actress, best known for her roles as Belle Clemens on The Secret Storm, from 1968 to 1974,[1] and as Dina Abbott Mergeron on The Y...

 

 

Park in Orlando, Florida, United States Lake EolaView from the park site (2006)Lake EolaLocationDowntown Orlando, FloridaCoordinates28°32′37″N 81°22′22″W / 28.54361°N 81.37278°W / 28.54361; -81.37278TypeSinkholeBasin countriesUnited StatesSurface area23 acres (9.3 ha)Average depth11 feet 5 inches (3.48 m)Max. depth23 feet 8 inches (7.21 m)Water volume103,802,700 US gallons (86,433,800 imp gal; 392,936 m...

Pour les articles homonymes, voir Fuhrman. Mark FuhrmanMark Fuhrman à Jacksonville en 2008.BiographieNaissance 5 février 1952 (72 ans)EatonvilleNationalité américaineFormation Peninsula High School (en)Activités Militaire (1970-1975), détective, scénaristeAutres informationsA travaillé pour Los Angeles Police DepartmentConflit Guerre du Viêt Nammodifier - modifier le code - modifier Wikidata Mark Fuhrman (né le 5 février 1952) est un ancien détective du Los Angeles Police De...

 

 

此條目可参照英語維基百科相應條目来扩充。 (2021年5月6日)若您熟悉来源语言和主题,请协助参考外语维基百科扩充条目。请勿直接提交机械翻译,也不要翻译不可靠、低品质内容。依版权协议,译文需在编辑摘要注明来源,或于讨论页顶部标记{{Translated page}}标签。 约翰斯顿环礁Kalama Atoll 美國本土外小島嶼 Johnston Atoll 旗幟颂歌:《星條旗》The Star-Spangled Banner約翰斯頓環礁�...

 

 

莎拉·阿什頓-西里洛2023年8月,阿什頓-西里洛穿著軍服出生 (1977-07-09) 1977年7月9日(46歲) 美國佛羅里達州国籍 美國别名莎拉·阿什頓(Sarah Ashton)莎拉·西里洛(Sarah Cirillo)金髮女郎(Blonde)职业記者、活動家、政治活動家和候選人、軍醫活跃时期2020年—雇主內華達州共和黨候選人(2020年)《Political.tips》(2020年—)《LGBTQ國度》(2022年3月—2022年10月)烏克蘭媒�...

Defensive alliance between Britain, France, and Austria Secret Treaty of ViennaFrench Foreign Minister Talleyrand; the treaty provided him an opportunity to end French diplomatic isolationSigned3 January 1815LocationViennaConditionDefensive alliance in case of attack by another partyExpiration8 February 1815Signatories Talleyrand Metternich CastlereaghParties France  Austria  Great Britain The Secret Treaty of Vienna was a defensive alliance signed on 3 January 1815 by France, ...

 

 

قبردينو - بلقاريا    علم شعار   الإحداثيات 43°35′00″N 43°24′00″E / 43.583333333333°N 43.4°E / 43.583333333333; 43.4   [1] تاريخ التأسيس 5 يناير 1936  تقسيم إداري  البلد روسيا[2][3]  التقسيم الأعلى روسيا  العاصمة نالتشيك  خصائص جغرافية  المساحة 12500 كيلومت...

 

 

Limestone quarried on the Isle of Portland, Dorset, England Not to be confused with Portland brownstone. Portland Stone FormationStratigraphic range: Tithonian PreꞒ Ꞓ O S D C P T J K Pg N ↓ Portland stone quarry on the Isle of PortlandTypeGeological formationUnit ofPortland GroupSub-unitsDorset: Portland Chert Member, Portland Freestone Member Vale of Wardour: Tisbury Member, Wockley Member, Chilmark Member Vale of Pewsey: No formal subdivisionUnderliesLulworth FormationOverliesPort...

Unincorporated community in Washington, United StatesBuckeye, WashingtonUnincorporated communityLittle Spokane River at Buckeye from Little Spokane Drive looking downstreamBuckeye, WashingtonCoordinates: 47°50′33″N 117°22′28″W / 47.84250°N 117.37444°W / 47.84250; -117.37444CountryUnited StatesStateWashingtonCountySpokaneElevation1,657 ft (505 m)Time zoneUTC-8 (Pacific (PST)) • Summer (DST)UTC-7 (PDT)ZIP code99005Area code509GNIS featu...

 

 

Billy Bassett played for West Bromwich Albion in The Football League's first season The Football League 100 Legends is a list of 100 great association football players who played part or all of their professional career in English Football League and Premier League football.[1] The players were selected in 1998 by a panel of journalists, including veteran reporter Bryon Butler, and the list was intended to reflect the League's history by including players from throughout the precedin...

 

 

2020年夏季奥林匹克运动会波多黎各代表團波多黎各旗帜IOC編碼PURNOC波多黎各奥林匹克委员会網站www.copur.pr(西班牙文)2020年夏季奥林匹克运动会(東京)2021年7月23日至8月8日(受2019冠状病毒病疫情影响推迟,但仍保留原定名称)運動員37參賽項目15个大项旗手开幕式:布里安·阿法纳多尔和阿德里安娜·迪亚斯(乒乓球)[1]闭幕式:Rafael Quintero(跳水)[2]獎牌榜�...

Human settlement in EnglandGedgraveDriveway leading to Gedgrave HallGedgraveLocation within SuffolkPopulation30 [1]DistrictEast SuffolkShire countySuffolkRegionEastCountryEnglandSovereign stateUnited KingdomPost townWoodbridgePostcode districtIP12PoliceSuffolkFireSuffolkAmbulanceEast of England UK ParliamentSuffolk Coastal List of places UK England Suffolk 52°05′02″N 1°30′36″E / 52.084°N 1.510°E / 52.084; 1.510 Gedgrave is ...

 

 

While in ordinary speech, the terms sex and gender are often used interchangeably, in contemporary academic literature, the terms often have distinct meanings, especially when referring to people.[1][2] Sex generally refers to an organism's biological sex, while gender usually refers to either social roles typically associated with the sex of a person (gender role) or personal identification of one's own gender based on their own personal sense of it (gender identity).[3&...