Politeknik Manufaktur Bandung disingkat Polman Bandung atau POLMAN adalah sebuah perguruan tinggi negeri berbentuk politeknik yang terletak di Jalan Kanayakan 21, Dago, Coblong, Bandung 40135, Jawa Barat, Indonesia.
Politeknik Manufaktur Bandung sebagai salah satu bentuk pendidikan tinggi di Indonesia diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Konfederasi Swiss yang ditandatangani pada tanggal 6 Desember 1973 oleh Menteri Luar Negeri R.I. Bpk. Adam Malik dan Duta Besar Swiss Mr. Dr. Max Feller. Salah satu hasil dari perjanjian kerja sama ini adalah pendirian Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung.
Tujuan dari pendirian Politeknik Mekanik Swiss adalah untuk mendukung perkembangan teknologi industri di Indonesia melalui pendidikan teknik. Program pendidikan politeknik yang dilaksanakan pada saat itu menekankan pada peningkatan kemampuan dan penerapan teknologi industri dibidang-bidang pembuatan perkakas presisi, perawatan mesin produksi, dan perancangan mekanik. Untuk pelaksanaan program pendidikan, pihak Swiss mengadakan bahan pengajaran dan peralatan praktik, membangun bengkel dan membayar tenaga ahli. Sedangkan pihak Indonesia membangun gedung kuliah, administrasi, dan fasilitas penunjang lain, serta menyediakan biaya operasional pendidikan. Untuk itu pemerintah konfederasi Swiss menunjuk Swisscontact ( Yayasan Bantuan Teknik Swiss ) sebagai pelaksana proyek dari pihak Swiss, dan pemerintah Indonesia mempercayakan Institut Teknologi Bandung sebagai pelaksana dari pihak Indonesia.
Pada tahun 1975 pembangunan kampus Politeknik Mekanik Swiss dimulai, bertempat di Komplek Kanayakan ( Jalan Ir. H. Juanda ). Sebagai politeknik pertama di Indonesia, dan satu-satunya pada saat itu, Politeknik Mekanik Swiss kemudian menjadi pilot project bagi pendirian politeknik lain di seluruh Indonesia.
Politeknik Mekanik Swiss memulai program pendidikannya pada bulan Januari 1976 dan peresmiannya secara formal dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 1977 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada saat itu, Bapak Sjarif Thajeb. Karena hasil dan prestasi yang dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan profesional yang diharapkan untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang terampil dan berkualitas, proyek politeknik ini kemudian dilanjutkan dengan pendirian 6 ( enam ) politeknik baru di seluruh Indonesia dan sebuah Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik ( Polytechnic Education Development Center/ PEDC ) melalui bantuan Bank Dunia (World Bank).
Mengikuti ketentuan pemerintah dan mengingat tujuan pendidikan politeknik untuk menunjang industri manufaktur, pada 6 Juni 1991 Politeknik Mekanik Swiss mengubah nama menjadi Politeknik Manufaktur Bandung yang memiliki visi untuk menjadi ujung tombak pendidikan dan penerapan teknologi manufaktur di Indonesia. Pada masa awal pendiriannya, Politeknik Manufaktur Bandung ( Politeknik Mekanik Swiss ) menyelenggarakan Program Studi Teknik Mekanik dengan spesialisasi Teknik Pembuatan Perkakas Presisi dan Teknik Perawatan Mesin.
Jumlah penerimaan mahasiswa pada saat itu adalah 52 orang perangkatan. Dengan tuntutan dan kemajuan teknologi industri yang semakin pesat, Politeknik Manufaktur Bandung memperluas penyelenggaraan pendidikan dengan membuka beberapa program studi baru seperti:
Sejak september 2002, Polman Bandung menambah penerimaan jumlah siswa sebanyak 24 orang di Jurusan Teknik Manufaktur dan 24 orang di Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika melalui kerja sama dengan P3TKIM di Bandung.
Polman Bandung memiliki sejumlah program studi baik D-3 maupun D-4.[2]
Sebagai jurusan yang pertama kali di Polman Bandung, Jurusan Teknik Manufaktur memiliki berbagai fasilitas yang cukup lengkap untuk menunjang pengalaman perkuliahan praktik maupun teori. Fasilitas yang terdapat di jurusan ME antara lain laboratorium (lab) dan ruangan-ruangan.
Lab komputer merupakan tempat semua aktivitas praktik perkuliahan yang memerlukan media komputer berlangsung. Contohnya praktik CAD dan CAM.
Lab pemesian dasar adalah tempat dimana mahasiswa dapat melakukan praktik perkuliahan pemesinan dasar seperti bubut dan frais yang terdapat di lantai 2 bengkel mekanik kampus Polman Bandung.
Lab produksi merupakan tempat melakukan kegiatan produksi untuk menghasilkan barang jadi yang memiliki nilai jual dan dapat disalurkan ke perusahaan perusahaan di luar Polman.
Lab QC atau Quality Control merupakan tempat yang berfungsi untuk melakukan pengecekan akhir terhadap benda kerja yang telah selesai diproduksi di Polman.
Lab podik merupakan laboratorium pengasemblian suatu produk atau benda kerja yang telah diproduksi dan akan dirancang menjadi satu keutuhan produk.
Bidang keilmuan dan keahlian di Jurusan Otomasi Manufaktur dan Mekatronika difokuskan pada penguasaan dan pengembangan Mekatronika dan Otomasi. Dua bidang keilmuwan ini memiliki kesamaan dalam hal integrasi bidang kajian Mechanical Engineering, Information Technology, dan Control System seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini,
Perbedaan Mekatronika dan Otomasi terletak pada implementasi sistem kendalinya. Sistem Otomasi menempati area yang lebih luas dibanding Sistem Mekatronika. Sistem Otomasi dibangun dari kumpulan atau gabungan dari Sub Sistem Mekatronika. Peta jalan Jurusan Otomasi Manufaktur dan Mekatronika disusun mulai tahun 1995 sejak berdirinya Jurusan hingga tahun 2035 terbagi dalam empat fase, seperti gambar di bawah ini.
Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika biasa disingkat dengan Jurusan TOMM atau Jurusan AE (Automation and Mechatronics Engineering) merupakan jurusan termuda dari keempat jurusan yang ada di Polman Bandung. Jurusan ini berdiri tahun 1995 atas inisiatif Bapak Hadiwaratama yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Politeknik Mekanik Swiss – ITB, karena dipandang Jurusan AE ini mempunyai nilai yang sangat strategis bagi kemajuan Polman Bandung mengingat banyaknya mesin-mesin canggih yang sudah dimiliki Polman Bandung saat itu seperti mesin CNC, mesin EDM, mesin Moulding, dll yang semuanya melibatkan Komputer atau Mikrokomputer sebagai controller nya. Setidaknya dengan adanya program studi Teknik Mekatronika ini dapat membantu Divisi Preventive and Maintenance untuk melakukan perawatan dan perbaikan mesin-mesin canggih yang dimiliki Polman Bandung.
Tepatnya pada September 1995, Jurusan AE menerima mahasiswa baru angkatan pertama program studi Diploma-3 Teknik Mekatronika dengan kapasitas 1 kelas atau 24 mahasiswa. Untuk mengelola jurusan ini, ditunjuk Bapak Dindin Sulaeman sebagai Ketua Jurusan yang dibantu oleh staf pengajar lulusan Polman Bandung, PENS ITS, dan ITB.
Pada tahun 2000, dibuka program Seamless Education sebagai proyek percontohan kerjasama antara Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) dan Pendidikan Tinggi (Dikti). Dalam program ini, Jurusan AE membuka kelas baru (Kelas AEB) untuk menerima lulusan SMK Negeri 1 Cimahi agar dididik selama 2 tahun untuk mendapatkan ijasah Diploma-3 Teknik Mekatronika. Pada tahun 2002, program ini diperluas dengan menjalin kerja sama dengan SMK Negeri Jenangan Ponorogo. Disebabkan ada kebijakan baru dari pemerintah terkait pengelolaan Pendidikan Menengah Kejuruan dan Pendidikan Tinggi, program ini tidak dilanjutkan dan berhenti pada tahun 2014. Namun Jurusan AE tetap menerima mahasiswa baru dengan kapasitas 2 kelas atau 48 mahasiswa, yaitu Kelas AEA dan AEB.
Pada tahun 2008, Jurusan AE membuka program Diploma 4 Konsentrasi Elektromekanik di bawah koordinasi Jurusan Teknik Manufaktur. Pada program ini, mahasiswa lulusan D3 Teknik Mekatronika atau lulusan D3 dari Program Studi yang serumpun dapat melanjutkan studinya (program transfer) untuk mendapatkan ijasah diploma-4.
Pada tahun 2001 dilakukan kerja sama dengan Puslatker IJM (Pusat Latihan Kerja Industri Jasa dan Manufaktur Bandung) untuk menyelenggarakan pendidikan kampus II di Puslatker IJM. Dengan adanya program ini, Jurusan AE membuka kelas baru dengan kapasitas 1 kelas atau 24 mahasiswa yaitu kelas AEC. Kerja sama pendidikan ini berlangsung hingga tahun 2009.
Pada tahun 2013, Jurusan AE menerima mahasiswa baru Diploma-2 melalui program Pendidikan Di luar Domisi sebagai perintis pendirian Akademi Komunitas Karawang di SMK Negeri 1 Karawang. Program ini berjalan hingga tahun 2017.
Pada tahun 2016, Jurusan AE membuka Program Studi Diploma-4 Teknologi Rekayasa Otomasi dengan kapasitas 1 kelas atau 24 mahasiswa yaitu Kelas AED dan ditambah lagi kapasitasnya menjadi 2 kelas pada tahun 2017 dengan mengurangi kapasitas Diploma-3 Mekatronika menjadi 2 kelas. Dengan adanya program Diploma-4 Teknologi Rekayasa Otomasi ini, mahasiswa angkatan pertama sudah menduduki kelas 4 AEA, maka program transfer D-4 Elektro Mekanik dihentikan dan lulusan mahasiswa D-3 dapat melanjutkan ke D4 Teknologi Rekayasa Otomasi dengan Kelas 4AEE.
Pada Jumat, 6 Oktober 2017, Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika telah mengadakan rapat jurusan untuk menentukan keanggotaan Majelis Jurusan serta susunan keanggotaan KK yang baru karena ada penambahan staf pengajar dan PLP yang belum dimasukkan ke dalam keanggotaan Kelompok Keahlian (KK).
Laboratorium ini mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan Karakteristik robotik, pemrograman robotik dan maintenance. Hal lain yang masih kedalam cakupan lab robotika yaitu mempelajari karakteristik rangkaian sensor dan penggunaan sensor serta identifikasi datasheet sensor. Laboratorium ini biasanya dipakai dalam praktikum mata kuliah sensor. Laboratorium Robotika terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Laboratorium Robotik dan Laboratorium Sensor. Di bawah ini merupakan gambaran umum menganai Laboratorium dan fasilitas yang tersedia di dalam Laboratorium tersebut.
Fasilitas Laboratorium Robotika
Fasilitas Lab Sensor
Pada lab ini, mahasiswa mempelajari hal hal yang berkaitan dengan proses otomasi manufaktur, khususnya mengenai controller seperti PLC yang dikombinasikan dengan berbagai macam actuator dan sensor. Kemudian Terdapat pula triner sebagai prototype mesin industry. Di Lab ini biasanya digunakan dalam praktikum mata kuliah PLC & HMI, Pnematik & Hidrolik dan PPC. Lab Otomasi terbagi menjadi 2 kelompok Lab yaitu Lab PLC & HMI dan Lab Pnematik & Hidrolic. Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam lab tersebut.
Fasilitas Lab Pneumatik & Hidrolik :
Fasilitas Lab PLC & HMI :
Pada lab ini mahasiswa mempelajari hal hal yang berkaitan dengan proses mekanik atau manufaktur, khususnya mengenai praktikum yang bersifat mekanik, proses pembubutan, pemotongan atapun proses penggunaan alat alat mekanik. Di Lab ini biasanya digunakan dalam praktikum mata kuliah Prosman dan juga proses produksi lainya yang mengharuskan mahasiswa mengunakan alat-alat mekanik. Lab Manufaktur Mekatronika terbagi menjadi 2 kelompok Lab yaitu Lab Elektro-Mekanik dan Lab Produksi. Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai Lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam Lab tersebut.
Fasilitas Lab Elektro Mekanik :
Fasilitas Lab Produksi :
Lab ini merupakan Lab yang dipakai dalam proses praktikum Instalasi Mesin Listrik, Teknik Penggerak serta Rangkaian Listrik dan Eelektronika. Lab Elektrik dan Elektronika dibagi menjadi 3 kelompok Lab yaitu Lab Instalasi Mesin Listrik, Lab Motor Listrik dan Teknik Penggerak serta Lab Rangkaian Listrik dan Elektronika. Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai Lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam Lab tersebut.
Fasilitas Lab Instalasi & Mesin Listrik :
Fasilitas Lab Motor Listrik & Teknik Penggerak :
Fasilitas Lab Rangkaian Listrik & Elektronika :
Pada lab ini mahasiswa mempelajari hal hal yang berkaitan penggunaan software pada computer, kemudian proses komunikasi data, terdapat triner komunikasi data yang biasa dipakai ketika praktikum komunikasi data. Penggunaan Lab ini biasanya digunakan ketika praktikum mata kuliah Komunikasi Data dan Mata Kuliah Logika Pemrograman. Lab Komputer dan Informatika terbagi menjadi 2 kelompok Lab yaitu Lab Komunikasi Data dan dan Lab Informatika. Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai Lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam Lab tersebut.
Fasilitas Lab komunikasi Data :
Fasilitas Lab Informatika :
Lab ini merupakan Lab yang dipakai dalam proses praktikum yang berkaitan dengan proses digital ataupun proses mikrokontroler. Pada lab ini biasanya dipakai dalam mata kuliah praktikum Digital dan Mikrokontroller (DIM). Lab Digital dan Pemrosesan Sinyal dibagi menjadi 2 kelompok lab yaitu Lab Digital dan Lab Mikroprosesor. Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam lab tersebut.
Fasilitas Lab Digital :
Fasilitas Lab Mikroprosesor :
Pada lab ini mahasiswa mempelajari Kontrol PID, Kontrol Fuzzy, Open Loop, Close Loop, selain pada Lab ini pula mahasiswa melakukan praktikum yang berbasis software pada computer, seperti Matlab dan Labview. Mata kuliah yang dilaksanakan pada Lab ini yaitu Praktikum Sistem Kendali Proses ataupun Praktikum Sistem Permodelan. Lab Sistem Kendali terbagi menjadi 2 kelompok Lab yaitu Lab Sistem Kendali dan dan Lab Permodelan. Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai Lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam Lab tersebut.
Fasilitas Lab Sistem Kendali :
Fasilitas Lab Permodelan :
Pada lab ini mahasiswa mempelajari mengenai sistem SCADA dan DCS. khususnya mengenai proses otomasi yang berbasis SCADA, penggunaan kontroller dan sensor yang dapat termonitoring didalam sebuah Interface. Di Lab ini biasanya digunakan dalam praktikum mata kuliah DCS & SCADA, Berikut dibawah ini merupakan gambaran umum menganai lab tersebut dan juga fasilitas yang tersedia di dalam lab tersebut.
Fasilitas Lab DCS :
Politeknik Manufaktur memilik berbagai fasilitas utama dan penunjang kegiatan akademik. Berbagai fasilitas tersebut tersaji sebagai berikut.
Artikel bertopik perguruan tinggi di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Lokasi Pengunjung: 18.206.48.243