Surat Jaminan Umar, atau al-ʿUhda al-ʿUmariyya (bahasa Arab: العهدة العمرية), adalah sebuah surat jaminan keamanan yang dikeluarkan oleh Khalifah Umar bin al-Khattab kepada penduduk Aelia, nama Romawi Akhir untuk Yerusalem. Terdapat beberapa versi dari surat jaminan tersebut, dengan perbedaan pendapat mengenai keotentikan mereka.
Surat jaminan ini dikeluarkan ketika oleh Umar ketika pasukan Muslim memasuki Yerusalem pada 638 M tentang jaminan keamanan bagi penduduk Alia terhadap harta dan gereja mereka. Surat ini dianggap sebagai salah satu dokumen paling penting dalam sejarah Yerusalem.
Pentingnya surat jaminan tersebut dibahas oleh para sejarawan Muslim awal seperti al-Waqidi (s. 747–823), al-Baladhuri (w. 892) serta Ibnu al-Athir (1160-1232/3) dan Abu al-Fida’ (1273-1331). Baik dalam bentuk ringkasan atau teks panjang, isi dokumen tersebut dimuat dalam karya-karya al-Ya'qubi (w. 897/8), Eutikius (877–940), al-Tabari (disalin dari Sayf bin Umar [wafat antara 786-809]), al-Himyari, Mujir al-Din al-Hanbali, dan Ibnu al-Jawzi (s. 1116–1201).
Muncul perbedaan pendapat perihal keotentikan tiap versi dari surat jaminan ini. Banyak sejarawan mempertanyakan keotentikan versi Kristen dan berpendapat bahwa dokumen semacam itu dipalsukan oleh para juru tulis Kristen untuk mengamankan kepemilikan mereka terhadap beberapa situs keagamaan.[3][4] Beberapa sejarawan menganggap aspek-aspek versi al-Tabari sebagai otentik. Contohnya, Moshe Gil saat membahas versi al-Tabari menyatakan bahwa "bahasa perjanjian dan detailnya tampak otentik dan dapat diandalkan serta selaras dengan apa yang diketahui tentang Yerusalem pada masa itu."[6]
Catatan
Referensi
- Abu-Munshar, Maher Y. (2007-09-15). Islamic Jerusalem and its Christians: a history of tolerance and tensions. Tauris Academic Studies. ISBN 9781845113537.
Bacaan tambahan