PROFILPELAJAR.COM

SMA Katolik Frater Don Bosco Manado
SMA Katolik Frater Don Bosco Manado
Informasi
Didirikan	1950
Jenis	Swasta
Akreditasi	A
Kepala Sekolah	Fr. Stefanus Damai, CMM Profil Kepala Sekolah (website resmi)</ref>
Jurusan atau peminatan	MIA dan IIS
Rentang kelas	X IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
Kurikulum	Kurikulum 2013
Status	Sekolah Standar Nasional
Alamat
Lokasi	Jl. W.R. Supratman Kel. Lawangirung Kec Wenang Kota Manado 95123, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
Tel./Faks.	0431-874580
Situs web	http://smadonbosco-manado.id/index.php
Institusi	Yayasan Don Bosco Perwakilan Manado
Moto
Moto	Fides Scientia Et Fraternitas (Beriman, Berilmu dan Bersaudara)

SMA Katolik Frater Don Bosco Manado atau lebih dikenal dengan nama Dobos adalah SMA Katolik yang terletak di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. SMA Katolik Frater Don Bosco Manado sesuai SK Nomor 103/BAP-S/M/Sulut/II/2014 tanggal 28 Februari 2014 memiliki akreditasi 'A' dengan predikat Sekolah Standar Nasional.^[1] SMA Katolik Frater Don Bosco Manado adalah sekolah dengan status swasta yang dikelola oleh Yayasan Don Bosco Perwakilan Manado.

Sejarah

SMA Katolik Frater Don Bosco Manado mulai dibuka sejak tahun 1950 dengan nama AMS (Algemene Middelbar School). Pemerintah mengakui status sekolah ini dengan mengeluarkan SK Nomor: II tanggal 28 Januari 1951.^[2] Periode tahun 1951-1974, SMA Katolik Frater Don Bosco Manado dipimpin oleh frater-frater dari Belanda yang mengemban misi dari Kongregasi Frater CMM. Kepala Sekolah yang pertama adalah Fr. Hendrikus Schoon. Pada masa itu dihasilkan lulusan SMA berkualitas yang kini sedang berkarya di tengah-tengah masyarakat dengan program ilmu-ilmu Eksakta (SMA B).

Periode 1974-1984, SMA Katolik Frater Don Bosco Manado mengalami banyak perubahan, antara lain mulainya beberapa frater yang pensiun dan digantikan oleh guru-guru non frater (Awam).

Kepemimpinan sekolah diserahkan kepada guru awam. Kurangnya frater-frater sebagai pengajar memberikan tantangan dalam mempertahankan kualitas sekolah. Kepala Sekolah yang pernah mengabdikan diri adalah: Drs. H. Longdong, J.A. Semet, B.A Dekade 1974-1982. Ini merupakan masa sulit yang disebabkan oleh faktor-faktor internal. Walaupun demikian tetap memberikan kontribusi lulusan yang cukup baik yang kini tengah berkarya maupun belajar di perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun di luar negeri.

Semenjak tahun 1984, Kongregasi Frater CMM menetapkan frater-frater Indonesia sebagai pimpinan dan pengelola sekolah. Sejak saat itu, SMA Katolik Frater Don Bosco Manado mulai dibenahi kembali dengan sasaran yang akan dicapai yaitu peningkatan mutu sekolah.

Dibawah pimpinan Fr. Drs. J. L. Rau, CMM sebagai Kepala Sekolah, secara bertahap mulai mengatasi masa suilit menuju masa-masa tinggal landas. Jabatan Kepala Sekolah sementara digantikan oleh awam, yakni Bpk. M. F. Winokan, B.A. Namun setelah pengangkatan resmi oleh Yayasan Don Bosco Pusat di Yogyakarta, pucuk pimpinan Kepala Sekolah saat itu dipercayakan kepada Fr. Drs. Martinus Lumbanraja, CMM menggantikan Bpk. M. F. Winokan, B.A. Oleh karena Fr. Drs. M. Lumbanraja, CMM telah diangkat menjadi salah satu Anggota Dewan Pimpinan Umum Frater-Frater CMM seluruh dunia yang berpusat di Kota Tilburg Negeri Belanda, maka tanggal 28 Juni 2002 diadakan acara serah terima Kepala Sekolah kepada Fr. Drs. Herman Mandagi, CMM, sampai bulan Juli 2009. Selanjutnya Dewan Pimpinan Pusat Yayasan Don Bosco menetapkan dan mengangkat Fr. Drs. Yoseph Bille, CMM menjadi Kepala Sekolah SMA Katolik Frater Don Bosco Manado mulai tahun ajaran 2009-2010 sampai 2012-2013. Kemudian Dewan Pimpinan Pusat Yayasan Don Bosco menetapkan dan mengangkat Fr. Paulus Leo Leu, S.pd, CMM menjadi Kepala Sekolah SMA Katolik Frater Don Bosco Manado mulai tahun ajaran 2013-2014 sampai 2015-2016.

Tahun 2016, Dewan Pimpinan Pusat Yayasan Don Bosco Mengangkat Fr. Fransiscus Linus, S.pd, M.Si, CMM menjadi Kepala Sekolah SMA Katolik Frater Don Bosco Manado mulai tahun ajaran 2016-2017 sampai saat ini. Yang dipercayakan tetap memperjuangkan Visi dan Misi para pendahulunya dalam usaha peningkatan mutu sekolah yang tetap menjadi prioritas.