Pulau-pulau di Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam bahasa Arab berarti "Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang mengelilinginya.
Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara timur dan barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam mencari mutiara telah menjadikan Bahrain pusat permukiman. Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Irak) dan Lembah Indus (sekarang sebuah wilayah di India). Adalah peradaban Dilmun yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban Sumeria pada abad ke-3 SM. Bahrain menjadi bagian dari Babilonia lebih kurang pada tahun 600 SM. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui berbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".
Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.
Dari abad ke-16 Masehi hingga tahun 1743, pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara Portugis dan Persia. Akhirnya, Sultan Persia, Nader Shah menguasai Bahrain dan atas alasan politik mendukung mayoritas Syi'ah. Pada lewat abad ke-18 Masehi Keluarga Al-Khalifah mengambil alih pulau ini. Untuk menjaga agar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka menjalin persahabatan dengan Britania Raya dan menjadi negeri di bawah naungan Britania.
Minyak ditemukan pada tahun 1931 dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat Charles Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan sistem pendidikan modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.
Setelah Perang Dunia II, sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada arbitrase internasional dan meminta agar PBB mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun 1970, Iran terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Persia, namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan.
Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan Agustus1971, menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara 'merdeka'. Peningkatan harga minyak pada tahun 1980-an sangat menguntungkan Bahrain, namun harga minyak yang turun drastis malah tidak terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini mengakibatkan sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi.
Setelah terjadinya Revolusi Islam di Iran pada tahun 1979, tokoh Syi'ah Bahrain pada tahun 1981 melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun 1994, kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syi'ah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.
Pada bulan Maret1999, Hamad ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan berbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
Bahrain hingga hari ini merupakan anggota Liga Arab.
Zaman purba
Bahrain pernah menjadi tempat tinggal Dilmun, sebuah kota pusat perdagangan yang penting pada zaman perunggu yang menghubungkan Mesopotamia dan Lembah Indus.[1] Bahrain sebelumnya telah dikuasai oleh orang Assyiria dan Babilonia.[2]
Dari abad ke-6 hingga ke-3 SM, Bahrain menjadi bagian dari Kekaisaran Persia saat dalam masa penguasaan oleh dinasti Akhemeniyah. Pada sekitar 250 SM, Parthia membawa Teluk Persia berada di bawah pengawasannya memperluas pengaruhnya hingga Oman. Sang Parthians mendirikan garisun sepanjang pesisir selatan Teluk Persia untuk mengawasi jalur perdagangan.[3]
Saat zaman Klasik, Bahrain merujuk kepada Yunani kuno sebagai Tylos, pusat perdagangan mutiara, saat laksamana Yunani Nearchus yang mengabdi di bawah Aleksander Yang Agung mendarat di Bahrain.[4] Nearchus percaya komandan pertama Aleksander untuk mengunjungi pulau, dan dia menemukan sebuah tanah yang merupakan bagian dari jaringan perdagangan yang luas; dia berkata: “Disini pulau Tylos, berada di Teluk Persia, adalah perkebunan kapas yang luas, dari yang mereka produksi dikenal sebagai sindones, sebagai pembeda derajat yang kuat nilainya, beberapa sangat mahal, sedikit yang lainnya mahal. Penggunaan ini tidak mengurung ke India, tetapi diperluas ke Arabia.”[5] Sejarawan Yunani, Theophrastus, berpendapat bahwa sebagian besar dari Bahrain diselimuti oleh perkebunan kapas dan bahwa Bahrain terkenal karena pengekspor tongkat berjalan yang diukir dengan lambang seperti yang biasa dibaws-bawa di Babilonia.[6]
Alexander berencana untuk menempatkan para kolonis Yunani di Bahrain, dan meskipun ini tidak benar bahwa yang terjadi ini dalam skala pertimbangannya, Bahrain sebagian besar menjadi bagian dari dunia Hellenis: bahasa kelas bawah adalah Yunani (meskipun Aram digunakan setiap hari), dengan Zeus yang dipuja dalam wujud dewa matahari Arab, Syams.[7] Bahrain pernah menjadi situs tempat pertandingan atletik Yunani.[8]
Sejarawan Yunani Strabo percaya Phoenisia berasal dari Bahrain.[9]Herodotus juga percaya bahwa tanah air Phoenisian adalah Bahrain.[10][11] Teori ini diterima oleh klasikis Jerman abad ke-19 Arnold Heeren yang berkata: "Dalam geografer Yunani, untuk perumpamaannya, kami membaca dua pulau, namanya Tyrus atau Tylos, dan Arad, Bahrain, yang mebual bahwa ibu negara Phoenisia, dan memperlihatkan peninggalan kuil-kuil Phoenisia."[12] Masyarakat Tyre dalam faktar-fakta pengurus Teluk persia yang asli, dan kedamaan dalam kata "Tylos" dan "Tyre" telah dikomentari padanya.[13] Tetapi, terdapat keterangan kecil pada setiap pemukiman manusia di semua tempat di Bahrain saat waktu ketika migrasi menurut dugaan pengambilan tempat.[14]
Nama Tylos diperkirakan menjadi sebuah Hellenisasi Semitik, Tilmun (dari Dilmun).[15] Istilah Tylos biasanya digunakan untuk pulau saat Ptolemy’sGeographia ketika penduduk merujuk kepada 'Thilouanoi'.[16] Beberapa tempat di Bahrain kembali ke zaman Tylos; seperti contohnya nama Arad, sebuah pemukiman di pinggir kota Muharraq, dipercaya asalnya dari "Arados", nama Yunani kuno untuk Muharraq.[4]
Bahrain juga menjadi situs pemujaan sebuah dewata hiu yang dikenal sebagai Awal. Para pemuja membangun sebuah patung yang besar Awal di Muharraq, meskipun it has now been lost. Untuk beberapa abad setelah Tylos, Bahrain dikenal sebagai Awal. Pada abad ke-5 M, Bahrain menjadi pusat untuk Kekristenan Nestorian, dengan desa Samahij[19] sebagai tempat tinggal para uskup. Pada 410, menurut rekaman muktamar Gereja Oriental Suriah, seorang uskup yang bernama Batai dikucilkan dari gereja di Bahrain.[16] Sebagai sebuah sekte, para Nestorian sering kali menganiaya yang bid'ah oleh Kekaisaran Bizantium, tetapi Bahrain berada di luar pengawasan Kekaisaran yang menawarkan beberapa keamanan. Nama sebagian desa di Muharraq sebagai warisan dari Kristen Bahrain saat ini, dengan Al Dair yang berarti “biara”.
Interaksi pertama Nabi Muhammad dengan penduduk Bahrain adalah dengan penyerangan Al Kudr. Muhammad memerintahkan sebuah serangan mengejutkan Banu Salim yang dikatakan merancang serangan ke Madinah. Dia mendengar berita yang menyatakan bahwa beberapa suku menyusun sebuah angkatan bersenjata di Bahrain dan menyiapkan diri untuk menyerang tanah utama. Tetapi pemimpin suku melatih ketika mereka mengajari Nabi Muhammad memimpin sebuah pasukan perang untuk bertempur dengan mereka.[25][26]
Pada ad 899, Qaramitah, sebuah millenarian dari sekte Syi'ah Ismailiyah di Bahrain, mencari cara untuk membuat sebuah masyarakat utopia didasarkan pada alasan dan penyebaran kembali benda yang diajukan. Setelah itu Qaramitah menuntut kabilah dari khalifah di Baghdad, dan pada ad 930 menyerang Mekkah dan Madinah, membawa Hajar Aswad yang suci dikembalikan kepada markas mereka di Ahsa, dalam masa pertengahan Bahrain, untuk menjadi tebusan. Menurut sejarawan Al-Juwaini, batu itu dikembalikan 22 tahun kemudian pada 951 di bawah keadaan yang misterius. Dibungkus oleh karung, digantung di Masjid Agung Kufah di Irak, dilengkapi dengan tulisan "Dengan perintah kami mengambil ini, dan dengan perintah kami mengembalikannya." Keadaan batu itu telah pecah menjadi tujuh bagian.[31][32][33]
Menurut mereka ad 976 dikalahkan oleh Abbasiyah,[34] Qarmasi digulingkan oleh dinasti Uyunial-Hasa, yang memasukan seluruh wilayah Bahrain pada 1076.[35] Dinasti Uyuni mengawasi Bahrain hingga 1235, kemudian kepulauan dengan waktu yang singkat dikuasai oleh penguasa Persia dari Fars. Pada 1253, para UsfuriBadui membawa turun dinasti Uyuni, dengan cara memperoleh dengan melakukan pengawasan terhadap Arabia Timur, termasuk pulau Bahrain. Pada 1330, kepulauan menjadi sebuah negara jajahan di bawah penguasaan Hormuz,[36] walaupun aslinya pulau diawasi oleh orang-orang Syi'ah Jarwani dari Qatif.[37]
Pada pertengahan abad ke-15, kepulauan berada di bawah kekuasaan Dinasti Jabri, sebuah dinasti Badui yang juga bermarkas di Al-Ahsa yang menguasai sebagian besar Arabia Timur.
Zaman modern awal
Pada 1521, Kekaisaran Portugis bekerja sama dengan Hormuz dan penangkap Bahrain dari penguasa Jabrid Migrin bin Zamil, yang dibunuh saat berangkat. Portugis menguasai Bahrain untuk sekitar 80 tahun, sewaktu mereka sebagian besar bergantung pada Gubernur Sunni Persia.[36] Portugis diusir dari pulau pada 1602 oleh Abbas I dari dinasti Safawi dari Persia,[38] yang memberi daya pendorong kepada Syi'ah.[39] Untuk dua abad selanjutnya, penguasa Persia menahan pengawasan terhadap kepulauan, pada sela-sela invasi tahun 1717 dan 1738IbadiOman.[40] Pads periode ini, mereka memilih untuk memerintah Bahrain dalam kepemimpinan, salah satu dari dua kota Bushehr atau imigran dari klan Arab Sunni. Kemudian para kabilah kembali ke pesisir Arab Teluk Persia dari teritori Persia di utara yang dikenal sebagai Huwala[36][41][42] Pada 1753, klan Huwala dari Nasr Al-Madhkur menyerbu Bahrain untuk kepemimpinan pemimpin Iran ZandKarim Khan Zand dan memilih untuk memimpin penguasaan Iran.[42]
Pada 1783, Al-Madhkur kehilangan pulau Bahrain karen dikalahkan oleh kabilah Bani Utbah pada 1782 dalam pertempuran Zubarah. Bahrain bukanlah wilayah baru dari Bani Utbah; mereka pernah menguasai sebelumnya pada abad ke-17.[43] Pada waktu itu, mereka mulai melakukan pembelian terhadap perkebunan kurma di Bahrain; sebuah dokumen memperlihatkan bahwa 81 tahun sebelum datangnya Al-Khalifa, salah satu Shaikh suku Al Bin Ali membeli sebuah perkebunan kurma dari Mariam bint Ahmed Al Sanadi di pulau Sitra.[44]
Al bin Ali menjadi kelompok yang dominan mengawasi kota Zubarah di Semenanjung Qatar,[45][46] yang aslinya merupakan pusat kekuatan Bani Utbah. Setelah Bani Utbah gained mengawasi Bahrain, Al bin Ali menerapkan status independen sebagai kegubernuran sendiri. Mereka menggunakan sebuah bendera dengan empat merah dan tiga garis putih, dipanggil bendera As-Sulami[47] di Bahrain, Qatar, Kuwait, dan sebelah timur provinsi di Arab Saudi. Kemudian, berlainan dari keluarga Arab dan kabilah dari Qatar pindah ke Bahrain untuk menetap setelah kejatuhan Nasr Al-Madhkur dari Bushehr. Keluarga-keluarga tersebut termasuk Al Khalifa, Al-Ma'awdah, Al-Fadhil, Al-Mannai, Al-Noaimi, Al-Sulaiti, Al-Sadah, Al-Thawadi serta keluarga dan kabilah lainnya.[48]
Keluarga Al Khalifa dari Qatar ke Bahrain pada 1799. Aslinya, penerus mereka diusir dari Umm Qasr di Arabia Tengah oleh Ottoman yang ganas dan biasa memangsa karavan di Basra dan hubungan perdagangan di jalur air Shatt al-Arab hingga Turks mengusir mereka ke Kuwait pada 1716 where they remained hingga 1766.[49]
Sekitar tahun 1760an, Al Jalahma dan klan Al Khalifa, keduanya termasuk kedalam federasi Utub, berpindah ke Zubarah pada masa modern Qatar, meninggalkan Al Sabah sebagai satu-satunya pemilik Kuwait.[50]
Abad ke-19 dan kemudian
Pada awal abad ke-19 Bahrain diserbu oleh Omanis dan Al Saud. Pada 1802 Bahrain dipimpin oleh seorang Gubernur yang merupakan seorang anak berusia dua belas tahun, ketika penguasa Oman Sayyid Sultan mengangkat anaknya, Salim, sebagai Gubernir Benteng Arad.[51] Pada 1816, pemukiman politik Britania di Teluk, William Bruce, menerima sebuah surat dari Sheikh Bahrain yang terkait tentang sebuah dugaan bahwa Britania akan mendukung sebuah serangan di pulau oleh Imam Muscat. Dia berlayar menuju Bahrain untuk menenangkan Sheikh bahwa ini bukan yang sebenarnys dan membuat sebuah perjanjian informal untuk meyakinkan Sheikh bahwa Britania akan tetap pada partai netral.[52]
Pada 1820, Al Khalifa diumumkan oleh Britania Raya sebagai penguasa ("Al-Hakim" dalam bahasa Arab) Bahrain setelah menandatangani sebuah perjanjian kerjasama.[53] Tetapi, sepuluh tahun kemudian mereka memaksa membayar upeti tahunan kepada Mesir walaupun mereka mencari-cari perlindungan Persia dan Britania.[54]
Pada 1860, the Al Khalifa menggunakan taktik yang sama ketika Britania tried to overpower Bahrain. Menulis surat kepada Persia dan Utsmaniyah, Al Khalifa menyetujui untuk menempatkan Bahrain di bawah perlindungan kemudian pada Maret menawarkan hingga kondisi membaik. Akhirnya Pemerintah Britania India menguasai Bahrain ketika Persia menolak untuk melindungi ini. Kolonel Pelly menandatangani sebuah perjanjian baru dengan Al Khalifas yang menempatkan Bahrain di bawah kekuasaan dan perlindungan Britania.[54]
Menurut Perang Qatar-Bahrain pada 1868, wakil Britania menandatangani perjanjian lainnya dengan Al Khalifa. Disinj tertulis bahwa penguasa tidak menyengketakan wilayah apapun kecuali kepada Britania Raya dan dan tidak masuk kedalam kerjasama apapun dengan negara apapun tanpa persetujuan Britania.[55][56]
Unrest amongst the people of Bahrain began when Britania officially mendirikan complete dominance diatas teritori pada 1892. Pemberontakan pertama dan penyebaran pemberontskan diawali pada Maret 1895 against Sheikh Issa bin Ali, then ruler of Bahrain.[57] Sheikh Issa menjadi penguasa pertama Al Khalifa untuk berkuasa tanpa berhubungan dengan Persia. Sir Arnold Wilson, Britain's representative in the Teluk Perisa dan author of The Persian Gulf, sampai di Bahrain dari Muscat pada waktu ini[57] Pemberontakan berkembang dilanjutkan dengan beberapa protestan dibunuh oleh pasukan Britania.[57]
Sebelum penemuan petroleum, pulau ini sebagiaj besar mengabdikan diri kepada pertanian mutiara dan, akhir abad ke-19 dilanjutkan menjadi yang terbaik di dunia.[58] Pada 1903, penjelajah Jerman, Hermann Burchardt, mengunjungi Bahrain dan mengambil beberapa fotografi situs bersejarah, termasuk Qaṣr es-Sheikh, gambar-gambar itu sekarang dipajang di Ethnological Museum of Berlin.[59]
Pada 1911, sebuah kelompok Bahraini saudargar menuntut pembatasan pengaruh Britania di negara ini. Pemimpin kelompok setelah itu ditangkap dan diusir ke India. Pada 1923, Britania memperkenalkan administrative reforms dan menempatkan Sheikh Issa bin Ali dengan anaknya. Beberapa lawan pemuka agama keluarga seperti al Dossari meninggalkan atau diusir ke Arab Saudi dan Iran.[60] Tiga tahun kemudian Britania menempatkan Bahrain di bawah kekuaasaan de factoCharles Belgrave yang menempatkan seorang penasehst menjadi penguasa hingga 1957.[61][62] Belgrave membawa banyak perubahan yang modern seperti pendirian negara sekolah modern pertama pada 1919, sekolah perempuan pertama di Teluk Persia pada 1928[63] and the abolition of slavery in 1937.[64] Dalam waktu yang sama, mengembangkan penyelaman muriara dalam sebuah aliran yang terus maju.
Pada 1927, Rezā Shāh, kemudian Shah Iran, menuntut kedaulatan diatas Bahrain memasukannya kedalam Liga Bangsa-Bangsa.[65] Belgrave pernah mengusulkan mengganti nama Teluk Persia menjadi "Teluk Arabia"; tetapi, usulan itu ditolak oleh Britania.[61]
Perusahaan Petroleum Bahrain (Bapco), cabang Standard Oil Company dari California (Socal),[66] mengeksplorasi minyak pada 1931 dan memulai produksi menurut tahun. Semua ini membawa perubahan modern bagi Bahrain. Hubungan dengan Britania menjadi semakin dekat, saat Royal Navy dipindahkan dari Bushehr di Iran ke Bahrain pada 1935.[67]
Kemerdekaan
Pada 15 Agustus1971,[68][69] saat Shah Iran mengklaim kedaulatan bersejarah pada Bahrain, dia menerima sebuah referendum yang ditangani oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan akhirnya Bahrain mengumumkan kemerdekaannya dan menandatangani sebuah perjanjian baru dalam rangka persahabatan dengan Britania Raya. Bahrain bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa dan Liga Arab belakangan ini.[70]
Pelimpahan minyak pada 1970an menguntungkan Bahrain secara besar-besaran, meskipun seterusnya cenderung melukai ekonomi. Negara siap memulai diversifikasi ekonominya dan menguntungkan kelanjutan dari Perang Saudara Lebanon pada 1970an dan 1980an, ketika Bahrain menempatkan Beirut pusat keuangan Timur Tengah setelah sebagian besar sektor perbankan Lebanon pindah ke luar negeri ketika perang.[71]
Menurut revolusi Islam di Iran pada 1979, pada 1981 fundamentalis Syi'ah Bahrain menyusun sebuah percobaan pukulan mendadak yang gagal di bawah bantuan sebuah organisasi front, Front Islam unruk Liberasi Bahrain. Pukulan mendadak itu memasang seorang pemuka agama Syi'ah yang diusir di Iran, Hujjatu l-IslāmHādī al-Mudarrisī, sebagai pemimpin tertinggi memimpin atau mengepalai sebuah pemerintahan teokratis.[72] Pada Desember1994, sebuah kelompok pemuda melempari batu kepada pelari wanita saat lomba marathon internasional. Penyelesaian dentuman dengan polisi kemudian tumbuh menjadi kegelisahan warga.[73][74]
Sebuah pemberontakan yang terkenal antara antara 1994 dan 2000 dalam pasukan sayap kiri, pasukan gabungan liberalis dan Islamis.[75] Akhirnya terjadi sekitar empat puluh kematian dan akhirnya setelah Hamad bin Isa Al Khalifa menjadi Emir Bahrain pada 1999.[76] Dia memulai pemilihan umum untuk parlemen, memberikan hak perempuan untuk memilih, dan melepas semua tawanan politik.[77] Sebuah referendum pada 14–15 Februari2001 secara besar-besaran mendukung Piagam Aksi Nasional Bahrain [78] Sebagai bagian dari adopsi Piagam Aksi Nasional pada 14 Februari 2002, Bahrain mengubah nama resminya menjadi negara (dawla) dari Bahrain menjadi Kerajaan Bahrain.[79]
Terinspirasi dari pemberontakan regional Kebangkitan dunia Arab, mayoritas Syi'ah Bahrain mulai mengadakan protes terhadap penguasaan Sunni dalam Demonstrasi Bahrain 2011.[82][83]:162–3 Pemerintah pada awalnya mengizinkan protestan menurut seorang protestan pemerintah melakukan razia pada protestan yang berdiam diri di Pearl Roundabout.[83]:73–4, 88 Sebulan kemudian diusulkan bantuan keamanan dari Arab Saudi dan negara-negara Arab di Teluk Persia lainnya dan mengumumkan sebuah ketidak amanan selama tiga bulan.[83]:132–9 Pemerintah kemudian meluncurkan sebuah crackdown kepada para oposisi termasuk melaksanakan ribuan penangkapan dan penyiksaan yang sistematis.[84][85][86][87][88] Dentuman setiap hari antara protestan dan pasukan keamanan memimpin kepada lusinan kematian.[89] Protes, kadang kala dijadwalkan oleh partai oposisi, dimulai.[90][91][92][93][94] Lebih sari 80 warga dan 13 polisi terbunuh pada 2014.[95] Kekurangan nya diliput oleh media Arab di Teluk Persia,[96] sebagai pelengkap pemberontakan dalam Kebangkitan dunia Arab lainnya, memunculkan beberapa kontroversi.
^Arnold Hermann Ludwig Heeren, Historical Researches Into the Politics, Intercourse, and Trade of the Principal Nations of Antiquity, Henry Bohn, 1854 p38
^ ab"Dialect, Culture, and Society in Eastern Arabia: Glossary". Clive Holes. 2001. hlm. XXIV–XXVI. Thus the pre-Islamic ethno-linguistic situation in eastern Arabia appear to have been a mixed tribal population of partially Christianised Arabs of diverse origins who probably spoke different old Arabian vernaculars; a mobile Persian-speaking population, possibly of traders and administrators, with strong links to Persia, with which they maintained close contact; a sedentary, non-tribal community of Aramaic-speaking farmers; a Persian clergy, which we know for certain, used Syriac as a language of litugi and general writing, probably alongside Persian as a spoken language.
^Serjeant, Robert Bertram (1968). "Fisher-folk and fish-traps in al-Bahrain". Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London. 31 (3): 486–514 (488). JSTOR614301.
^Akbar Shāh Ḵẖān Najībābādī, History of Islam, Volume 1, p. 194. Quote: "Again, the Holy Prophet «P sent Dihyah bin Khalifa Kalbi to the Byzantine king Heraclius, Hatib bin Abi Baltaeh to the king of Egypt and Alexandria; Allabn Al-Hazermi to Munzer bin Sawa the king of Bahrain; Amer bin Aas to the king of Oman. Salit bin Amri to Hozah bin Ali— the king of Yamama; Shiya bin Wahab to Haris bin Ghasanni to the king of Damascus"
^A letter purported to be from Muhammad to al-Tamimi is preserved at the Beit al-Qur'an di Hoora, Bahrain
^Smith, G.R. "Uyūnids". Encyclopaedia of Islam. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2008. Brill Online. 16 March 2008 [1]Diarsipkan 2020-04-01 di Wayback Machine.
^ abcRentz, G. "al- Baḥrayn". Encyclopaedia of Islam. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2008. Brill Online. 15 March 2008 [2]Diarsipkan 2020-05-17 di Wayback Machine.
^Ownership deedsDiarsipkan 2016-01-24 di Wayback Machine. to a palm garden on the island of Sitra, Bahrain, which was sold by Mariam bint Ahmed Al Sindi to Shaikh Salama Bin Saif Al Utbi, dated 1699–1111 Hijri,
^ abAbedin, Mahan (9 December 2004). "All at sea over 'the Gulf'". Asia Times Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-25. Diakses tanggal 7 July 2012.
^"Bahrain:"How was separated from Iran" ?". Iran Chamber Society. Diakses tanggal 17 June 2012. Based on extracts from Mojtahedzadeh, Piruz (1995). "Bahrain: the land of political movements". Rahavard, a Persian Journal of Iranian Studies. XI (39).
^Darwish, Adel (March 1999). "Rebellion in Bahrain". Middle East Review of International Affairs. 3 (1). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-03. Diakses tanggal 2 October 2012.
Mahdi Abdalla Al-Tajir (1987). Bahrain, 1920–1945: Britain, the Shaikh, and the Administration. ISBN 0-7099-5122-1
Talal Toufic Farah (1986). Protection and Politics in Bahrain, 1869–1915ISBN 0-8156-6074-X
Emile A Nakhleh (1976). Bahrain: Political development in a modernizing society. ISBN 0-669-00454-5
Andrew Wheatcroft (1995). The Life and Times of Shaikh Salman Bin Hamad Al-Khalifa: Ruler of Bahrain 1942–1961. ISBN 0-7103-0495-1
Fuad Ishaq Khuri (1980). Tribe and state in Bahrain: The transformation of social and political authority in an Arab state. ISBN 0-226-43473-7
Fred H. Lawson (1989). Bahrain: The Modernization of Autocracy. ISBN 0-8133-0123-8
Mohammed Ghanim Al-Rumaihi (1975). Bahrain: A study on social and political changes since the First World War. University of Kuwait.
Fakhro, Munira A. 1997. "The Uprising in Bahrain: An Assessment." In The Persian Gulf at the Millennium: Essays in Politics, Economy, Security, and Religion, eds. Gary G. Sick and Lawrence G. Potter: 167-88. New York: St. Martin's Press. ISBN 0-312-17567-1
Abdulla, Khalid M. 1999. "The State in Oil Rentier Economies: The Case of Bahrain." In Change and Development in the Gulf, ed. Abbas Abdelkarim: 51–78. New York: St. Martin's Press. ISBN 0-312-21658-0
Tell Me GoodbyeLagu oleh Big Bangdari album Big Bang 2Sisi-BHands UpDirilis9 Juni 2010FormatCD single, unduhan digitalGenreJ-Pop, R&BDurasi4:05LabelYG Entertainment, Universal Music Japan Tell Me Goodbye adalah lagu dari boy band asal Korea Selatan, Big Bang. Lagu ini merupakan singel Jepang keempat sekaligus singel kedua dari album Big Bang 2. Singel ini dirilis pada 9 Juni 2010. Tell Me Goodbye dinyanyikan dalam bahasa Jepang dengan sedikit lirik berbahasa Inggris. Versi Korea lagu ini,...
Lockheed Electra Atlantic Airlines di Bandara Cardiff, 2004. Atlantic Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan kargo yang bermarkas di Coventry, Britania Raya. Didirikan pada tahun 1994 dan memulai penerbangan empat tahun kemudian, Atlantic Airlines memiliki pangkalan utama di Bandara Coventry (CVT) dan Bandara Internasional Riga (RIX), serta pangkalan sekunder di Bandara Konrad Adenauer (CGN), Koln, Bandara Bierset (LGG), Liege dan Bandara Tallinn (TLL). Kode ICAO-nya adalah NPT. Armada A...
Alpinia Alpinia galanga Klasifikasi ilmiah Domain: Eukaryota Kerajaan: Plantae Upakerajaan: Trachaeophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Subkelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Zingiberaceae Subfamili: Alpinioideae Tribus: Alpinieae Genus: AlpiniaRoxb., 1810 Spesies Lihat teks Alpinia adalah genus tumbuhan berbunga dalam keluarga jahe (Zingiberaceae). Nama genusnya diambil dari Prospero Alpini, seorang ahli botani asal Italia yang hidup pada abad ke-17 masehi yang berspesi...
Untuk kegunaan lain, lihat Salama. Dayr Abu Salama دير أبو سلمهDesaDayr Abu SalamaKoordinat: 31°56′57″N 34°57′25″E / 31.94917°N 34.95694°E / 31.94917; 34.95694Koordinat: 31°56′57″N 34°57′25″E / 31.94917°N 34.95694°E / 31.94917; 34.95694Grid Palestina146/150Enttias geopolitikMandat PalestinaSubdistrikRamleTanggal pengosongan13 Juli 1948[3]Luas[1] • Total1,195 dunams (1,195...
Disambiguazione – Se stai cercando altri significati, vedi Serie A 1992-1993 (disambigua). Serie A 1992-1993 Competizione Serie A Sport Calcio Edizione 91ª (61ª di Serie A) Organizzatore Lega Nazionale Professionisti Date dal 6 settembre 1992al 12 giugno 1993 Luogo Italia Partecipanti 18 Formula girone unico Risultati Vincitore Milan(13º titolo) Retrocessioni BresciaFiorentinaAnconaPescara Statistiche Miglior marcatore Giuseppe Signori (26) Incontri disputati 306...
American space launch site at Cape Canaveral Space Force Station in Florida, USA Launch Complex 41 redirects here. For the launch pad at Plesetsk, see Plesetsk Cosmodrome Site 41. Space Launch Complex 41An aerial view of SLC-41 prior to the first launch of Vulcan Centaur carrying Peregrine Mission One.Location28°35′00″N 80°34′59″W / 28.58333°N 80.58306°W / 28.58333; -80.58306Short nameSLC-41OperatorUnited States Space ForceUnited Launch AllianceTotal launch...
Struktur karbon dioksida, salah satu contoh oksida asam. Oksida asam adalah suatu senyawa oksida yang dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan larutan yang bersifat asam.[1] Konsep Oksida adalah suatu senyawa yang terdiri dari suatu unsur dengan unsur oksigen.[2] Senyawa oksida dapat membentuk larutan elektrolit, apabila dilarutkan dalam air.[2] Hasil reaksi oksida dengan air dapat menghasilkan senyawa asam atau basa.[2] Bilangan oksidasi suatu unsur yang ber...
TahouaAnak-anak duduk di bawah monumen Festival of TahouaCountry NigerRegionTahoua RegionCommunesTahoua Communes I-III (Urban)Pemerintahan • JenisKomunal • Mayor Commune IAbala Elhadj Sofo [1]Populasi (2004) • Total99.000 Tahoua merupakan kota terbesar keempat Niger. Penduduknya berjumlah 102.000 jiwa pada tahun 2005. Rujukan ^ Inauguration de l'Institut Universitaire de Technologie (IUT) de Tahoua • Une nouvelle dynamique dans le secteur de ...
Список включает наиболее крупные мечети России вместимостью от 1000 человек. По умолчанию мечети расположены по показателю вместимости в порядке убывания. Стоит иметь в виду, что даже при наличии источника вместимость не является абсолютно точной величиной, а лишь указыв...
American writer and druid This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article may rely excessively on sources too closely associated with the subject, potentially preventing the article from being verifiable and neutral. Please help improve it by replacing them with more appropriate citations to reliable, independent, third-party sources. (February 2024) (Learn how and when to re...
Spanish football manager In this Spanish name, the first or paternal surname is García de Salazar and the second or maternal family name is Luco. Amadeo García Personal informationFull name Amadeo García de Salazar y LucoDate of birth (1887-03-31)31 March 1887Place of birth Vitoria, Kingdom of SpainDate of death 18 June 1947(1947-06-18) (aged 60)Managerial careerYears Team1934–1936 Spain Amadeo García de Salazar y Luco[1] (31 March 1887 – 18 June 1947) was a S...
Dominican baseball player (born 1991) For the politician, see José Rafael Molina Ureña. In this Spanish name, the first or paternal surname is Ureña and the second or maternal family name is Rodríguez. Baseball player José UreñaUreña with the Miami Marlins in 2019Texas Rangers – No. 54PitcherBorn: (1991-09-12) September 12, 1991 (age 32)Santo Domingo, Dominican RepublicBats: RightThrows: RightMLB debutApril 14, 2015, for the Miami MarlinsMLB statistics (th...
British socialist organisation founded in 1884 For other organisations known by the same name, see § Fabianism outside the United Kingdom. The Fabian SocietyAbbreviationFSFormation4 January 1884; 140 years ago (1884-01-04)Legal statusUnincorporated membership associationPurposeTo promote greater equality of power, wealth and opportunity; the value of collective action and public service; an accountable, tolerant and active democracy; citizenship, liberty and human righ...
1983 video gameAnt AttackCover art by David John Rowe[2]Developer(s)Sandy WhitePublisher(s)QuicksilvaEngineSoftsolid 3D[3]Platform(s)ZX Spectrum Commodore 64ReleaseEU: 1983[1](Spectrum) 1984 (C64)Genre(s)ActionMode(s)Single-player Ant Attack is an action game written for the ZX Spectrum by Sandy White and published by Quicksilva in 1983. A Commodore 64 version was released in 1984. While Zaxxon and Q*bert previously used isometric projection, Ant Attack added an extra ...
Mercury (Winged Liberty Head) dimeAmerika SerikatNilai10 sen (0.10 dolar AS)Massa2,500 g kecuali versi emas pada tahun 2016: 3,110 gDiameter17,91 mm kecuali versi emas pada tahun 2016: 16,50 mm (0,705 kecuali versi emas pada tahun 2016: 0,650 in)Tepi118 reedKomposisi .900 silver .100 tembaga 2016: .9999 emas Emas(Hanya pada tahun 2016) 0.10000 ons troyPerak0.07234 ons troyTahun pencetakan1916–1945 untuk aktivitas jual-beli, 2016 sebagai tanda peringatan em...
Commission of the Central Committee of the Chinese Communist Party (CCP) Central Science and Technology Commission中国共产党中央委员科技委员会FormationMarch 2023TypeCommission directly reporting to the Central Committee of the Chinese Communist PartyRegion Mainland ChinaLeaderDing XuexiangParent organizationCentral Committee of the Chinese Communist PartyThe Central Science and Technology Commission (CSTC, Chinese: 中央科技委员会) is a commission of the Central Commit...
Ne pas confondre avec hypogée, adjectif féminin Hypogée du type de ceux retrouvés en Égypte. Entrée de l'hypogée des Trois-Frères à Palmyre en Syrie. En archéologie, un hypogée (du grec hupo, « sous », et gê, « terre ») est une construction creusée dans le sol (sous-sol, flanc de colline) contenant le plus souvent une ou des tombes[1]. En égyptologie, cette tombe est plus précisément souterraine (comme dans la vallée des Rois), par opposition aux tomb...