Pelatuk besi (bahasa Latin: Dinopium javanense) adalah spesies burung dari keluarga Picidae, dari genus Dinopium.
Burung ini merupakan jenis burung pemakan semut, kalajengking, kecoa, serangga lain yang memiliki habitat di hutan sekunder, hutan dataran rendah agak terbuka, mangrove, perkebunan, pekarangan, tersebar sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Ciri-ciri
Pelatuk besi memiliki tubuh berukuran sedang. Panjang tubuhnya mencapai 30 cm. Tubuh pelatuk besi memiliki banyak warna yang berbeda. Garis berwarna hitam dan putih terdapat pada bagian mukanya. Pejantannya memiliki mahkota dan jambul berwarna merah. Sementara betinanya hanya memiliki mahkota dengan warna hitam bergaris putih. Warna merah juga terdapa pada bagian punggung dan tunggir. Sementara bagian mantel dan penutup sayap berwarna keemasan. Bagian dada pelatuk besi berbelang putih hingga ke tepinya.[2] Pelatuk besi remaja memiliki dada berwarna coklat kehitaman dengan bintik-bintik putih.[3]
Perbedaan dengan Pelatuk tunggir emas: Hanya satu setrip malar hitam lebar. Tidak ada bercak putih pada leher belakang. Hanya satu jari kaki belakang. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam dengan tiga jari kedepan. Hidup berpasangan, saling memanggil secara teratur.
Sarang berupa lubang pada pohon tinggi. Telur berwarna putih, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan April, Mei, Juli, November, Desember.
Penyebaran
- India, Asia tenggara, Filipina.
- Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali.
Referensi