Fabel rubah, lalat-lalat dan landak dikisahkan dalam Fabel Aesop. Dari permulaannya, fabel tersebut disampaikan sebagai satir dari para pemimpin politik dan diberi nomor 427 dalam Perry Index.[1]
Fabel
Seekor rubah yang mengalami lecet dikerumuti oleh sekawanan nyamuk, lalat atau kutu. Seekor landak datang menawarkan bantuan. Rubah menolak bantuannya dengan alasan bahwa para serangga tersebut akan membekukan darahnya dan gerombongan lainnya akan datang jika mereka diusir. Fabel tersebut disebutkan oleh Aristoteles dalam karyanya Retorika (II.20) sebagai contoh dari cara Aesop dalam mengajarkan pelajaran politik lewat contoh humor.[2]