Benar Mas Adi, mengenai artikel Ibnu Abid Dunya buatan anda memang selayaknya digabungkan ke artikelnya mas Imam Khairul Anas karena artikel beliau tlh lebih dulu dibuat, Nama yang terstandarisasi, juga telah terhubung dengan interwiki. Anda tinggal masukan saja info dari artikel anda yg belum ada pada artikelnya mas Imam. Salam. ibensis (What’s the Story?) 16 Agustus 2015 08.43 (UTC)Balas

Apakah anda bisa menghapus Berkas:Hongki.jpg, Berkas:Hyun bin.jpg, Berkas:Jung yong hwa.jpg, Berkas:Lee Seung Gi.jpg, dan Berkas:Jinwoon 2am.jpg karena berkas-berkas tersebut sudah tidak digunakan lagi dan sudah ada berkas bebas dari Commons yang digunakan di artikel. Terima kasih yang sebesar-besarnya.

Halo mas Adi.akbartauhidin Saya ada sedikit pertanyaan soal taksonomi, menurut Anda penerjemahan "immediate step-children" > "Turunan terdekat tak langsung" apa sudah cukup tepat? Makasih. Ditunggu pendapatnya --Hidayatsrf (bicara) 25 September 2015 10.13 (UTC)Balas

Coba cek artikel mengenai bunga majemuk / infloresens, mas. Kembangraps (bicara) 25 September 2015 14.43 (UTC)Balas

Istilah2 yang ditanyakan, spt lanceolate, subacute, dsb. dapat dirujuk ke buku Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi TUmbuhan (Gadjah Mada University Press) Kembangraps (bicara) 11 Januari 2016 14.31 (UTC)Balas

Adi, maaf lambat menjawab. Saya baru pulang dari Sumatera kemarin.

Terjemahan bebasnya, kira-kira:

"Batang 12-18 inci, berakar dekat pangkalnya, berambut halus. Helaian daun 2,5 x 0,75-1 inci, menyempit pada pangkal dan ujungnya, agak beringgit, berambut kasar dan halus jarang-jarang; permukaan atasnya dengan banyak miang; bertangkai 0,25-0,5 inci. Perbungaan dalam bulir (spika) sepanjang 0,5-1,5 inci, renggang; daun pelindung (braktea) 0,5-0,7 inci, lonjong hampir meruncing, berambut kasar di tepinya. Kelopak sepanjang 0,35 inci; taju kelopak lanset dengan ujung seperti garis, bagian bawahnya rapat tertutup oleh miang; ujungnya dengan beberapa helai rambut kasar. Mahkota, benang sari, dan putik sebagaimana pada H. confinis. Buah kotak (kapsul) jarang hingga 0,25 inci, sedikit memipih, tidak bulat telur terbalik; dengan 10-12 biji yang melekat hampir merata di tengah sumbunya; gundul kecuali pada ujungnya."

Demikian. Semoga bermanfaat. Salam, Wie146 (bicara) 28 September 2015 04.27 (UTC)Balas

Untuk sekolah di Indonesia, jalurnya kira-kira memang demikian. Adi mulai dengan belajar pada jurusan Matematika-IPA di sekolah menengah, dilanjutkan dengan Fakultas Matematika-IPA jurusan Biologi, atau Fakultas Biologi pada perguruan tinggi, dengan pendalaman pada bidang Botani. Kalau Adi sungguh-sungguh, insya Allah akan tercapai. Tetap semangat, ya, Adi. Salam dari Bogor, Wie146 (bicara) 29 September 2015 03.17 (UTC)Balas

ps: Jalur lain, meski jarang ditempuh, melalui Fakultas Kehutanan bidang Ekologi/Silvikultur.

Ha ha haa.. Sukar atau mudah itu relatif. Kalau kita senang, segalanya akan terasa lebih ringan, bukan? Jadi, itu pilihan Adi sendiri. Biologi dan kehutanan jelas berbeda ilmu dasarnya. Biologi, pertama-tama, akan berupaya memahami tetumbuhan melalui sifat-sifat dalam dirinya; sementara kehutanan, utamanya mempelajari interaksi tetumbuhan dengan lingkungannya dan sesamanya, yang membentuk ekosistem hutan. Dalam biologi, diajarkan pula ekologi tumbuhan/hutan, walau tidak banyak; sementara sebaliknya dalam kehutanan, diajarkan pula botani (morfologi/fisiologi tumbuhan) walau hanya ringkas saja. Jadi, kalau mau jadi botanis, memang lebih baik lewat jalur ilmu biologi, karena lebih lengkap dasarnya. Namun, seorang rimbawan pun dapat menjadi botanis, dengan mengambil beberapa matakuliah penunjang/minor dari ilmu botani. Adi bisa mencari keterangan yang lebih rinci mengenai kompetensi lulusan serta matakuliah-matakuliah yang perlu ditempuh di kedua fakultas itu, misalnya jika di Pontianak, di Untan. Demikian. Salam, Wie146 (bicara) 29 September 2015 14.32 (UTC)Balas

Aamiin, ..semoga makbul harapan Adi itu. Tetap semangat, man jadda wajada... Wie146 (bicara) 30 September 2015 02.35 (UTC)Balas

What a joke (bicara) 13 Oktober 2015 14.37 (UTC)Balas

Tidak ada tambahan dari saya mas Adi, hanya memperbaiki kategorinya saja dgn kategori yg sudah ada. Terus berkarya, ditunggu halaman-halaman barunya. ibensis (What’s the Story?) 26 November 2015 03.48 (UTC)Balas

Saya teknologi pertaniannya, bukan ke pertanian ya ngerti dikit2 lah soal pertanian, tapi ya nggak mendalam. Kalau ngobrol soal produk2 pertanian seperti minyak goreng, yogurt, dsb, saya lebih nyambung. Memangnya ada apa ya? Saya biasanya kalo bikin artikel random e, lagi tertarik masalah apa ya itu yang saya kembangkan. Okkisafire ^{ngobrol yuk} 26 November 2015 11.24 (UTC)Balas

Maaf kami tak masalah si Jayrangkoto mau menulis ribuan tokoh Minang itu hak dia. Kami tidak juga gak mau menulis daftar tokoh kami. Karena kami sudah netral dan individual. Hanya orang rasis dan primitif yang masih membanggakan sukunya seperti Jayrangkoto. Yang kami permasalahkan kalau artikel Minang di wikipedia menjadi bahan amunisi untuk provokasi rasisme. Sudah banyak orang Minang menghina suku lain di Kaskus dan blog atas dasar daftar tokohnya yang banyak. Mereka menghina suku Sunda, Tionghoa, Jawa, Batak, Melayu, Bugis dll. Orang orang dari suku itu mayoritas sudah netral dan tidak seprimitif orang Minang yang fanatik sukunya. Mereka mengklaim suku unggul karena artikel wiki didominasi Minang. Kami cuma ketawa saja membaca daftar tokoh Minang ternyata tidak berkualitas. 50% tokohnya blasteran suku lain yang diklaim sebagai orang Minang, 25% tokohnya adalah tokoh jaman dulu yang ditunjuk karena dianggap mewakili luar Jawa meski sekarang suku luar Jawa lain menolak diwakili Minang, 25% tokoh Minang lokal dan biasa macam pejabat eselon, penulis atau dosen. Jayrangkoto mengklaim sukunya pintar hanya karena menulis banyak dosen dengan penelitian ini itu dan menulis buku ini itu. Padahal hal semacam itu sudah biasa. Ada belasan ribu dosen dari suku lain yang juga menulis buku ini itu. Lihatlah data ekonomi atau perguruan tinggi terbaik Webometrics mayoritas bukan Minang. Banyak tokoh Minang ditulis Jayrangkota adalah anggota ormas suku Minang. Bukankah wikipedia dasarnya adalah cinta pengetahuan bukan cinta suku atau rasisme. Apakah Wikipedia membenarkan menjadi ajang promosi pencitraan rasis tertentu.--Banci Rasis (bicara) 6 Desember 2015 05.50 (UTC)Balas

Bung Adi, saat ini bila lengkap saya akan menulisnya Jalaludin as-Suyuthi (meskipun dulu saya menulisnya Jalaludin As-Suyuthi). Hal ini karena saya menganggap bila alif lam makrifah ditulis dengan huruf kapital maka seakan-akan terlihat seperti kata/nama yang terpisah, padahal ia bagian dari kata di belakangnya. Lalu kalau ditulis secara pendek, saya menulisnya As-Suyuthi (bukan as-Suyuthi), sebab mengikuti kaidah penulisan nama orang dalam bahasa Indonesia yang ditulis dengan awalan huruf kapital.

Penulisan yang benar ialah Tata bahasa menurut KBBI (ada spasi).

Mengenai ajakan membenahi artikel Tata bahasa Arab saya sebenarnya tertarik dan akan berusaha membantu, tetapi saya mau akui dulu bahwa saya kurang kompeten nahwu sharaf. Malah Bung Adi sendiri yang kompeten! Sebaiknya Pengguna:Imam Khairul Annas anda ajak juga, karena dia juga kompeten. Salam, Naval Scene (bicara) 10 Desember 2015 05.03 (UTC)Balas

MediaWiki message delivery (bicara) 18 Desember 2015 14.02 (UTC)Balas

Halo Adi. Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah swt. Aamiin.

• Senang mengetahui Adi dapat buku-buku baru, yang terus menambah semangat belajar dan belajar. Semoga barokah, membuat kita bisa lebih memahami dan lebih dekat kepadaNya.
• Artikel daun payung sudah saya tambahi sedikit, karena memang hanya itulah yang ada di buku Heyne terjemahan 1987. Pada versi 1922, I: 314 tumbuhan ini malahan belum tercantum (seharusnya, sebelum entri Pholidocarpus ihur).
• Adi, alinea kedua dalam sub-bagian "Manfaat" pada artikel itu bahasanya masih perlu diperbaiki; karena ada kalimat yang berulang, dan ada pula yang menggantung (tidak lengkap). Karena Adi yang tahu persis isi rujukannya, saya persilakan Adi merevisinya, sehingga kalimat-kalimat di alinea itu bisa lebih padu dan lebih efektif.

Sementara demikian dulu; kelak disambung lagi. Insya Allah. Salam dari Bogor, Wie146 (bicara) 20 Januari 2016 07.33 (UTC)Balas
PS: Gemana kabar "Untan"nya? SNMPTN 2016 sudah mulai 'kan?

Ooh, ha.. haa.., saya salah duga. Saya kira Adi sudah kelas akhir di SMA. Okay, dengan demikian masih cukup banyak waktu persiapannya, bukan? Salam, Wie146 (bicara) 22 Januari 2016 03.11 (UTC)Balas

Adi, yakinkah Anda kalau daun wangi itu = Melaleuca bracteata? Dari WPEN dan dari artikel yang Adi minta untuk diterjemahkan (lihat bawah), diketahui M. bracteata endemik (menyebar terbatas) di Australia utara atau, setidaknya, Australia. Apakah ada rujukan lain yang menyebutkan bahwa: (a) M. bracteata ada di Indonesia, dan (b) nama lokal M. bracteata di Indonesia adalah daun wangi ???

Melaleuca bracteata F. Muell., Fragm. 1(1858)15; Fragm.8(1874)184; Benth., Fl Austral.3(1867)144; Eichler, Suppl.Black's Fl.S. Austral.(1965)233; Blake, Contr. Queensl. Herb. 1(1968)65. [Type: Queensland; Moreton Bay, W. Hill s.n. (MEL, lecto.); fide Blake (1968)65.]

Melaleuca glaucocalyx Gandoger, Bull.Soc.Bot.France 65(1918)26. [Type: New South Wales, Murwillumbah, Forsyth s.n. (LY. holo.; BRI, NSW); fide Blake (1968)54.]

Melaleuca genistifolia Sm., var. coriacea Ewart, Kerr & Derrick, Proc.Roy.Soc.Vict.ser.11,38(1926)84. [Type: Northern Territory, Finke River, Kempe 431(M EL); Arltunga, Ewart s.n. (? MEL); fide Blake(1968)54.]

Melaleuca monticola Black, Trans.Roy.Soc.S.Austra1.58(1934)179; FI. S. Austral. ed.2(1952)610. [Type: South Australia, near Ernabella, Cleland s.n. (AD); Glen Ferdinand, S.A. White s.n. (AD) lecto., hic Carrickio designatus.]

Melaleuca daleana Blakely, Austral.Nat.11(1941)9. [Type: Northern Territory, Connor's Well, Dale s.n. (NSW, holo.); fide Blake (1968)65.]

[terjemahan] "Semak tinggi atau pohon kecil, hingga 2-5 m, kadang kala dengan banyak batang yang muncul dari bawah, banyak bercabang-cabang, dengan pepagan keabu-abuan, kasar, memecah; ranting-ranting muda dan daun berambut balig, kelak menjadi lokos. Daun-daun mengumpul di ujung ranting, tersebar, kaku, tegak ke arah atas, duduk (tak bertangkai), bentuk jorong-lanset sempit, ujungnya lancip, panjang 4-8 (jarang 10) mm, lebar lk. 1,5 mm, kurang-lebih cekung di sisi atas, tulang daun 3-4 samar, kedua permukaannya banyak berbintik-kelenjar, yang kadang-kadang pula nampak samar. Perbungaan berupa tandan longgar di ujung ranting, kadang kala dengan bunga sedikit, poros tandan dengan lekas membesar, berambut balig, daun pelindung seperti daun namun lebih pendek, lebih lebar, dan kurang lebih menetap. Tabung kelopak bentuk silinder pendek, lk. 2 mm panjang dan lebarnya, berambut balig sisi luarnya; taju kelopak bundar telur berujung runcing atau kurang-lebih menyegitiga, terkadang meluncip pendek, lk 1 mm panjang dan lebarnya, berambut balig sisi luarnya, lokos sisi dalamnya, lama tidak rontok. Mahkota bunga bundar telur lebar, cekung, tidak berkuku, lk 2 x 1,5 mm; tangkai sari kuning pucat, berkuku 2-3 mm, dengan 15-25 kepala sari sepanjang 2-3 mm yang terbit dari tengah dan tersusun dalam dua jalur di ujungnya; tangkai putik lk sepanjang 7 mm, tidak membesar di ujungnya, kepala putik di ujung, datar. Buahnya bulat hingga silindris pendek, pangkalnya membulat ujungnya terpotong, panjang hingga 2-2,5 mm, garis tengah antara 2,5-3 mm, dimahkotai oleh (bekas) taju kelopak, atau, pada buah yang tua, sisa tabung kelopak yang mengayu.

Agihan: Western Australia, Northern Territory, Queensland, New South Wales dan South Australia. Agihan yang melompat ke Australia Selatan perlu mendapatkan perhatian."

Salam dari Bogor, Wie146 (bicara) 27 Januari 2016 06.18 (UTC)Balas

Agus Kardinan itu siapa ya? Penelitikah? Maaf, Adi. Kalau buku itu bukan buku rujukan tepercaya, apalagi yang tidak jelas sumber rujukannya (tidak jelas daftar pustakanya, atau tidak jelas mengutip dari pustaka yang mana; walhasil tidak bisa dilacak asal-usul informasinya), saya sarankan untuk tidak menggunakannya. Karena di jaman internet dan whatsapp seperti sekarang ini banyak sekali info yang tidak jelas berkeliaran, yang kemudian dapat saja dikutip dan --bahkan juga-- diterbitkan sebagai buku. Ternyata memang, tidak semua buku (yang diterbitkan) bisa dipercaya sebagai sumber rujukan. Salam, Wie146 (bicara) 1 Februari 2016 07.20 (UTC)Balas

Punten ah nimbrung: Prof. (Riset). Dr. Agus Kardinan, M.Sc., Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, Republik Indonesia. Nuhun, Naval Scene (bicara) 2 Februari 2016 02.36 (UTC)Balas

Oh, terima kasih infonya, Mas @Naval Scene:. Baiklah, jika Adi yakin dengan info yang disajikan buku itu, silakan dirujuk. Salam, Wie146 (bicara) 2 Februari 2016 14.39 (UTC)Balas

Halo Adi, maaf lama baru merespons. Saya sedang ada kesibukan sedikit di Sulbar nih.

Foto bidara upas ngga punya tuh. Dulu pernah punya, tapi sudah lama hilang. Foto-foto kentang hitam saya lihat sudah cukup banyak dan lengkap di artikelnya, jadi waktu itu saya tidak jadi mengunggahnya. Foto yang saya punya ([1] dan [2]) kurang lebih serupa saja. Salam, Wie146 (bicara) 6 April 2016 06.00 (UTC)Balas

Kak, mau minta saran: apakah dokumen biografi Adian Husaini di digilib.uinsby.ac.id sudah cukup terpercaya sebagai referensi artikel Adian Husaini? Syukran. Dhio270599 13 April 2016 08.08 (UTC)Balas

Ok, siap bung. :) Rahmatdenas (bicara) 31 Mei 2016 06.49 (UTC)Balas

Muhammad Adi Tauhidin, nama akunnya apa? Saya cari tak ada. Rahmatdenas (bicara) 31 Mei 2016 06.54 (UTC)Balas

Halo Adi.akbartauhidin

Perkenalkan, saya Hillun dari Wikimedia Indonesia. Saat ini Wikimedia Indonesia sedang membuka pendaftaran untuk hibah Saraswati. Saraswati adalah proyek kerja sama antara Wikimedia Foundation, Google, dan Wikimedia Indonesia untuk mendukung peningkatan konten di Wikipedia.

Tersedia 47 laptop dan 100 paket internet yang akan diberikan kepada penerima hibah. Informasi lebih detail mengenai hibah bisa dilihat di https://meta.wikimedia.org/wiki/Proyek_Saraswati/Hibah

Silakan mendaftar
Hillun Vilayl Napis (bicara) 8 November 2019 07.33 (UTC)