| Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari April 2010 Kohat bombings di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Pengeboman Kohat April 2010 adalah dua buah pengeboman yang meledak di pusat orang telantar di pinggiran kota Kohat, di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, pada 17 April 2010.[1] Sedikitnya 41 orang tewas,[2] dan 64 lainnya terluka.[3]
Pengeboman
17 April
Pengeboman terjadi di kamp Kacha Pukha,[4] yang diatur untuk pengungsi yang telah melarikan diri dari kawasan kesukuan Orakzai di barat laut Pakistan dekat perbatasan Afganistan.[3] Para korban berada di antara 300 orang[5] yang mengantri untuk mendaftar untuk menerima bantuan di kamp.[6] Pengebom bunuh diri dilaporkan mengenakan burkak,[7].[6] Kebanyakan korban berasal dari suku Baramad Khel dan Mani Khel yang melarikan diri dari pertempuran di Agensi Orakzai.[8]
18 April
Hari selanjutnya, terjadi bom bunuh diri lain di sebuah kantor polisi untuk menanggapi operasi militer di Kohat yang membunuh 7 orang dan melukai 21 orang. Kepala polisi Kohat, Dilawar Khan Bangash, mengatakan: "Itu adalah sebuah serangan bunuh diri. Targernya adalah kantor polisi. Pengebom meledakkan kendaraannya di bagian belakang kantor polisi. Insiden ini adalah reaksi pada operasi militer di daerah kesukuan."[9]
Tanggung jawab
Sebuah organisasi militan Sunni, Lashkar-e-Jhangvi telah mengklaim tanggung jawab untuk peristiwa ini.[6]
Tanggapan
Sebagai akibat dari pengeboman ini, PBB untuk sementara waktu menghentikan kegiatan membantu para pengungsi di wilayah Kohat.[10] Ada lebih dari 200.000 orang telantar di daerah insiden.[11]
Menteri pertahanan Pakistan, Ahmad Mukhtar menyebutkan bahwa serangan ini "sangat biadab dan pengecut."[1]
Referensi