Sejarah Kota Banjarmasin bermula dari sebuah perkampungan dataran rendah bernama "Banjarmasih" yang ditahbiskan pada tanggal 24 September 1526. Pada tanggal
tersebut-lah, 24 September ditetapkan sebagai hari jadi Kota Banjarmasin.
Garis waktu
Tahun 1520-1860
1520, "Banjarmasih", yang artinya perkampungan "Oloh Masih" (orang Melayu), dipimpin kepala kampung berasal dari Sumatra yang bergelar Patih Masih.
14 Januari1948, Kotapradja Banjarmasin sebagai ibu kota satuan kenegaraan Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri.[6]
2011, Indeks persepsi kenyamanan Kota Banjarmasin meningkat menjadi 53.16.[11][12]
Banjarmasin pada Masa Kesultanan Banjar
Oloh Masih
Banjarmasih adalah nama kampung yang dihuni suku Melayu. Kampung ini terletak di bagian utara muara sungai Kuin, yaitu kawasan Kelurahan Kuin Utara dan Alalak Selatan saat ini. Kampung Banjarmasih terbentuk oleh lima aliran sungai kecil, yaitu sungai Sipandai, sungai Sigaling, sungai Keramat, sungai Jagabaya dan sungai Pangeran yang semuanya bertemu membentuk sebuah danau. Kata banjar berasal dari bahasa Melayu yang berarti kampung atau juga berarti berderet-deret sebagai letak perumahan kampung berderet sepanjang tepian sungai. Banjarmasih berarti kampung orang-orang Melayu, sebutan dari dari orang Ngaju (suku Barangas) yang menghuni kampung-kampung sekitarnya.
Penduduk Banjarmasih dikenal sebagai Oloh Masih yang artinya orang Melayu, sebutan oleh Oloh Ngaju (oloh = orang, ngaju = hulu) tersebut. Pemimpin masyarakat Oloh Masih disebut Patih Masih yang nama sebenarnya tidak diketahui. Menurut Hikayat Banjar, ketika menjadi ibu kota kerajaan (1520), Banjarmasin memiliki pelabuhan perdagangan yang disebut Bandar yang letaknya di tepi sungai Martapura di sebelah hulu dari muara sungai Kelayan.[butuh rujukan]
Keraton Banjarmasih 1526-1612
Pada abad ke-16 muncul Kerajaan Banjarmasih dengan raja pertama Raden Samudera, seorang pelarian yang terancam keselamatannya oleh pamannya Pangeran Tumenggung yang menjadi raja Kerajaan Negara Daha sebuah kerajaan Hindu di pedalamam (Hulu Sungai). Kebencian Pangeran Tumenggung terjadi ketika Maharaja Sukarama masih hidup berwasiat agar cucunya Raden Samudera yang kelak menggantikannya sebagai raja. Raden Samudera sendiri adalah putra dari Puteri Galuh Intan Sari, anak perempuan Maharaja Sukarama. Atas bantuan Arya Taranggana, mangkubumi negara Daha, Raden Samudera melarikan diri ke arah hilir sungai Barito yang kala itu terdapat beberapa kampung di antaranya kampung Banjarmasih.
Patih Masih dan para patih (kepala kampung) sepakat menjemput Raden Samudera yang bersembunyi di kampung Belandean dan setelah berhasil merebut Bandar Muara Bahan di daerah Bakumpai, yaitu bandar perdagangan negara Daha dan memindahkan pusat perdagangan ke Banjarmasih beserta para penduduk dan pedagang, kemudian menobatkan Raden Samudera menjadi raja dengan gelar Pangeran Samudera. Hal ini menyebabkan peperangan dan terjadi penarikan garis demarkasi dan blokade ekonomi dari pantai terhadap pedalaman. Pangeran Samudera mencari bantuan militer ke berbagai wilayah pesisir Kalimantan, yaitu Kintap, Satui, Swarangan, Asam Asam, Laut Pulo, Pamukan, Pasir, Kutai, Berau, Karasikan, Biaju, Sebangau, Mendawai, Sampit, Pembuang, Kota Waringin, Sukadana, Lawai dan Sambas. Hal ini untuk menghadapi Kerajaan Negara Daha yang secara militer lebih kuat dan penduduknya kala itu lebih padat. Bantuan yang lebih penting adalah bantuan militer dari Kesultanan Demak yang hanya diberikan kalau raja dan penduduk memeluk Islam. Kesultanan Demak dan dewan Walisanga kala itu sedang mempersiapkan aliansi strategis untuk menghadapi kekuatan kolonial Portugis yang memasuki kepulauan Nusantara dan sudah menguasai Kesultanan Malaka.
Sultan Trenggono mengirim seribu pasukan dan seorang penghulu Islam, yaitu Khatib Dayan yang akan mengislamkan raja Banjarmasih dan rakyatnya. Pasukan Pangeran Samudera berhasil menembus pertahanan musuh. Mangkubumi Arya Taranggana menyarankan rajanya daripada rakyat kedua belah pihak banyak yang menjadi korban, lebih baik kemenangan dipercepat dengan perang tanding antara kedua raja. Tetapi pada akhirnya Pangeran Tumenggung akhirnya bersedia menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera.
Kerajaan Banjarmasih berkembang pesat, Sultan Suriansyah digantikan anaknya Sultan Rahmatullah1550-1570, selanjutnya Sultan Hidayatullah1570-1620 dan Sultan Musta'inbillah1520-1620. Untuk memperkuat pertahanan terhadap musuh, Sultan Mustainbillah mengundang Sorang, yaitu panglima perang suku Dayak Ngaju beserta sepuluh orang lainnya untuk tinggal di keraton. Seorang masuk Islam dan menikah dengan adik sultan, kemunkinan dia masih kerabat dari isteri Sultan, yaitu Nyai Siti Diang Lawai yang berasal dari kalangan suku Dayak. Tahun 1596, Belanda merampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten. Hal ini dibalas ketika ekspedisiBelanda yang dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin tanggal 7Juli1607.
Pada tahun 1612, armada Belanda tiba di Banjarmasih untuk membalas atas ekspedisi tahun 1607. Armada ini menyerang Banjarmasih dari arah pulau Kembang dan menembaki Kuin ibu kota Kesultanan Banjar sehingga Banjar Lama atau kampung Keraton dan sekitarnya hancur, sehingga ibu kotakerajaan dipindahkan dari Banjarmasin ke Martapura. Walaupun ibu kota kerajaan telah dipindahkan tetapi aktivitas perdagangan di pelabuhan Banjarmasih tetap ramai. Menurut berita dinasti Ming tahun 1618 menyebutkan bahwa terdapat rumah-rumah di atas air yang dikenal sebagai rumah Lanting (rumah rakit) hampir sama dengan apa yang dikatakan Valentijn. Di Banjarmasin banyak sekali rumah dan sebagian besar mempunyai dinding terbuat dari bambu (bahasa Banjar: pelupuh) dan sebagian dari kayu. Rumah-rumah itu besar sekali, dapat memuat 100 orang, yang terbagi atas kamar-kamar. Rumah besar ini dihuni oleh satu keluarga dan berdiri di atas tiang yang tinggi. Menurut Willy, kota Tatas (Banjarmasin) terdiri dari 300 buah rumah. Bentuk
rumah hampir bersamaan dan antara rumah satu dengan lainnya yang dihubungkan dengan titian. Alat angkutan utama pada masa itu adalah jukung atau perahu.
Selain rumah-rumah panjang di pinggir sungai terdapat lagi rumah-rumah rakit yang diikat dengan tali rotan pada pohon besar di sepanjang tepi sungai. Kota Tatas merupakan sebuah wilayah yang dikelilingi sungai Barito, sungai Kuin dan Sungai Martapura seolah-olah membentuk sebuah pulau sehingga dinamakan pulau Tatas. Di utara Pulau Tatas adalah Banjar Lama (Kuin) bekas ibu kota pertama Kesultanan Banjar, wilayah ini tetap menjadi wilayah Kesultanan Banjar hingga digabung ke dalam Hindia Belanda tahun 1860. Sedangkan pulau Tatas dengan Benteng Tatas (Fort Tatas) menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yang sekarang menjadi pusat kota Banjarmasin saat ini. Nama Banjarmasih, oleh Belanda lama kelamaan diubah menjadi Banjarmasin. Kota Banjarmasin modern mencakup pulau Tatas, Kuin dan daerah sekitarnya.[butuh rujukan]
Banjarmasin pada Masa Kolonial
Kesultanan Banjar dihapuskan Belanda pada tanggal 11 Juni1860, merupakan wilayah terakhir di Kalimantan yang masuk ke dalam Hindia Belanda, tetapi perlawanan rakyat di pedalaman Barito baru berakhir dengan gugurnya Sultan Muhammad Seman pada 24 Januari1905. Kedudukan golongan bangsawan Banjar sesudah tahun 1864, sebagian besar hijrah ke wilayah Barito mengikuti Pangeran Antasari, sebagian lari ke rimba-rimba, antara lain hutan Pulau Kadap Cinta Puri, sebagian kecil dengan anak dan isteri dibuang ke Betawi, Bogor, Cianjur dan Surabaya, sebagian mati atau dihukum gantung. Sementara sebagian kecil menetap dan bekerja dengan Belanda mendapat ganti rugi tanah, tetapi jumlah ini amat sedikit.[14]
Struktur Pemerintahan 1898
Pada tahun 1898 Belanda kemudian mengangkat seorang Residen yang berkedudukan di Banjarmasin, yaitu C.A. Kroesen dengan dibantu oleh:
Sekretaris: E.J. Gerrits
Commies (komis): G.J. Mallien
Commies (komis) ke-2: F.N. Messchaert
Landmeter en rooi meester: G.J. Beaupain.
Sedangkan dalam Afdeeling Banjarmasin, struktur kepemimpinannya adalah:
Ekspansi modal dan teritorial setelah tahun 1870 diikuti dengan imigrasi intelek Belanda dan pengusaha hingga muncullah "enclave masyarakat bule" sebagai pusat kebudayaan Barat di tengah masyarakat Banjar yang muslim dan tradisional. Masyarakat kolonial yang pluralistik dengan ciri adanya pemisahan warna kulit antara penguasa dengan rakyat yang dikuasai, adanya sub ordinasi politik serta ketergantungan ekonomi dan ekslusivisme setiap golongan hidup terpisah dan merasa lebih unggul dari yang lainnya. Dengan bertambah penduduk kulit putih yang berkuasa politis dan ekonomi atas suatu kota, timbullah hasrat untuk mengatur urusan sendiri lebih bebas dari ketentuan pemerintah kolonial.[14]
Masyarakat kulit putih diberi keleluasan untuk mengatur kepentingan kelompok mereka melalui sebuah Dewan Gemeente. Masyarakat Eropa ini akhirnya berhasil membentuk pemerintahan Eropa untuk orang Eropa, adanya seorang Burgemeester kota di samping Residen yang sudah ada di dalam Karesidenan Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo. Stijl hidup Barat pun ikut terbawa. Bahasa Belanda menjadi bahasa golongan yang terpelajar dan lapisan atas. Perkembangan modernisasi kota Banjarmasin dengan pusat-pusat perkantoran, bank, firma-firma Belanda, gereja, jalanan kampung Belanda, pasar, alun-alun, sungai dengan jembatan ringkap. Tumbuhnya kebudayaan Barat di dalam tubuh kebudayaan Banjar yang tradisional dengan kontak yang saling memengaruhi dan memberikan stimulans, akulturasi dan enkulturasi.[14]
Di lingkungan priyayi baru, kelompok kiai dan pegawai pemerintah bumiputera yang mendapat didikan Belanda merasa status sosialnya lebih tinggi daripada masyarakat biasa. Pakaian barat dan bahasa Belanda menjadi ciri khas orang berpendidikan. Dalam masyarakat tradisional, tuan guru yaitu para ulama sangat dihormati karena kharisma dan pengetahuan agamanya. Naik haji merupakan keinginan yang kuat karena status haji dapat mengubah status sosial dan pandangan umum, ditambah lagi dengan kombinasi pengetahuan agama dan kekayaan yang dimiliki dari perdagangan dan pertanian. Lambat laun difusi budaya modern mendesak yang tradisional, misalnya bentuk dan jenis pakaian mulai berubah baik pada pria maupun wanita, pemakaian gramofoon dengan lagu klasik dan kroncong, film bisu, sandiwara, tonil dan radio menggeser gamelan Banjar, tari topeng, Wayang Kulit Banjar dan Wayang Gung.[14]
Walaupun pada kulitnya pembentukan Gemeente Banjarmasin dan Gemeente Raad menyangkut segi politik semua golongan masyarakat Banjarmasin, dalam pelaksanaan selanjutnya meliputi segi-segi kepentingan golongan kulit putih semata, kepentingan pemnerintah dan pengusaha Belanda, pendidikan anak-anak kulit putih, rekreasi kulit putih, kebersihan kota, penerangan, air minum dan sebagainya seperti terlihat pada jalanan kampung Belanda (Resident de Haanweg).[14]
Ibu kota Borneo 1938
Selanjutnya tahun 1938, Kalimantan menjadi gouvernorment Borneo yang terdiri dari Karesidenan Borneo Barat dan Karesidenan Selatan serta Timur Borneo yang beribu kota di Banjarmasin dengan Gubernur A. Haga. Gemeente Banjarmasin ditingkatkan dengan Stads Gemeente Banjarmasin. Sejak adanya Provincial Raad (Banjar Raad) mulai Agustus 1938, wakil Kalimantan dalam Volksraad adalah Pangeran Muhammad Ali, selanjutnya digantikan oleh anaknya, yaitu Ir. Pangeran Muhammad Noor (1935-1938), kemudian digantikan Mr. Tajuddin Noor (1938-1942).[14][16]
AVC Membumihanguskan Banjarmasin 8 Februari 1942
Masuknya Jepang dari Kalimantan Timur ke wilayah Kalimantan Selatan tanggal 6 Februari1942 di Bongkang. Tanggal 8 Februari1942, tiga buah kapal KPM masuk Banjarmasin untuk evakuasi massa Belanda ke pulau Jawa. Pada saat kapal terakhir berangkat, Algemene Vernielings Corps (AVC), yaitu korps perusak melaksanakan tugas bumi hangus agar fasiltas yang ada tidak digunakan oleh Jepang, Banjarmasin menjadi lautan api.
Banjarmasin bergetar oleh ledakan dinamit yang keras. Gubernur A. Haga dan pejabat terasnya lari ke Kuala Kapuas, selanjutnya ke Puruk Cahu dalam rencana perang gerilya untuk kelak merebut Banjarmasin kembali yang sudah tentu tidak mungkin didukung oleh rakyat jajahan. Apa yang tertinggal dari kebanggaan Kompeni tidak ada lagi. Kerusuhan menjalar, terjadi penjarahan terhadap gudang-gudang firma dan rumah Belanda, pertokoan dan Grand Hotel. Pasar Baru terbakar pada malam harinya.[14]
Jepang Menduduki Banjarmasin 1942-1945
Dengan persetujuan wali kota H. Mulder, orang-orang Indonesia membentuk pemerintahan Pimpinan Pemerintahan Civil (PPC), diketuai Mr. Roesbandi. Tanggal 10 Februari1942, wali kota Banjarmasin H. Mulder, Ruitenberg (Kepala Polisi) dan Muelmans menjalani hukuman tembak oleh bala tentara Jepang di tepi Jembatan Coen yang telah diputus AVC, mayatnya dibuang ke sungai Martapura. Disusul 3 orang Belanda dan 3 Tionghoa dipancung juga. Di Telawang, Luth (konteler Tanjung), inspektur Labrijn, Balk (konteler Pleihari) dan H.J. Honning (pegawai rubberisteriksi) dipancung dan mayatnya dibiarkan bergelimpangan untuk menakuti rakyat. Pada tanggal 12 Februari 1942, Jepang mengeluarkan maklumat, Banjarmasin dan daerahnya dibawah PPC. Para Kiai (kepala distrik) diangkat kembali ke posnya masing-masing.[14]
Tanggal 17 Maret 1942, Jepang membawa Kapten van Epen kembali ke Puruk Cahu untuk melucuti dan melakukan penyerahan diri pihak militer dan pemerintahan sipil Belanda. Tanggal 18 Maret1942, KiaiPangeran Musa Ardi Kesuma diangkat sebagai Ridzie membawahi daerah Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas-Barito serta wakil Ridzie ditunjuk dr. Sosodoro Djatikoesoemo, sedangkan Wakil Ketua "Gemeente Banjarmasin" yang disebut Haminta adalah Mr. Roesbandi. Para tawanan orang Belanda yang dijemput dari Puruk Cahu dimasukan ke barak Benteng Tatas, wanita dan anak-anak ditahan di bekas rumah opsir menghadap Ringweg (Jl. Loji). Semua terjadi bawah tontonan rakyat yang menghinanya. Masyarakat kelas atas yang tadinya memerintah diperlakukan sebagai paria oleh Jepang. Hidup dalam kamp konsentrasi dengan penderitaan dan kekurangan makanan. Dalam tawanan Dr. A. Haga sempat membuat rencana-rencana untuk pemulihan kekuasaan, tetapi akhirnya ketahuan Jepang.[14] Pada bulan Mei1942, semua pihak yang tersangkut sebanyak lebih dari 200 orang ditangkap dan akhirnya dibunuh Jepang di antaranya dr. Soesilo dan Santiago Pareira.[17] Segala lapangan kehidupan masyarakat pada masa itu diawasi dengan ketat oleh Kempetai. Menjelang akhir kekuasaan Jepang, banyak romusha berupa manusia berkerangka berbalut kulit penuh koreng, para gadis belia asal Jawa maupun Kalimantan Selatan sendiri yang dijadikan jugun ianfu[14] seperti yang dialami Mardiyem (Momoye) dan Soetarbini (Miniko) yang didatangkan dari Yogyakarta ke Banjarmasin ketika berusia 13 tahun dipaksa dalam perbudakan seks. Sampai di ian joTelawang mereka tempatkan dalam kamar-kamar yang bertuliskan nama-nama dalam bahasa Jepang, sepanjang hari melayani kebutuhan seks para militer dan sipir Jepang. Penderitaan Mardiyem selaku saksi hidup peristiwa tersebut telah dibukukan dalam Momoye Mereka Memanggilku.[18][19] Di Banjarmasin sedikitnya terdapat 3 buah ian jo (asrama jugun ianfu).
Alun-alun pusat Estremoz dengan tiang pualam bergaya Manuelin (berawal dari abad ke-16, direstorasi pada abad ke-20. Estremoz (IPA: [(ɨ)ʃtɾɨ.moʃ]) ialah sebuah kotamadya di Portugal dengan wilayah seluas 514 km² dan berpenduduk sekitar 15.064 jiwa. Paroki Arcos Estremoz (Santa Maria) Estremoz (Santo André) Évora Monte (Santa Maria) Glória Santa Vitória do Ameixial Santo Estevão São Bento de Ana Loura São Bento do Ameixial São Bento do Cortiço São Domingos de Ana Loura São Lou...
العلاقات الأمريكية الصربية الولايات المتحدة صربيا الولايات المتحدة صربيا تعديل مصدري - تعديل العلاقات الأمريكية الصربية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين الولايات المتحدة وصربيا.[1][2][3][4][5] علاقات الحرب الباردة (1945-1991) بعد نهاية الحر...
First Battle of KitshangaPart of M23 offensiveThe MONUSCO base in Kitshanga, just after the 2009 battle for the city.DateJanuary 24–26, 2023LocationKitchanga and surrounding villages, North Kivu, Democratic Republic of the CongoResult M23 victoryBelligerents FARDC NDC-RAPCLS-KambuziSelf-defense groups M23 Rwandan Defence Forces (per DRC)Casualties and losses Unknown Unknown Many killed20,000+ displaced[1] vteKivu conflict Lemera massacre Kasika massacre Makobola massacre Makombo mas...
Léon Dufourny Léon Dufourny, lahir di Paris 5 Maret 1754 dan meninggal 16 September 1818 di kota yang sama, dia merupakan seorang arsitek berkebangsaan Prancis. Léon adalah putra Jean-Baptiste Dufourny, pedagang kanvas. Karya-karyanya termasuk dalam gaya neoklasik akhir abad ke-18. Pada 1801 ia bekerja di Italia sebagai Komisaris Republik, yang bertanggung jawab atas perolehan karya seni; di Roma dia membeli koleksi patung di palazzo Giustiniani.[1] Referensi ^ Angela Gallottini, L...
American musician CrowderCrowder in 2018Background informationBirth nameDavid Wallace Crowder[1]Also known asCrowderBorn (1971-11-29) November 29, 1971 (age 52)[2]Texarkana, Texas, U.S.OriginWaco, TexasGenresContemporary Christian musicmodern worshipfolktronicaChristian rockOccupation(s)MusicianInstrumentsVocals, guitarYears active1996–presentLabelssixsteps, SparrowWebsitecrowdermusic.comMusical artist David Wallace Crowder (born November 29, 1971[2]), known pro...
LevelsSingel oleh AviciiDirilis28 Oktober 2011 (2011-10-28)Direkam2010–2011Genre Progressive house EDM elektronika Durasi5:38Label Universal Music Group Pencipta Tim Bergling Arash Pournouri Leroy Kirkland Etta James ProduserAviciiKronologi singel Avicii Collide (2011) Levels (2011) Silhouettes (2012) Video musikLevels di YouTube Levels adalah lagu house progresif oleh DJ asal Swedia, Avicii, yang dirilis pada 28 Oktober 2011 melalui Universal Music Group di iTunes. Levels menduduki pu...
Cet article est une ébauche concernant une localité de Californie. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Pour les articles homonymes, voir Cherry Valley. Cherry ValleyGéographiePays États-UnisÉtat CalifornieComté comté de RiversideSuperficie 20,94 km2 (2010)Surface en eau 0 %Altitude 860 mCoordonnées 33° 58′ 29″ N, 116° 58′ 13″ ODémographi...
Mridula Sinha Gubernur Goa ke-17Masa jabatan26 Agustus 2014 – 23 Oktober 2019Ketua MenteriManohar ParrikarLaxmikant ParsekarPramod SawantPendahuluOm Prakash KohliPenggantiSatya Pal Malik Informasi pribadiLahir(1942-11-27)27 November 1942Muzaffarpur, Bihar, India BritaniaMeninggal18 November 2020(2020-11-18) (umur 77)Partai politikBharatiya Janata PartySuami/istriDr. Ram Kripal SinhaSunting kotak info • L • B Mridula Sinha (27 November 1942 – 18 No...
Motor vehicle HydroGen4OverviewManufacturerGeneral MotorsAlso calledOpel HydroGen4 (Europe)Vauxhall HydroGen4 (United Kingdom)Production2008–2010 (>100 vehicles)[1]Body and chassisClassMid-size crossoverBody style5-door crossoverRelatedChevrolet EquinoxPowertrainEngineFuel-cell with 93 kWDimensionsWheelbase2,858 mm (113 in)Length4,796 mm (189 in)Width1,814 mm (71 in)Height1,760 mm (69 in)ChronologyPredecessorGM HydroGen3 HydroGen4...
Čačak Panorama Čačak Čačak (Kiril Serbia: Чачак) merupakan sebuah kota dan kotamadya yang terletak 140 km di selatan Beograd, Serbia pada 43°50' LU, 20°20' BT. Pada tahun 2003, kota ini berpenduduk 64.092 jiwa. Kota ini adalah pusat administratif Distrik Moravica di Serbia. Čačak juga merupakan pusat industri, budaya, dan olahraga di distrik ini. Kotamadya Kotamadya Čačak terdiri atas sejumlah desa, yakni: Čačak Atenica Baluga (Ljubićska) Baluga (Trnavska) Banjica Bel...
Bagian dari seriPendidikan di Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Pendidikan anak usia dini TK RA KB Pendidikan dasar (kelas 1–6) SD MI Paket A Pendidikan dasar (kelas 7–9) SMP MTs Paket B Pendidikan menengah (kelas 10–12) SMA MA SMK MAK SMA SMTK SMAK Utama Widya Pasraman Paket C Pendidikan tinggi Perguruan tinggi Akademi Akademi komunitas Institut Politeknik Sekolah tinggi Universitas Lain-lain Madrasah Pesantren Sekolah alam Sekolah ru...
City in Massachusetts, United StatesWaltham, MassachusettsCityCity Hall SealNickname: The Watch CityLocation in Middlesex County in MassachusettsWalthamShow map of Greater Boston areaWalthamShow map of MassachusettsWalthamShow map of the United StatesCoordinates: 42°22′35″N 71°14′10″W / 42.37639°N 71.23611°W / 42.37639; -71.23611CountryUnited StatesStateMassachusettsCountyMiddlesexRegionNew EnglandSettled1634Incorporated as a Town1738Incorporated as a...
Було запропоновано об'єднати цю статтю або розділ з Міністерство економіки України, Міністерство економічного розвитку і торгівлі України та Міністерство економіки та з питань європейської інтеграції України, але, можливо, це варто додатково обговорити. Пропозиція з т...
5th Roman emperor from AD 54 to 68 For other uses, see Nero (disambiguation). NeroHead of Nero from an oversized statue. Glyptothek, MunichRoman emperorReign13 October 54 – 9 June 68PredecessorClaudiusSuccessorGalbaBorn15 December AD 37Antium, Italy, Roman EmpireDied9 June AD 68 (aged 30)outside Rome, ItalyBurialMausoleum of the Domitii Ahenobarbi, Pincian Hill, RomeSpousesClaudia OctaviaPoppaea SabinaStatilia MessalinaSporusPythagorasIssueClaudia AugustaNamesLucius Domitius Aheno...
Type of musical bow from Brazil BerimbauAngola musical bow (1922), known as berimbau in Brazil.Other namesurucungo, madimba lungunguClassification percussion instrument and musical bowRelated instruments Belembaotuyan, Benta, Bobre, Diddley bow, Kalumbu, Malunga, Quijongo, Uhadi, Washtub bassSound sample An unaccompanied berimbau Problems playing this file? See media help. The berimbau (Portuguese pronunciation: [beɾĩˈbaw], borrowed from Kimbundu mbirimbau[1]) is a traditio...
تحتاج هذه المقالة كاملةً أو أجزاءً منها إلى تدقيق لغوي أو نحوي. فضلًا ساهم في تحسينها من خلال الصيانة اللغوية والنحوية المناسبة. (يوليو 2018) الجزائر في الألعاب الأولمبية علم الجزائر رمز ل.أ.د. ALG ل.أ.و. اللجنة الأولمبية الجزائرية تاريخ أولمبي الألعاب الصيفية 1964 1968 19...
ملسوقةمعلومات عامةالمنشأ المغرب العربي النوع طبق تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات ملسوقة أو ورقة هو نوع من أنواع الحلويات التونسية عادةً ما تباع في أكوام ملفوفة في السيلوفان. وتستخدم الملسوقة لعمل السمبوسك وبرك المعجنات، بالإضافة إلى الأطباق مع مجموعة متنوعة من الح...
King of Pamplona from 870/882 to 905 Fortún Garcés redirects here. For the 12th-century Aragonese magnate, see Fortún Garcés Cajal. FortúnKing of PamplonaReign870/882–905PredecessorGarcía ÍñiguezSuccessorSancho GarcésDied922Monastery of LeyreBurialMonastery of LeyreConsortAuriaIssuefour others...Onneca FortúnezHouseHouse of ÍñiguezFatherGarcía ÍñguezMotherUrraca Fortún Garcés (Basque: Orti Gartzez; died 922) nicknamed the One-eyed (el Tuerto), and years later the Monk (el M...