Rumpun bahasa Xinka (atau Xinca, Szinca) merupakan salah satu dari sejumplah rumpun bahasa Mesoamerika yang sidah punah. Bahasa ini sebelumnya merupakan bahasa terisolasi yang dituturkan oleh penduduk asli suku Xinka yang tersebar di wilayah bagian tenggara Guatemala, kebanyakan wilayah El Salvador, dan beberapa wilayah di Honduras.
Rumpun bahasa Xinka diyakini tidak memiliki keterkaitan dengan rumpun bahasa ya lain. Lehmann (1920) mencoba untuk mengaitkan rumpun ini dengan rumpun bahasa Lenka, tetapi proposal ini tidak pernah diterapkan.[1] Kemudian, sebuah analisa komputasional otomatis (ASJP 4) yang dilakukan oleh Müller et al. (2013)[2] menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan leksikal antara rumpun bahasa Xinka dengan Lenka. Akan tetapi, dikarenakan analisanya dibuat secara otomatis, pengelompokan tersebut bisa jadi merupakan sebuah leksikal yang dipinjam antar rumpun ataupun keterkaitan genetika bahasa.
Rumpun bahasa Xinka sebelumnya dianggap sebagai bahasa tunggal terisolasi, tetapi studi baru-baru ini menunjukkan bahwa rumpun bahasa tersebut bukanlah satu bahasa tunggal, melainkan sebuah rumpun bahasa.
Setidaknya ada empat bahasa dalam rumpun Xinka, keempatnya sudah punah pada masa sekarang.[1] Bahasa Yupiltepeque dituturkan di wilayah Jutiapa, sedangkan yang lainnya ditututkan di wilayah Santa Rosa Department. Campbell juga mengajukan pemasukan bahasa Alagüilac di San Cristóbal Acasaguastlán dalam rumpun Xinka karena mungkin merupakan atau sebelumnya merupakan bahasa yang terkait dengan rumpun Xinka.
Glottolog menambahkan
Sachse (2010) menganggap bahwa semua penutur Xinka pada masa sekarang merupakan semi-penutur, penutur yang mahir bahasa-bahasa tersebut sudah meninggal seluruhnya.
Sistem fonologikal dari bahasa-bahasa Xinkan memiliki beberapa variasi, sebagaimana fonem yang muncul dan telah dicatat pada semi-penutur pada dua bahasa yang tersisa.[4]
Secara umum disetujui bahwa bahasa-bahasa Xinka memiliki 6 vokal.[4]
Jumlah dan tipe konsonan dalam bahasa-bahasa Xinka tidak diketahui. Bagain ini hanya menunjukkan konsonan yang digunakan oleh para semi-penutur akhir dari bahasa yang ada.[4]
Banyak dari semi-penutur berusia muda jiga menggunakan fonem /b, d, g, f, ŋ, ʂ/ karena pengaruh bahasa Spanyol yang lebih kuat.[4]
Lokasi Pengunjung: 44.212.96.86