Surah An-Nisa’

Surah ke-4
النسآء
An-Nisā’
Perempuan
KlasifikasiMadaniyah
Nama lainan-Nisa'ul Kubra
(an-Nisa yang Besar)[1]
Juz4–6
Jumlah ruku24
Jumlah ayat176

Surah An-Nisa' (bahasa Arab: سورة النسآء, translit. sūrah an-nisā’, har. 'perempuan')[2][3] adalah surah ke-4 dalam Al-Qur'an yang terdiri atas 176 ayat.[4] Dinamakan An- Nisa (wanita) karena dalam surah ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita[4] serta merupakan surah yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surah-surah yang lain. Surah ini digolongkan Madaniyyah sebagaimana ditetapkan oleh Muhammad Husain Thabathaba'i yang mengatakan bahwa berdasarkan isinya, surah ini diwahyukan setelah hijrahnya Nabi Muhammad.[5]

Surah yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surah At-Talaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surah An-Nisa dengan sebutan "Surah An-Nisa al-Kubra" (surah An-Nisa yang besar), sedang surah At-Talaq disebut dengan sebutan "Surah An-Nisa Ash-Shughra" (surah An-Nisa yang kecil).[6]

Meski surah ini muncul sebagai surah ke-4 dalam mushaf, menurut klasifikasi Nöldeke, berdasarkan tradisi Islam, An-Nisa' diturunkan sebagai surah ke-100.[7] Amir-Ali menempatkannya sebagai surah ke-94, sedangkan Utsman dan Ibnu Abbas meyakini sebagai surah ke-92 yang diturunkan.[8] Ja'far ash-Shadiq menempatkannya sebagai surah ke-91 yang diturunkan.[8] Berdasarkan hukum anak yatim, surah ini kemungkinan besar diturunkan setelah banyak umat Islam terbunuh dalam Perang Uhud, meninggalkan banyak tanggungan di masyarakat Muslim baru.[9] Dengan demikian, pewahyuannya dimulai sekitar tahun ketiga Hijriah, tetapi baru selesai pada tahun kedelapan Hijriah.[10] Akibatnya, bagian dari surah ini, yang terpanjang kedua dalam al-Qur'an, diwahyukan bersamaan dengan sebagian dari Surah Al-Mumtahanah 60.[10] Akan tetapi, surah tersebut menunjukkan beberapa koherensi tematik, meskipun pewahyuannya terputus-putus.[11]

Lebih lanjut, sehubungan dengan penempatan surah ini di dalam Al-Qur'an secara keseluruhan, Neal Robinson mencatat apa yang dia sebut sebagai "berkesinambungannya" surah-surah.[12] Berdasarkan gagasan struktur ini, satu surah diakhiri dengan bahasan yang dilanjutkan pada surah berikutnya.[12] Surah Ali Imran, membahas laki-laki dan perempuan menjelang akhir surah (3:195).[12] Tema ini dilanjutkan dalam surah ini:[12] "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan."[13] Kecocokan ini mungkin menunjukkan proses editorial yang kompleks dalam penyusunan mushaf.[14]

Isi

Hukum keluarga
  • Kewajiban para washi terhadap asuhannya dan kewajiban para wali terhadap orang yang di bawah perwaliannya (1–6)
  • Pokok-pokok hukum waris (7–14)
  • Dasar untuk menetapkan perbuatan keji dan hukumnya (15–18)
  • Cara bergaul dengan istri (19–21)
  • Hukum perkawinan (22–28)
  • Islam melindungi hak milik laki-laki dan perempuan (29–33)
  • Beberapa peraturan hidup bersuami-istri (34–35)
Kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia (36–42)
Kesucian lahir dan batin
  • Kesucian lahir dan batin dalam sembahyang (43)
  • Orang yang tidak suci batinnya dan ancaman Allah terhadap mereka (44–57)
Dasar-dasar pemerintahan (58–70)
Taktik, tujuan, dan adab perang
  • Keharusan siap siaga terhadap musuh (71–76)
  • Sikap orang munafik dalam menghadapi perang (77–83)
  • Kewajiban berperang dan adab-adabnya (84–87)
  • Cara menghadapi orang munafik (88–91)
  • Hukum membunuh seorang muslim (92–93)
  • Teliti dalam mengambil tindakan (94)
  • Perbedaan antara orang berjihad dan yang tidak berjihad karena uzur dengan yang tidak jihad (95–96)
  • Kewajiban berhijrah di jalan Allah dan balasannya (97–100)
  • Kewajiban mendirikan salat dalam keadaan bagaimana pun (101–104)
Keharusan menjaga kebenaran dan keadilan
  • Keharusan adil dan tidak memihak dalam menetapkan sesuatu hukum (105–115)
  • Kejelekan syirik dan pengaruh setan (116–122)
  • Pembalasan itu sesuai dengan perbuatan, bukan menurut angan-angan (123–126)
  • Keharusan memberikan hak-hak orang lemah dan cara menyelesaikan kesulitan rumah tangga (127–130)
  • Keharusan bertakwa (131–134)
  • Keharusan berlaku adil (135–136)
  • Beberapa keburukan orang munafik (137–147)
  • Larangan melontarkan ucapan-ucapan buruk kepada seseorang (148–149)
  • Akibat kekafiran dan buah keimanan (150–152)
Kesatuan agama Allah
  • Pembalasan Allah terhadap pelanggaran orang Yahudi (153–162)
  • Perumpamaan pokok-pokok agama yang diwahyukan kepada para rasul (163–170)
  • Pandangan Al-Qur'an terhadap nabi Isa (171–175)
  • Masalah pusaka kalalah (176)

Surah yang termasuk Madaniyah ini diturunkan untuk melindungi kelompok Muslim yang sedang bertumbuh,[10] serta menjelaskan peranan Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam tertinggi.[15] Surah ini juga diturunkan untuk memberantas kesyirikan serta tradisi yang bertentangan dengan syariat, khususnya di masyarakat Arab pra-Islam (jahiliah).[10] Misalnya, salah satu ayat surah ini memuat keharusan berlaku adil terhadap yatim piatu (4:2-4) dan diturunkan dalam rangka membahas praktik masyarakat jahiliah yang mengawini gadis yatim piatu untuk mengambil harta mereka..[16]

Perbuatan syirik (4:48 dan 4:116)[2] adalah bentuk kekafiran dan kezaliman paling keji, dan dianggap sebagai dosa yang tidak diampuni Allah.[17]

Surah An-Nisā tidak hanya membahas persoalan perempuan, tetapi juga membahas tentang hukum syariat seperti waris, perkawinan, cara merawat anak dan yatim piatu, hukum, jihad, hubungan umat Islam dan Ahli Kitab, perang, dan peran Isa (Yesus) sebagai seorang nabi, bukan "anak Tuhan" atau bagian dari "Tritunggal" seperti yang diklaim orang Nasrani.[10] Lebih jauh lagi, dalam membahas perang, surah ini mendorong umat Islam untuk berjuang melindungi yang lemah[16] sebagaimana ayat 4:75: "Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.'?"[18] Surah ini membahas banyak masalah yang dihadapi masyarakat Muslim awal serta menanggapi tantangan yang dihadapi masyarakat. Beragamnya persoalan yang dibahas dalam surah ini membuat sulit dalam pemaknaan sastrawinya. Namun, berdasarkan telaah terhadap tema-tema yang ada di setiap bagian surah, Amin Ahsan Islāhī membagi surah tersebut menjadi tiga bagian: reformasi sosial, masyarakat Islam dan penentangnya, serta kesimpulan.[19] Mathias Zahniser menghadirkan cara alternatif dalam melihat struktur surat ini. Ia mengeklaim bahwa tema sentral dari surah ini adalah ditujukan kepada orang-orang Nasrani. Kesimpulannya, berdasarkan pengujian tersebut, surah ini memiliki keteraturan struktural seperti kesejajaran, pengulangan, dan komposisi.[20] Namun, Carl Ernst mengakui bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan dalam jenis analisis struktural ini untuk lebih memahami komposisi surah yang begitu luas.[20]

Dalam bukunya yang berjudul Qur'an and Woman, Amina Wadud menempatkan pendekatan tafsir Al-Quran ke dalam tiga kategori: tradisional, reaktif, dan holistik.[21] Jenis penafsiran yang diterapkan pada surah ini mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap peran perempuan dalam masyarakat muslim. Mengambil pendekatan ketiga, pendekatan holistik memungkinkan pembacaan Alquran secara feminis,[22] yang secara khusus relevan dengan an-Nisā dan dapat membentuk kembali pemahaman tentang surah ini.

Ayat-ayat penting

Hukum nikah dan perbudakan

Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya sebagai berikut

4:3 Ayat ini memerintahkan bahwa jika kamu khawatir tidak mampu bersikap adil di antara istri-istrimu dengan menikah lebih dari satu, maka cukup nikahi satu istri, atau puaskan dengan hamba sahaya saja.[2]:4:3

Tafsir Al-Jalalain berbunyi sebagai berikut:

4:3 Seorang pria boleh menikahi 2, 3, atau 4 istri tetapi janganlah melebihi ini; tetapi jika kamu takut kamu tidak bersikap adil terhadap mereka dalam hal nafkah dan bagiannya secara individu; sebaiknya nikahi satu saja atau batasi hamba sahaya yang menjadi milikmu karena mereka tidak memiliki hak yang sama dengan istri; jadi dengan menikahi hanya empat atau hanya satu atau mengambil hamba sahaya, kemungkinan besar lebih dekat dengan sifat tidak zalim atau aniaya.[23]

Berlaku keji terhadap perempuan dan zina

Dalam ayat 15-16, terdapat perintah untuk menjauhi sikap keji terhadap perempuan (zina). Ayat 15 membahas tentang wanita yang melakukan perbuatan keji di antara wanita-wanita lain. Hukuman yang dijatuhkan adalah mengurung mereka sampai ajal atau sampai Allah memberikan jalan lain. Ayat 16 berhubungan dengan kedua jenis kelamin. Perintah tersebut menetapkan bahwa mereka harus dihukum - yaitu, mereka harus dipukuli dan dicela di depan umum. Kemudian, perintah lain terungkap lihat (surah 24:2) yang menetapkan bahwa laki-laki dan perempuan harus dicambuk seratus kali.[24]

Kawin sedarah

Ayat 22- 23 membahas wanita dalam keluarga seseorang yang haram dinikahi.[25][26] Pembahasan ayat ini lebih lanjut dalam Tafsir al-Jalalain.[27][28]

Laki-laki wajib melindungi perempuan

4:34 Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar

Banyak sekali tafsir mengenai ayat 34 ini.[29] The Encyclopedia of Islam and the Muslim World menyatakan bahwa ayat ini merupakan ayat yang paling tidak egaliter.[30]

Beberapa Muslim, seperti kelompok feminis Islam, berpendapat bahwa pria Muslim menggunakan teks tersebut sebagai alasan untuk melakukan kekerasan dalam rumah tangga.[31]

Kesyirikan

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.

Tafsir Ibnu Katsir berbunyi, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), maksudnya, Dia tidak akan menganpuni hamba-hamba-Nya jika seseorang dalam menyembah-Nya juga mempersekutukan segala sesuatu dengan-Nya".[2]:4:48 The Enlightening Commentary into the Light of the Holy Qur'an juga berbunyi, "Syirik adalah bentuk dosa paling buruk dan dapat menghalangi orang dari pengampunan Allah."[32]

Juga dalam tafsir tersebut: "Syirik tidak akan diampuni, tambahannya lagi mereka juga dianggap menyembah setan".[2]

Ketaatan kepada pemimpin

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulilamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Ayat 65

Imam al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan an-Nasa'i meriwayatkan sebuah hadis yang diriwayatkan dari Zubair bin Awwam, yang diyakini oleh para ulama sebagai asbabunnuzul ayat 65 surah ini.[33][34] Namun, ada fatwa yang cukup kontemporer bahwa riwayat Zubair ini dhaif, karena hadis yang lebih kuat yang dikaitkan dengan wahyu ayat ini justru dikaitkan dengan tradisi Umar, Khulafaur Rasyidin kedua.[35]

Mereka yang mati syahid

Muhammad bin Sulaiman mencatat bahwa ash-Shadiq menyampaikan kepada ayahnya yang sudah lanjut usia, tentang maksud ayat berikut: "Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (4:69). "Rasulullah" dalam ayat ini adalah dari para nabi, dan kami (ahlulbait) dalam hal ini adalah orang-orang yang benar, dan para syuhada dan kalian (pengikut kami), adalah orang-orang yang saleh."[36]

Ayat-ayat pedang

Menurut Dipak Kutha, banyak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok jihadisme terhadap kelompok kafir dilakukan berdasarkan "ayat-ayat pedang" dalam al-Qur'an[37] (contohnya Qur'an At-Taubah:5). Qur'an An-Nisa’:74-76 memuat kata-kata yang dianggap mengizinkan perilaku kekerasan,[38]

Bunyinya:

Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barang siapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya. Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu." Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan Tagut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.

Tafsir Ibnu Katsir berkata, "Oleh karena itu, orang-orang beriman berperang dalam ketaatan kepada Allah dan untuk mendapatkan keridaan-Nya, sedangkan orang-orang kafir berperang dalam ketaatan kepada setan. Allah kemudian mendorong orang-orang beriman untuk memerangi musuh-musuh-Nya".[2]:4.74 - 4:75 Islam membolehkan perang untuk membela diri (Quran 22:39), untuk membela Islam (bukan untuk menyebarkannya), untuk melindungi orang-orang yang diusir secara paksa karena mereka Muslim (Quran 22:40), serta untuk melindungi yang tidak bersalah dari penindasan (Quran 4:75).

"Sejumlah pemikir Muslim di masa lalu dan Muslim radikal saat ini... (terkait Ayat 76)... yang disebut 'ayat pedang', telah "mencabut" (maksudnya menghapus atau membatalkan) ayat-ayat yang membolehkan peperangan saja, sebagai pembelaan. Mereka menggunakan 'ayat pedang' ini untuk membenarkan perang melawan orang kafir sebagai alat untuk menyebarkan Islam."[39]

"Bunuhlah mereka di mana pun kamu menemukannya"

Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu menjadi sama (dengan mereka). Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman(mu), sebelum mereka berpindah pada jalan Allah. Apabila mereka berpaling, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong, kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang yang datang kepadamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya diberikan-Nya kekuasaan kepada mereka (dalam) menghadapi kamu, maka pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangimu serta menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah) maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.

Muhammad meminta semua sahabatnya untuk tidak menjadikan orang kafir sebagai teman setia atau pemimpin.[36] Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, jika mereka tidak mau berhijrah, As-Saddi mengatakan bagian ayat yang bermakna: "Apabila mereka berpaling, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana pun mereka kamu temukan, dan janganlah kamu jadikan seorang pun di antara mereka sebagai teman setia dan penolong". Namun, Ibnu Katsir mengklarifikasi bahwa non-kombatan, mereka yang netral atau ragu-ragu untuk berperang dan mereka yang menawarkan perdamaian tidak boleh dilawan.[2]

Perempuan yatim, suami nusyuz, keinginan untuk damai dalam ikatan pernikahan, serta perceraian

Ayat-ayat ini mencakup masalah yang berkaitan dengan perempuan yatim, suami yang bersikap keras terhadap istri (nusyuz), dan keinginan perdamaian perkawinan.[2]:4:127–130

Kemunafikan

Dalam kitab Syiah, Kitab al-Kafi, Ja'far ash-Shadiq menulis sepucuk surat kepada para sahabatnya menekankan pentingnya mematuhi Allah, Rasul-Nya, dan "Ulilamri", serta mengatakan bahwa siapa pun yang tidak menaati dan menyangkal kebajikan mereka adalah "pendusta dan munafik". Ia menegaskan bahwa ini adalah orang-orang yang digambarkan sebagai "orang-orang munafik" dalam ayat tersebut, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu berada di kedalaman Neraka yang paling rendah - dan kamu tidak akan pernah menemukan penolong bagi mereka."

Pandangan Islam mengenai kematian Isa

dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,1 padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang siapa yang dibunuh. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya,

Penjelasan mengenai pandangan Islam mengenai kenabian Isa, dan bukannya Ketuhanan Isa, terdapat dalam Tafsir Ibnu Katsir.[2]:4:157

Pandangan Islam tentang Tritunggal

Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak.

Referensi

  1. ^ Departemen Agama RI.2007.Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul 'Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur.Bandung:J-Art
  2. ^ a b c d e f g h i Ibn Kathir. "Tafsir Ibn Kathir (English): Surah Al Nisa". Quran 4 U. Tafsir. Diakses tanggal 23 December 2019. 
  3. ^ "The Meaning of the Glorious Qur'ân,: 4. an-Nisa': Women". Sacred-texts.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-11-08. Diakses tanggal 2016-05-24. 
  4. ^ a b Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print.
  5. ^ “Tafsir Al-Mizan - An Exegesis of the Holy Quran by the Late Allamah Muhammad Hussain Tabatabai.” Web. 25 Nov. 2012.
  6. ^ Khinn, Muṣṭafá Saʻīd (2014). Sejarah ushul fikih. Muhammad Misbah (edisi ke-Edisi Indonesia). Jakarta. hlm. 72. ISBN 978-979-592-693-1. OCLC 940900503. 
  7. ^ Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print.77.
  8. ^ a b Smith, Clay Chip. "Revelation Order of the Qur'an According to 13 Sources." A Chronological Perspective of the Qur'an. N.p.. Web. 25 November 2012. Diarsipkan 13 September 2003 di Wayback Machine.
  9. ^ Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print. 80.
  10. ^ a b c d e Qutb, Sayyid. In the Shade of the Qur'an. 3. eBook. "Salinan arsip". Archived from the original on 2015-09-11. Diakses tanggal 2023-01-03. 
  11. ^ Tafsir Al-Mizan - An Exegesis of the Holy Quran by the Late Allamah Muhammad Hussain Tabatabai.” Web. 25 Nov. 2012.
  12. ^ a b c d Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print. 266.
  13. ^ Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print. 50
  14. ^ Robinson, Neal. Discovering the Qur'an: A Contemporary Approach to a Veiled Text. London: SCM Press LTD, 1996. Print. 270.
  15. ^ Ernst, Carl W. How to Read the Qur'an : A New Guide, with Select Translations. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2011. Ebook Library. Web. 25 Nov. 2012.
  16. ^ a b Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print. 50.
  17. ^ "Encyclopaedia of Islam, Second Edition — Brill". 
  18. ^ Haleem, M. A. S. Abdel. The Qur'an. New York: Oxford University Press, 2008. Print. 57.
  19. ^ Boullata, Issa J. Literary Structures of Religious Meaning in the Qur'an. Richmond: Curzon Press, 2000. eBook. 29
  20. ^ a b Ernst, Carl W. How to Read the Qur'an : A New Guide, with Select Translations. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2011. Ebook Library. Web. 25 Nov. 2012. 190.
  21. ^ Wadud, Amina. Qur'an and Woman: Rereading the Sacred Texts from a Woman's Perspective. New York: Oxford University Press, 1999. Print. 1.
  22. ^ Wadud, Amina. Qur'an and Woman: Rereading the Sacred Texts from a Woman's Perspective. New York: Oxford University Press, 1999. Print. 3.
  23. ^ Al-Jalalayn (2017). "The Tasfirs - Al-Jalalayn". Altafsir.com. Diakses tanggal 10 February 2020. 
  24. ^ "Towards Understanding the Quran". Islamic Foundation UK. Diakses tanggal 8 December 2019. 
  25. ^ "Quran 4:22 Translation Yusuf Ali (Orig. 1938)". Islam Awakened. Diakses tanggal 20 March 2020. 
  26. ^ "Quran 4:23 Translation Yusuf Ali (Orig. 1938)". Islam Awakened. Diakses tanggal 20 March 2020. 
  27. ^ al-Jalalayn. "The Tasfirs Verse 4:22". altafsir.com. Diakses tanggal 20 March 2020. 
  28. ^ al-Jalalayn. "The Tasfirs Verse 4:23". altafsir.com. Diakses tanggal 20 March 2020. 
  29. ^ "Surat Al Nisaa 4:34". Tanzil.net. Diakses tanggal 19 February 2020. 
  30. ^ Martin, Richard C (2004). "The Encyclopedia of Islam and the Muslim World Vol 1". Thomson Gale. hlm. 267. Diakses tanggal 7 May 2020. 
  31. ^ Nomani, Asra Q. (October 22, 2006). "Clothes Aren't the Issue". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-22. 
  32. ^ "An Enlightening Commentary into the Light of the Holy Qur'an vol. 4". Al Islam.org. hlm. 47. Diakses tanggal 16 March 2020. 
  33. ^ bin Musa 2006.
  34. ^ Bukhari, Muhammad. "Sahih al-Bukhari » Distribution of Water - كتاب المساقاة » Hadith 2359". Sunnah.com. Sunnah.com. Diakses tanggal 7 November 2021. Bukhari, Muhammad. "Sahih al-Bukhari » Distribution of Water - كتاب المساقاة » Hadith 2361". Sunnah.com. Sunnah.com. Diakses tanggal 7 November 2021. Nasa'i, Abū `Abd ar-Raḥmān Aḥmad ibn Shu`ayb ibn Alī ibn Sīnān. "Sunan an-Nasa'i » The Book of the Etiquette of Judges - كتاب آداب القضاة » Hadith 5407". Diakses tanggal 7 November 2021. Ibn Muslim, Abū al-Ḥusayn ‘Asākir ad-Dīn Muslim ibn al-Ḥajjāj. "Sahih Muslim » The Book of Virtues - كتاب الفضائل » Hadith 2357". Sunnah.com. Sunnah.com. Diakses tanggal 7 November 2021. Ibn Majah, Abū ʻAbdillāh Muḥammad ibn Yazīd. "Sunan Ibn Majah » The Book of the Sunnah - كتاب المقدمة » Hadith 15". Sunnah.com. Sunnah.com. Diakses tanggal 7 November 2021. 
  35. ^ Al-Faqeeh, Abdullaah (2006). "Fatwa of Quranic verse (4:65)" (Printed). Islamweb center. committee comprises a group of licentiate graduates from the Islamic University, Al-Imaam Muhammad Bin Sa’oud Islamic University in Saudi Arabia. Diakses tanggal 28 November 2021.  Fatwa center
  36. ^ a b al-Kulayni, Muhammad ibn Ya‘qūb (2015). Al-Kafi (edisi ke-Volume 8). NY: Islamic Seminary Incorporated. ISBN 9780991430864. 
  37. ^ Gupta, Dipak K. (2008). Understanding terrorism and political violence: the life cycle of birth, growth, transformation, and demise. Taylor & Francis. hlm. 232. ISBN 9780203930274. 
  38. ^ Roy, Saberi. "Islam, Islamic Fundamentalism and Islamic Terrorism". Globalpolitician. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2013. Diakses tanggal 17 March 2012. 
  39. ^ "Religions". BBC. Diakses tanggal 24 December 2019. 

Pranala luar


Surah Sebelumnya:
Surah Al-'Imran
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Ma'idah
Surah 4


Read other articles:

Milan ŠteindlerLahir12 April 1957 (umur 66)Praha, Cekoslowakia (sekarang Republik Ceko)PekerjaanSutradara, pemeranTahun aktif1977–sekarang Milan Šteindler (lahir 12 April 1957) adalah seorang sutradara dan pemeran asal Ceko.[1] Film tahun 1994 buatannya Thanks for Every New Morning masuk ke Festival Film Internasional Moskwa ke-19 dimana ia memenangkan Silver St. George untuk Penyutradaraan.[2] Filmografi terpilih A Hoof Here, a Hoof There (1989) Vrať se do hro...

 

US Alessandria Calcio 1912Calcio I Grigi, L'Orso grigio, Mandrogni Segni distintivi Uniformi di gara Casa Trasferta Colori sociali Grigio Simboli Orso Grigio Inno Forza Alessandria Dati societari Città Alessandria Nazione  Italia Confederazione UEFA Federazione FIGC Campionato Serie C Fondazione 1912 Rifondazione2003 Proprietario Alessandria 2023 S.r.l. Presidente Andrea Molinaro Allenatore Jonatan Binotto Stadio Giuseppe Moccagatta(5 827 posti) Sito web www.alessandriacalcio1912....

 

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Maret 2016. MIN BangbayangInformasiJenisMadrasah ibtidaiyah negeriKepala SekolahKhusnuddin, S.Ag.Rentang kelasI - VIAlamatLokasiJl. Sawah Lega, Bangbayang Girang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,  IndonesiaMoto MIN Bangbayang, merupakan salah satu Madrasah i...

Airbus A320Airbus A320 milik JetstarA300 · A310 · A320 · A330 · A340 · A350 · A380 · A400MTipePesawat jet berbadan sempitTerbang perdana22 Februari 1987 Dengan Air FranceDiperkenalkan28 Maret 1988StatusAktif produksiPengguna utamaAir FrancePengguna lainAir AsiaEasyJetChina Southern AirlinesChina Eastern AirlinesCitilinkAmerican AirlinesTahun produksi1988-sekarangJumlah produksi9,380 unit (31 Januari 2020) [1]Harga satuanA318: US$77,4 juta (2018)A319: $92.3 juta (2018)A320: $101...

 

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Somaliland Britania – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Somaliland Britania1884–1960 Bendera Lambang Somaliland BritaniaStatusProtektoratIbu kotaHargeisaAgama IslamSejarah • ...

 

Indian politician (1907–1994) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Swaran Singh – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2014) (Learn how and when to remove this template message) Sardar Swaran SinghMinister of DefenceIn office10 October 1974 – 1 December 1975Prime Minister...

Untuk kegunaan lain, lihat Cleopatra. Kleopatra IIIRatu MesirKelahiransek. 160 - 155 SMKematian101 SMAyahPtolemaios VI dari MesirIbuKleopatra II dari Mesir Kleopatra III (Yunani: Κλεοπάτρα, 161–101 SM) adalah ratu Mesir 142–101 SM. Dia dikenal pula sebagai Kleopatra Euergetis ketika dihubungkan dengan suaminya Ptolemaios VIII atau putranya Ptolemaios X. Dia disebut sebagai Kleopatra Philometor Soteira ketika dikaitkan dengan putra sulungnya Ptolemaios IX. Menurut Strabo dia k...

 

Последний кандидатангл. Designated Survivor Жанры политический триллерполитическая драма Создатель Дэвид Гуггенхайм В главных ролях Кифер СазерлендНаташа МакэлхонМэгги КьюАдан КантоИталия РиччиЛамоника ГарреттТаннер БьюкененКэл Пенн Композитор Шон Коллери[d] Страна  С�...

 

Class of racing yachts 1930s sail plan of a J Class yacht The J Class of racing yachts (sometimes called J-boats) were built to the specifications of Nathanael Herreshoff's Universal Rule. The J Class is considered the apex of the era when the Universal Rule determined eligibility in the America's Cup. Universal Rule J Class yachts Velsheda, Topaz and Svea downwind legs The J Class is one of several classes deriving from the Universal Rule for racing boats. The rule was established in 1903 an...

Phase of the human life span at the onset of adulthood For other uses, see Young adult (disambiguation). This article may require copy editing for school-essay-like prose style and rampant overcapitalization. You can assist by editing it. (October 2023) (Learn how and when to remove this message) Part of a series onHuman growthand development Stages Gamete Zygote Embryo Fetus Infant Toddler Child Preadolescent Adolescent Emerging and early adulthood Young adult Middle adult Old adult Dying Bi...

 

فيليكا دوبرون (بالأوكرانية: Велика Добронь)‏    تاريخ التأسيس 1250  تقسيم إداري البلد أوكرانيا الإمبراطورية النمساوية الإمبراطورية النمساوية المجرية  [1] خصائص جغرافية إحداثيات 48°25′05″N 22°23′24″E / 48.418055555556°N 22.39°E / 48.418055555556; 22.39   المساحة 0.39 كيلوم�...

 

الأبانيشادمعلومات عامةالنوع الأدبي الأدب الديني التقديمالأجزاء Mukhya Upanishads (en) تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات تتضمن هذه المقالة محارف خاصة. من غير تصيير مناسب، قد تظهر علامات استفهام أو صناديقَ أو رموزٌ أخرى. جزء من النصوص والكتب الهندوسية المقدسة شروتي سمريتي فيدا �...

Perocomune (dettagli) LocalizzazioneStato Italia Regione Lombardia Città metropolitana Milano AmministrazioneSindacoAntonino Abbate (centro-destra) dal 10-6-2024 TerritorioCoordinate45°30′38.84″N 9°04′37.19″E45°30′38.84″N, 9°04′37.19″E (Pero) Altitudine144 m s.l.m. Superficie4,98 km² Abitanti11 681[1] (31-5-2023) Densità2 345,58 ab./km² FrazioniCerchiarello, Cerchiate Comuni confinantiMilano, Rho Altre informa...

 

Daramus Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Arthropoda Kelas: Insecta Ordo: Coleoptera Famili: Cerambycidae Genus: Daramus Daramus adalah genus kumbang tanduk panjang yang tergolong famili Cerambycidae. Genus ini juga merupakan bagian dari ordo Coleoptera, kelas Insecta, filum Arthropoda, dan kingdom Animalia. Larva kumbang dalam genus ini biasanya mengebor ke dalam kayu dan dapat menyebabkan kerusakan pada batang kayu hidup atau kayu yang telah ditebang. Referensi TITAN: Cerambycid...

 

American politician This article includes a list of references, related reading, or external links, but its sources remain unclear because it lacks inline citations. Please help improve this article by introducing more precise citations. (March 2013) (Learn how and when to remove this message) Lewis E. SawyerMember of the Arkansas House of RepresentativesIn office1913–1917Speaker of the Arkansas House of RepresentativesIn office1915–1917Preceded byJoe HardageSucceeded byWilliam Lee Cazort...

Sankt Moritzstazione ferroviariaVeduta (2008) LocalizzazioneStato Svizzera LocalitàSankt Moritz Coordinate46°29′52.63″N 9°50′46.99″E46°29′52.63″N, 9°50′46.99″E Altitudine1775 m s.l.m. LineeTirano-Sankt MoritzThusis-Sankt MoritzChiavenna-Sankt Moritz (mai realizzata) StoriaStato attualein uso Attivazione1904 CaratteristicheTipostazione in superficie, di testa, di diramazione Binari5[1] OperatoriFerrovia Retica Modifica dati su Wikidata · Manuale La ...

 

Piala Dunia FIFA 1938Coupe du Monde 1938Logo resmi Piala Dunia FIFA 1938Informasi turnamenTuan rumahPrancisJadwalpenyelenggaraan4 Juni–19 JuniJumlahtim peserta15 (dari 4 konfederasi)Hasil turnamenJuara Italia (gelar ke-2)Tempat kedua HungariaTempat ketiga BrasilTempat keempat SwediaStatistik turnamenJumlahpertandingan18Jumlah gol84 (4,67 per pertandingan)Jumlahpenonton483.000 (26.833 per pertandingan)Pencetak golterbanyak Leônidas (7 gol)← 1934 1950...

 

Miniature of Guilhem from a 13th-century Lombard chansonnier (BnF ms. 12473) Guilhem Ademar (Old Occitan [ɡiˈʎɛm adeˈmaɾ]; also spelled Guillem, Adamar, or Azemar; fl. 1190/1195–1217) was a troubadour from the Gévaudan in France. He travelled between the courts of Albi, Toulouse, Narbonne, and Spain. He achieved fame enough during his life to be satirised by the nobleman and monk, Monge de Montaudon. Guilhem entered holy orders towards the end of his life. Sixteen poems&#...

Charleville-Mézières Charleville-Mézières Vị trí trong vùng Champagne-Ardenne Charleville-Mézières Hành chính Quốc gia Pháp Vùng Grand Est Tỉnh Ardennes Quận Charleville-Mézières Liên xã Cœur d'Ardennes Xã (thị) trưởng Claudine Ledoux(2008-2013) Thống kê Độ cao 133–323 m (436–1.060 ft)(bình quân 148 m (486 ft)[chuyển đổi: tùy chọn không hợp lệ]) Diện tích đất1 31,44 km2 (12,14 dặm vuông A...

 

Municipality in North Brabant, NetherlandsSon en BreugelMunicipalityMonumental home in Son FlagCoat of armsLocation in North BrabantCoordinates: 51°31′N 5°30′E / 51.517°N 5.500°E / 51.517; 5.500CountryNetherlandsProvinceNorth BrabantGovernment[1] • BodyMunicipal council • MayorSuzanne Otters-Bruijnen (VVD)Area[2] • Total26.51 km2 (10.24 sq mi) • Land25.95 km2 (10.02 sq ...