Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Suku Kubu

Sekelompok orang Kubu pada tahun 1930-an

Suku Kubu atau Orang Rimba juga dikenal dengan Suku Anak Dalam merupakan penyebutan untuk masyarakat yang tinggal di kawasan hutan dataran rendah di wilayah Sumatra Tengah khususnya Jambi.[1]

Penyebutan ini menggeneralisasi dua kelompok masyarakat yaitu Orang Rimba dan Suku Anak Dalam Batin Sembilan. Kubu berasal dari kata ngubu atau ngubun dari bahasa Melayu yang berarti bersembunyi di dalam hutan. Orang sekitar menyebut suku ini sebagai “Suku Kubu”. Namun, baik Orang Rimba maupun SAD Batin Sembilan tidak ada yang menyebut diri dan kelompok mereka sebagai Suku Kubu. Oleh karena itu, panggilan ini kurang disukai karena bermakna peyorasi atau menghina.[2]

Sebaran Orang Rimba di Jambi berada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) yang secara geografis terletak antara 1020 30’ 00 - 1020 55’ 00 Bt dan 10 45’ 00 -20 00’ 00 LS. Sebagian kecil ada di wilayah selatan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Orang rimba juga dapat ditemukan di hutan-hutan sekunder dan perkebunan kelapa sawit sepanjang jalan lintas Sumatra hingga ke batas Sumatera Selatan.[3] Populasi Orang Rimba menurut data Suvei Penduduk (SP) yang dilakukan oleh BPS Jambi yaitu sebanyak 3000 Jiwa.[4]

Sekumpulan orang Kubu di sebuah gubuk di hutan Tebo (1921)

Sejarah

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari wilayah Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem kekeluargaan matrilineal.[5] Kehidupan mereka seminomaden, dan berkelompok dengan sebutan “Tubo” yang dipimpin oleh seorang “Tumenggung” dan terdiri dari beberapa kepala keluarga. Biasanya pemilihan Tumenggung berdasarkan garis keturunan, tetapi sekarang siapapun bisa dipilih sebagai Tumenggung asalkan dinilai punya kapasitas.

Mata pencaharian

Tempat perkakas dan peralatan makan dari orang Kubu disebuah gubuk di kawasan hutan Tebo (1921)

Mata pencahariannya kebanyakan adalah meramu hasil hutan dan berburu. Senjata yang digunakan antara lain lembing kayu, tombak bermata besi,dan parang, walaupun banyak yang dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya. Untuk suku Anak Dalam Batin Sembilan yang tinggal menetap di daerah Sumatera Selatan terutama daerah rawas rupit dan musi lakitan, di sana banyak terdapat juga suku Anak Dalam yang menggantungkan hidup di persawitan, bahkan ada yang ‘mencuri’ hasil perusahaan sawit sekitar. Mereka seperti itu karena memegang prinsip dasar apa yang tumbuh dalam adalah milik mereka bersama. Namun, banyak juga suku Anak Dalam di daerah Musi dan Rawas yang menerima modernisasi termasuk penggunaan kendaraan bermotor dan senjata api rakitan (kecepek).

Kepercayaan

Anak-anak rimba belajar membaca dan menulis di Kedudung Muda TNBD

Mayoritas suku Anak Dalam menganut kepercayaan animisme atau kepercayaan kepada agama tradisional.[6] Akan tetapi, beberapa keluarga khususnya kelompok yang hidup di kawasan jalan lintas Sumatra telah beragama Kristen atau Islam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik provinsi Jambi tahun 2010, dari 3.205 jiwa orang Rimba yang tercatat, sebanyak 2.761 jiwa atau 86,15% menganut kepercayaan leluhur, kemudian sebanyak 333 jiwa (10,39%) menganut agama Kristen dan sebanyak 111 jiwa (3,46%) menganut agama Islam.[7]

Kebiasaan

Berburu

Kegiatan berburu adalah kegiatan mencari binatang buruan untuk pemenuhan konsumsi protein, ini dilakukan secara bersama-sama atau juga dengan seorang diri. Dengan menggunakan kujur, teruk, serampang orang rimba berjalan didalam hutan untuk mencari binatang buruan, yang sering menjadi sasaran buruan adalah Babi (bebi) atau kancil. Penggunaan kujur biasanya dilakukan pada saat musim-musim hujan. Pada saat itu binatang-binatang buruan banyak yang bertedu dibelukar yang membentuk seperti terowongan (Jermon). Pada saat itulah babi di tombak (di-kujur). Kegiatan berburu tidak hanya dilakukan dengan membawa alat-alat berburu tetapi juga dapat dengan membuat jerat (jorot) di dalam hutan yang dipandang banyak dilalui binatang seperti babi maupun rusa.[butuh rujukan]

Kegiatan berburu tidak hanya dilakukan di dalam hutan tetapi juga turun ke desa di dalam desa di antara tanaman sawit atau sungai-sungai besar di desa. Pada saat ini kujur tidak lagi dipandang efektif dalam mendapatkan binatang buruan, kontak sosial yang sering terjadi telah mengalihkan teknologi berburu kearah yang lebih efekttif. Senjata api rakitan atau yang lebih dikenal kecepak lebih efektif untuk berburu babi, kijang atau kancil sebagai pengganti dari kujur. Sementara alat yang masih tradisional yang sampai saat ini dipakai adalah Teru untuk menangkap kura-kura, serampang untuk menombak ikan di sungai-sungai serta jenis-jenis tuba tanaman yang digunakan untuk meracun ikan seperti tuba berisil (berupaka kulit batang), tuba gantung (berupakulit batang) yang kesemuanya itu diperoleh dari jenis tanaman di dalam hutan.

Meramu

Meramu adalah aktifitas orang rimba dalam mencari berbagai jenis tanaman baik untuk obat-obatan maupun untuk dikonsumsi atau dijual ke desa-desa sekitar hutan. Tanaman yang hanya digunakan untuk konsumsi sendiri seperti mencari gadung (bahasa rimba gedung). Ini adalah jenis tanaman umbi-umbian yang beracun. Dengan pengelolaan yang panjang rumit dan penuh ke hati-hatian Gedung dapat dikonsumsi sendiri. Jenis tanaman lainya adalah tanaman-tanaman obat seperti Pasak Bumi (Sempedu tano). Jenis tanaman ini berfungsi untuk mengobati penyakit malaria maupun demam. Masih banyak tanaman obat lainnya yang diramu untuk dijadikan obat-obatan di kalangan orang rimba. Orang rimba juga mencari mencari madu, rotan-rotan hutan dan jernang, untuk dijual.[8]

Bercocok tanam

Walaupun orang rimba dikenal sebagai masyarakat dengan pola hidup yang nomaden, bertani adalah bagian penting yang saat ini mereka kembangkan. Tentunya ada banyak yang melatar belakangi lahirnya aktifitas pertanian mereka. Memang sejak nenek moyang orang rimba mereka telah terbiasa dalam kegiatan pertanian dan ini dapat terlihat berbagai tabu yang dipantangkan ketika aktifitas pertanian berlangsung. Tetapi itu hanya dalam sekala kecil.

Pergerakkan perladangan dari dusun dengan cara pembukaan hutan dan maraknya illegal logging yang berkembang pesat menyebabkan orang rimba lebih bersifat aktif dalam pemanfaatan hutan yang intinya ditujukan untuk menghambat pergerakan perladangan dan illegal logging lebih jauh ke dalam hutan. Kegiatan pertanian yang dilakukan saat ini adalah menanam padi, ubi, cabai sebagai pemenuhan kebutuhan harian, dan juga Karet (parah) sebagai pemenuhan ekonomi jangka panjang. Penanaman karet adalah sebagai hompongon yaitu pagar atau pembatas gerak orang dusun merambah jauh ke dalam hutan dilakukan di kawasan-kawasan yang berbatasan langsung dengan desa.

Karet yang ditanam adalah karet hutan atau karet kampung yang dipahami memiliki ketahanan terhadap penyakit. Walaupun panen baru dapat dilakukan setelah usia karet mencapai 9 tahun tetapi yang utama adalah pencegahan terhadap maraknya pembukaan dan bahkan penjualan lahan hutan oleh masyarakat dusun secara besar-besaran terlebih lagi kuatnya arus illegal logging. Seperti hasil-hasil hutan lainnya, getah karet juga dijual kepada toke-toke yang berada didesa.

Pada tahun 2016, PT Wana Perintis salah satu perusahaan pemegang usaha Hutan Tanaman Industri Karet memberikan hak pengelolaan kebun karet seluas 114 hektar kepada Orang Rimba di daerah Terab, Kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Pengalolakasian lahan tersebut sebagai sumber pendapatan orang rimba serta resolusi konflik antara keduanya.[9]

Adat istiadat

Dua pria Kubu menari di sebuah gubuk di hutan Tebo (1921)

Belangun

Belangun adalah kebiasaan orang rimba pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam jarak relatif jauh yang dilakukan karena adanya kematian. Belangun dilakukan untuk menghilangkan segala kenangan dengan si mati selama hidupnya. Dengan belangun ketempat lain diharapkan hati yang sedih dapat terhibur dengan suasana yang baru.

Terjadinya kematian di lokasi pemukiman mereka (orang rimba) juga dipersepsikan tanah pemukiman tersebut sebagai tanah yang tidak baik lagi untuk di pakai, karena akan memberikan kesialan selama mereka bertahan menempatinya. Ketika belangun semua harta benda orang rimba akan dibawa serta. Barang-barang ini akan ditempatkan dalam ambung. Di kalangan masyarakat Anak Dalam di Air Hitam, sebelum Melangun dilakukan, mayat ditempatkan di atas beli berukuran 1×2 meter, disertai peralatan miliknya.[10]

Bebalai

Bebalai adalah pesta adat perkawinan orang rimba. Acara ini dilakukan jauh di dalam hutan, bersama para dukun dan penghulu adat ritual-ritual adat dilakukan. Acara bebalai ini sangat tertutup bagi pihak luar. Biasanya pesta berlangsung 7 hari 7 malam dengan sajian beragam buah-buahan hutan.

Tarik rentok

Tarik rentok adalah adat perkawinan orang rimba yang dilakukan karena kedua pasangan telah melanggar tabu adat. Tarik rentok juga dilakukan didalam hutan jauh dari pemukiman kelompok. Ini dilakukan karena sang laki-laki (jenton) diketahui telah ‘mengambil’ berbagai perhiasan (manik-manik, gelang dll) gadis rimba. Tarik rentok ini hanya dilakukan dalam waktu satu hari saja, tanpa menggunakan pesta atau pertunjukkan yang begitu meriah seperti pada pesat bebalai.[butuh rujukan]

Tari Elang

Tari ini merupakan tradisi yang ada dan menjadi milik Orang Rimba (Suku Anak Dalam) yang hidup di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas. Tari ini diiringi dengan dendangan berupa mantra untuk memanggil para Dewa. Tari dilakukan saat pelaksanaan ritual/upacara pengobatan, perkawinan, ataupun bebalai lainnya. Dalam pertunjukannya, Tari Elang menggunakan iringan musik berupa mantera-mantera yang dilantunkan atau didendangkan oleh si penari. Penari menggunakan sehelai kain panjang sebagai perlengkapan tari. Kain panjang dianggap sebagai simbol dari sayap burung Elang (menurut kepercayaannya di dalam burung Elang bersemayang roh Dewa Elang).[11]

Cenenggo dan Sesandingon (Sakit dan mengasingkan diri)

Di dalam kehidupan orang rimba penyakit bisa disebabkan oleh banyak hal diantaranya karena gangguan setan, seringnya melakukan perjalanan dan kontak dengan orang dusun (orang terang), dan juga bisa disebabkan karena terlalu banyak memakan buah-buahan, misalnya pada musim buah atau musim petahunan godong yang terjadi antara 2 – 3 tahun sekali, pada saat itu buah dan madu hutan berlimpah, akibatnya adalah pola konsumsi buah yang berlebihan asam-manis menyebabkan mereka terkena penyakit.[12]

Orang yang sedang mengidap penyakit disebut dengan istilah Cenenggo atau ber-cenengg. Istilah ini secara luas juga bisa diartikan sebagai kelompok yang terserang penyakit. Penyakit yang kerap menyinggahi orang rimba cacar (cacar), batuk (betuk), batuk pilek (betuk slemo), kolera (gelira). Namun orang rimba berkeyakinan penyakit ini berasa dari orang terang atau dari hilir. Penyakit-penyakit ini dalam kehidupan orang rimba begitu ditakuti karena dapat menyebabkan kematian. Untuk mengatasinya mereka selalu berhati-hati melakukan kontak dengan siapa saja, baik dengan orang terang maupun dengan orang rimba yang berasal dari kelompok lain ataupun yang baru melakukan kontak dengan orang dusun.[13]

Untuk pencegahan terhadap penularan penyakit ada prilaku yang unik dan agaknya berlebihan di lingkungan orang rimba, seperti berkomunikasi dalam jarak yang berjauhan + 10 meter dari masing-masing mereka, selain itu mereka yang merasakan dirinya sehat (bungaron) sanggup untuk tidak melintasi jalan yang dilintasi orang yang bercinenggo demikian juga sebaliknya, walaupun jalan di hutan hanya satu jalan, maka yang mereka lakukan adalah menerobos menembus semak-belukar yang ada kalanya banyak ditumbuhi tanaman berduri ataupun rawa, dengan bertelanjang kaki dan bercawat, mereka menembus belukar.

Prilaku seperti ini disebabkan adanya pandangan bahwa jalan-jalan yang dilintasi orang rimba yang bercinenggo tersebut sudah dihinggapi oleh penyakitnya sehingga dapat menular kepada orang yang melintas di atas jalan tersebut. Jalan akan dianggap steril dari penyakit dan dapat dilintasi kembali setelah adanya hujan karena penyakit-penyakit tadi telah hanyut terbawa air ke hilir, atau paling lambat adalah 5 hari setelah di lintasi orang yang bercinenggo.[butuh rujukan]

Orang atau kelompok yang bercinenggo wajib memberitahukan kepada anggota kelompoknya atau kepada orang rimba lain yang dikunjunginya, dengan harapan ia bisa mendapatkan bantuan selama menjalani sakit, baik makanan ataupun pengobatan. Tidak ada pemberian kabar tentang kondisinya yang sakit dianggap telah melanggar adat, dan kelak ada yang tahu tentang kondisinya dan menyebabkan penularan kepada orang lain, maka ia dihukum denda dengan membayar 2 keping kain panjang. atau akibat dari penularan penyakitnya telah menyebabkan kematian maka di hukum denda sebanyak 500 keping/helai kain panjang atau yang disebut dengan istilah bayar bangun.[butuh rujukan]

Ketatnya aturan adat yang di miliki orang rimba secara tidak tertulis itu, ternyata membuat orang rimba merasa takut untuk melanggarnya. Ketidak mampuan membayar bangun dengan sejumlah kain yang di tetapkan adat bisa dilakukan dengan cara menggantikan peranan si mati kepada keluarga yang ditinggalkan. Kalau yang mati tersebut adalah seorang laki-laki maka ia harus mencari ganti dari pihak keluarganya yang juga harus laki-laki, atau bila sumber penularannya berasal dari seorang laki-laki maka dirinya sendiri yang menggantikan peran si mati di dalam keluarganya demikian pula sebaliknya. Kalau juga tidak sanggup ini akan berakibat maut bagi si penular penyakit, artinya ia harus membayar dengan nyawanya sendiri (di hukum mati) (selama Warsi melakukan pendampingan terhadap Orang Rimba belum pernah ada sangsi ini dijatuhkan ke anggota kelompok) atau di usir dari kelompoknya.

Untuk mencegah penularan maka orang atau kelompok yang bercenango harus memisahkan diri dari kelompoknya maupun kelompok lain yang berdekatan. Istilah ini disebut dengan istilah bersesandingon, atau dalam bahasa kita lebih dikenal dengan pengkarantinaan. Jarak antara sedekat-dekatnya dalam jarak orang rimba sejauh suara dipantulkan, atau dalam perkiraan saya sejauh + 500 meter dari pemukiman kelompok orang rimba. Tempat bersesandingon harus berada jauh di dalam hutan diwilayah yang tidak pernah dilalui oleh orang rimba. Selama melakukan bersesandingon orang rimba yang bercinenggo membuat rumahnya dan mencari makannya sendiri di dalam hutan. Pertemuan dengan individu kelompok masih boleh dilakukan dengan mengatur jarak dari masing-masing individu, tetapi sangat dilarang untuk masuk kedalam kawasan pemukiman kelompok.[butuh rujukan]

Selama bersesandingon tentunya jika tidak mendapatkan makanan atau binatang buruan, ia boleh meminta kepada kelompoknya untuk diantarkan ke suatu tempat dan ia akan menjemputnya. begitu sebaliknya orang yang bercinenggo boleh saja memberikan binatang hasil buruannya kepada kelompoknya.

Referensi

  1. ^ "Orang Rimba, Kubu dan Suku Anak Dalam (SAD)". www.warsi.or.id. Diakses tanggal 18 Februari 2024. 
  2. ^ Chamim, Mardiyah (2021). Menjaga Rimba Terakhir. Jambi: Warsi. hlm. 141. ISBN 978-602-51390-1-7. 
  3. ^ "Orang Rimba, Kubu dan Suku Anak Dalam (SAD) | KKI WARSI". Diakses tanggal 2022-08-18. 
  4. ^ Mariadi, Nanag (19 September 2019). "Orang rimba akan mulai disensus BPS Jambi melibatkan Warsi". Antara News. Diakses tanggal 18 Februari 2024. 
  5. ^ Sukmareni (ed) (2010). Orang Rimba Menantang Zaman. Jambi: KKI Warsi. hlm. 2. ISBN 978-602-96339-0-0. 
  6. ^ Adi Prasetijo (2015). Orang Rimba : true custodian of the forest : alternative strategies and actions in social movement against hegemony. Jakarta Selatan. ISBN 978-602-71441-1-8. OCLC 930045799. 
  7. ^ "Orang Rimba Menurut Agama". jambi.bps.go.id. 2010. Diakses tanggal 22 Mei 2022. 
  8. ^ Yulis, Herma (29 Mei 2023). "Apa yang Dicari Orang Rimba saat Meramu di Hutan?". Metro Jambi. Diakses tanggal 18 Februari 2024. 
  9. ^ Mariadi, Nanang (20 Oktober 2016). "Orang Rimba kelola 114 hektare kebun karet". Antara News. Diakses tanggal 18 Februari 2024. 
  10. ^ "Warisan Budaya Takbenda | Beranda". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-01-20. 
  11. ^ "Warisan Budaya Takbenda | Beranda". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2022-01-20. 
  12. ^ Suwandi; Rochmyaningsih, Dyna (30 September 2020). "'Besesandingon,' Tradisi Orang Rimba Tangkal Penyebaran Penyakit". www.mongabay.co.id. Diakses tanggal 18 Februari 2024. 
  13. ^ Yulis, Herma (8 April 2023). "Cenenggo dan Sesandingon: Tradisi Pencegahan Penyakit bagi Orang Rimba". Kilas Jambi. Diakses tanggal 18 Februari 2024. 

Pranala luar

Baca informasi lainnya:

Anugerah Planet Muzik 2017DeskripsiPenghargaan dalam bidang musikTanggal14 Oktober 2017LokasiTheater MES MediaCorp,SingapuraNegara Malaysia Singapura IndonesiaDipersembahkan oleh Dzar Ismail Desta Nabila HudaDiberikan perdana2001Penghargaan terbanyak19 PenghargaanSitus webSitus web resmiSiaran televisi/radioSaluran MediaCorp Suria Astro Ria Astro Maya HD (2014) Astro Ria HD (2015 -) TVRI (2005)[1] antv (2006)[2] Global TV (2008-2012) NET. (2013-2016)[3] Jak…

Panasonic Gobel Awards 2016Poster Panasonic Gobel Awards 2016Tanggal14 Oktober 2016 (2016-10-14)LokasiXXI Djakarta Theater, JakartaNegara IndonesiaDipersembahkan oleh Ananda Omesh Ayu Dewi Irfan Hakim Pembawa pra-acara Imam Darto Dimas Danang Penampilan Gamaliel Audrey Cantika Agnez Mo Rizki Syafaruddin & Ridho Syafaruddin Indah Nevertari IkhtisarDrama seriAnak JalananAktorDude HarlinoAktrisPrilly LatuconsinaSitus webwww.panasonicgobelawards.comSiaran televisi/radioSaluran RCTI MNC…

As referências deste artigo necessitam de formatação. Por favor, utilize fontes apropriadas contendo título, autor e data para que o verbete permaneça verificável. (Julho de 2020) Esta página cita fontes, mas que não cobrem todo o conteúdo. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW  • CAPES  • Google (N • L • A) (Julho de 2020) Bandeira dos Tártaros da Crimeia Aplica

Братські могили радянських воїнів 48°55′02″ пн. ш. 27°47′55″ сх. д. / 48.917418000027772962° пн. ш. 27.798717000028° сх. д. / 48.917418000027772962; 27.798717000028Координати: 48°55′02″ пн. ш. 27°47′55″ сх. д. / 48.917418000027772962° пн. ш. 27.798717000028° сх. д. / 48.9174180000277…

Primer Colegio Nacional Benemérito y Patrimonio de la Educación del Perú de Nuestra Señora de Guadalupe Guadalupe, Crisol y antorcha de peruanidad Colegio Nacional Nuestra Señora de Guadalupe. Lima, 1918.LocalizaciónPaís  PerúLocalidad Lima, Perú PerúDirección Avenida Alfonso Ugarte s/n – Distrito de LimaCoordenadas 12°03′20″S 77°02′28″O / -12.0555611, -77.0409746InformaciónAfiliación religiosa LaicaFundación 14 de noviembre de 1840 (183 a…

Народний фронт визволення Еритреї Прапор Дата створення / заснування 1970 Країна  Ефіопія Розташування штаб-квартири Асмера Наступник People's Front for Democracy and Justiced Час/дата припинення існування 1994 Офіційний сайт Народний фронт визволення Еритреї (тигринья ህዝባዊ ደሞክራስያ

Clothing retailer Harris & Frank flagship store at 635-9 S. Hill St. in Downtown Los Angeles, opened in 1925. Harris & Frank was a clothing retailer and major chain in the history of retail in Southern California, which at its peak had around 40 stores across Southern California and in neighboring states and regions. Its history dates back to a clothing store founded by Leopold Harris in Los Angeles in 1856 near the city's central plaza, only eight years after the city had passed from Me…

Cane Corso Fawn Cane Corso Nama lain Sicilian Bulldog Sicilian Mastiff Sicilian Molosso Negara asal Italia Ciri-ciri Klasifikasi & standar FCI Grup 2 Seksi 2 #343 standar AKC Working (FSS) standar Foundation Stock Service (FSS) dari AKC adalah layanan dokumentasi anjing trah yang belum memenuhi syarat didaftarkan di AKC CKC Miscellaneous Class [? standar] Daftar serbaneka CKC untuk anjing trah sebelum diakui CKC. UKC Guardian Dogs standar Cane Corso adalah salah satu ras anjing kuno yang ber…

Giovane Élber Giovane Élber (2022) Personalia Voller Name Élber de Souza Geburtstag 23. Juli 1972 Geburtsort Londrina, Brasilien Größe 182 cm Position Stürmer Junioren Jahre Station 1989–1990 Londrina EC Herren Jahre Station Spiele (Tore)1 1990–1991 AC Mailand 0 0(0) 1991–1994 Grasshopper Club Zürich 69 (41) 1994–1997 VfB Stuttgart 87 (41) 1997–2003 FC Bayern München 169 (92) 2003–2004 Olympique Lyon 30 (11) 2005 Borussia Mönchengladbach 4 0(0) 2006 Cruzeiro Belo H…

New religious movement For other uses, see Ghost Dance (disambiguation). The Ghost Dance of 1889–1891 by the Oglala Lakota at Pine Ridge. Illustration by western artist Frederic Remington, 1890. The Ghost Dance (Caddo: Nanissáanah,[1] also called the Ghost Dance of 1890) is a ceremony incorporated into numerous Native American belief systems. According to the teachings of the Northern Paiute spiritual leader Wovoka (renamed Jack Wilson), proper practice of the dance would reunite the …

Class of transport proteins Acid-sensing sodium channelStructure of acid-sensing ion channel 1.[1]IdentifiersSymbolASCPfamPF00858InterProIPR001873PROSITEPDOC00926SCOP22qts / SCOPe / SUPFAMTCDB1.A.6OPM superfamily181OPM protein4fz1Available protein structures:Pfam  structures / ECOD  PDBRCSB PDB; PDBe; PDBjPDBsumstructure summary Acid-sensing ion channels (ASICs) are neuronal voltage-insensitive sodium channels activated by extracellular protons permeable to Na+. ASIC1 also show…

建議将此條目或章節併入反犹太主义。(討論) 系列条目反犹太主义犹太人历史及歧視的一部分 历史(英语:History of antisemitism) 年表(英语:Timeline of antisemitism) 参考资料(英语:List of writers on antisemitism) 定义 耶路撒冷宣言对反犹太主义的定义(英语:Jerusalem Declaration on Antisemitism) 3D测试 现行定义 表现 学术界(英语:Universities and antisemitism) 另类右派 美国(英语:His…

Moon YoungPoster teatrikalNama lainHangul문영 Alih Aksara yang DisempurnakanMunyeong Sutradara Kim So-yeon ProduserDitulis oleh Kim So-yeon PemeranKim Tae-riPenata musikK.AFKASinematograferJung Young-samPenyuntingHan Mi-yeonWon Chang-jaeDistributorKT&G SangsangmadangTanggal rilis 27 November 2015 (2015-11-27) (SIFF) 12 Januari 2017 (2017-01-12) Durasi43 menit (festival film)64 menit (teatrikal)Negara Korea Selatan Bahasa Korea Isyarat Korea PendapatankotorUS$56,36…

Japanese politician (1863–1904) PrinceKonoe AtsumaroDuke Konoe AtsumaroBorn(1863-08-10)August 10, 1863DiedJanuary 1, 1904(1904-01-01) (aged 40)Tokyo, JapanOccupation(s)Politician, EducatorSpousesMaeda SawakoChildrenFumimaroHidemaroNaomaroTadamaro In this Japanese name, the surname is Konoe. Konoe Atsumaro (近衛 篤麿, August 10, 1863 – January 1, 1904) was a Japanese politician and journalist of the Meiji era.[1] He served as the 3rd President of the House of Peers and 7th Pr…

Peta infrastruktur dan tata guna lahan di Komune Nieul.  = Kawasan perkotaan  = Lahan subur  = Padang rumput  = Lahan pertanaman campuran  = Hutan  = Vegetasi perdu  = Lahan basah  = Anak sungaiNieul merupakan sebuah komune di departemen Haute-Vienne di Prancis. Lihat pula Komune di departemen Haute-Vienne Referensi INSEE lbsKomune di departemen Haute-Vienne Aixe-sur-Vienne Ambazac Arnac-la-Poste Augne Aureil Azat-le-Ris Balledent La Bazeuge Beaumont-du-La…

Indian actor Ashish SharmaBornJaipur, Rajasthan, IndiaNationalityIndianOccupationActorYears active2009-PresentSpouse Archana Taide ​(m. 2013)​ Ashish Sharma is an Indian film and television actor and the founder of Rachayita Films.[1] He is recognized for his role of Prithvi Vallabh in Prithvi Vallabh - Itihaas Bhi, Rahasya Bhi, Rama[2] in Siya Ke Ram, Major Rudra Pratap Ranawat in Rangrasiya, Ranveer Singh/Fateh Singh Rathore/Jeet Singh in Rab S…

英屬馬來亞British Malaya(英語)Tanah Melayu British(馬來語)تانه ملايو بريتيسه‎(馬來語爪夷文)1826年—1941年1941年—1945年(日佔時期)1945年—1957年 国旗 国徽 国歌:天佑吾王/女王God Save the King/Queen英制馬來半島及新加坡島地圖,1888年地位聯合王國殖民地、保護國首都吉隆坡 各州首府  玻璃市:加央  吉打:亞羅士打  霹靂:太平市(至1933年)  雪蘭…

Northern Paiute author, activist, and educator (c. 1844 –1891) Sarah WinnemuccaBornThocmentony (Shell Flower)c. 1844near Humboldt Lake, NevadaDiedOctober 16, 1891(1891-10-16) (aged 46–47)Henry's Lake, IdahoNationalityNorthern PaiuteOther namesSarah Winnemuca HopkinsOccupation(s)Author, educatorKnown forActivist and spokeswoman for Northern PaiuteNotable workLife Among the Piutes: Their Wrongs and Claims (1883)Spouse(s)Edward Bartlett (1872)Lewis H. Hopkins (1881)ParentsWinnemu…

German touring motor glider, 1984 Stemme S10 A Stemme S10 taking off Role motor gliderType of aircraft National origin Germany Manufacturer Stemme AG First flight 1986 The Stemme S10 is a self-launching sailplane produced by Stemme AG in Strausberg (Germany) since the 1980s. The engine is mounted amidships and it features an unusual folding propeller which is stowed inside the aircraft's nose-cone when the engine is not in use. Design and development The Stemme S10 also has several unusual featu…

Roman Catholic diocese in Honduras Diocese of Santa Rosa de CopánDioecesis Sanctae Rosae de CopánCatedral de Santa RosaLocationCountryHondurasEcclesiastical provinceProvince of TegucigalpaMetropolitanOscar Andrés Rodríguez Maradiaga, S.D.B.StatisticsArea17,360 km2 (6,700 sq mi)Population- Total- Catholics(as of 2010)1,289,0001,150,000 (90%)Parishes42InformationDenominationRoman CatholicRiteRoman RiteEstablished2 February 1916 (107 years ago)CathedralCathedral of…

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 44.220.182.198