Setelah terjadinya Perang Kosovo dan pemboman NATO terhadap Yugoslavia pada tahun 1999, Kosovo kemudian ditempatkan di bawah administrasi PBB berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1244. Pada tahun 2008, pihak Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya, dan sejak itu telah diakui oleh 111 negara lainnya.
Pembicaraan
Sejauh ini sepuluh putaran pembicaraan telah diadakan di kantor European External Action Service di Brussel. Baroness Ashton, Perwakilan Tinggi Uni Eropa, telah memimpin pembicaraan selama dua tahun, dan seterusnya dilanjutkan oleh Federica Mogherini. Normalisasi hubungan antar negara-negara yang bertetangga merupakan prasyarat kunci bagi negara-negara yang ingin bergabung dengan Uni Eropa; dengan demikian Persetujuan Brussel ini membuat Serbia lebih dekat lagi pada pembicaraan keanggotaannya di Uni Eropa, dan Kosovo untuk mulai menuju Persetujuan Stabilisasi dan Asosiasi (SAA). SAA kemudian ditandatangani oleh HR Mogherini dan PM Mustafa pada Oktober 2015. Salah satu masalah yang paling sulit diatasi adalah bagaimana menghapuskan stuktur pemerintahan paralel Serbia di bagian utara Kosovo sampai terjadinya kedaulatan penuh.
Para diplomat AS mendukung dialog yang dipimpin oleh Uni Eropa ini sejak awal. Menteri Luar NegeriHillary Clinton mengundang Baroness Ashton untuk melakukan perjalanan bersama di Balkan, dan keduanya berkunjung bersama ke Beograd dan Pristina (serta Sarajevo) pada bulan Oktober 2012. Clinton menugaskan utusan Wakil Asisten Menteri Luar Negeri Philip Reeker untuk mendukung upaya Ashton tersebut. Reeker dan timnya berkoordinasi rapat dengan rekan-rekan Uni Eropa mereka, dan bertemu dengan para perwakilan Serbia dan Kosovo pada bagian akhir dari setiap sesi dialog di Brussel, serta selama kunjungan-kunjungan mereka ke wilayah tersebut.
Hasil yang dicapai adalah 15 butir "Persetujuan Pertama dari Prinsip-prinsip yang Mengatur Normalisasi Hubungan", yang diparaf namun tidak ditandatangani pada tanggal 19 April 2013.[3]
Setelah persetujuan itu berhasil disimpulkan, Komisi Eropa secara resmi diberitahukan bahwa mereka mulai bekerja membahas SAA dengan Kosovo,[4] dan negosiasi keanggotaan juga dimulai dengan Serbia. Kesepakatan itu didukung oleh Uni Eropa, NATO, OSCE, dan PBB.[5]
Persetujuan
Dengan terdiri dari hanya 2 halaman, persetujuan ini memiliki 15 paragraf yang sangat pendek. Paragraf 1 sampai 6 adalah mengenai pendirian, ruang lingkup dan fungsi dari "Asosiasi/Komunitas kota-kota dengan mayoritas Serbia di Kosovo" yang diusulkan. Paragraf 7 sampai 9 membahas mengenai polisi dan struktur keamanan dan termasuk bahwa akan ada satu kekuatan polisi untuk seluruh Kosovo termasuk bagian utaranya yang disebut "Polisi Kosovo". Paragraf 11 menyatakan bahwa pemilihan umum daerah harus diselenggarakan di seluruh Kosovo di bawah hukum Kosovo. Paragraf 12 menyatakan bahwa penciptaan rencana implementasi dan penentuan tanggal (telah terlewati) yang mana rencana ini akan disimpulkan. Paragraf 13 berisi akan diadakan suatu usaha untuk mengintensifkan diskusi tentang energi dan telekomunikasi. Paragraf 14 menyatakan bahwa "tidak ada pihak yang akan memblokir, atau mendorong pihak lain untuk memblokir, kemajuan pihak lain di masing-masing perjalanan Uni Eropa mereka". Paragraf 15 mempertimbangkan pembentukan sebuah panitia implementasi dengan difasilitasi oleh Uni Eropa.
Secara politis, dokumen ini dimaksudkan untuk menyetujui integrasi kota-kota dengan mayoritas orang Serbia di Kosovo Utara ke dalam sistem hukum Kosovo, dengan memberikan jaminan-jaminan tertentu. Jaminan-jaminan tersebut ialah:
bahwa semua masalah peradilan berada di bawah hukum Kosovo, tapi orang Serbia-Kosovo harus menjadi mayoritas dalam panel-panel peradilan tertentu, dan sebuah panel (Pengadilan Distrik Mitrovica) harus berdomisili di Mitrovica Utara;
semua penertiban akan dilakukan oleh Polisi Kosovo, tapi Komandan Polisi Regional untuk daerah mayoritas Serbia harus seorang Serbia-Kosovo, yang dipilih dari daftar calon yang disediakan oleh kota-kota Kosovo-Serbia.[6][7]
Teks lengkap
Teks lengkap dari Persetujuan Brussel 2013 adalah sbb.:
Akan ada sebuah Asosiasi/Komunitas kota-kota yang mayoritas Serbia di Kosovo. Keanggotaan akan terbuka untuk setiap kota-kota lain dengan syarat para anggotanya setuju
Komunitas/Asosiasi akan dibuat dengan statuta. Pembubaran hanya akan berlangsung dengan keputusan dari kota-kota yang berpartisipasi. Jaminan hukum akan diberikan menurut hukum yang berlaku dan hukum konstitusi (termasuk aturan 2/3 mayoritas).
Struktur Asosiasi/Komunitas yang akan dibentuk atas dasar yang sama seperti statuta Asosiasi kota-kota Kosovo yang telah ada, misalnya Presiden, wakil Presiden, Majelis, Dewan.
Sesuai dengan kompetensi yang diberikan oleh Piagam Eropa untuk Pemerintahan Lokal Sendiri dan hukum Kosovo kota-kota yang berpartisipasi berhak untuk bekerja sama dalam melaksanakan kekuasaan mereka melalui Komunitas/Asosiasi secara kolektif. Asosiasi/Komunitas akan memiliki pengawasan penuh atas bidang-bidang pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, perencanaan perkotaan dan pedesaan.
Asosiasi/Komunitas akan melakukan tambahan kompetensi lain sebagaimana yang akan dilimpahkan oleh pemerintah pusat.
Komunitas/Asosiasi akan memiliki peran perwakilan ke pemerintah pusat dan akan memiliki kursi di dewan konsultatif komunitas untuk tujuan ini. Dalam mengejar peran ini suatu fungsi pemantauan akan dipertimbangkan.
Akan ada satu polisi di Kosovo yang disebut Kosovo Polisi. Semua polisi di Kosovo utara akan terintegrasi dalam kerangka kerja Polisi Kosovo. Gaji akan diberikan hanya dari PK.
Anggota lainnya struktur keamanan Serbia akan ditawarkan tempat yang setara di dalam struktur Kosovo.
Akan ada Komandan Polisi Regional untuk empat kota utara yang mayoritas Serbia (Mitrovica Utara, Zvecan, Zubin Potok, dan Leposavic). Komandan regional ini adalah seorang Serbia-Kosovo yang ditunjuk oleh Kementerian dalam Negeri dari daftar yang disediakan oleh empat wali kota atas nama Komunitas/Asosiasi. Komposisi PK di utara akan mencerminkan komposisi etnis penduduk di empat kota. (Akan ada Komandan Regional lagi untuk kota Mitrovica Selatan, Skenderaj, dan Vushtri). Komandan Regional dari empat kota akan bekerja sama dengan komandan-komandan regional lainnya.
Otoritas peradilan akan terintegrasi dan beroperasi dalam kerangka kerja hukum Kosovo. Pengadilan Banding di Pristina akan membentuk sebuah panel yang terdiri dari sebagian besar hakim S-K untuk menangani semua kota yang mayoritas Serbia-Kosovo. Sebuah divisi dari Pengadilan Banding, terdiri baik oleh staf administrasi maupun hakim, akan berdomisili permanen di Mitrovica utara (Pengadilan Distrik Mitrovica). Setiap panel dari divisi tersebut akan terdiri dari sebagian besar hakim S-K. Hakim yang sesuai akan terlibat tergantung pada jenis kasus yang tertentu.
Pemilihan kota akan diselenggarakan di kota-kota utara pada tahun 2013 dengan fasilitasi dari OSCE sesuai dengan hukum Kosovo dan standar internasional.
Rencana pelaksanaan termasuk kerangka waktu yang akan dihasilkan pada 26 April. Dalam melaksanakan persetujuan ini prinsip pendanaan yang transparan akan dipastikan.
Diskusi tentang Energi dan Telekomunikasi akan diintensifkan oleh kedua belah pihak dan selesai pada tanggal 15 Juni.
Disepakati bahwa tidak ada pihak yang akan memblokir, atau mendorong orang lain untuk memblokir, kemajuan pihak lain di masing-masing perjalanan Uni Eropa mereka.
Komite implementasi akan dibentuk oleh dua belah pihak, dengan fasilitasi dari Uni Eropa.
Pembicaraan selanjutnya
Setelah Persetujan Brussel, diadakan pertemuan rutin untuk membahas tentang pelaksanaan ketentuan di berbagai bidang yang berbeda. Pada bulan Februari 2015 persetujuan bidang Peradilan disimpulkan, diikuti oleh persetujuan-persetujuan bidang energi dan operator telekomunikasi. Pada 25 Agustus 2015, persetujuan dicapai untuk pembentukan Asosiasi Komunitas Serbia, yang merupakan inti dari Persetujan Brussel ini. Statuta asosiasi saat itu belum disusun.
Ada juga kekhawatiran tentang bagaimana pemilihan pemerintah lokal di Kosovo 2013 akan dilaksanakan; pemerintah Serbia keberatan dengan penyebutan apapun tentang "negara Kosovo" pada surat suara.[8] Pemerintah Serbia sepakat bahwa mereka ini harus mendorong orang Serbia di Kosovo utara untuk terlibat dalam pemilihan-pemilihan lokal.[9]
Pada oktober 2013, persiapan telah dilakukan bagi para pejabat Serbia untuk berkunjung ke Kosovo Utara.[10] Disepakati bahwa badan pemilihan di Kosovo akan mencakup perwakilan Serbia-Kosovo[11] dan bahwa kode panggilan internasional +383 akan untuk Kosovo.[12] Kode baru itu diperkirakan akan mulai berlaku pada akhir 2015 tapi telah tertunda lagi oleh Serbia sampai Maret 2016.[13]Kode telepon geografis tersebut mulai dilaksanakan pada bulan Desember 2016.[14]
Reaksi
Sebagian ilmuwan, antara lain Smilja Avramov dan Elena Guskova, menyatakan bahwa Persetujuan Brussel melanggar Konstitusi Serbia dan Piagam PBB dan secara tidak langsung merupakan pengakuan atas kemerdekaan Kosovo.[15]
Majelis Kosovo telah meratifikasi persetujuan itu, menerimanya menjadi undang-undang, dan memperlakukannya sebagai "persetujuan internasional".[16]
Majelis Nasional Serbia tidak memperlakukannya sebagai persetujuan internasional, dan tidak meratifikasinya menjadi undang-undang yang mengikat, yang merupakan prosedur yang diperlukan untuk persetujuan-persetujuan internasional di Serbia.[17] Bagaimanapun, mereka hanya menerima laporan pemerintah tentang "keadaan terkini proses politik dan dialog teknis dengan lembaga-lembaga sementara di Pristina dengan mediasi Uni Eropa, termasuk proses pelaksanaan kesepakatan yang dicapai".[18] Mahkamah konstitusi di Beograd, tidak menjawab pertanyaan tentang konstitusionalitas persetujuan ini, dengan menyatakan pada Desember 2014,[19] bahwa masalah yang diangkat adalah masalah politik, bukan hukum.
Bagaimanapun, Serbia telah menerima bahwa kemajuan dalam pelaksanaan perjanjian Brussel merupakan prasyarat bagi pembicaraan keanggotaan Uni Eropa dalam pembukaan Bab 35 negosiasi pada Desember 2015.[butuh rujukan]
^"Смиља Аврамов: Споразум Београда и Приштине индиректно признање самопроглашеног Косова". Novinar Online. SRNA. Diakses tanggal 30 October 2013. Српски експерт за међународно право Смиља Аврамов оцијенила је да споразум између Београда и Приштине представља индиректно признање самопроглашеног Косова и поручила да је њиме погажена Повеља УН која Србији гарантује територијални интегритет....Јелена Гускова: Споразум Београда и Приштине је уговор о признању независности Косова