Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Sultan Ismail Nasiruddin merupakan seorang pemimpin Malaysia yang lahir pada tahun 1906 dan meninggal pada tahun 1979. Ia adalah sultan Kelantan ke-26 yang memerintah dari tahun 1944 hingga 1979.
Sultan Ismail Nasiruddin adalah putra dari Sultan Muhammad IV dan Raja Perempuan Zainab II. Ia dididik di Sekolah Menengah Clifford di Kuala Lumpur dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Royal Military College di Sandhurst, Inggris.
Setelah kembali ke Malaysia, Sultan Ismail Nasiruddin menjadi Sultan Kelantan pada tahun 1944 setelah kematian ayahnya. Selama masa pemerintahannya, ia berperan penting dalam memajukan Kelantan melalui berbagai program pembangunan ekonomi dan sosial. Ia juga aktif dalam mengembangkan pendidikan di daerahnya dan mendirikan banyak sekolah dan pusat pendidikan.
Selain menjadi pemimpin di tingkat lokal, Sultan Ismail Nasiruddin juga terlibat secara aktif dalam politik nasional. Ia merupakan anggota Dewan Negara dan Dewan Raja-Raja Malaysia. Ia juga pernah menjabat sebagai Yang di-Pertuan Agong, kepala negara Malaysia, pada periode 1965-1970.
Selama kepemimpinannya, Sultan Ismail Nasiruddin dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, adil, dan peduli terhadap rakyatnya. Ia berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Malaysia secara keseluruhan. Sultan Ismail Nasiruddin meninggal pada tahun 1979 dan dikebumikan di Langgar Royal Mausoleum, Kelantan.
Dengan peran pentingnya dalam memajukan Kelantan dan kontribusinya dalam politik nasional, Sultan Ismail Nasiruddin dihormati sebagai salah satu pemimpin terkemuka Malaysia dalam sejarah negara tersebut.