Tembok Benteng Seoul

Tembok Benteng Seoul
서울 한양도성
300px
Pemandangan tembok dari Taman Naksan (2016)
Peta kota Seoul dengan tembok dalam warna coklat
Informasi umum
JenisFortress
AlamatJongno-gu
KotaSeoul
Negara Korea Selatan
Koordinat37°34′21″N 127°0′11″E / 37.57250°N 127.00306°E / 37.57250; 127.00306
Mulai dibangun1396
PemilikPemerintah Korea Selatan
ManajemenPemerintah Metropolitan Seoul
Dimensions
Keliling18.2 km
Data teknis
Ukuran467,922.6 m2
Informasi lain
Akses transportasi umum
Nama Korea
Hangul
서울 한양도성
Hanja
서울
Alih AksaraHanyangdoseong
McCune–ReischauerHanyangdosong

Tembok Benteng Seoul (Hangul서울 한양도성; lit. Tembok Kota Seoul) adalah serangkaian tembok yang terbuat dari batu, kayu, dan bahan lainnya, dibangun untuk melindungi kota Seoul dari penyerang. Tembok ini pertama kali dibangun pada tahun 1396 untuk mempertahankan dan menunjukkan batas kota selama periode Joseon. Tembok ini membentang sepanjang 18,6 km di sepanjang punggung bukit empat pegunungan dalam Seoul, Bugaksan, Inwangsan, Naksan dan Namsan. Saat ini, bagian tembok sepanjang 12 km ditetapkan sebagai Situs Bersejarah No. 10 (1963) dan dilindungi sebagaimana mestinya, bersama dengan gerbang, gerbang air, dan gundukan api sinyal. Bagian utara, timur, dan selatan tembok Namsan (bagian Namsan) telah mengalami pekerjaan restorasi ekstensif, mengalami kerusakan berkelanjutan atau hancur seluruhnya selama masa penjajahan Jepang.

Hingga kini bagian tembok sepanjang 12 KM sudah ditetapkan sebagai situs bersejarah dan dilindungi. Termasuk juga gerbang, gerbang air, dan gundukan api sinyal. Adapun bagian utara, timur, dan selatan dari Tembok ini tepatnya dibagian Namsan telah mengalami restorasi yang cukup ekstensif. Hal ini dikarenakan terdapat kerusakan parah bahkan hancur total selama masa penjajahan Jepang.

Konstruksi

Pada tahun 1395, tepatnya 5 tahun setelah Raja Taejo mendirikan Dinasti Joseon, ia kemudian mendirikan kantor pemerintahan Doseongchukjoedogam (도성축조도감; 都城築造都監) sebagai benteng pertahanan. Selain itu ia memerintahkan Jeong Do-Jeon untuk mencari lokasi yang cocok untuk perencanaan pembangunan. Hingga tepatnya pada tanggal 1 Januari 1396, Taejo dari Joseon mengadakan upacara peletakan batu pertama. Sekitar 197.400 pemuda ditempatkan di bawah wajib militer selama 2 tahun dan menyelesaikan pembangunan kastil 98 hari setelah perang disepanjang pegunungan Bugaksan, Naksan, Namsan, dan Inwangsan. Setidaknya ada sekitar 8 gerbang di sepanjang Tembok Benteng Seoul. Dimana semuanya dibangun antara tahun 1396 dan 1398.

Karakteristik

Tembok Benteng Seoul dibangun dari batu bulat berukuran sedang yang disatukan oleh lumpur. Selama masa pemerintahan Raja Sejong pada pertengahan abad ke 15, dilakukan pemugaran besar-besaran pada dinding tembok. Termasuk juga pergantian bagian dinding tanah dengan bagian batu berbentuk persehi panjang. Selanjutnya dilakukan lagi pemugaran besar-besaran pada tahun 1704 oleh raja Sukjong yang membangun kembali bagian tembok menggunakan lempengan batu besar dan seragam untuk membuat karakteristik yang unik.

Kemudian pada bagian timur Seoul memiliki tempat yang lebih rendah dibandingkan bagian lain dan cenderung lebih rentan terhadap serangan dari luar. Oleh karena itu, disana terdapat pengintai diluar gerbang untuk memperkuat pertahanan. Sebagian dinding juga diperpanjang ke luar dengan bentuk persegi panjang. Gundukan api sinyal sebagai komponen lain dari sistem pertahanan yang dibangun pertama kali pada tahun 1394 dan bahkan tetap beroperasi hingga tahun 1894. Sinyal tersebut dikirim ke seluruh negeri dari satu gundukan ke gundukan lain menggunakan asap baik pada siang maupun malam hari.

Gerbang

Terdapat 4 gerbang utama dan 4 gerbang tambahan yang dibangun disekitar Seoul tepatnya pada akhir abad ke 14. 4 Gerbang utama tersebut antara lain adalah Heunginjimun (Gerbang timur), Donuimun (Gerbang Barat), Sungnyemun (Gerbang Selatan), dan Sukjeongmun (Gerbang Utara). Sedangkan untuk 4 gerbang tambahan ditempatkan diarea antara 4 gerbang utama yakni Souimun (di Barat Daya), Changuimun (Barat Laut), Hyehwamun (Timur Laut), dan Gwanghuimun (Tanggara). Saat ini semua gerbang masih dipertahankan dalam bentuk asli bahkana meskipun sudah mengalami pemugaran.

Kondisi Saat ini

Pembangunan yang selesai dalam 30 tahun saat ini dorobohkan di banyak bagian karena inisiatif perencanaan kota sekaligus pengenalan jalur trem. Hanya saat pada bagian dinding yang signifikan tetap dibiarkan ada. Adapun jalur yang paling terpelihara dan terkenal adalah tembok Gunung Bukaksan, yakni jalur sepanjang 2,3 km dan memotong Sukjeongmun ke Changuimun. Dulunya kawasan tersebut sempat dilarang untuk umum dan ditetapkan sebagai kawasan cadangan Militer. Hal ini dikarenakan lokasinya yang tidak jauh dari Cheongwadae. Namun sejak tahun 2006 sudah dibuka untuk umum dan lingkungan alamnya masih tetap terjaga.

Galeri