Perikanan pesisir

Perikanan pantai terdapat di wilayah sekitar pantai atau laut dangkal
Nelayan tradisional dengan kapalnya biasanya tidak berlayar jauh dari pesisir

Perikanan pesisir merupakan bentuk usaha penangkapan ikan yang hanya dilakukan di wilayah pantai dan sekitarnya.[1] Perikanan pantai dilakukan di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang dari 60 mil dari pantai.[2] Jenis penangkapan ikan ini biasanya dilakukan oleh nelayan tradisonal yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel.[2] Peralatan yang digunakan nelayan tradisional biasanya hanya menggunakan peralatan yang sangat terbatas dan sederhana.[2] Hasil yang didapat pun kurang memuaskan atau lebih sedikit.[2] Jenis ikan yang sering ditangkap pada wilayah perairan laut dangkal antara lain kembung, teri, petek, lemuru, dan beberapa jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.[2] Kegiatan perikanan di pesisir pantai khususnya di Indonesia masih menjadi alternatif utama bagi nelayan tradisional.[3] Kurang lebih 90 persen nelayan tradisonal di Indonesia adalah nelayan berskala kecil karena minimnya modal dan teknologi penangkapan yang modern.[3] Masalah yang dihadapi untuk memajukan aktivitas perikanan pantai yaitu masalah kekurangan modal, masalah cuaca serta eksploitasi berlebihan.[4]

Referensi

  1. ^ Munawir dkk.2006.Cakrawala Geografi 1.Penerbit: Yudistira. 108
  2. ^ a b c d e Bambang Utoyo.Geografi. Penerbit:PT Setia Purna.80
  3. ^ a b IPB: Analisis Kebijakan Perikanan Pantai di Indonesia[pranala nonaktif permanen]Publikasi: 8 Mei 2010
  4. ^ . Geografi 2 STPM.