PertempuranNahrawan (bahasa Arab: معركة النهروان, translit. Ma'rakat an-Nahrawān) adalah sebuah pertempuran antara KhalifahAli melawan kelompok Khawarij pada Juli 658 M (Safar 38 H). Mereka tadinya adalah orang-orang shaleh sekutunya Ali selama Perang Saudara Islam Pertama.[4] Mereka berpisah darinya setelah Pertempuran Shiffin ketika Ali setuju untuk menyelesaikan perselisihan dengan Mu'awiyah, gubernur Suriah, melalui negosiasi dan arbitrase, sebuah langkah yang dicap oleh kelompok tersebut sebagai "melawan Al-Qur'an".[5]
Pasca hasil arbitrase diumumkan bahwa Utsman, yakni Khalifah sebelumnya dibunuh secara tidak adil oleh pasukan pemberontak yang mana sebagian besarnya merupakan pendukung kekhalifahan Ali, perjanjian damai pun kolaps.[6][7] Ketika Ali berupaya mengumpulkan kembali pasukannya untuk berperang melawan Mu'awiyah dan memanggil kelompok Khawarij tersebut untuk bertarung kembali untuknya, kelompok tersebut justru meminta agar Ali terlebih dahulu mengakui dirinya telah tersesat dan bertobat.[8] Ali pun berkeputusan untuk pergi berperang tanpa mereka.[9][10]
Namun ketika terdengar kabar bahwa kelompok ini mengintrogasi tiap-tiap muslim yang mereka temui akan pandangan mereka mengenai Ali dan Utsman, dan menghakimi siapa-siapa saja yang tidak sepandangan dengan mereka,[11][12] Ali pun mengirimkan seorang anak buahnya untuk menginvestigasi, namun anak buahnya itu pun kemudian juga dibunuh oleh mereka. Mendapatkan tekanan dari pasukannya yang takut kalau keluarga mereka juga akan dibunuh oleh kelompok tersebut, Ali dan pasukannya pun berbalik ke markas kelompok ini di Nahrawan untuk mengkonfrontasi mereka.[13]