Mulai 6 Maret 2019 stasiun ini merupakan terminus dari jalur kereta api Lubuk Alung–Pariaman, tetapi sebenarnya masih ada jalur menuju Sungai Limau yang sudah lama dinonaktifkan sejak zaman penjajahan Belanda. Dahulu, stasiun ini pernah melayani angkutan barang CPO. Namun layanan tersebut sudah tidak ada lagi sejak 1998 seiring ditutupnya perusahaan kelapa sawit pada waktu itu, otomatis stasiun ini sempat dinonaktifkan.
Saat ini stasiun ini sudah selesai direnovasi dengan bangunan baru yang lebih modern. Rencananya angkutan CPO akan dihidupkan lagi dengan rute hingga menjangkau stasiun ini.[4] Stasiun beserta jalur tersebut telah resmi dioperasikan pada 22 Maret 2019. Perjalanan kereta api Pariaman Ekspres yang semula berawal dan berakhir di Stasiun Pariaman, akhirnya resmi berawal dan berakhir di stasiun ini.[5]
Reaktivasi
Reaktivasi Segmen Pariaman–Naras dimulai pada tahun 2015 dengan meningkatkan kualitas jalan rel yang semula rel R.25 bantalan kayu menjadi rel R.54 bantalan beton, termasuk jalur di emplasemen dan dilanjutkan konstruksi peningkatan sepuluh unit bangunan hikmat (jembatan dan box culvert) serta Stasiun Naras.
Peresmian stasiun ini dan perpanjangan lintas pelayanan kereta api antara Padang–Pariaman diresmikan oleh Menteri PerhubunganBudi Karya Sumadi pada tanggal 22 Maret 2019.
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.