Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Poerbatjaraka

Prof. Dr. RM. Ng.
Poerbatjaraka
Rektor Universitas Udayana ke-1
Masa jabatan
1962–1964
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1884-01-01)1 Januari 1884
Surakarta, Kasunanan Surakarta, Hindia Belanda
Meninggal25 Juli 1964(1964-07-25) (umur 80)
Jakarta, Indonesia
MakamKaret Bivak, Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istri
  • BRAy. Roosinah Poeger
Anak
  • RAj. Ratna Saraswati Poerbatjaraka
  • RAy. Ratna Himawati Poerbatjaraka
  • Prof. RM. Purnadi Poerbatjaraka SH.
Orang tua
  • KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro (bapak)
  • RAy. Semu Prawirancono (ibu)
KerabatRadinindra Nayaka (canggah)
Alma materUniversitas Leiden
Dikenal karenaPakar sastra Jawa Kuno
Penghargaan sipil
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mpu Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka (ejaan alternatif: Purbacaraka, 01 Januari 1884 – 25 Juli 1964) adalah seorang budayawan, ilmuwan Jawa, filolog otodidak, dan terutama pakar sastra Jawa Kuno. Poerbatjaraka adalah putra seorang bangsawan, Kanjeng Raden Mas Tumenggung Poerbodipoero, yang merupakan sentono dalem (keluarga raja) Keraton Kasunanan Surakarta. Poerbodipoero adalah kerabat keluarga kesayangan Sunan Pakubuwono X. Sekaligus menjabat sebagai Bupati Anom, ia adalah seorang sastrawan dan sering kali mengubah perjalanan-perjalanan Sunan Pakubuwono X dalam bentuk tembang.

Poerbatjaraka menunjukkan minat pada sastra Jawa sejak usia dini, membaca dari buku-buku dalam koleksi keraton. Meskipun hanya bersekolah di sekolah dasar, pengetahuannya tentang sastra Belanda dan Jawa memungkinkannya untuk mengambil posisi di Dinas Purbakala di Batavia. Karena intelektual akademinya, ia dikirim oleh pemerintahan Hindia Belanda ke Universitas Leiden di Belanda. Dia diizinkan mendapatkan gelar doktor di Leiden. Dia kemudian kembali ke Hindia Belanda untuk bekerja di Museum Gajah, Batavia (sekarang Jakarta), membuat katalog teks-teks Jawa dan menulis karya ilmiah. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi profesor di Universitas Indonesia, Gajah Mada, dan Udayana. Berkat penelitiannya, Poerbatjaraka dijuluki sebagai "Bapak dan perintis ilmu Sastra Indonesia."

Latar belakang

Poerbatjaraka merupakan putra tertua dari pasangan KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro dan RAy. Semu Prawirancono. Ia mempunyai kakak perempuan, RAy. Hamongrejo. Adik-adiknya merupakan RM. Kodrat Purbopangrawit, RM. Wiradat Purbodirenggo, dan RAy. Buyoturonggo.

KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro adalah putra dari pasangan RMT. Yoedonegoro dan RAy. Wianyagupita. RMT. Yoedonegoro sendiri merupakan anak dari pasangan KRMT. Tondanagoro, Bupati Nayoko Siti Hageng Surakarta, dan BRAy. Soeimah. Dari KRMT. Tondanagoro, ia adalah putra KPH. Poerbonagoro (putra pasangan Mangkunagoro I dan Nyi Aj. Kertasari) dan GKR. Poerbanagoro (putri pasangan Pakubuwono III dan permaisurinya GKR. Kencana). Dari BRAy. Soeimah, ia adalah putri KGPH. Mangkubumi I (putra Pakubuwuno III dan GKR. Kencana; saudara kandung GKR. Poerbanagoro) dan RAy. Tasikwoelan. Dengan itu, dari garis bapaknya, Poerbatjaraka merupakan keturunan Trah Mangkunagoro I dan Pakubuwono III.

Dari garis ibunya, RAy. Semu Prawirancono, Poerbatjaraka adalah keturunan Trah Amangkurat IV. RAy. Semu Prawirancono adalah putri dari Kyai RM. Ng. Prawirancono, yang merupakan putra dari Kyai RM. Soerontani. RM. Soerontani adalah putra dari pasangan RM. Soemodiwiryo dan RAy. Soemodiwiryo Yosodipoero. RM. Soemodiwiryo adalah putra KPH. Hadiwijaya I, Bupati Tanah Kedu, putra dari Amangkurat IV. Di sisi lain, RAy. Soemodiwiryo Yosodipoero adalah putri dari RNg. Yosodipoero, Pujangga Keraton Kartosura.

Masa kecil

Sunan Pakubuwono X, raja Kasunanan Surakarta pada masa Poerbatjaraka. Ia menantang keras atas keputusan Poerbatjaraka untuk meninggali lingkungan keraton.

Poerbatjaraka lahir dengan nama lahir (asma timur) Raden Mas Lesya, pada 1 Januari 1884 di Surakarta, Hindia Belanda. Sebagai putra bangsawan dari pasangan KRMT. Poerbodipoero Yoedonegoro, Bupati Anom Kasunanan Surakarta, dan RAy. Semu Prawirancono, Lesya memperoleh sejumlah hak-hak istimewa. Bukan hanya karena itu, hubungan antara ayahnya, Bupati Anom, dengan Sunan Pakubuwono X baik sekali, karena sejak bayi, Pakubuwono X diasuh oleh Poerbodipoero. Pendidikan tari-nyanyi-sastra juga diberikan oleh Bupati Anom tersebut. Tidak hanya ayahnya yang dipandang baik oleh Pakubuwono X, ibunya, RAy. Semu Prawirancono, sangat gemar dengan buku-buku sastra juga, dan pandai memasak sampai Pakubuwono X pun tertambat seleranya.

Salah satu hak istimewanya Lesya adalah memperoleh kesempatan untuk bersekolah di HIS (Hollandsch-Indische School), umumnya disediakan hanya untuk anak-anak dari golongan bangsawan dan tokoh-tokoh terkemuka, yang berlangsung selama 7 (tujuh) tahun. Di sini Lesya belajar bahasa Melayu, bahasa Belanda dan pengetahuan dasar lainnya. Akan tetapi, sebelum ia bisa menyelesaikan edukasinya, ia dikeluarkan di tengah-tengah masa pendidikan dengan alasannya tidak jelas. Ia merasa bahwa guru-gurunya (orang Belanda) melihat bahwa kemampuan akademiknya sangat “membahayakan” Belanda.

Walaupun begitu, Lesya tetap memfasihkan pengetahuannya akan bahasa Belanda dengan bercakap-cakap dengan tentara Belanda yang berada di keraton. Para serdadu Belanda senang bercakap-cakap dengan Lesya karena perangainya yang terbuka. Lesya juga, sebagai putra tertua kerabat keluarga tersayang Pakubuwono X, ditugaskan untuk mendampingi putra-putra Pakubuwuno X ke sekolah ELS (Europeesche Lagere School), termasuk Raden Mas Antasena, yang di nantinya menjadi penerus tahta Surakarta. Karena kedekatan Lesya dengan putra-putra Pakubuwuno X, ia dapat mengikuti pelajaran, walaupun tidak pernah terdaftar sebagai murid resmi. Dengan kecerdasaran intelektual yang sangat pintar, dan juga tekun belajar, dia sendiri berhasil sampai kelas 6 (enam), dan yang lain gagal di tengah jalan. Di kelas tersebut, Lesya dikeluarkan, dengan alasan “sudah terlalu tua.” Selalu giat untuk belajar, Lesya juga sangat gemar membaca. Pada usia muda ia sudah belajar membaca kitab-kitab dan naskah-naskah klasik Jawa, beberapa di antaranya dalam bentuk naskah manuskrip yang bisa ia temukan dalam perpustakaan keraton.

Perkenalan pertamanya dengan sastra Jawa Kuno terjadi ketika ia menemukan buku karangan ahli Indologi termasyhur, Prof. Dr. Hendrik Kern. Buku ini sebenarnya hadiah Residen Belanda kepada Pakubuwono X, tetapi, karena ia kurang mengerti isi buku ini dan tidak fasih dalam bahasa Belanda, sehingga memberikannya kepada Poerbodipoero, yang dimaksudkan agar dapat menjelaskan isi buku tersebut. Sejak saat itu, Lesya menjadi sangat tertarik pada sastra Jawa Kuno.

Pada tahun 1900an, Lesya yang sudah remaja masuk ke kehidupan aristokrat Keraton Surakarta, dan diberikan nama Lesya Atmopradonggo. Nama itu disesuaikan dengan tugas yang diembannya di keraton yakni sebagai penabuh gamelan, menyelenggarakan uyon-uyon serta "nembang" atau melantunkan lagu-lagu Jawa.

Lesya yang gemar dengan sastra Jawa mendekati para punggawa keraton yang gemar akan sastra Jawa, yang kala itu sering suka mengadakan pertemuan-pertemuan untuk berdiskusi, di mana mereka membicarakan sastra Jawa, terutama beberapa bagian syair dan karya sastra lainnya yang sulit. Lesya yang masih muda suka mengikuti pertemuan ini. Karena ia merasa sudah banyak berpengetahuan kala itu berkat buku-buku Belanda, pernah suatu ketika ia menantang seorang abdi dalem senior. Hal ini ternyata berbuntut panjang dan Lesya merasa tidak betah lagi dalam suasana ini, dan akhirnya tersingkir dari lingkar sastra itu karena dianggap sombong atas kritiknya dengan usianya yang masih muda.

Karena Lesya merasa lebih cocok dengan pendekatan ilmiah yang dibacanya dari buku-buku Belanda, maka ia menulis surat kepada Residen Surakarta waktu itu, Residen Helpke. Pada awalnya Pakubuwono X tidak mengizinkannya pindah ke Batavia, menurutnya Lesya tidak berterima kasih, karena sudah disekolahkan dan sudah menjadi pandai, tetapi mau meninggalkan Surakarta. Berkat perantaraan Residen Helpke akhirnya Pakubuwono X menyetujui, karena untuk Lesya, di Surakarta, pengetahuannya tidak akan bertambah. Sang residen yang sudah mendengar kepandaian Lesya lalu mengirimnya ke Batavia pada tahun 1910.

Masa di Batavia

Saat di Universitas Leiden, Poerbatjaraka menjadi asisten dari Dr. G. A. J. Hazeu (gambar).

Di Batavia, Lesya dipekerjakan di Dinas Purbakala, Museum Gajah. Di museum ia bertemu dengan Dr. Hendrik Kern, seorang ahli sejarah dan sastra Jawa terkemuka dari Belanda (sebenernya Kern lahir di Purworejo). Pada masa ia di sini, Lesya dianggap pandai dan sering dimintai tolong oleh para pakar. Ia juga rajin menulis di jurnal-jurnal ilmiah Belanda, melanjutkan pelajarannya akan sastra Jawa Kuno, dan mulai mempelajari Bahasa Sanskerta.

Dr. Hendrik Kern, memperhatikan potensi Lesya, memutuskan untuk mengirimnya ke Belanda. Sesuai tradisi bangsawan Jawa, disaat kenaikan pangkat secara berkala, mereka diberi gelar yang lebih tinggi dan dapat menentukan nama baru. Lesya Atmopradonggo diberikan nama dewasa oleh Pakubuwuono X: Poerbatjaraka. Nama ini terdiri dari kata purba (utama) dan caraka (utasan atau duta), dari aksara Hanacaraka yang memiliki arti utusan utama. Gelar kebangsawanan Raden Mas Ngabehi, yang lebih rendah dari gelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung milik ayahnya, juga diberikan pada kala ini.

Di Belanda

Pimpinan Koloniaal Onderwijcongres ketiga di Leiden. Baris terdepan di tengah Poerbatjaraka; baris kedua dan ketiga dari kiri: N.J.Krom dan G.A.J.Hazeu; baris belakang, kedua dari kiri, J.M.M van Asch van Wijk, ketiga dari kiri Moh. Zain.

Dr. Hendrik Kern mengirimnya ke Leiden, Belanda untuk langsung belajar di program doktor di Universitas Leiden sebagai asisten Prof. G.A.J. Hazeu, mahaguru sastra Jawa, menggantikan Samsi Sastrowidagdo.

Ia berangkat ke Belanda pada bulan Agustus 1921. Poerbatjaraka sama sekali tidak punya ijazah formal, bahkan ijazah HIS sekalipun tidak ada, namun tetap diberikan kesempatan untuk menempuh ujian-ujian akademis di Leiden karena intelektualnya. Pengetahuannya di bidang yang ditekuninya dikagumi oleh Hazeu, dan itu ia perlihatkan juga di masyarakat Belanda. Poerbatjaraka mempublikasikan sejumlah artikel dan naskah kuno dalam majalah Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (Jurnal Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial Asia Tenggara). Pada Juni 1926, Poerbatjaraka diperkenankan berpromosi dan mendapatkan gelar doktor dengan disertasinya: Agastya in den Archipel (Argastya di Nusantara).

Poerbatjaraka merupakan anggota yang aktif dan unik di dalam organisasi Perhimpoenan Indonesia. Ia juga menjadi anggota yang terhomat dalam organisasi sarjana Oostersch Genootschap (Masyarakat Timur), di mana ia beberapa kali berbicara, dan pada Januari 1925, memberikan pertunjukan tarian Jawa.

Bersama rekannya, asisten dosen Mohammad Zain, Poerbatjaraka juga termasuk dalam pengurus Kongres Pengajaran Kolonial ketiga yang berlangsung pada bulan April 1924 di Den Haag. Kongres tersebut memusatkan perhatian pada pengajaran tinggi di Hindia Belanda. Poerbatjaraka menjadi salah satu prasaran masalah-masalah yang didiskusikan. Dalam kongres ketiga ini, tokoh-tokoh Belanda juga ikut serta, dengan Pangeran Hendrik, suami Ratu Wilhelmina, menjadi pelindung dan pembuka kongres.

Masa periode kemerdekaan Indonesia

Kedua anak Poerbatjaraka: RM. Purnadi Poerbatjaraka dan RAy. Ratna Himawati

Sekembalinya ke Batavia pada tahun 1927, ia diberi pekerjaan di Museum Gajah sebagai kurator naskah manuskrip dan diberi tugas untuk mengkatalogisasi semua naskah Jawa. Sebenarnya, ia ingin mengajar pada AMS Surakarta tetapi tidak diberi kesempatan, dan walaupun saat ketika fakultas sastra dibuka, kesempatan tersebut tetap tertutup baginya. Menurut Poerbatjaraka, pihak Belanda memang sengaja menyimpannya di museum, agar ia tidak dapat mengembangkan kemampuannya dengan mengajar.

Tetapi Poerbatjaraka tetap menantang batasan-batasan yang dikenakan padanya. Ia tekun menyelidiki buku-buku dan prasasti kuno dan hasil karyanya terus terbit berupa tulisn dalam majalah ilmiah atau berupa buku-buku. Tidak kurang dari 50 (lima pulu) buah karya ilmiah Poerbatjaraka berada dalam perpustakaan Museum Gajah.

Poerbatjaraka juga merupakan salah satu anggota Kongres Bahasa Indonesia I di Surakarta, pada 25—27 Juni 1938. Pada tahun 1940an, saat teater Pasifik Perang Dunia II pecah dan mulainya ekspansi Kekaisaran Jepang ke Asia Tenggara, Poerbatjaraka dan keluarganya meninggalkan Batavia yang memiliki risiko tinggi menjadi zona perang, dan kembali ke kediaman Poerbodipoeran di lingkungan Keraton Surakarta, Surakarta.

Di Surakarta, Poerbatjaraka mengajarkan Prof. Dr. RM. Soetjipto Wirjosoeparto dan Prof. D.R. RM. Koentjaraningrat. Sambil bekerja di Museum Surakarta mereka menerima pelajaran dari Poerbatjaraka mengenai Jawa Kuno dan Sansekerta. Kemudian Prof. Soetjipto pindah mendalami ilmu sejarah, sedangkan Prof. Koenjaraningrat mengambil jurusan antropologi.

Poerbatjaraka, yang ayahnya dulu merupakan sentono dalem (kerabat keluarga) kesayangan Pakubuwono X, menasehati penerusnya, Pakubuwono XI, akrab waktu kecil dipanggil Raden Mas Antasena, yang ia sering dampingi ke sekolah ELS. Kedua anak Poerbatjaraka tumbuh besar bersama anak-anak Pakubuwuno XI. Kecantikan putri Poerbatjaraka, RAy. Ratna Himawati, yang luar biasa membuat para aristokrat keraton terpesona, dan menjulukinya sebagai Mawar Keraton Solo. Keluarga Poerbatjaraka hadir dalam penobatan Pakubuwuno XII pada 11 Juni 1945, penerus Pakubuwono XI yang gemar dipanggil Bobbie oleh RAy. Ratna Himawati dan kerabat dekat lainnya. Sampai tahun 1950, Poerbatjaraka dan keluarganya tinggal di kediaman keluarga ndalem Poerbodipoeran sampai selesainya Perang Kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Masa Republik Indonesia dan kematian

Gedung 'Poerbatjaraka' di Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Poerbatjaraka dan keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1950, dan tinggal di kediaman baru di daerah Menteng, Jakarta. Ia menjadi anggota Panitia Lambang Negara yang dibentuk Presiden Soekarno pada 10 Januari 1950. Anggota lainnya yakni Sultan Hamid II (ketua panitia), Ki Hajar Dewantara, Mohammad Yamin, Mohammad Natsir (ketua partai islam terbesar, yaitu Masyumi), dan juga MA Pellaupessy selaku menteri penerangan yang juga mewakili Indonesia Timur karena beliau berasal dari Ambon. Poerbatjaraka merupakan tokoh yang mengusulkan lambang pohon beringin di dada lambang negara Garuda Pancasila.

Pada masa ini, ia juga menjadi profesor di Universitas Indonesia, Jakarta, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Universitas Udayana, Denpasar, Bali. Bahkan di Denpasar, ia lah yang mendirikan Fakultas Sastra.

Di masa pensiunnya, ia terus menulis tentang sejarah dan sastra Jawa untuk jurnal di Indonesia dan Belanda. Pada tahun 1952, ia menerbitkan koleksi studinya dalam sebuah buku berjudul Kapustakaan Djawi. Pada tahun 1957, Pemerintah India mengundang Poerbatjaraka ke India untuk menghadiri peringatan Buddha Jayanti. Peristiwa tersebut merupakan salah satu lembaran bahagia dalam kehidupan Poerbatjaraka, karena kepuasannya yang terletak pada kemampuannya untuk menerjemahkan buku-buku indah penuh pelajaran mulia seperti Ramayana, Arjunawiwaha, Suluk Wijil, dan Dewa Ruci.

Poerbatjaraka diangkat menjadi anggota kehormatan Institut Studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda pada tahun 1963. Pada tahun 1964, Jurnal Kajian Budaya Indonesia menerbitkan dua puluh enam artikel untuk menghormatinya yang berulang tahun ke-80. Pada tanggal 3 Mei, civitas akademika Universitas Nasional Jakarta memberinya gelar "Mpu" atas jasa-jasanya di bidang penelitian dan pengembangan ilmu sastra di Indonesia. Pada 25 Juli pada tahun yang sama, beliau tutup usia pada umur 80 tahun di Jakarta. Poerbatjaraka dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.

Pada 17 Agustus 1969, atas pengabdiannya kepada budaya Indonesia, terutama dalam bidang sastra, sejarah, arkeologi, dan filologi, Poerbatjaraka diberikan kehormatan anumerta Bintang Maha Putera Utama oleh Presiden Soeharto, lima tahun setelah ia meninggal dunia.

Kehidupan pribadi

Poerbatjaraka lahir dalam keluarga Keraton Surakarta sebagai putra tertua dari Kanjeng Raden Mas Tumenggung Purbadipura, yang dekat dengan Sunan Pakubuwono IX dan membesarkan putra mahkotanya, Pakubuwono X. Nama Poerbatjaraka, yang berarti "Duta Besar Utama", diberikan oleh Pakubuwono X, yang mengizinkannya untuk dikirim ke Leiden, Belanda sebagai perwakilan Keraton Surakarta. Sekembalinya, Poerbatjaraka diperintahkan oleh Pakubuwono X untuk menikah dengan BRAy. Roosinah Poeger, putri GPH. Poeger dari keluarga Keraton Yogyakarta, untuk meredakan ketegangan antara kedua keraton. Seorang bangsawan Jawa yang terpandang, ia bangga dengan kebangsawannya, dan dikenang dengan baik karena selalu mengikuti adat keraton dan mengenakan pakaian Jawa sampai akhir hayat. Sepanjang hidupnya, Poerbatjaraka tidak pernah ragu untuk berbagi ilmu dan kebijaksanaan, ia selalu bersedia membantu kerabatnya. Anggota keluarga Poerbatjaraka merupakan keturunan dari Sunan Pakubuwana X dari Keraton Surakarta, Sultan Hamengkubuwana VI dari Keraton Yogyakarta dan KGPAA. Mangkunagoro I dari Keraton Mangkunegaran.

Lihat pula

Referensi

Buku

  • Poeze, Harry A. (2008). Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda, 1600-1950. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 181–183. ISBN 978-979-91-0749-7. 
  • "Damar Jati". Kuciwane Trah Poerbatjarakan. 2 (32): 42. 2006. ISSN 1858-2575. 

Jurnal

Baca informasi lainnya:

Romanian Navy's Regele Ferdinand-class destroyer For other ships with the same name, see Romanian ship Regele Ferdinand. Regele Ferdinand at sea History Romania NameRegele Ferdinand NamesakeKing Ferdinand I of Romania Ordered13 November 1926 BuilderPattison Yard, Naples, Italy Laid downJune 1927 Launched2 December 1928 Commissioned7 September 1930 FateSeized by the Soviet Union, 5 September 1944 Soviet Union NameLikhoy Acquired5 September 1944 Commissioned20 October 1944 Stricken3 July 1951 Fate…

Хрящи гортани, трахеи и бронхов, спереди Главные бронхи (лат. bronchi principales) — две ветви трахеи, входящие в ворота правого и левого лёгкого. Анатомия Бифуркация трахеи, место разделения её на главные бронхи, располагается на уровне верхнего края V грудного позвонка. У женщ…

село Завітне Бажання Країна  Україна Область Донецька область Район Волноваський район Громада Старомлинівська сільська громада Код КАТОТТГ UA14040130050025423 Облікова картка Завітне Бажання  Основні дані Населення ▼ 381 (01.01.2014) Площа 1.786 км² Густота населення 213.3 осіб/…

Santa Severa Strand und Burg von Santa Severa Staat Italien Region Latium Metropolitanstadt Rom (RM) Gemeinde Santa Marinella 2. Gemeinde Tolfa Koordinaten 42° 1′ N, 11° 57′ O42.01638888888911.9577777777787Koordinaten: 42° 0′ 59″ N, 11° 57′ 28″ O Höhe 7 m s.l.m. Einwohner 1.453 () Patron Santa Severa Telefonvorwahl 0766 CAP 0005000059 Santa Severa ist ein Ortsteil von Santa Marinella und von Tolfa in der Metropolit…

Keuskupan Agung La PazArchidioecesis Pacensis in BoliviaArquidiócesis de La PazKatolik Basilika Katedral Bunda PerdamaianLokasiNegara BoliviaProvinsi gerejawiLa PazStatistikLuas10.975 km2 (4.237 sq mi)Populasi- Total- Katolik(per 2004)1.474.1501,292,873 (87.7%)Paroki53InformasiDenominasiGereja KatolikRitusRitus RomaPendirian4 Juli 1605 (418 tahun lalu)KatedralCatedral Basílica de Nuestra Señora de La PazKepemimpinan kiniPausFransiskusUskup agungPercy Lo…

село Новогорівка Країна  Україна Область Запорізька область Район Токмацький район Громада Роздольська сільська громада Основні дані Засноване 1849 Населення 1295 Площа 1,987 км² Густота населення 651,74 осіб/км² Поштовий індекс 71731 Телефонний код +380 6178 Географічні дані

وفقا للدستور الصيني يقوم التقسيم الإداري الحالي في الصين على أساس نظام أربعة مستويات وهي: الأول: مقاطعات ومناطق ذاتية الحكم وبلديات خاضعة للإدارة المركزية مباشرة. الثاني: مناطق وولايات وولايات ذاتية الحكم والبلديات. الثالث: محافظات، ومحافظات ذاتية الحكم ورايات، ورايات ذات

New Zealand politician John Joseph DougallPortrait of John Joseph Dougall30th Mayor of ChristchurchIn office31 July 1911 – 1 May 1912Preceded byTommy TaylorSucceeded byHenry Holland Personal detailsBorn1860AberdeenshireDied5 September 1934Professionsolicitor John Joseph Dougall (1860 – 5 September 1934) was Mayor of Christchurch in 1911–1912. He was a solicitor by profession. In his later life, the Navy League was his main interest. Early life Dougall was born in Aberdeenshire…

Stoke City 1929–30 football seasonStoke City1929–30 seasonChairmanMr A.McSherwinManagerTom MatherStadiumVictoria GroundFootball League Second Division11th (40 Points)FA CupThird RoundTop goalscorerLeague: Charlie Wilson (20)All: Charlie Wilson (20)Highest home attendance19,013 vs Cardiff City (14 September 1929)Lowest home attendance5,369 vs Nottingham Forest (15 March 1930)Average home league attendance11,523 Home colours ← 1928–291930–31 → The 1929–30 season was…

FTL: Faster Than Light Información generalDesarrollador Subset GamesDistribuidor Subset Games Diseñador Justin MaMatthew DavisEscritor Tom JubertCompositor Ben PruntyDatos del juegoGénero Estrategia en tiempo real, roguelikeIdiomas inglés, francés, italiano, alemán, español, polaco, portugués brasileño, ruso, chino simplificado y japonés Obras derivadas FTL: Kestrel Adventures Modos de juego Un jugadorClasificaciones ESRBDatos del softwareVersión actual 1.03.1Plataformas Microsoft Win…

Егорлыцкий заливукр. Ягорлицька затока Вид на Егорлыцкий залив с берега Кинбурнского полуострова Характеристики Тип заливаЗалив  Расположение 46°25′00″ с. ш. 31°50′00″ в. д.HGЯO Вышестоящая акваторияЧёрное море Страна Украина ОбластиХерсонская область, Н…

Minot Air Defense Sector Emblem of the Minot Air Defense SectorActive1959-1963CountryUnited StatesBranchUnited States Air ForceRoleAir DefensePart ofAir Defense CommandMilitary unit Map all coordinates using: OpenStreetMap Download coordinates as: KML GPX (all coordinates) GPX (primary coordinates) GPX (secondary coordinates) Map of Minot ADS The Minot Air Defense Sector (MADS) is an inactive United States Air Force organization. Its last assignment was with the Air Defense Command 29th Air…

Son of Priam, king of Troy This article is about the mythological character. For other uses, see Paris (disambiguation). ParisPrince of Troy in Greek mythologyPrince Paris with apple by H.W. Bissen, Ny Carlsberg Glyptotek, CopenhagenPersonal informationParentsPriam and HecubaSiblingsHector, Cassandra, Helenus, Polyxena, Creusa, Troilus,and othersConsort(1) Oenone(2) HelenOffspringCorythus, Bunomus, Aganus, Idaeus Paris (Ancient Greek: Πάρις), also known as Alexander (Ἀλέξανδρος, …

2017 film This article is about the 2017 film. For other uses, see Kodachrome (disambiguation). KodachromeFilm posterDirected byMark RasoWritten byJonathan TropperBased onFor Kodachrome Fans, Road Ends at Photo Lab in Kansasby A.G. SulzbergerProduced by Ellen Goldsmith-Vein Eric Robinson Jonathan Tropper Shawn Levy Dan Levine Leon Clarence Starring Ed Harris Jason Sudeikis Elizabeth Olsen Bruce Greenwood Wendy Crewson Dennis Haysbert CinematographyAlan PoonEdited byGeoff AshenhurstMusic byAgatha…

Magnetic tape-based data storage technology A Super DLT I tape cartridge Digital Linear Tape (DLT; previously called CompacTape) is a magnetic-tape data storage technology developed by Digital Equipment Corporation (DEC) from 1984 onwards. In 1994, the technology was purchased by Quantum Corporation, who manufactured drives and licensed the technology and trademark. A variant with higher capacity is called Super DLT (SDLT). The lower cost value line was initially manufactured by Benchmark Storag…

Protein-coding gene in the species Homo sapiens EDF1Available structuresPDBOrtholog search: PDBe RCSB List of PDB id codes1X57IdentifiersAliasesEDF1, EDF-1, MBF1, CFAP280, endothelial differentiation related factor 1External IDsOMIM: 605107 MGI: 1891227 HomoloGene: 2809 GeneCards: EDF1 Gene location (Human)Chr.Chromosome 9 (human)[1]Band9q34.3Start136,862,119 bp[1]End136,866,308 bp[1]Gene location (Mouse)Chr.Chromosome 2 (mouse)[2]Band2|2 A3Start25,447,859 bp…

Anime convention Yaoi-ConStatusDefunctVenueHyatt Regency Santa ClaraLocation(s)Santa Clara, CaliforniaCountryUnited StatesInaugurated2001Most recent2017Attendance1,500 in 2007[1]Organized bySince 2012: Digital Manga Publishing[2] Yaoi-Con (sometimes YaoiCon) was an annual three-day anime convention, founded in 2001, aimed at fans of yaoi-related anime, manga, and other aspects of Asian culture. It typically took place during the Fall in California. Since the 2012 edition, its org…

Singaporean TV series or program The Contender AsiaLogoAlso known asThe Contender: Kickboxer (UK)The Contender: Muay Thai (US) (AU)Created byMark BurnettDirected byJerry SchafferOzzie SmithPresented byStephan FoxJaymee OngCountry of originSingaporeOriginal languageEnglishNo. of episodes15ProductionExecutive producersRiaz MethaJoel LinMark BurnettJeffrey KatzenbergOriginal releaseNetworkAXN AsiaITV4 (UK)Versus (United States)DStv (South Africa)FOX8 (Australia)ReleaseJanuary 16 (2008-01-…

Brooklyn-class light cruiser For other ships with the same name, see USS Boise. USS Boise (July 1938) History United States NameBoise NamesakeCity of Boise, Idaho Ordered13 February 1929 Awarded22 August 1934 BuilderNewport News Shipbuilding and Drydock Company, Newport News, Virginia Cost$11,650,000 (contract price) Laid down1 April 1935 Launched3 December 1936 Sponsored byMiss Salome Clark Commissioned12 August 1938 Decommissioned1 July 1946 Stricken25 January 1951 Identification Hull symbol:C…

Indian playback singer MukeshBornMukesh Chand Mathur(1923-07-22)22 July 1923Delhi, IndiaDied27 August 1976(1976-08-27) (aged 53)Detroit, Michigan, U.S.NationalityIndianOther namesVoice of the Millennium, Tragedy KingOccupationPlayback singerYears active1940–1976Spouse Saral Trivedi Raichand ​ ​(m. 1946)​Children5, including Nitin MukeshRelativesNeil Nitin Mukesh (grandson)Awards 1 National Film Awards 3 Bengal Film Journalists' Association Awar…

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 54.205.116.187