Relativitas linguistik atau hipotesis Sapir-Whorf adalah sebuah prinsip dan teori yang menyatakan bahwa ada hubungan kuat antara bahasa, budaya, dan pikiran seorang penutur. Lalu, dalam proses berbahasa, terbukti bahwa kondisi dan kebudayaan seseorang sangat mempengaruhi bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.[1] Pola budaya suatu masyarakat, menurut hipotesis ini, mampu mengkonstruksi klausa sehingga memberikan variasi informasi dan kesantunan suatu bahasa.[1] Hipotesis ini didasari oleh penelitian Edward Sapir dan Benjamin Lee Whorf terhadap suku Hopi di Afrika.[2]
Rujukan
- ^ a b Jufrizal, Zul Amri, Renaldi. Hipotesis Sapir-Whorf dan Struktur Informasi Klausa Pentopikalan Bahasa Minangkabau. Universitas Negeri Padang.
- ^ Kramsch,Claire. 1998. Language and Culture. Oxford University Press.