Pondok Pesantren Sunan Pandanaran adalah sebuah lembaga pendidikan asrama bermodel Pesantren yang didirikan oleh KH. Muhammad Mufid Mas'ud di Dusun Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Lembaga ini berfokus pada pengajaran Al Qur'an dan ilmu-ilmu Al-Qur'an, serta membuka sekolah dari TK, MI, MTs, MA dan Perguruan Tinggi. Lembaga ini juga membuka berbagai badan usaha untuk mendukung Pesantren dapat lebih mandiri dan menjamin segala kebutuhan santri seperti Bank Islam atau BMT (Baitul Mal wat Tamwil) dan membuka cabang Pesantren di berbagai tempat baik di Daerah Istimewa Yogyakarta maupun di Jawa Tengah[1].
Sejarah
KH.Muhammad Mufid Mas’ud semula adalah pengasuh Pondok Pesantren al-Munawwir Putri, Krapyak asuhan KHR. 'Abdul Qadir Munawwir. Pada bulan Oktober 1975, beliau hijrah bersama istri dan putra-putrinya dari Krapyak ke Dusun Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman dan menempati tanah wakaf dari H. Masduqi ‘Abdullah seluas 2000 m2, yang terletak sekitar 200 meter sebelah barat jalan raya Yogya-Kaliurang Km. 12,5[2][3]. Di tanah ini kemudian beliau mendirikan pesantren yang beliau beri nama Sunan Pandanaran dengan tabarruk (memohon berkah) melalui nama leluhurnya, Sunan Pandanaran I di Semarang dan putranya Sunan Pandanaran II di Bayat, Klaten dan juga untuk ber-tafa'ul atau mengharapkan kebaikan, berusaha meniru dan mengikuti kegigihan Sunan Pandanaran baik I dan II dalam berdakwah di jalan Allah[2]. Pesantren ini berdiri pada 17 Dzulhijjah 1395 H, bertepatan dengan tanggal 20 Desember 1975. Peresmiannya dilakukan oleh Sri Paduka Paku Alam VIII, dengan disaksikan Bupati Sleman, Drs. Projosuyoto, serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat[4].
Program Pendidikan
Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran masyhur dikenal sebagai Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an (Menghafal Al-Qur'an). Ponpes Sunan Pandanaran juga memiliki berbagai macam program pendidikan seperti sekolah formal, mulai dari tingkat RA (TK), hingga tingkat Perguruan Tinggi (STAI Sunan Pandanaran).
Selain sekolah formal dan Tahfizhul Qur'an, Ponpes Sunan Pandanaran juga memiliki program unggulan, yakni Santri Socio-Preneur School yang ada di cabang KH. Hasan Besari, Pajangan. Program ini merupakan program pengembangan SDM santri dengan melatih skill santri dalam berinteraksi dengan dunia luar kelak.
Untuk pengajaran kitab kuning yang masuk dalam tradisi Pondok Pesantren, masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah formal.
Ponpes Sunan Pandanaran juga memiliki beberapa majelis atau perkumpulan yang ditujukan untuk masyarakat sekitar pondok atau alumni Sunan Pandanaran. Mulai dari majelis selapan (Kamis Wage di Pondok Sunan Pandanaran Pusat, Jumat Wage di cabang Pajangan, Ahad Kliwon di cabang Pemalang, dan berbagai majelis selapan di komplek cabang), hingga Jamuspa, perkumpulan tokoh ahlussunnah wal jamaah di sekitar Sleman. Untuk alumni, santri dikumpulkan dalam wadah FORMISPA (Forum Alumni Sunan Pandanaran) yang ada di setiap penjuru Indonesia.
Program Santri Mandiri (Saman) adalah program beasiswa untuk santri tidak mampu. Santri dibebaskan dari tanggungan pembayaran bulanan pesantren (syahriyah) dengan syarat turut andil untuk menjadi tenaga Pesantren, mulai dari petugas kebersihan,juru masak dapur, hingga kepengurusan Pesantren.
Lembaga Pendidikan Formal
Untuk menyokong pendidikan santri, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran juga menyelenggarakan pendidikan formal yang dinaungi oleh Yayasan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Lembaga Pendidikan Formal Pondok Pesantren Sunan Pandanaran diselenggarakan di berbagai wilayah, baik pondok pusat maupun pondok cabang. Adapun daftar Lembaga Pendidik Formal yang diselenggarakan oleh Yayasan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran adalah :
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran juga memiliki beberapa cabang yang tersebar di berbagai penjuru mulai yang di dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta hingga luar Jawa seperti di Punduh Pidada, Pesawaran. Pesantren cabang ini merupakan pengembangan pesantren yang dilakukan untuk memudahkan masyarakat sekitar agar tidak terlalu terbebani biaya dalam menempuh pendidikan ke Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
Untuk pengembangan ekonomi, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran juga memiliki beberapa unit usaha yang digerakkan baik oleh keluarga Ndalem, santri, maupun alumni. Baik yang dilaksanakan di Komplek pusat (Ngaglik), maupun komplek cabang.