Permaisuri Sinui
Permaisuri Sinui (Hangul: 신의왕후 한씨; Hanja: 神懿王后 韓氏; 6 Oktober 1337 – 25 November 1391),[a] dari klan Han Anbyeon, merupakan istri pertama Yi Seong-gye (kelak menjadi Raja Taejo dari Joseon). Ia merupakan ibu Raja Jeongjong dan Raja Taejong. Awalnya ia diberikan gelar Permaisuri Jeol (절비; 節妃) pada tahun 1393. Namun, setelah putra keduanya (Yi Bang-gwa) menjadi raja, ia dianugerahi gelar anumerta Permaisuri Sinui (신의왕후; 神懿王后). Pada tahun 1899, setelah Kekaisaran Korea berdiri, gelarnya ditingkatkan menjadi Sinui, Permaisuri yang Dimuliakan (신의고황후; 神懿高皇后).[4] BiografiKehidupan awalNona Han lahir pada tanggal 6 Oktober 1337, yang merupakan tahun kelima pemerintahan Raja Chungsuk dari Goryeo,[5] dari pasangan Han Gyeong dan istrinya, Nyonya Shin dari klan Saknyeong Shin. Terlahir dalam klan Anbyeon Han, ia merupakan anak kelima dari sepuluh bersaudara. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Nona Han merupakan anggota klan Han Anbyeon, yang didirikan oleh Han Ryeon (한련; 韓漣), keturunan generasi kesembilan dari Han Ran (한란; 韓蘭), yang dikenal sebagai leluhur klan Han Cheongju. Pernikahan dan keluargaPada tahun 1351, saat berusia 15 tahun, Nona Han dijodohkan untuk menikahi Yi Seong-gye yang berusia dua tahun lebih tua darinya. Ia kemudian melahirkan delapan orang anak (enam laki-laki dan dua perempuan) antara tahun 1354 hingga 1370-an. Ketika Yi Seong-gye (yang kemudian dikenal dengan nama Yi Dan) sedang berada di medan perang, Nyonya Han mengelola dan turut membantu segala urusan rumah tangga di kampung halaman sang suami. Pada masa Dinasti Goryeo, para bangsawan pria diperbolehkan untuk memiliki dua istri; satu istri disebut Gyeongcheo (경처), yaitu istri yang tinggal di ibu kota, sedangkan istri lainnya dikenal sebagai Hyangcheo (향처), yaitu istri yang tinggal di daerah. Di ibu kota Gaegyeong (kini Kaesong), Yi Seong-gye mempersunting Nona Kang, putri Kang Yun-seong yang berasal dari klan bangsawan Kang Goksan, sebagai istri kedua sekaligus Gyeongcheo-nya. Nona Kang kemudian menjadi Permaisuri Hyeon. Pada tahun 1388 (tahun ke-14 pemerintahan Raja U dari Goryeo), Nyonya Han tinggal di Jaebyeok-dong, Pocheon, sebelum melarikan diri kembali ke Dongbuk-myeon bersama anak-anak dan anggota keluarganya yang tersisa dengan bantuan putra kelimanya, Yi Bang-won.[6] Situasi ini membuatnya khawatir akan keselamatannya, dan ia akhirnya meninggal dunia pada tanggal 4 September 1391 dalam usia 54 tahun. Makamnya, yang dikenal dengan nama Jeneung, kini berada di Kaesong, Korea Utara. Setelah kematianSetahun setelah Nyonya Han wafat, suaminya mendirikan Dinasti Joseon dan menjadi raja, sehingga anak-anak mereka pun mendapatkan gelar pangeran dan putri. Pada tahun 1393 (tahun kedua pemerintahan suaminya Raja Taejo), Nyonya Han dianugerahi gelar anumerta, yaitu "Permaisuri Jeol" (절비; 節妃; Jeolbi, yang berarti Permaisuri yang Setia).[7] Ia kemudian diberikan gelar "Permaisuri Sinui" (신의왕후; 神懿王后) pada tahun 1398 (tahun terakhir pemerintahan suaminya dan tahun pertama pemerintahan putra keduanya, Raja Jeongjeong).[8] Pada tahun 1408 (tahun kedelapan pemerintahan putra kelimanya Raja Taejong), gelarnya ditingkatkan menjadi "Ibu Suri Seungin Sunseong Sinui" (승인순성신의왕태후; 承仁順聖神懿王太后).[1] Pada tahun 1693 (tahun ke-9 pemerintahan Raja Sukjong), Song Si-yeol mengajukan petisi yang menyatakan bahwa gelar ibu suri yang diberikan oleh Raja Taejong kepada Nyonya Han tidak sesuai dengan etiket yang berlaku. Akibatnya, gelar Ibu Suri Sinui diubah menjadi "Permaisuri Seungin Sunseong Sinui" (승인순성신의왕후; 承仁順聖神懿王后).[2] Keluarga
Keturunan:
Catatan
Referensi
Informasi yang berkaitan dengan Permaisuri Sinui |