Dari 11 Februari sampai 16 Juli 1858, ia mengabarkan 18 penampakan "seorang Wanita". Soubirous menyebut wanita tersebut mengenakan jubah putih dan selendang biru; ia memiliki mawar emas di setiap kaki dan memegang rosario mutiara. Disamping skeptisisme awal dari Gereja Katolik Roma, klaim-klaim tersebut dianggap tepercaya setelah penyelidikan kanonikal, dan penampakan tersebut dikenal sebagai Bunda dari Lourdes.
Menurut Soubirous, penglihatan-penglihatannya terjadi di grotto Massabielle, tepat di luar Lourdes. Pada 16 Juli 1858, Soubirous mengunjungi grotto tersebut untuk terakhir kali dan berkata: "Aku tak pernah melihatnya seindah sebelumnya."[1] Pada 18 Januari 1860, uskup lokal mendeklarasikan: "Bunda Maria muncul pada Bernadette Soubirous."[2] Pada 1958, Paus Pius XII mengeluarkan ensiklikLe pèlerinage de Lourdes ("Peziarahan ke Lourdes") pada peringatan ke-100 penampakan tersebut. Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Loudres sebanyak tiga kali; Paus Benediktus XVI mengunjungi Lourdes pada 15 September 2008 untuk memperingati peringatan ke-150 penampakan tersebut.
Soubirous dikanonisasikan menjadi santa pada 1933 oleh Paus Pius XI.