Shabib bin Yazid al-Shaybani

Shabib bin Yazid al-Shaybani
Lahir646 atau 647
Meninggal697 atau 698
Kekhalifahan Umayyah
Sebab meninggalTenggelam
Suami/istriGhazala
AnakShuhari
Orang tua
  • Yazid bin Nu'aym (bapak)

Shabīb bin Yazīd bin Nuʿaym al-Shaybānī (bahasa Arab: شبيب بن يَزيد بن نعيم الشيباني; hidup 646/647 – 697/698) adalah pemimpin pemberontakan Khawarij melawan Kekhalifahan Umayyah di Irak antara tahun 696 dan hingga kematiannya pada tahun 697/698.

Hidup

Asal dan awal kehidupan

Shabib lahir pada bulan September/Oktober tahun 646 atau 647.[1] Dia adalah putra dari imigran asal Kufa di Mosul yang bernama Yazid bin Nu'aym. Dia adalah anggota dari Bani Shayban, spesifiknya dari klan Bani Muhallam bin Dzuhl.[1] Yazid berpartisipasi pada penjarahan Kekaisaran Bizantium di bawah pimpinan Salman bin Rabiah al-Bahili.[1] Pada suatu penjarahan, Yazid menikah dengan seorang wanita yang melahirkan Shabib. Dia kemudian dibesarkan di Mosul atau di desa dekat Mosul, bernama Satidama.[1] Shabib berperang melawan bangsa Kurdi sebagai pasukan Muslim dan mendapatkan upah tetap, yang mana nantinya dihentikan pada masa kepemimpinan Khalifah Abdul-Malik. (m. 685–705) karena dia tidak menjawab panggilan perang.[1]

Pemberontakan

Terdapat sedikit informasi mengenai pemberontakan Khawarij yang dilakukan oleh Shabib. Namun, pemberontakannya melawan Bani Umayyah, yang mana mengambil alih Irak pada tahun 691, menjadikannya sebagai pemimpin pemberontakan yang pemberani menurut sejarawan Muslim abad pertengahan dan Kristen, salah satu menurut sejarawan modern Karl Vilhelm Zetterstéen.[1] Meskipun sumber dari era awal Muslim masih belum jelas, menurut Abu Mikhnaf, Shabib mengawali kariernya di aliran Khawarij sebagai tentara di bawah kepemimpinan Salih bin Musarrih dan sukses mengambil alih sebuah desa bernama al-Muddabaj pada September 695.[1]

Shabib memimpin sisa pasukan Ibnu Musarrih, yang mana mayoritas adalah anggota Bani Shayban. Dari Mosul dan Irak Tengah, dia mengalahkan pasukan Umayyah di Nahrawan dan Khanaqin sebelum menyerang Kufa dengan 200 tentaranya.[1] Setelah itu, pada Maret 696, dia memenangkan pertempuran melawan komandan Bani Umayyah, Za'ida bin Qudama dan Utsman bin Qatan al-Harithi di desa Rudhbar dan al-Batt, kedua desa itu berada di selatan Mosul.[1] Pada pertengahan 696, setelah tiga bulan berperang, Shabib dan 600 tentaranya mengambil alih al-Mada'in di Irak Tengah, mengalahkan Attab bin Warqa al-Riyahi.[1] Di titik ini, kaum Khawarij mengancam Kufa, salah satu pusat militer di Irak.[1] Meskipun begitu, ribuan tentara dari Suriah di bawah pimpinan Sufyan bin al-Abrad al-Kalbi diturunkan dan mengalahkan pasukan Shabib secara telak di perbatasan kota.[1] Shabib dan pasukannya mundur dan mendapatkan perlawanan di Anbar, sebelum dia melarikan diri dengan sisa pasukannya melalui Jukha, Kirman dan Ahwaz. Saat dia melarikan diri dari pasukan Suriah, dia tenggelam di Kanal Dujayl ketika berusaha menyeberanginya pada tahun 697 atau 698, tergantung dari sumber berita.[1]

Keturunan

Anak laki-laki Shabib, Shuhari, kemudian melakukan pemberontakan melawan gubernur Umayyah di Irak, Khalid al-Qasri, pada tahun 737 dan pemberontakan Khawarij di Mesopotamia Hulu dan sekitar Mosul selama pemerintahan Umayyah dan awal periode Abbasiyah.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n Zettersteen, p. 164.

Bibliografi