Scania Aktiebolag (publ), atau lebih dikenal sebagai Scania AB adalah sebuah produsen otomotif besar asal Swedia, yang berspesialisasi memproduksi truk dan bus. Scania juga memproduksi mesin diesel untuk keperluan maritim dan sebagainya.
Logo Scania menampilkan seekor griffin, yang merupakan lambang dari provinsi Skåne.[8]
Di Indonesia Scania Membawa Chassis Bus Scania K360 dan K410 Opticruise TRANSMISSION Yang Berarti Transmisi Otomatis
Sejarah
Scania AB merupakan hasil penggabungan dari dua perusahaan, yakni Vabis dan Scania.
Vabis (Vagnsfabriksaktiebolaget i Södertälje) didirikan pada tahun 1891 sebagai anak usaha dari Surahammars Bruk, yang berkantor pusat di Södertälje, untuk memproduksi gerbong-gerbong kereta api.[9] Pada tahun 1902, Gustaf Erikson mendesain truk pertama Vabis. Hingga tahun 1907, Vabis juga telah mengembangkan truk berbobot 3 ton, dan walaupun telah memenangkan penghargaan Swedish Royal Automobile Club pada tahun 1909, model baru ini tidaklah terlalu populer.[9]
Sementara itu, Maskinfabriks-aktiebolaget Scania didirikan pada tahun 1900 di Malmö, Swedia, dan memulai usaha dengan memproduksi sepeda.[9] Pada tahun 1903, Scania mulai memproduksi mobil. Dua tahun kemudian, Scania juga mulai memproduksi truk pertamanya.[8]
Pada tahun 1911, adanya masalah keuangan di Vabis, membuat kedua perusahaan ini memutuskan untuk bergabung,[8] dan membentuk AB Scania-Vabis. Produksi mesin dan mobil lalu dipusatkan di Södertälje, dan produksi truk pun dipusatkan di Malmö.[9]
1930-an dan 1940-an
Selama Perang Dunia II, Scania berhasil memproduksi beberapa kendaraan militer untuk Swedia, termasuk tank Stridsvagn m/41 yang diproduksi oleh Scania di bawah lisensi.[8]
1950-an dan 1960-an
Selama dekade 1950-an, Scania-Vabis juga menjadi agen penjualan untuk Willys MB dan Volkswagen Beetle, yang terbukti sangat menguntungkan. Scania-Vabis pun menjadi kompetitor berat bagi Volvo dengan meluncurkan truk Scania Regent pada tahun 1954.[10]
Selama periode ini, Scania-Vabis juga mengembangkan jaringan tokonya ke seluruh penjuru Swedia. Hingga akhir dekade 1950-an, Scania-Vabis pun tercatat berhasil menguasai 70% pangsa pasar truk di Swedia.[10]
Perkembangan Scania-Vabis juga terlihat dari jumlah ekspornya. Sebelum tahun 1950, Scania-Vabis hanya berhasil mengekspor 10% dari total produksinya. Tetapi sepuluh tahun kemudian, Scania-Vabis tercatat mampu mengekspor 50% dari total produksinya. Beers asal Belanda, pun menjadi mitra penting bagi Scania-Vabis. Beers merupakan importir resmi Scania-Vabis di Belanda, dan Beers jugalah yang mendirikan toko Scania-Vabis di Belanda. Karena itulah, pangsa pasar Scania-Vabis di Belanda berhasil bertahan di angka 20% selama periode ini. Scania-Vabis pun juga mengadopsi model bisnis Beers untuk diterapkan oleh cabangnya di negara lain.[10]
Pada dekade 1960-an, Scania-Vabis mulai mengembangkan produksinya ke luar negeri, yang sebelumnya hanya terpusat di pabrik Södertälje. Brasil pun menjadi negara pertama yang dipilih untuk lokasi pabrik baru, karena Brasil telah menjadi pasar yang sangat besar bagi truk ataupun bus produksi Scania-Vabis.[11] Walaupun sebelumnya, produksi Scania-Vabis juga telah dilakukan di Brasil oleh Vemag, namun pada bulan Juli 1960, akhirnya didirikan Scania Vabis do Brasil, S.A. untuk memproduksi seluruh produk Scania-Vabis,[12] dengan pabriknya berada di São Bernardo do Campo yang selesai dibangun pada tahun 1962.[11]
Dibentuknya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) pun membuka peluang baru bagi Scania-Vabis. Didasarkan pada kuatnya pangsa pasar di Belanda, Scania-Vabis lalu membangun pabrik baru di Zwolle, yang akhirnya selesai pada tahun 1964.[11] Pabrik baru inipun menjadi batu loncatan bagi Scania-Vabis untuk selanjutnya membangun lagi lima pabrik baru di Eropa, termasuk di Jerman dan Prancis.[11]
Pada tahun 1966, Scania-Vabis mengakuisi Be-Ge Karosserifabrik asal Oskarshamn. Be-Ge merupakan produsen kabin truk yang telah berdiri sejak tahun 1946, dan telah lama memasok kabin truk tidak hanya untuk Scania-Vabis, tetapi juga ke kompetitor Scania-Vabis, Volvo. Pemilik Be-Ge, Bror Göthe Persson, sebelumnya juga telah membangun pabrik baru di Meppel.[11]
Scania-Vabis lalu terus mengembangkan bisnisnya melalui akuisisi. Pada tahun 1967, Scania-Vabis mengakuisisi Svenska Karosseri Verkstäderna (SKV) asal Katrineholm, dan menamainya ulang menjadi Scania-Bussar. Setahun kemudian, semua proses produksi bus Scania-Vabis lalu dipusatkan di Katrineholm.[11] Pabrik baru lalu juga dibangun di Sibbhult dan Falun. Perkembangan pesat inipun meningkatkan jumlah pegawai Scania-Vabis, terutama di pabrik Södertälje, yang juga berhasil melipatgandakan jumlah penduduk kota tersebut.[11]
Pada tahun 1968, nama Scania-Vabis diganti menjadi hanya Scania di seluruh produknya. Jajaran model truk baru pun juga diluncurkan pada tahun ini.[13]
Saab-Scania AB (1969–1995)
Pada tahun 1969, Scania-Vabis bergabung dengan Saab AB, dan membentuk Saab-Scania AB, dan saat Saab-Scania dipecah pada tahun 1995, divisi truk dan bus pun berganti nama kembali menjadi hanya Scania AB. Setahun kemudian, Scania AB memutuskan untuk melantai di bursa saham, dan menyebabkan namanya berubah menjadi Scania AB (publ).
Pada pertengahan tahun 1985, Scania untuk pertama kalinya mengekspor truknya ke Amerika Serikat (walaupun sebelumnya juga telah mengekspor 12.000 mesin diesel untuk Mack dari tahun 1962 hingga 1975), dengan target penjualan sebesar 200 unit truk pada tahun 1987. Scania membatasi penjualan truknya hanya ke wilayah timur laut Amerika Serikat, karena kondisi alamnya serupa dengan kondisi alam Eropa.[14]
Kepemilikan
Pembatalan Pembelian oleh Volvo
Pada tanggal 7 Agustus 1999, Volvo mengumumkan bahwa mereka telah setuju untuk mengakuisisi mayoritas saham di Scania. Akuisisi senilai US$ 7,5 milliar inipun akan menciptakan produsen truk terbesar kedua di dunia, di belakang DaimlerChrysler. Dana untuk akuisisi ini rencananya didapat Volvo dari hasil penjualan divisi mobilnya ke Ford Motor Company pada bulan Januari 1999, yang belum disetujui oleh Uni Eropa.[15]
Akuisisi ini akhirnya tidak dapat terjadi, setelah Uni Eropa tidak menyetujuinya, dengan mengatakan bahwa akuisisi ini akan menciptakan perusahaan dengan pangsa pasar hampir 100%[16] di belahan bumi bagian utara.[butuh rujukan]
Pembatalan Pembelian oleh MAN
Pada bulan September 2006, MAN AG mengajukan tawaran akuisisi senilai €10,3 milliar ke Scania AB. CEO Scania, Leif Östling menyebut tawaran ini sebagai "Blitzkrieg", namun nantinya ia meminta maaf atas perkataannya tersebut. MAN AG lalu membatalkan tawarannya, dan pada bulan Januari 2008, MAN memutuskan hanya akan meningkatkan kepemilikan mereka di Scania ke 17%.
Scania mengembangkan, memproduksi, dan menjual truk dengan berat maksimum lebih dari 16 ton, yang ditujukan untuk angkutan barang, baik jarak jauh maupun jarak dekat.
Terbaru
Scania New Generation L-Series [1] Truk berlantai rendah untuk penggunaan dalam kota.
Scania New Generation P-Series [2] untuk operasi perkotaan dan regional.
Scania New Generation G-Series [3] untuk penggunaan jarak menengah.
Scania New Generation R-Series [4] Truk dengan kabin premium untuk penggunaan jarak jauh.
Scania New Generation S-Series [5] (S530, S580, S690, S770). Truk dengan kabin premium berlantai rata untuk penggunaan jarak jauh.
Scania SUPER (S/R420 dan 560) [6]Diarsipkan 2021-11-27 di Wayback Machine. Truk dengan mesin yang dikembangkan lebih efisien bahan bakar hingga 8%.
Terdahulu
Scania 0-series: 50, 80, 85, 110, 140 (diproduksi pada tahun 1968 hingga 1974)
Scania 1-series: 81, 86, 111, 141 (diproduksi pada tahun 1974 hingga 1981)
Scania 2-series: 82, 92, 112, 142 (diproduksi pada tahun 1981 hingga 1988)
Scania 3-series: 93, 113, 143 (diproduksi pada tahun 1987 hingga 1995)
Scania 4-series: 94, 114, 124, 144, 164 (diproduksi pada tahun 1995 hingga 2004)
Scania T-series (diproduksi pada tahun 2004 hingga 2005)
Bus
Bus scania lebih sering memproduksi sasisnya, walaupun juga telah beberapa kali memproduksi bus secara utuh.
Sasis
Saat Ini
Scania K-Series - dengan mesin (berstandar Euro III sampai Euro VI) diletakkan di poros roda belakang, secara membujur.
Scania N-series - dengan mesin (berstandar Euro III sampai Euro VI) diletakkan di poros roda belakang, secara melintang.
Scania F-series - dengan mesin (berstandar Euro III ataupun Euro V) diletakkan di poros roda depan.
Selain memasok sasis untuk karoseri lain dan karoseri miliknya sendiri, Scania juga berkolaborasi dengan beberapa karoseri untuk mendistribusikan sasisnya sebagai bus utuh melalui toko milik Scania.
Pada tahun 1969, Scania bekerja sama dengan MCW untuk membuat Metro-Scania untuk pembeli di Inggris, awalnya dengan menggunakan sasis Scania BR110MH, lalu sejak tahun 1971, dengan sasis Scania BR111MH. Pada tahun 1973, model ini lalu digantikan oleh Scania Metropolitan berlantai dua dengan sasis BR111DH. Produksinya berhenti pada tahun 1978, saat sasis BR111 digantikan oleh BR112.
Sejak pertengahan dekade 1990an, Scania juga telah bekerja sama dengan karoseri Irizar asal Spanyol, untuk mendistribusikan seluruh bus buatan Irizar ke Eropa Utara selama beberapa tahun. Model bus yang paling terkenal adalah Irizar Century, dan juga Irizar PB.
Pada tahun 2006, Scania dan Higer Bus memperkenalkan A80, bus pertama di jajaran Higer A-series, yang menggunakan sasis Scania dan dirakit di Tiongkok. A80 utamanya dijual di Asia, namun juga dijual di seluruh dunia sebagai A80T atau lebih dikenal sebagai Scania Touring HD. Sementara itu, model A30 dijual di Eropa sebagai bus antar kota dengan harga yang lebih terjangkau.
Sejak tahun 2012, Scania dan karoseri Van Hool asal Belgia, telah memperkenalkan banyak sekali bus-bus mewah, dengan fitur-fitur yang sangat lengkap.[17] Sejak tahun 2014, konsep BRT dari Van Hool Exqui.City, juga menggunakan sasis Scania N UA, berbahan bakar CNG.[18]
Mesin
DS8 7.800cc
DS9/DSC9 8.480cc
DC9 8.867cc
DS11/DSC11 11.020cc
DC11 10.640cc
DSC12/DC12/DT12 11.705cc
DC13 12.700cc
DS14
DSC14
DC16 15.606cc
DC16 16.400cc
Pembacaan kode
contoh untuk 4 series kebawah: R124 LA6x4NA 420
R: model kabin
12: isi silinder kelas 12.000cc
4: seri 4
L: kelas sasis L = long haulage/ angkutan jarak jauh
A: adaptasi sasis A= traktor/ penarik
6x4: konfigurasi roda, 6 x 4 = dari 6 roda, 4 sebagai penggerak
N: Tinggi sasis
A: Jenis suspensi
contoh untuk PR series: R 620 LA 4x2MNA
R: model kabin
620: Tenaga Mesin 620 = 620 daya kuda
L: L = untuk penggunaan angkutan jarak jauh
A: Adaptasi sasis A = traktor/ penarik
4x2: konfigurasi roda, 4 x 2 = dari 4 roda, 2 diantaranya sebagai penggerak
^Shapiro, Helen (Winter 1991). "Determinants of Firm Entry into the Brazilian Automobile Manufacturing Industry, 1956–1968". The Business History Review. 65 (4, The Automobile Industry): 897. doi:10.2307/3117267.