Stasiun Sungai Tuha (SGT) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Terukis Rahayu, Martapura, Ogan Komering Ulu Timur. Stasiun yang terletak pada ketinggian +52 meter ini termasuk dalam Divisi Regional IV Tanjungkarang. Stasiun ini adalah stasiun baru yang diresmikan pada tahun 2014 untuk meningkatkan kapasitas jalur kereta api.[4] Stasiun ini juga merupakan stasiun terdekat dari pintu masuk Puslatpur TNI Martapura. Walaupun diberi nama Sungai Tuha (suatu desa di Martapura), stasiun ini secara administratif terletak di timur laut desa tersebut.
Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 yang lama merupakan sepur lurus ditambah satu sepur badug yang menyambung di jalur 1 yang lama dan sama sekali tidak memiliki peron. Sejak selesainya jalur ganda segmen Baturaja–Martapura pada tanggal 2 Mei 2018, tata letak stasiun ini diubah dengan menambahkan masing-masing satu jalur belok baru sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus baru untuk arah Tanjungkarang dan jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus untuk arah Baturaja-Kertapati saja. Jalur badug tersebut dibangun ulang menjadi menjadi jalur 1 yang baru sebagai sepur belok baru. Selain itu, bangunan stasiun ini juga dipindahkan ke bangunan baru yang berjarak sekitar 50 meter dari bangunan lama dan persinyalannya pun diubah menjadi elektrik. Bangunan lama stasiun ini pun kini berubah fungsi menjadi kantor resor Jalan dan Jembatan (JJ).
Dengan selesainya jalur ganda di segmen ini, sudah tidak ada lagi persilangan yang dilayani di stasiun ini. Saat ini stasiun ini hanya melayani penyusulan dan antrian antarkereta api saja.
Insiden
Pada tanggal 8 November 2015, pukul 04.22 WIB, kereta api Babaranjang anjlok di perlintasan sebidang Jalan Lintas Tengah Sumatra yang berada tepat di samping Stasiun Sungai Tuha. Kejadian ini menyebabkan perlintasan sebidang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor hingga pukul 11 siang. Kecelakaan ini juga menyebabkan muatan batu bara tumpah dan menyebabkan perjalanan kereta api Rajabasa dibatalkan.[5][6]
Galeri
-
Bangunan lama Stasiun Sungai Tuha yang kini berubah fungsi menjadi Kantor Resor Jalan Rel dan Jembatan (JJ)
-
Emplasemen Stasiun Sungai Tuha, 2019
Referensi