Sejarah Kalimantan Timur

Lambang Provinsi Kalimantan Timur.

Kalimantan Timur merupakan salah satu pelopor peradaban di Indonesia.[1] Hal ini terbukti dengan ditemukannya salah satu situs kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Kutai Martadipura, lebih dikenal dengan nama kerajaan Mulawarman yang terletak di Kecamatan Muara Kaman. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4, dengan rajanya yang terkenal Mulawarman Nala Dewa. Kekuasaan Keturunan Raja Mulawarman berlanjut hingga raja ke-25 yang bernama Maharaja Derma Setia (abad ke-13)[2] hingga kemudian ditaklukkan oleh Kerajaan Kutai Kartanegara, penjajah Belanda masuk ke Kaltim, hingga dibentuknya provinsi Kalimantan Timur pada tanggal 1 Januari 1957 sebagai pemekaran dari Provinsi Kalimantan.

Masa Prasejarah

Zaman Glasial

Sejarah Kalimantan Timur bisa dikatakan sangat tua. Para ahli sejarah mengatakan bahwa wilayah Kalimantan Timur telah dihuni manusia sejak zaman es (glasial). Penduduknya ketika itu adalah dari ras Negrid Weddid yang sekarang sudah tidak ada lagi. Sekitar 3000 tahun sebelum masehi datang dan tinggal di wilayah Kalimantan Timur kelompok Proto Melayu atau Melayu Tua. Sekitar tahun 500 sebelum masehi, datang kelompok migran kedua, yaitu, kelompok Deutro-Melayu atau Melayu Muda.[3]

Masa Kerajaan/Kesultanan

Kerajaan Kutai

Arca Hindu di Sungai Ratah (foto diambil antara tahun 1898 dan 1900)

Kalimantan Timur yang telah berupa kesatuan politik adalah bermula dari Kerajaan Kutai Martadipura atau Kutai Martapura. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-4 (sekitar 300 masehi) di Muara Kaman. Ketika itu, Kutai Martadipura telah menjalin hubungan dengan India, sehingga tidak mengherankan jika Kutai Martadipura merupakan pusat penyebaran agama Hindu, selain juga merupakan pusat perdagangan. Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kundungga yang merupakan seorang pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja), sedangkan raja pertama yang resmi berkuasa di Kerajaan Kutai adalah Aswawarman karena sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai dan diberi gelar "Wangsakarta", yang artinya pembentuk keluarga.

Aswawarman mempunyai 3 orang putra, salah satunya bernama Mulawarman. Ketika Maharaja Mulawarman berkuasa, Kerajaan Kutai Martadipura mengalam zaman kejayaan dan menjadi kerajaan yang besar.[4] Kebesaran Kerajaan Kutai terbukti dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

  • Setiap tahun raja mengadakan upacara sedekah yang dilakukan di Waprakeswara. Waprakeswara adalah sebidang tanah yang dianggap suci.
  • Raja mebagi-bagikan hadiah dengan seadil-adilnya kepada para brahmana berupa emas, tanah, dan ternak.

Sebaliknya, rakyat menyampaikan tanda terima kasih kepada raja dengan cara:

  • Mengadakan kenduri untuk keselamatan raja
  • Mendirikan tugu prasasti[5] yang berisi tulisan-tulisan tentang kebesaran raja.

Maharaja Mulawarman memperluas wilayah kerajaanya dengan cara menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Raja-raja yang ditaklukkannya harus menyerahkan upeti kepada raja Mulawarman.[4]

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibu kotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, pada tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Keruntuhan Kerajaan Kutai Martadipura memberikan kesempatan bagi daerah-daerah pedalaman yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Kutai Martadipura dapat melepaskan diri, membentuk kerajaan-kerajaan sendiri selain ada pula yang menggabungkan diri dengan Kerajaan Kutai Kartanegara.

Kesultanan Kutai Kartanegara

Kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura berdiri pada awal abad ke-13 di daerah yang bernama Tepian Batu atau Kutai Lama (kini menjadi sebuah desa di wilayah Kecamatan Anggana) dengan rajanya yang pertama yakni Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325). Kerajaan ini disebut dengan nama Kerajaan Tanjung Kute dalam Kakawin Nagarakretagama, yaitu salah satu daerah taklukan di Pulau Kalimantan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit.

berdiri pada awal abad ke-13 di daerah yang bernama Tepian Batu atau Kutai Lama (kini menjadi sebuah desa di wilayah Kecamatan Anggana) dengan rajanya yang pertama yakni Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325). Kerajaan ini disebut dengan nama Kerajaan Tanjung Kute dalam Kakawin Nagarakretagama, yaitu salah satu daerah taklukan di Pulau Tanjungnagara oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit.

Pada abad ke-16, Kerajaan Kutai Kartanegara dibawah pimpinan raja Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai[6] yang terletak di Muara Kaman. Raja Kutai Kartanegara pun kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai peleburan antara dua kerajaan tersebut.

Pada abad ke-17, agama Islam yang disebarkan Tuan Tunggang Parangan diterima dengan baik oleh Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu dipimpin Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Setelah beberapa puluh tahun, sebutan Raja diganti dengan sebutan Sultan. Sultan Aji Muhammad Idris (1735-1778) merupakan sultan Kutai Kartanegara pertama yang menggunakan nama Islami. Dan kemudian sebutan kerajaan pun berganti menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Kesultanan ini sempat mengalami perpindahan ibu kota kerajaan sampai tiga kali, mulai dari Kutai Lama, Pemarangan hingga ke Tepian Pandan.

Kesultanan Berau

Kesultanan Berau adalah sebuah kerajaan yang pernah berdiri di wilayah Kabupaten Berau sekarang ini. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-14 dengan raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Suryanata Kesuma dan istrinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahannya berada di Sungai Lati, Kecamatan Gunung Tabur.[7] Sejarahnya kemudian pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.

Kesultanan Gunung Tabur adalah kerajaan yang merupakan hasil pemecahan dari Kesultanan Berau, dimana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an.[8] Pada periode yang hampir bersamaan, agama Islam mulai masuk ke Berau menyusul kedatangan seorang ulama bernama Imam Sambuayan yang menetap di sekitar Sukan (Desa Sukan).[9] Kesultanan ini sekarang terletak dalam wilayah kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur.

Kesultanan Sambaliung adalah kesultanan hasil dari pemecahan Kesultanan Berau, dimana Berau dipecah menjadi dua, yaitu Sambaliung dan Gunung Tabur pada sekitar tahun 1810-an.[8] Sultan Sambaliung pertama adalah Sultan Alimuddin yang lebih dikenal dengan nama Raja Alam. Raja Alam adalah keturunan dari Baddit Dipattung atau yang lebih dikenal dengan Aji Suryanata Kesuma raja Berau pertama. Sampai dengan generasi ke-9, yakni Aji Dilayas. Aji Dilayas mempunyai dua anak yang berlainan ibu. Yang satu bernama Pangeran Tua dan satunya lagi bernama Pangeran Dipati.

Kemudian, kerajaan Berau diperintah secara bergantian antara keturunan Pangeran Tua dan Pangeran Dipati (hal inilah yang membuat terjadinya perbedaan pendapat yang bahkan terkadang menimbulkan insiden). Raja Alam adalah cucu dari Sultan Hasanuddin dan cicit dari Pangeran Tua, atau generasi ke-13 dari Aji Surya Nata Kesuma.

Raja Alam adalah sultan pertama di Tanjung Batu Putih, yang mendirikan ibu kota kerajaannya di Tanjung pada tahun 1810. (Tanjung Batu Putih kemudian menjadi kerajaan Sambaliung).

Kesultanan Bulungan

Kesultanan Bulungan atau Bulongan adalah kesultanan yang pernah menguasai wilayah pesisir Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kota Tarakan sekarang. Kesultanan ini berdiri pada tahun 1731, dengan raja pertama bernama Wira Amir gelar Amiril Mukminin (17311777), dan Raja Kesultanan Bulungan yang terakhir atau ke-13 adalah Datuk Tiras gelar Sultan Maulana Muhammad Djalalluddin (1931-1958).

Kesultanan ini didirikan oleh sekelompok Kayan Di dalam Uma 'Apan, dari daerah Apo Kayan, yang menetap di dekat pantai pada abad ke-7. Pada tahun 1650, seorang putri telah menikah dengan seorang pria dari Brunei. Pernikahan ini mendirikan sebuah tradisi Hindu yang didirikan di daerah Tanjung Selor. Pada tahun 1750, dinasti ini masuk Islam. Penguasa mengambil gelar Sultan dan mengakui pengikut sultan Berau, kedua mengakui dirinya pengikut Kerajaan Kutai.

Pada tahun 1850, orang Belanda, yang menaklukkan Berau pada tahun 1834 dan dikenakan kedaulatan mereka untuk Kutai pada tahun 1848, yang ditandatangani dengan Sultan Bulungan Kontrak Politik. Bersemangat untuk memerangi pembajakan dan perdagangan budak, bersedia untuk melawan pembajakan dan perdagangan budak, mereka mulai untuk campur tangan di wilayah ini.

Sampai tahun 1860, Bulungan berada di bawah Kesultanan Sulu. Selama periode ini, kapal Sulu pergi ke Tarakan dan kemudian di Bulungan untuk perdagangan langsung dengan Tidung. Pengaruh ini berakhir pada 1878 dengan penandatanganan perjanjian antara Inggris dan Spanyol yang dirancang untuk Sulu.

Pada 1881, Perusahaan Kalimantan Utara Chartered dibentuk, yang merupakan Borneo utara di bawah yurisdiksi Inggris, tetapi Belanda mulai menolak. Kesultanan itu akhirnya dimasukkan dalam kerajaan Hindia Belanda pada tahun 1880-an kolonial. Orang Belanda menginstal sebuah pos pemerintah di Tanjung Selor pada tahun 1893. Pada tahun 1900-an, seperti banyak negara-negara kerajaan lain di kepulauan ini, Sultan terpaksa menandatangani Korte verklaring, pernyataan "singkat" oleh yang menjual sebagian besar kekuasaannya atas tanah hulu.

Orang Belanda akhirnya mengakui perbatasan antara dua wilayah hukum pada tahun 1915. Kesultanan ini dikenakan status Zelfbestuur, "administrasi sendiri", pada tahun 1928, lagi-lagi seperti banyak negara pangeran Hindia Belanda.

Penemuan minyak di BPM (Bataafse Petroleum Maatschappij) di pulau Bunyu dan Tarakan akan memberikan sangat penting bagi Bulungan untuk orang Belanda, karena Tarakan ibu kota daerah.

Setelah pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Belanda, wilayah menerima status Wilayah Swapraja Bulungan atau "wilayah otonom" di Republik Indonesia pada tahun 1950, maka Wilayah Istimewa atau "wilayah khusus "pada tahun 1955. Sultan terakhir, Jalaluddin, meninggal pada tahun 1958. kesultanan itu dihapuskan pada tahun 1959 dan wilayah itu menjadi kabupaten yang sederhana.

Referensi

  1. ^ "Peradaban Tertua Ditemukan di Sangkulirang, Kutai Timur". arkenas.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-05-29. 
  2. ^ Web resmi Pemprov Kaltim - Sejarah Kaltim
  3. ^ "Sejarahbangsaindonesia.co.cc - Sejarah Kalimantan Timur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-16. Diakses tanggal 2010-03-29. 
  4. ^ a b Buku Pelajaran IPS edisi Kalimantan Timur kelas 4 SD, terbitan Intan Pariwara, 2004 hal. 52-54
  5. ^ Saat ini prasasti yang baru diketahui adalah Prasasti Kutai
  6. ^ atau disebut pula: Kerajaan Kutai Martadipura atau Kerajaan Kutai Martapura atau Kerajaan Mulawarman
  7. ^ Perjalanan Sejarah Bermula dari Sungai Lati, Kaltim Pos 2 September 2003[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ a b Raja Alam Enggan Dipimpin Penjajah, Kaltim Pos, 17 Agustus 2003[pranala nonaktif permanen] Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "pos2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  9. ^ Wordpress - Sekilas Kabupaten Berau

Pranala luar

Lihat pula

Read other articles:

Abu Bilal MirdasMeninggal681Tawwaj/Darab, provinsi FarsZamanKekhalifahan UmayyahLawan politikUbaidillah bin ZiyadOrang tuaHudayr bin Amr (bapak)Udayya (ibu) Abu Bilal Mirdas ibn Udayya al-Tamimi (meninggal 681) adalah pemimpin Khawarij Basra yang quietisme selama tahun-tahun awal Kekhalifahan Umayyah. Dia adalah saudara laki-laki Urwa bin Udayya, salah satu penghasut gerakan Khawarij di Pertempuran Shiffin, yang diikuti oleh Abu Bilal sendiri. Setelah kekalahan kaum Khawarij dalam Pertempura...

 

 

У этого термина существуют и другие значения, см. Хула. Танцор, исполняющий танец хула на одном из гавайских фестивалей. Ху́ла (гав. hula) — гавайский танец, сопровождаемый ритмической музыкой и песнопением, известным под названием меле (гав. mele). Выделяется несколько разн...

 

 

Union United States Army general Major GeneralJohn WoolDaguerreotype of General John E. Wool by Southworth & HawesBornFebruary 20,[1] 1784Newburgh, New YorkDiedNovember 10, 1869(1869-11-10) (aged 85)Troy, New YorkPlace of burialOakwood Cemetery, Troy, New YorkAllegianceUnited States of AmericaUnionService/branchUnited States Army Union ArmyYears of service1812–1863Rank Major GeneralCommands heldDepartment of the EastDepartment of the PacificDepartment of VirginiaVIII C...

Об экономическом термине см. Первородный грех (экономика). ХристианствоБиблия Ветхий Завет Новый Завет Евангелие Десять заповедей Нагорная проповедь Апокрифы Бог, Троица Бог Отец Иисус Христос Святой Дух История христианства Апостолы Хронология христианства Ран�...

 

 

Subrefecture of Alpes-Maritimes, Provence-Alpes-Côte d'Azur, France For other uses, see Grasse (disambiguation). Subprefecture and commune in Provence-Alpes-Côte d'Azur, FranceGrasse Grassa (Occitan)Subprefecture and communeA view of Grasse Coat of armsLocation of Grasse GrasseShow map of FranceGrasseShow map of Provence-Alpes-Côte d'AzurCoordinates: 43°40′00″N 6°55′00″E / 43.6667°N 6.9167°E / 43.6667; 6.9167CountryFranceRegionProvence-Alpes-Côte ...

 

 

بنيةمعلومات عامةصنف فرعي من كيان جماعي جزء من نظام جانب من جوانب Function-Behaviour-Structure ontology (en) ممثلة بـ ترتيب مكانيtype of structure (en) استقرار بنيوي مظهر لـ تدبير تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات   «هيكل» تُحوِّل إلى هنا. لمعانٍ أخرى، طالع هيكل (توضيح). الهيكل هو فكرة أساسية، م...

Fetishism An example of fashion photography involving cigarettes Smoking fetishism (also known as capnolagnia) is a sexual fetish based on the pulmonary consumption (smoking) of tobacco, most often via cigarettes, cigars, cannabis and also pipes, vapes, and hookahs to some extent. As a fetish, its mechanisms regard sexual arousal from the observation or imagination of a person smoking, sometimes including oneself. Background Capnolagnia is not considered a disease but an unusual sexual practi...

 

 

In vitro fertilization procedure Intracytoplasmic sperm injectionOocyte cytoplasm is injected with the sperm during ICSIMeSHD020554[edit on Wikidata] Intracytoplasmic sperm injection (ICSI /ˈɪksi/ IK-see) is an in vitro fertilization (IVF) procedure in which a single sperm cell is injected directly into the cytoplasm of an egg. This technique is used in order to prepare the gametes for the obtention of embryos that may be transferred to a maternal uterus. With this method, the acrosome ...

 

 

Urban agglomeration in North China 38°42′N 118°6′E / 38.700°N 118.100°E / 38.700; 118.100 Megalopolis in Hebei, People's Republic of ChinaJing-Jin-Ji 京津冀城市群MegalopolisBeijing–Tianjin–Hebei Urban AgglomerationBeijing, the largest city in megalopolisBeijing-Tianjin from spaceCountryPeople's Republic of ChinaProvinceHebeiMunicipalitiesBeijingTianjinMajor Prefectural CitiesBaodingShijiazhuangTangshanCangzhouLangfangZhangjiakouChengdeQinhuangdaoGover...

Halaman ini berisi artikel tentang klub sepak bola wanita. Untuk klub sepak bola pria, lihat Newcastle United F.C. Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini) Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dih...

 

 

United States historic placeDistrict of Columbia War MemorialU.S. National Register of Historic Places District of Columbia War MemorialLocationIndependence Ave. between 17th & 23rd Sts., Washington, D.C., United StatesCoordinates38°53′15.32″N 77°02′36.6″W / 38.8875889°N 77.043500°W / 38.8875889; -77.043500Built1931ArchitectFrederick H. Brooke,Horace W. Peaslee,Nathan C. WyethArchitectural styleDoric orderNRHP reference No.14000388Added t...

 

 

Election 1984 United States Senate election in Oregon ← 1978 November 6, 1984 1990 →   Nominee Mark Hatfield Margie Hendriksen Party Republican Democratic Popular vote 808,152 406,122 Percentage 66.53% 33.43% County results Hatfield:      60–70%      70–80% U.S. senator before election Mark Hatfield Republican Elected U.S. Senator Mark Hatfield Republican Elections in Oregon Federal government Presidential e...

الأوضاع القانونية لزواج المثليين زواج المثليين يتم الاعتراف به وعقده هولندا1 بلجيكا إسبانبا كندا جنوب أفريقيا النرويج السويد المكسيك البرتغال آيسلندا الأرجنتين الدنمارك البرازيل فرنسا الأوروغواي نيوزيلندا3 المملكة المتحدة4 لوكسمبورغ الولايات المتحدة5 جمهورية أيرلندا ...

 

 

It has been suggested that Northern Ireland flags issue be merged into this article. (Discuss) Proposed since April 2024. The Union JackThe Ulster BannerSaint Patrick's Saltire The only official flag for Northern Ireland is the Union Flag or Union Jack, the flag of the United Kingdom; there is no official local flag that represents only Northern Ireland.[1][2][3][4] The flying of various flags in Northern Ireland is a significant sectarian issue, with differen...

 

 

Views that religion is compatible with science Part of a series onEvolutionary biologyDarwin's finches by John Gould Index Introduction Main Outline Glossary Evidence History Processes and outcomes Population genetics Variation Diversity Mutation Natural selection Adaptation Polymorphism Genetic drift Gene flow Speciation Adaptive radiation Co-operation Coevolution Coextinction Divergence Convergence Parallel evolution Extinction Natural history Origin of life Common descent History of life T...

Museum in Germany The Jewish Museum Frankfurt. The Jewish Museum Frankfurt am Main is the oldest independent Jewish Museum in Germany. It was opened by Federal Chancellor Helmut Kohl on 9 November 1988, the 50th anniversary of Kristallnacht.[1] The Jewish Museum collects, preserves and communicates the nine-hundred-year-old Jewish history and culture of the City of Frankfurt from a European perspective. It has a permanent exhibition at two venues: the Museum Judengasse at Battonstraß...

 

 

AbhinandannathBiographieNaissance AyodhyaFamille Dynastie ikshvaku (en)Autres informationsTaille 1 050 mmodifier - modifier le code - modifier Wikidata Abhinandannath est le quatrième Tirthankara un des maîtres éveillés du jaïnisme[1]. Comme ses prédécesseurs, il est né d'une lignée royale et après plusieurs années de règne, il abandonna les fastes pour devenir ascète et méditer afin d'obtenir l'illumination[2]. Et il réussit à briser les chaines du karma et à devenir un...

 

 

Part of an internal combustion engine A timing belt being installedA timing chain (installed around the two circular cam sprockets) In a piston engine, either a timing belt (also called a cambelt) or timing chain or set of timing gears is a perishable component used to synchronize the rotation of the crankshaft and the camshaft. This synchronisation ensures that the engine's valves open and close at the correct times in relation to the position of the pistons. Design In most piston engines, t...

Mountain pass in Switzerland Julier PassView of the Julier Pass from Piz PolaschinElevation2,284 m (7,493 ft)Traversed byPaved roadLocationGraubünden, SwitzerlandRangeAlbula AlpsCoordinates46°28.32′N 09°43.74′E / 46.47200°N 9.72900°E / 46.47200; 9.72900Julier PassLocation in Switzerland The Julier Pass (Romansh: Pass dal Güglia, German: Julierpass, Italian Passo del Giulia) (el. 2284 m) is a mountain pass in Switzerland, in the Albula Alps. It connects the En...

 

 

Sungai RurPeta OpenStreetMap Tampilkan peta yang diperbesarTampilkan peta yang diperkecilTampilkan peta penuhKoordinat:50°29′56″N 6°6′35″E / 50.49889°N 6.10972°E / 50.49889; 6.1097251°11′48″N 5°58′54″E / 51.19667°N 5.98167°E / 51.19667; 5.98167Ciri-ciri fisikMuara sungaiSungai Meuse51°11′52″N 5°58′52″E / 51.19778°N 5.98111°E / 51.19778; 5.98111 - elevasi17 m (56 ft)P...