Suku Dayak Uheng Kereho atau Punan Keriau atau Dayak Seputan atau Oloh Ot Nyawong[2] adalah sub-suku Punan (Orang Ulu) yang mendiami perhuluan sungai Kapuas dan Sungai Krio/Kereho dan termasuk dalam Kelompok Punan Pegunungan Muller-Schwaner (Aoheng, Hovongan, Kereho, Punan Aput, Punan Merah).
Sub ini terdiri dari beberapa kampung:
Kelompok ini mempunyai seorang temenggung yaitu Agustinus Djangin.
Populasi etnis ini diperkirakan sekitar 2500 Jiwa.
Kode Bahasa Uheng Kereho adalah xke
Daerah ketemenggungan Dayak Punan ini dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi sungai dari Putussibau dengan biaya sewa speed boat bervariasi dari satu juta sampai tiga juta lima ratus ribu rupiah. Sumber daya alamnya masih melimpah ruah; seperti sarang burung walet dan kekayaan pertambangan lainnya. Akan tetapi karena terlalu jauhnya wilayah ini, banyak dari masyarakat suku ini terisolasi dari dunia luar sehingga tingkat perekonomian serta pendidikan sampai sekarang dalam tingkat yang mengkhawatirkan.
Di setiap kampung-kampung orang Punan anak yang bersekolah hingga menamatkan pendidikan dasar dapat dihitung dangan jari, apalagi yang menamatkan bangku kuliah.
Lokasi Pengunjung: 3.238.180.174