Sadako and the Thousand Paper Cranes[1] (Sadako dan Seribu Bangau Kertas) adalah buku non-fiksi anak-anak yang ditulis oleh penulis AS Eleanor Coerr dan diterbitkan pada tahun 1977.
Buku ini menceritakan kisah nyata tentang seorang gadis Jepang bernama Sadako Sasaki, yang tinggal di Hiroshima saat bom atom dijatuhkan di sana oleh Amerika Serikat. Ia menderita leukemia karena dampak radiasi dan menghabiskan waktunya untuk membuat origami (lipatan kertas) berbentuk bangau dengan harapan dapat mencapai seribu buah. Ia terinspirasi oleh legenda Jepang yang menyatakan bahwa siapapun yang dapat membuat seribu bangau kertas maka satu permohonannya akan dikabulkan. Harapan Sadako adalah agar dapat hidup. Sayangnya ia hanya mampu melipat sampai 644 bangau kertas (masih kurang 356 bangau kertas) sebelum akhirnya ia terlalu lemah untuk melipat, dan meninggal tak lama kemudian. Keluarga dan temannya melanjutkan impiannya dengan melipat bangau kertas sampai berjumlah genap seribu, yang pada akhirnya seribu bangau kertas tersebut dikubur bersama Sadako. Mereka juga membuat patung Sadako sedang memegang bangau kertas emas di Taman Perdamaian Hiroshima.
Kini setiap tahun pada Hari Obon, yang merupakan hari libur di Jepang untuk memperingati arwah leluhur, ribuan orang meletakkan bangau kertas di dekat patung tersebut. Pada patung tertera suatu plakat yang berbunyi: "Ini adalah seruan kami. Ini adalah doa kami. Untuk kedamaian di muka Bumi."
Buku tersebut diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, untuk mengajarkan perdamaian khususnya dalam pendidikan sekolah dasar.
Catatan kaki