Beberapa otoritas provinsi Han lainnya, seperti Gubernur Jenderal Sichuan dan Gubernur Provinsi Shaanxi, tidak secara resmi bergabung dengan pakta pertahanan bersama ini, tetapi mereka juga tidak mematuhi dekret kekaisaran. Jadi, untuk pertama kalinya, sebagian besar otoritas regional Han menolak untuk bekerja sama dengan kekaisaran Qing. Dalam sebagian besar konflik, kekuatan utama yang berjuang untuk istana Qing (bersama kaum Boxer) adalah Pasukan Hushenying, Pasukan Lapangan Peking dan tiga dari lima divisi Qing yang paling modern yaitu Korps Wuwei (termasuk divisi Manchu dan Tentara Gansu Muslim), tetapi Yuan Shikai telah memerintahkan kepada dua divisi lainnya untuk pergi ke Shandong dan secara aktif menggunakan dua divisi tersebut untuk menumpas para Boxer, yang berarti secara terbuka menentang kekaisaran Qing. Di Manchuria, kelompok besar bandit Tiongkok bernama Honghuzi ("Jenggot Merah") juga aktif bertempur bersama dengan panji Manchu, sebagai reaksi terhadap invasi Rusia ke Manchuria yang kekejamannya sudah tersebar luas.