Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Rumah Jew

Rumah Jew di Kampung Syuru, Agats

Rumah Jew atau dikenal sebagai Rumah Bujang merupakan salah satu rumah adat yang berasal dari Suku Asmat, khususnya dari ibu kota provinsi Papua yaitu Agats. Rumah Jew yang memiliki beberapa nama lain yaitu Je, Jeu, Yeu, atau Yai[1] ini merupakan rumah panggung berbentuk persegi panjang yang terbuat dari kayu dan dinding beserta atapnya terbuat dari daun pohon sagu atau pohon nipah yang telah dianyam.[2] Hal unik yang terdapat dalam Rumah Jew ini adalah sama sekali tidak menggunakan paku melainkan menggunakan akar rotan sebagai penghubung.[3]

Disebut sebagai Rumah Bujang karena dalam rumah inilah tempat berkumpulnya laki-laki yang belum berkeluarga atau yang masih berstatus bujang. Anak-anak dibawah umur 10 tahun, wanita tidak perbolehkan masuk kedalam Rumah Jew ini.[4]

Ciri-ciri Rumah Jew

Rumah panggung bujang ini dibangun benar-benar menggunakan bahan-bahan alami yang didapatkan dari hasil alam sekitar kampung sesuai dengan kepercayaan adat Asmat bahwa leluhur mereka dan alam sekitar telah bersinergi untuk menyediakan kebutuhan mereka. Kayu yang digunakan untuk membangun sebuah Rumah Jew menggunakan kayu besi yang kuat serta tahan terhadap air terutama air laut karena lokasi geografis suku Asmat yang terletak disekitar pesisir laut dan sekitar rawa-rawa.[5] Rumah Jew juga selalu didirikan menghadap ke arah sungai tepatnya di pinggir sungai terutama di daerah kelokan sungai dengan tiang penyangga utama rumah diukir dengan ukiran motif Asmat. Alasan dibangunnya Rumah Jew di kelokan sungai karena zaman dahulu sering terjadi peperangan antar etnis suku Asmat. Denagn dibangun dipinggir sungai terutama di daerah kelokan sungai akan memudahkan penghuni Rumah Jew tersebut mengetahui keberadaan serangan musuh. Walau zaman sekarang sudah tidak terjadi peperangan maupun pengayauan antar etnis suku Asmat.[2]

Jumlah pintu Rumah Jew sama dengan jumlah tungku api dan patung Mbis (patung leluhur Asmat) yang juga mencerminkan jumlah keluarga atau Tysem pada rumpun suku Asmat yang tinggal disekitar Rumah Jew tersebut.[6] Patung mbis menurut keyakinan suku Asmat adalah patung untuk mengusir pengaruh jahat terhadap para bujang didalam rumah tersebut. Selain itu, terdapat ciri-ciri khusus Rumah Jew lainnya, seperti:

  • Luas bangunan Rumah Jew umumnya adalah 10 x 15 meter.
  • Rumah Jew bahkan bisa mencapai ukuran 30 - 60 meter dengan lebar 10 meter.[2]
  • Terdapat 2 buah pintu yang terletak di depan dan belakang rumah
  • Atap rumah yang terbuat dari daun nipah atau daun sagu yang dianyam sedemikian rupa.
  • Tiang penyangganya terbuat dari kayu besi setinggi 2,5 meter[3] dan diukir dengan motif ukiran suku Asmat
  • Lantai Rumah Jew biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan bahan atap yaitu daun sagu.
  • Dinding rumah terbuat dari batang sagu yang dianyam secara vertikal dan diikat dengan akar rotan.
  • Untuk Dinding, atap, dan lantainya selalu diganti 5 tahun sekali.
  • Rumah Jew biasanya didirikan disekitar rumah-rumah keluarga kecil yang biasa disebut dengan Cem atau Tysem.[3]

Rumah Tysem

Rumah Tysem merupakan rumah panggung yang mirip dengan Rumah Jew tetapi berukuran lebih kecil yaitu sekitar 3 x 4 x 4 meter. Rumah yang bahan utamanya juga sama dengan Rumah Jew ini berfungsi sebagai tempat tinggal bagi yang sudah memiliki keluarga. Biasanya terdapat 2 sampai 3 pasang keluarga yang mendiami Rumah Tysem ini yakni terdiri dari 1 Keluarga inti senior dan 2 sampai 3 keluarga inti junior. Keluarga inti pada suku Asmat biasanya terdiri dari 4 sampai 5 bahkan 8 sampai 10 anggota keluarga.[7] Mereka biasanya terdiri dari seorang ayah, seorang atau beberapa orang istri dan anak-anak mereka.

Rumah Bivak

Rumah Bivak merupakan rumah yang sengaja dibangun oleh suku Asmat sebagai rumah tempat tinggal sementara untuk mencari bahan makanan. Karena zaman dahulu mendapatkan berbagai bahan makanan baik sagu sangatlah sulit karena amat sangat jauh dari Rumah Jew maupun Rumah Tysem dan tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah pada hari yang sama, maka dibangunlah Rumah Bivak sebagai akses tempat tinggal sementara untuk memudahkan akses berburu makanan didalam hutan. Rumah Bivak dibangun sebagai rumah model panggung yang terbuat dari anyaman pohon sagu baik pada atap maupun dindingnya. Akan tetapi ukuran rumah Bivak lebih kecil ketimbang rumah Tysem karena sifatnya yang sementara hanya sebagai untuk tempat tinggal sementara selama mencari bahan makanan dari pedalaman hutan. Ketika sudah mendapatkan bahan makanan dan mereka tidak dapat mendapatkan bahan makanan lagi dihutan, para suku Asmat akan kembali ke Rumah Tysem dan pergi meninggalkan Rumah Bivak begitu saja.[2]

Fungsi Rumah Jew

Sebagai rumah yang disakralkan oleh suku Asmat, Rumah Jew selain dijadikan tempat tinggal para laki-laki yang belum menikah alias bujang juga dijadikan sebagai tempat untuk bermusyawarah mengenai urusan kehidupan warga, menyelesaikan perselisihan antar warga, merencanakan suatu pesta adat, rapat adat, perdamaian, perang, bahkan untuk pelaksanaan upacara-upacara adat.[2] Selain itu, Rumah Jew juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan seperti ukiran-ukiran yang menggambarkan kerabat atau roh nenek moyang mereka yang sudah mati. Bahkan pada zaman dahulu Rumah Jew pernah digunakan sebagai tempat tengkorak-tengkorak yang sudah dikayau, perahu roh atau biasa disebut Wuramon, baju-baju roh atau biasa disebut ifi atau yipawer, kantung Noken, tombak perang, perisai-perisai kepala perang, tifa suku Asmat, dan benda-benda sakral lainnya. Noken merupakan sebuah kantung yang terbuat dari anyaman serat tumbuhan yang berfungsi sebagai tas penyimpanan yang dikaungkan ke leher. Konon, bagi suku Asmat noken dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dengan aturan dan syarat tertentu agar si penderita penyakit dapat sembuh.[3] Fungsi lain dari Rumah Jew ini adalah sebagai Balai Desa dan sebagai tempat untuk menyambut tamu dari luar kampung mereka.[3]

Di dalam Rumah Jew, para bujang yang lebih muda memperoleh berbagai pendidikan dari secara luas dari para bujang bahkan laki-laki yang sudah berkelurga. Pendidikan yang mereka peroleh antara lain mengolah sumber daya yang terdapat di lingkungan sekitar mereka dengan teknologi yang ada, mengembangkan keterampilan, pendidikan budaya seperti memukul tifa, menari, menyanyi. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan tokoh-tokoh pahlawan suku Asmat seperti Fumiripits atau yang mereka kenal sebagai Pengayau Agung yang dianggap sebagai leluhur atau cikal bakal suku Asmat. Bahkan pada zaman dahulu mereka juga diajari tata cara mengayau mayat, tata cara melakukan upacara adat, dan menyanyikan lagu-lagu suci.[8] Selain itu para pemuda tersebut akan diajari cara memahat sesuai dengan ketentuan adat suku Asmat. Umumnya hanya laki-lakilah yang diperbolehkan untuk mengukir kayu dan biasanya mereka tidak membuat sketsa ketika mengukir patung karena dengan mengukirlah mereka dapat berkomunikasi dengan para leluhur sesuai dengan tiga konsep dunia yang mereka kenal yaitu Amat ow capinmi (alam kehidupan sekarang), Dampu ow campinmi (alam pesinggahan roh yang sudah meninggal), dan Safar (surga).[9] Selain itu, suku Asmat mengidentikkan diri mereka sebagai pohon. Bagi mereka kaki adalah sama dengan bagian akar pohon, tubuh mereka sama dengan bagian batang pohon, lengan mereka sama dengan bagian cabang atau ranting pohon, dan kepala mereka sama dengan buah dari pohon tersebut.[9]

Rumah Jew juga yang mengajari suku Asmat secara tidak langsung tentang kearifan lokal dan nilai-nilai luhur secara turun-temurun dari leluhur mereka yaitu nilai-nilai konservasi hutan. Dengan adanya hutan-hutan keramat yang dikeramatkan di tiap kampung suku Asmat membuat keberadaan hutan disana tidak pernah berbuah. Membuka lahan hutan adalah pamali oleh mereka bahkan mereka melarang adanya berbagai bentuk aktivitas manusia di tengah hutan. Melanggar aturan tersebut dapat menyebabkan terjadinya musibah bagi kampung mereka yang bahkan dapat menyebabkan "putus nafas" jika tidak membayar derma sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh tiap tetua adat disana. Nilai-nilai lainnya yang masih dilakukan adalah pantangan memadamkan api wayir(api yang berasal dari tungku utama ditengah Rumah Jew) dan wajib menggemakan lagu menggunakan alat musik Tifa di tiap Rumah Jew.[10] Di dalam Rumah Jew juga berfungsi sebagai tempat untuk distribusi pembagian dana respek bagi para anggota keluarga yang menghuni Rumah Tysem disekitar Rumah Jew tersebut. Uang Respek adalah dana anggaran bantuan yang diberikan oleh otonomi khusus Papua.[2]

Nilai Kekerabatan dalam Rumah Jew

Nilai kekerabatan pada suku Asmat tidak hanya terbentuk dari hubungan darah keluarga maupun dari ikatan perkawinan, tetapi juga terbentuk ketika tinggal di Rumah Jew sejak masa kanak-kanak dahulu. Hubungan pertemanan yang terjalin antara lain seperti saling membantu jika salah satunya mengalami kesulitan, saling membagi bahan makanan, saling berbagi rokok, dan sebagainya. Hal yang paling ekstrim dalam berbagai adalah tradisi papisj yaitu tradisi saling menukar istri masing-masing untuk malam-malam yang telah ditentukan diiringi dengan pesta adat. Bahkan jalinan pertemanan bisa berlanjut sebagai jalinan kekerabatan ketika salah satunya ada yang meninggal dunia. Kaum kerabat yang meninggal dunia tersebut akan mengangkat saudara atau kerabat mereka yang masih hidup bahkan individu tersebut akan dipanggil namanya sesuai dengan nama saudaranya yang telah meninggal. Kaum kerabat yang meninggal tersebut juga akan memberikan berbagai barang peninggalannya kepada kerabatnya yang masih hidup seperti sagu, pakaian, beras, gula, dan siput. Kerabat yang masih hidup juga akan menanggung kewajiban seperti melakukan pelayanan di rumah duka terhadap kerabatnya yang meinggal selama 3 (tiga hari) dan juga menanggung berbagai hal yang ditanggung kerabatnya yang meninggal selama hidup seperti denda, konflik, dan maskawin.[11]

Ritual Pada Kehidupan Suku Asmat

Suku Asmat memiliki tiap ritual adat yang dilakukan pada tiap tahap kehidupan:

  • Kehamilan. Pada tahap kehidupan ini, bayi yang dikandung sebagai penerus generasi akan dijaga dengan baik dengan bantuan ibu mertua agar kelak bisa melahirkan bayi dengan selamat.
  • Kelahiran. Pada tahap kehidupan ini, akan dilakukan upacara selamatan secara sederhana atas kelahiran bayi tersebut dengan pemotongan tali pusar menggunakan sembilu. Sembilu merupakan alat pemotong yang terbuat dari kayu bambu yang dilanjarkan. Selanjutnya bayi tersebut akan diberi ASI (Air Susu Ibu) sampai bayi tersebut berusia 2 tahun sampai 3 tahun.
  • Pernikahan. Tahap kehidupan ini berlaku jika salah satu suku Asmat sudah berusia 17 tahun. Pernikahan akan dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki setelah persetujuan dari kedua pihak dan melalui uji keberanian untuk melamar pihak mempelai wanita dengan maskawin berupa piring antik yang harganya ditafsir dari harga perahu kapal Johnson. Jika ternyata penafsirannya kurang, maka pihak mempelai laki-laki wajib melunasinya. Perahu Johnson sendiri adalah kapal bermotor untuk mencari ikan di sungai saat kelak berumah tangga nanti.
  • Kematian. Pada tahap ini, jika kepala suku atau kepala adat yang meninggal maka jasadnya akan disimpan dalam bentuk mumi dan dipajang didepan joglo tiap suku. jika anggota keluarga biasa maka jasadnya akan dikuburkan biasa. Proses kematian ini diiringi oleh nyanyian berbahasa Asmat dan disertai dengan pemotongan ruas jari tangan dari anggota keluarga yang ditinggalkan sama seperti tradisi Yubitsume di Jepang.[7]

Referensi

  1. ^ p.khrisno.a. "Asmat, Rumah Je, dan Arsitek Indonesia | itch creature" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-22. 
  2. ^ a b c d e f Nomphoboas yang Mengganas di Mumugu. Surabaya: Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat & LEMBAGA PENERBITAN BALITBANGKES. 2014. hlm. 38. ISBN 9786021099087. 
  3. ^ a b c d e Kaya, Indonesia. "Jew, Rumah Bujang Suku Asmat - Situs Budaya Indonesia". IndonesiaKaya (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-03-22. 
  4. ^ S840209107, Eulis Anggia Budiarti (2010). Ratu Lembah Baliem Novel Petualangan Di Irian Karya Ircham Machfoedz (Tinjauan Sosiologi Sastra, Unsur Budaya, Dan Nilai Pendidikan). Universitas Sebelas Maret Surakarta: DIgital Library. hlm. XC. 
  5. ^ "Jew: Rumahnya Para Bujang Suku Asmat". Radio Pemuda FM - Radio Online Anak Muda Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2017-10-26. Diakses tanggal 2019-03-22. 
  6. ^ Admin. "Rumah Bujang, Jati Diri Asmat | JERAT PAPUA". Diakses tanggal 2019-03-22. 
  7. ^ a b bitar, Oleh (2019-01-04). "Suku Asmat : Sejarah, Adat Istiadat, Bahasa, Rumah Adat, Dan Pakaian Adat Beserta Keseniannya Lengkap". GuruPendidikan.Com. Diakses tanggal 2019-03-22. 
  8. ^ Sistem Pemerintahan Tradisional Masyarakat Asmat di Irian Jaya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya. 1994. hlm. 25. ISBN 9794165972. 
  9. ^ a b admin. "Mengukir, Tradisi Leluhur yang Masih Dilestarikan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-29. Diakses tanggal 2019-03-22. 
  10. ^ "Jew, Jati Diri Masyarakat Asmat yang Sesungguhnya - Halaman 2 - Nationalgeographic.grid.id". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2019-03-22. 
  11. ^ Inventarisasi Dan Verivikasi Karya Budaya Seni Ukir Asmat. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press. 2014. hlm. 40. 
Baca informasi lainnya:

American engineer and business executive Martin Forest EberhardEberhard in 2006Born1960 or 1961 (age 62–63)NationalityAmericanAlma materUniversity of Illinois Urbana-ChampaignKnown forCo-founder of TeslaLead scientist at SF Motors Martin Eberhard (born 1960 or 1961)[1] is an American inventor, engineer and entrepreneur who co-founded Tesla, Inc. (then Tesla Motors) with Marc Tarpenning in 2003. Eberhard served as Tesla's original chairman, and its CEO…

Auditorat Utama Keuangan Negara VII Badan Pemeriksa KeuanganRepublik IndonesiaGambaran umumDasar hukumUndang-Undang Nomor 15 Tahun 2006Peraturan BPK RI Nomor 2 Tahun 2022Susunan organisasiAuditor UtamaNovy G. A. Pelenkahu, MBA., Ak., CSFA.Kepala SekretariatRirin Untari S.E., M.Ak., Ak. KepalaAuditorat VII.A.Lilik Hartomo S.E, M.Si.Auditorat VII.BHendra Gunawan S.E., M.Si, Ak, CA., ACPA, CSFAAuditorat VII.CR. Aryo Seto Bomantari S.E., M.M., Ak., CA, CSFAAuditorat VII.DDr. Didik Julianto S.E., M.S…

Gowharshads moskéMoské LägeLandIran[1]Administrativ enhetMashhad (shahrestan)PlatsMashhadByggnadsspecifikationerStilazarisk stil och timuridisk arkitektur[2]Invigd1418[2] Hitta fler artiklar iIslam-portalenRedigera Wikidata (för vissa parametrar) Gowharshads moské i Imam Rezas helgedom. Gowharshads moské (persiska: مسجد گوهرشاد) är en moské i Iran och är belägen söder om Imam Rezas mausoleum i staden Mashhad. Gowharshads moské byggdes på begäran av Gauhar Shad, timuridku…

Planet menjadi sumber cahaya yang sangat redup bila dibandingkan dengan bintang induknya. Misalnya, bintang seperti Matahari memiliki kecerahan sekitar satu miliar kali lebih terang daripada cahaya yang dipantulkan dari planet mana pun yang mengorbitnya. Selain kesulitan intrinsik untuk mendeteksi sumber cahaya yang redup tersebut, cahaya dari bintang induk menyilaukan daerah di sekitarnya dan menutupi cahaya dari planet-planet. Karena alasan tersebut, sangat sedikit eksoplanet yang dilaporkan t…

Este artículo o sección necesita referencias que aparezcan en una publicación acreditada.Este aviso fue puesto el 15 de agosto de 2017. Jorge López Moreira Información personalNacimiento 30 de julio de 1834 Pelotas (Brasil) Fallecimiento 22 de agosto de 1917 (83 años)San Bernardino (Paraguay) Nacionalidad BrasileñaFamiliaCónyuge Ruperta Dávalos InchaustiInformación profesionalOcupación Contador y profesor [editar datos en Wikidata] Jorge López Moreira (n. Pelotas, Río Gran…

Pour les articles homonymes, voir Agricola. Cet article est une ébauche concernant une personnalité finlandaise et le protestantisme. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Consultez la liste des tâches à accomplir en page de discussion. Mikael AgricolaMikael Agricola par Albert EdelfeltFonctionÉvêque de Turku (en)1554-1557BiographieNaissance Vers 1510Pernå en Suède (Actuellement en Finlande)Décès…

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يوليو 2019) ويلهلم غروت (بالألمانية: Wilhelm Groth)‏    معلومات شخصية الميلاد 9 يناير 1904[1]  هامبورغ  الوفاة 20 فبراير 1977 (73 سنة) [1]  بون  مواطنة ألمانيا  ال

Le Poiré-sur-Vie Entidad subnacional Escudo Le Poiré-sur-VieLocalización de Le Poiré-sur-Vie en Francia Coordenadas 46°46′07″N 1°30′30″O / 46.768611111111, -1.5083333333333Entidad Comuna de Francia • País  Francia • Región Países del Loira • Departamento Vendée • Distrito distrito de La Roche-sur-Yon • Cantón cantón de Le Poiré-sur-Vie • Mancomunidad Communauté de communes de Vie et BoulogneAlcalde Didier Mandel…

ホールマン投射器(Holman Projector)とは、第二次世界大戦でイギリス海軍が使用した対空兵器である。 概要 ホールマン社(w:en:Holman Bros Ltd)によって開発された。圧縮空気または船舶のボイラーで生み出される高圧蒸気を使用して爆弾を空中へ投射する兵器でガス迫撃砲の一種である。 主に1940年前半から1941年後半にかけて使用された。 対空兵器が不足していた時期の応急兵器

Gotgam Kesemek kering adalah jenis makanan ringan khas kawasan Asia Timur (terutama Tiongkok, Korea dan Jepang) yang terbuat dari buah kesemek yang dikeringkan.[1] Kesemek kering memiliki tekstur yang lembut dan warna coklat terang.[2] Produksi Penjemuran buah kesemek dengan latar Gunung Fuji di Fujinomiya, Shizuoka, Jepang Buah kesemek yang diikat dengan batangnya, dijemur udara di Kōshū, Jepang. Buah kesemek kering dibuat dari berbagai varietas persimmon Oriental. ketika mata…

Esta página cita fontes, mas que não cobrem todo o conteúdo. Ajude a inserir referências. Conteúdo não verificável pode ser removido.—Encontre fontes: ABW  • CAPES  • Google (N • L • A) (Junho de 2019) Figura em cerâmica retratando o Zé Povinho, por Rafael Bordalo Pinheiro. Primeira caricatura do Zé Povinho em A Lanterna Mágica (1875). Zé Povinho é uma personagem satírica de crítica social, criada por Rafael Bordalo P…

1930 film by Josef von Sternberg MoroccoTheatrical release posterDirected byJosef von SternbergScreenplay byJules Furthman (adapted by)Based onAmy Jolly, die Frau aus Marrakeschby Benno VignyProduced byHector Turnbull (uncredited)Starring Gary Cooper Marlene Dietrich Adolphe Menjou CinematographyLee GarmesEdited bySam Winston (uncredited)Music byKarl Hajos (uncredited)ProductioncompanyParamount PicturesDistributed byParamount Publix CorporationRelease date November 14, 1930 (1930-…

MetroInfoPemilikKota ChengduWilayahChengdu, Sichuan, TiongkokJenisAngkutan cepatJumlah jalur2 (8 direncanakan)Jumlah stasiun43Penumpang harian1,176 juta (puncak 2014)[1]Penumpang tahunan103 juta (2012)[2]OperasiDimulai27 September 2010OperatorChengdu Metro LimitedTeknisPanjang sistem608 km (378 mi) Peta rute Chengdu Metro Hanzi tradisional: 成都地鐵 Hanzi sederhana: 成都地铁 Alih aksara Mandarin - Hanyu Pinyin: Chéngdū Dìtiě Chengdu Metro adalah sistem angku…

Airport in Western Australia Bronzewing AirportIATA: noneICAO: YBWGSummaryAirport typePrivateOperatorNewmont Yandal OperationsLocationBronzewing Gold MineElevation AMSL1,645 ft / 501 mCoordinates27°21′56″S 121°02′09″E / 27.36556°S 121.03583°E / -27.36556; 121.03583MapYBWGLocation in Western AustraliaRunways Direction Length Surface m ft 09/27 2,040 6,693 Gravel/asphalt Sources: Australian AIP and aerodrome chart[1] Bronzewing Airport (IC…

English painter This article is an orphan, as no other articles link to it. Please introduce links to this page from related articles; try the Find link tool for suggestions. (January 2019) Walter Rossiter PS (16 February 1871 - 1948)[1][2] was an English landscape and garden painter mainly in pastel and watercolour although he also produced some fine examples in oil. Born in Bath,[3] Walter studied in Paris and Rouen[1][4] and took part in exhibitions at …

Avant-garde theatre troupe in Ukrainian SSR (1922–33) Actors in Berezil. The Berezil Theatre was an avant-garde Soviet Ukrainian theater troupe founded by Les Kurbas. It lasted from 1922 to 1933.[1] Its original home was in Kyiv, but in 1926 the troupe moved to Kharkiv.[2] Also known as Artistic Organization Berezil’, the company included several studios, a journal, museum, and theater school.[3] In 1927, Kurbas and the Berezil began collaborating closely with Ukraini…

العلاقات السورينامية النيكاراغوية سورينام نيكاراغوا   سورينام   نيكاراغوا تعديل مصدري - تعديل   العلاقات السورينامية النيكاراغوية هي العلاقات الثنائية التي تجمع بين سورينام ونيكاراغوا.[1][2][3][4][5] مقارنة بين البلدين هذه مقارنة عامة ومرجعية …

German-South African former footballer For the American chess player, see Marc Tyler Arnold. Marc Arnold Personal informationDate of birth (1970-09-19) 19 September 1970 (age 53)Place of birth Johannesburg, South AfricaHeight 1.69 m (5 ft 7 in)Position(s) MidfielderYouth career Rot-Weiß Lintorf0000–1991 Stuttgarter KickersSenior career*Years Team Apps (Gls)1991–1992 Stuttgarter Kickers 2 (0)1992–1993 Freiburger FC 26 (8)1993–1994 SSV Ulm 1846 34 (24)1994–1995 Borus…

2010 studio album by OrbsAsleep Next to ScienceStudio album by OrbsReleasedAugust 17, 2010 (2010-08-17)RecordedFebruary 2009 at Basement StudioGenreProgressive rock, experimental rock, post-hardcoreLength66:42LabelEqual VisionProducerJamie King Asleep Next to Science is the debut studio album by American progressive rock band Orbs. It was released on August 17, 2010, through Equal Vision Records and produced by Jamie King, known for producing Between the Buried and Me and …

Opposition to authoritarianism Not to be confused with Anti-totalitarianism. Part of a series onAnarchism History Outline Schools of thought Feminist Green Primitivist Social ecology Total liberation Individualist Egoist Free-market Naturist Philosophical Mutualism Postcolonial African Black Queer Religious Christian Jewish Social Collectivist Parecon Communist Magonism Without adjectives Methodology Agorism Illegalism Insurrectionary Communization Expropriative Pacifist Platformism Especifismo …

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 18.221.129.145