Rute Kajang, sebelumnya dikenal sebagai Jalur MRT Sungai Buloh–Kajang, adalah jalur rel Angkutan cepat kesembilan dan sistem kereta otomatis dan tanpa masinis kedua di kawasan Lembah Klang, setelah Jalur Kelana Jaya. Ini adalah bagian dari Sistem Transit Terpadu Lembah Klang, di mana rute ini membentang dari Sungai Buloh ke Kajang. Pada peta, diagram, dan rambu, rute ini ditampilkan dalam warna hijau dengan indikasi bernomor 9 .
Jalur ini adalah salah satu dari tiga jalur kereta yang direncanakan di bawah proyek Klang Valley Mass Flow Transit (KVMRT) oleh MRT Corp. Tahap 1 proyek jalur pertama antara Sungai Buloh ke Semantan mulai beroperasi pada 16 Desember 2016. [4] Tahap 2 proyek antara Museum Nasional ke Kajang dibuka pada 17 Juli 2017, gratis layanan shuttle oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Najib Tun Razak.[5] Layanan penuh untuk rute SBK antara Sungai Buloh ke Kajang dimulai keesokan harinya.[6][7][8]
Jalur MRT Sungai Buloh–Kajang adalah yang pertama dari tiga jalur MRT Lembah Klang yang dibangun dengan perkiraan nilai kontrak sebesar MYR36 miliar.[9] Jalur MRT Sungai Buloh–Kajang adalah yang pertama dari tiga jalur MRT Lembah Klang yang dibangun dengan perkiraan nilai kontrak sebesar MYR36 miliar.[9]
Rute dimulai dari Sungai Buloh di barat laut Kuala Lumpur, melewati Pusat Kota Kuala Lumpur, dan berakhir di Kajang di tenggara Kuala Lumpur. Rute ini merupakan koridor bagi sekitar 1,2 juta orang.[9]
Fase 1 rute MRT Sungai Buloh–Kajang dari Sungai Buloh ke Semantan mulai beroperasi pada 16 Desember 2016.[10] sementara Fasa 2 dari Semantan ke Kajang dimulakan pada 17 Julai 2017.[9]
Diumumkan pada tahun 2006, awalnya direncanakan sebagai LRT sepanjang 43 km untuk menghubungkan daerah padat penduduk Damansara di barat laut dengan Cheras di tenggara melalui kawasan pusat bisnis Kuala Lumpur. Kemudian pemerintah memutuskan untuk memperpanjang garis di kedua ujungnya ke Sungai Buloh dan Kajang, menambah 8 km menjadi total 51 km. Selain itu, jalur ini diubah menjadi sistem MRT dengan kereta berkapasitas tinggi.[11]
Jalur ini dioperasikan sebagai anak perusahaan dari Prasarana Malaysia Berhad, Rapid Rail, yang telah mengoperasikan Rute Ampang dan Sri Petaling, Rute Kelana Jaya dan KL Monorail.[12]
Total ada 34 stasiun untuk jalur Sungai Buloh-Kajang dimana tiga di antaranya merupakan stasiun cadangan.
Stasiun transit (tanpa integrasi area berbayar) untuk rute 2 Pelabuhan Klang dan pelayanan KTM ETS.
Sebelumnya disebut sebagai KL Sentral.[13]Tema: Transisi, Sejarah Angkutan Umum di Kuala Lumpur.
Tema: Kuala di antara Dua Sungai.
Tema: Kemerdekaan, Semangat Kenegaraan.
Tema: Korporat Islam
Tema: Generasi Baru
Stasiun transit (tanpa integrasi area berbayar) untuk rute 1 Seremban dan pelayanan KTM ETS.
|url-status=
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "rapid-mrt" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
<ref>
<references>
Lokasi Pengunjung: 18.116.88.178