Prasasti Renek

Prasasti Renek bertarikh 1379 M, dikeluarkan oleh Girishawardhana yang menyebut sebagai Bhatara ring Wengker (Ponorogo). Prasasti berupa dua lempeng yang semula milik F.B. Klaverweiden di Surabaya dan selanjutnya menjadi milik Mangkunegara VII.[1]

Alih Aksara[2]

la.

1. wontenandikanira nalampakanira bhatara ring wenker, ahulihakna bhumi nira sama sanak—ing re

2. nek. kang kaladan dening akuwu ring tambak, guhing sawah. tgal. jflng 4. kil^s—ujak—uring, punika ta sampun

3. mantuk denira sah—aryya gunandika. sira sang kinon—airahha denira sah—aryya maring sa- wah, sira panji gobe—

4. r. sira panji harsa Jwih. sira genti ri handon. kabayan—ih—atuha sira mantri narotama sira mneng. wwang. ^ 4. pun

Ib.

1. ka tta punan-airah sawah.^ tgal. i sira sama sanak hing rnek. bhumi siring hahjenehi. wragaji panahan, sira

2. budda kabayan. sira pu pon. juburuh sira biang, wwang. 3. ring talaga sira buyut—ump'ek. sira darana. sira bade

3. . wwang. 3. wadana ring pamahgihan. sira juru tangsor. sira juru madaya. sira malambahan. sira sunduk. wwang. 3.

4. sira parawanSa hanjanehi. sira sama sanak ring maheneb. sira mula dharma pagon. sira rubung. wwang. 3. sira

5. sama sanak, ring pager. sira mula dharmma gunita. sira biang, sira soma. wwang. 3. makadhi pawidigan.

IIa.

1. sira sama sanak rJRj gilang, sira mula dharmma guna. sira gusti ranca. sira malar. wwang. 3. samering Imbah

2. lawadan. sira buyut sahu. sira wita. sira tukup. wwang. 3. kapalang. sira tahgon. kabaya

3. n. sira ketul. gusti sira bisa wwang. 3. makadhi wadana. sira sah—anden—ing tambak, sira gampil

4. hahalihi sira buhkem. manten. sira gajul. juburuh sira donan. sira pagon. sira surung.

5. wwang. 6 puniku tta kang katulis hanjenehi sama harp. ring sadeSa deSa punang wong Imbah.

IIb.

1. hamalraken yen bhumi wragaji, sira para jinuru, sira para wansa ring wragaji, sama malraken y e -

2. n bhuminira sama sanak ring rnek, puniku tta sampun kapasek kapagehan, pirak satak,

3. ring sadeSa defia, makadhi likitta bhukti, kapahan kenum denira sahanjenehi, sama daya

4. keh—ing desa hanjeneni, 9, tithi, wa, pang, ba, ka, 9, sirah 1 II.tulisira sira 4 ' kanuruhan sira pa

5. ra'si.

Terjemahan

Ia.

1. Adalah perintah Bhatara yang berkuasa di Wengker mengembalikan tanah kepada warga desa di

2. Renek yang semula dipotong dan dikuasai oleh akuwu (nama jabatan semacam bupati) di Tambak. Luasnya sawah dan tegai ialah 4 jdng (nama ukuran luas, 1 jOng = 7 are), kiles—ujakuring (?). Demikianlah akhirnya

3. tanah itu kembali (kepada warga desa Renek) melalui jasa sang aryya (nama jabatan tinggi) bernama Gunandika. Mereka yang ditunjuk untuk menyerahkan sawah oleh sang aryya ialah Panji Gober dan

4. Panji Harsa Lwih, mereka memberikannya kepada handon (penduduk desa?), juga kabayan (pejabat keamanan) tua ialah Mantri Narotama dan Mneng, Jumlah (yang menyerahkan) 4 orang.

Ib.

1. Itulah orang-orang yang menyerahkan tanah sawah dan tegalan kepada warga desa Renek. Desa sekeliling yang menjadi saksi ialah penduduk desa Panahan bernama

2. Budda, kabayan bernama Pu Pon, juburuh bernama Biang, jumlahnya 3 orang; dari desa Talaga ialah buyut (nama jabatan) Umpek, Darana dan Bade,

3. jumlahnya 3 orang wadana (nama jabatan) dari Pamahgihan ialah juru (nama jabatan) bernama Tangsor,/ivrt/ Madaya, Malambanan dan Sunduk, jumlahnya 3 orang.

4. Parawahsa (keluarga bangsawan) yang menyaksikan ialah keluarga dari Maheneb, mula dharmma (kepala tempat suci) bernama Pagon dan Rubung, jumlahnya 3 orang.

5. Keluarga dari Pager (yang hadir) ialah mula dharmma bernama Gunita, Biang dan Soma, jumlahnya 3 orang. Orang-orang terhormat dan tempat orang pandai

IIa.

1. ialah keluarga dari Gilang yaitu mula dharmma bernama Guna, gusti (nama jabatan) bernama Ranca dan Malar, jumlahnya 3 orang. Lmbah (rakyat jelata) yang mengikuti (upacara) dari

2. Lawadan ialah buyut (nama jabatan) bernama Sanu, Wita dan Tukup, jumlahnya 3 orang; kapalang (nama jabatan) bernama Tahgon, kabayan

3. bernama Ketul, gusti bernama Bisa, jumlahnya 3 orang. Yang terhormat wadana dan orang yang tinggal di Tambak bernama Gampil.

4. Orang yang menjadi pengganti bernama Buhkem, Manten, Gajul, juburuh (nama jabatan) bernama Donan, Pagon dan Surung,

5. jumlahnya 6 orang. Itulah nama orang yang ditulis karena menyaksikan (upacara) sebagai pemimpin dari desa-desa yang penduduknya tergolong orang kecil

IIb.

1. Yang menyatakan bahwa tanah (itu milik) Wragaji ialah para jinuru (nama jabatan di bawah juru) serta para keluarga bangsawan di Wragaji, mereka menyatakan bahwa

2. tanahnya itu (milik) keluarga di Renek. Itu semua sudah diteguhkan dan diberikan pasek-pasek (hadiah & upah) sejumlah perak satak (dua ratus)

3. bagi tiap-tiap desa, ini terutama sebagai biaya penulisan, makanan dan minuman bagi para tamu yang menyaksikannya;

4. jumlah desa yang menyaksikan ialah 9. Hari Wage (hari ke 3 dari pekan siklus B), Pahang (nama wuku ke 16 dari 30 wuku dalam satu tahun), Buddha (hari Rabu) bulan ke 9 (yaitu Caitra atau Maret—April), 'sirah (kepala, satuan nomor tahun) 1. Ditulis oleh kanuruhan (nama jabatan)

5. bernama Para'si.

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Suhadi, dkk 1986, hlm. 53.
  2. ^ Suhadi, dkk 1986, hlm. 59-61.

Daftar pustaka