Pabrik Gula Cepiring atau Suikerfabriek Tjepiring merupakan pabrik gula yang berada di Desa Cepiring, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal pada abad 19 M dikenal sebagai wilayah dengan jumlah Pabrik Gula (suikerfabriek) terbanyak se-Karesidenan Semarang. Untuk mendukung pabrik-pabrik tersebut, maka di wilayah-wilayah sekitar banyak dibuka lahan tebu baru. Berdasarkan dokumen Residen Semarang tahun 1921-1930 di Kabupaten Kendal memiliki beberapa pabrik gula yaitu Pabrik Gula Kaliwungu, Pabrik Gula Puguh, Pabrik Gula Cepiring, dan Pabrik Gula Gemuh. Sepertinya halnya dengan pabrik-pabrik gula kolonial di Jawa, kebanyakan pabrikpabrik tersebut telah hilang. Penyebabnya hilangnya pabrik-pabrik tersebut antara lain karena kebangkrutan di masa krisis malaise 1930-an ataupun hancur pada saat masa perang kemerdekaan dan agresi. Pabrik Gula Cepiring, meski sempat berhenti ketika krisis malaise melanda. Ternyata hingga saat ini pabrik tersebut masih beroperasi dan dikelola oleh perusahaan BUMN, yaitu PT. Industri Gula Nusantara (IGN). Sebelum menjadi seperti sekarang, Pabrik Gula Cepiring pada masa kolonial menjadi suatu kawasan industri dengan situasi yang berbeda dari sekitarnya, seperti adanya kehidupan dan pemukiman masyarakat industri di kawasan pabrik tersebut.
Sejarah
Penanaman tebu di Kabupaten Kendal dimulai pada masa cultuurstesel yang dilakukan oleh pemerintah Afdeeling Kendal dan Karesidenan Semarang tahun 1835 M. Pada masa tersebut hanya Afdeeling Kendal yang menjadi satu-satunya wilayah di Karesidenan Semarang yang ditanami perkebunan tebu milik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, dengan mengujicoba penanaman tebu di distrik Puguh.[1] Tahun 1835 M, dibangunlah sebuah pabrik gula pertama di wilayah ini yaitu Pabrik Gula Cepiring. Pembangunan pabrik ini sebagai alokasi lanjutan program pemerintah terhadap Afdeeling Kendal sebagai wilayah perkebunan tebu di Karesidenan Semarang. Lokasi pabrik ini berada di Desa Cepiring, yang lebih tepatnya berada di sebelah utara Jalan Pantura dan di barat aliran Sungai Bodri. Pemilihan lokasi ini dianggap strategis dikarenakan wilayah desa yang berada di dataran rendah dan cenderung datar, akan mempermudah pembangunan pabrik dibandingkan di daerah yang memiliki pola berkontur. Kemudian lokasi pabrik yang dekat dengan Sungai Bodri, berkaitan dengan ketersediaan air dibutuhkan untuk menggerakan roda mesin pabrik. Dimana pada saat itu masih menggunakan mesin-mesin penggiling tebu bertenaga uap, yang dalam pengoperasiaannya memerlukan air. Keberadaan Jalan Pantura (Pantai Utara Jawa) yang menjadi bagian dari rute Jalan Pos yang melewati wilayah Kendal, merupakan akses jalur transportasi darat yang penting dan digunakan sebagai sarana akses pengangkutan gula menuju pusat perdagangan di Semarang. Selain jalur darat, transportasi air melalui Sungai Bodri menuju Laut Jawa juga menjadi akses lain dalam pengangkutan gula.
Sejalan dengan diberlakukannya sistem ekonomi liberal pada tahun 1870-an, yang membuka kesempatan bagi swasta untuk memiliki dan mendirikan pabrik-pabrik perkebunan. Pabrik Gula Cepiring pada tahun 1894 M, mengalami pengalihan kepemilikan. Pabrik yang pada awalnya dimiliki oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda ini, kemudian beralih ke perusahaan swasta berbentuk N. V. (Naamlooze Vennotchaap) yang bernama N. V. tot Exploitatie der Kendalsche Suikerfabrieken. Pada masa krisis malaise pada tahun 1930-an, pabrik-pabrik gula di Jawa banyak mengalami kebangkrutan hingga kemudian banyak yang tidak beroperasi. Hal seperti ini juga dialami oleh pabrik-pabrik gula yang terdapat di Kabupaten Kendal, yang salah satunya adalah Pabrik Gula Cepiring. Lahan-lahan tebu yang biasanya ramai akan buruh-buruh pekerja tebu, pada akhirnya harus tidak terurus akibat banyaknya pengurangan buruh. Selain buruh, pengurangan juga dilakukan pada luasan lahan tebu. Lahan-lahan tebu yang banyak tidak terpakai tersebut kemudian banyak ditanami persawahan kembali. Bahkan dalam catatan luas perkebunan oleh Pabrik Gula Cepiring, pasca tahun 1934 M tidak ditemukan riwayat luas perkebunan tebu. Penanaman tebu baru benar-benar dilakukan kembali pasca kemerdekaan pada tahun 1952 M.
Masyarakat Industri
Keberadaan Pabrik Gula Cepiring yang didirikan pada tahun 1835, memerlukan buruh pekerja yang akan dipekerjakan pada setiap bagian industri. Dalam industri gula, sering kali memerlukan jumlah pekerja yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan pada masa kolonial, lahan tebu yang sangat luas memerlukan perawatan intensif dan juga pekerjaan produksi gula yang didorong untuk memberikan hasil yang maksimal. Desa-desa yang saat itu masuk di wilayah Distrik Kendal terutama bagian Kecamatan Patebon dan Kecamatan Cepiring, turut menjadi awal penyumbang buruh yang dilaksanakan secara kerja paksa pada waktu itu. Pengkoordinasian buruh tersebut dilakukan oleh para penguasa desa yang saat itu menjadi elit pribumi. Hal ini dikarekan penduduk yang dibebaskan dari pekerjaan menanam tebu adalah anggota administrasi desa, seperti lurah, bekel, modin, pemungut pajak, dan ulu-ulu.[2] Buruh-buruh kerja paksa selain dipekerjakan didalam pabrik, juga dimanfaatkan untuk menebang dan mengangkut pohon. Sehingga dalam pelaksanaan pembukaan lahan tebu, selain memaksakan masyarakat untuk melepaskan tanahnya sebagai lahan tebu. Proses penebangan kayu di lingkungan hutan yang mendominasi Kecamatan Patebon dan Kecamatan Cepiring waktu itu, sekaligus bertujuan untuk memperluas jangkauan lahan budidaya tebu. Dimana pabrik gula saat itu masih membutuhkan bahan bakar untuk mesin gilingnya. Selain itu penggunaan kayu diperlukan untuk pembuatan bangunan, gudang-gudang besar, perumahan, dan jembatan. Tentunya dari aktivitas inilah, kemudian lingkungan Kecamatan Patebon dan Kecamatan Cepiring yang pada saat itu masih didominasi hutan, mulai berkurang dan akhirnya hilang. Dengan demikian, pabrik gula merupakan faktor yang penting dalam proses penebangan hutan di dataran rendah, yang akibatnya pada 1838 banyak hutan yang lenyap.[2]
Keberadaan buruh, kemudian memunculkan pemukiman-pemukiman baru di sekitar lahan tebu yang didasari efisiensi waktu dan tenaga. Sehingga dalam melaksanakan pekerjaannya mereka dapat lebih cepat selesai ketika harus mengurusi lahan tebu, hal demikian juga termasuk dengan para buruh pekerja yang bekerja di dalam pabrik gula. Mereka juga mulai mendirikan pemukiman yang letaknya sedekat mungkin dengan pabrik gula. Dari alasan inilah, kemudian pada 1917 bersama dengan pembangunan bangunan pabrik baru, pengelola Pabrik Gula Cepiring pada akhirnya membangun perumahan-perumahan buruh yang lokasinya berada di dalam kompleks pabrik gula. Dimana keberadaan penyediaan perumahan ini juga digunakan sebagai alat kontrol sosial.[3] Yang selanjutnya dalam pengaturan dan pengontrolannya diserahkan kepada mandor. Dari pembentukan perumahan buruh ini, secara tidak langsung pada akhirnya membentuk adanya suatu aktivitas dalam pabrik tidak dapat terlepas dari tersedianya sumber daya manusia, yaitu buruh-buruh pekerja. Mereka biasanya disebut masyarakat industri.[4]
Ketika masa kolonial tedapat penggolongan-penggolongan pada masyarakat Industri. Penggolongan sosial ini, didasari oleh jenis pekerjaan yang ada dalam pengelolaan industri. Golongan atas dimiliki oleh administratur sebagai pimpinan tertinggi pabrik dan perkebunan tebu. Administratur pada masa kolonial dijabat oleh orang Belanda atau Eropa. Kemudian pada golongan menengah terdiri dari orang-orang yang bekerja dengan keahlian khusus seperti ahli tanaman tebu (sinder), ahli mesin dan kereta uap (masinis), dan ahli pengolahan gula (chemicer). Golongan menengah ini juga didominasi oleh orang-orang Eropa, yang biasanya mereka disebut sebagai tuan kecil. Suatu hal yang penting dalam industri gula di Jawa yang dilakukan oleh pemerintah, dengan adanya upaya mengembangkan infrastruktur serta riset pengetahuan di seluruh tahap proses produksi. Dimana pekerja ahli yang ditugasi untuk maintenance pabrik, baik dari berbagai ahli seperti ahli kimia ataupun mesin direkrut dari universitas terbaik di Belanda. Sedangkan pada golongan bawah dimiliki oleh orang-orang yang menjadi bawahan dari golongan menengah, mereka terdiri dari mandor tanaman tebu dan buruh pengolahan yang berada di dalam pabrik. Golongan bawah ini umumnya berasal dari orang-orang pribumi. Dalam prateknya pekerjaan berat dilakukan oleh buruh laki-laki, sedang pekerjaan ringan seperti pemangkasan pucuk, penanaman, pengairan, dan penyiangan, dikerjakan oleh buruh wanita. Anak-anak juga dipekerjakan umumnya untuk membasmi serangga atau hama dan juga mengerjakan pekerja yang serupa. Biasanya anak-anak bekerja untuk membantu orang tuanya, dalam mempercepat pekerjaan yang dilakukan.
Permukiman Industri
Permukiman masyarakat industri muncul dengan adanya pembangunan perumahan buruh yang dibangun di dalam kawasan Pabrik Gula Cepiring. Keberadaan perumahan buruh ini tidak lain untuk mempermudah pengawasan dan pengontrolan kinerja buruh pabrik. Konsep strategi pengawasan ini disebut panopticon. Istilah ini pada awalnya muncul sebagai penyebutan bangunan penjara berbentuk melingkar dan di tengah-tengahnya terdapat menara pengawas yang dirancang oleh filsuf Inggris, Jeremy Bethan pada tahun 1785. Perkembangan selanjutnya, penjara panopticon dijadikan sebagai suatu konsep metode pengawasan dan pendisiplinan masyarakat secara keruangan arsitektural dan sosial.[5] Pada industri gula di Jawa, konsep panopticon diwujudkan dalam bentuk pemisahan ruang, antara ruang untuk pimpinan pabrik dalam bentuk rumah dinas dan ruang untuk buruh pabrik.[6] Sedangkan lingkungan sosial Pabrik Gula Cepiring diketahui terdapat penggolongan sosial yang terbagi dari jenis pekerjaan yang ada dalam pengelolaan industri. Penggolongan sosial ini kemudian juga dimunculkan oleh perumahan yang ditinggali oleh masyarakat industri tersebut. Pengaruh penggolongan sosial ini dapat dilihat dari penempatan dan bentuk arsitektur bangunan yang ada di dalam kawasan pabrik. Berdasarkan denah diketahui, bahwa perumahan masyarakat industri di Pabrik Gula Cepiring berlokasi di beberapa bagian kawasan yang terpisah dengan bentuk yang berkelompok sesuai golongan sosial pekerjaannya.
Rumah administrateur atau kepala pabrik, diketahui berada di antara dua perumahan masyarakat industri. Disebelah timur terdapat deretan perumahan yang berjajar padat dengan lokasi yang lebih dekat dengan bangunan pabrik gula. Sedangkan pada bagian barat terdapat perumahan dengan bentuk ukuran lebih besar dari sebelumnya dan tersusun lebih renggang antar sebelahnya. Di perumahan bagian ini, juga memiliki akses yang dekat dengan beberapa akses fasilitas pabrik, seperti lapangan, kolam renang, dan gedungsocieteit (pertunjukan). Peletakan pola lokasi seperti ini tidak lain merupakan bentuk konsep panopticon yang diterapkan di pabrik. Kepala pabrik atau administrateur yang dalam penggolongan masyarakat industri berada di bagian paling atas atau tinggi, memiliki tugas mengawasi proses penanaman, penggilingan, pembukuan, pengangkutan, dan segala urusan internal pabrik secara keseluruhan. Tentu karena tugas ini, kemudian rumah administratur diletakan di bagian tengah di antara perumahan masyarakat industri lain yang berada digolongan bawahnya. Adanya rumah pimpinan pabrik yang berada di dekat pabrik menciptakan perasaan selalu terawasi walau tanpa kehadiran orang Belanda pada rumah tersebut.[7]
Dibagian timur dari rumah administrateur atau kepala pabrik, terdapat perumahan masyarakat industri dengan yang berjajar padat dengan ukuran yang terbilang kecil. Perumahan ini berada paling dekat dengan bangunan pabrik pengolahan. Tentu dari bentuknya yang lebih minimalis dapat diketahui bahwa perumahan ini disediakan sebagai tempat tinggal bagi masyarakat industri golongan bawah, yang sebagian besar merupakan buruh pengolahan. Seperti pada pabrik-pabrik gula lain di Jawa, Pabrik Gula Cepiring selama musim giling akan melakukan penggilingan sepanjang hari. Dalam sehari pekerjaan, di pabrik dibagi menjadi dua pembagian kerja yaitu bagian malam dan siang yang setiap pembagiannya mencapai 12 jam.[8] Akibat tuntutan pekerjaan ini, kemudian mengaharuskan para pegawai agar selalu berada di dekat tempat kerjanya, yaitu bangunan pabrik pengolahan. Untuk memudahkan pergerakan, maka dipakailah konsep permukiman industri, yakni permukiman pekerja dibangun di dekat pabrik.[6]
Pada permukiman buruh ini terdapat mandor sebagai pemimpin mereka. Meski kenyataannya mandor merupakan dalam penggolongan sosial masyarakat indutri termasuk kalangan bawah, namun kenyataannya pekerjaan sebagai mandor adalah posisi pekerjaan tertinggi yang dapat diraih dari kalangan pribumi. Hal ini bermula sejak tahun 1910-an, industri pabrik mulai melakukan sendiri rekrutmen pekerja terampil dengan bentuk sistem magang dan pelatihan industri secara formal, yang sebagian besar pekerja direkrut langsung oleh mandor. Dimana mandor menjadi sebuah jaringan informal di luar masyarakat industri di Pabrik Gula Cepiring saat itu. Mereka biasanya merekrut ketika saat sedang mudik atau pulang kampung ke wilayah mereka. Mandor adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan patronase.[3] Mandor merupakan status sosial tertinggi untuk kelompok pribumi yang menjadi buruh lahan ataupun pabrik. Mandor pun menjadi penghubung perantara pengelola manajemen pabrik yang notabene orang Belanda atau Eropa dengan para buruh. Meski komunikasi langsung antara kedua pihak tersebut memang terbatas akibat kendala bahasa, namun tetap menjadi pekerja kunci dalam perusahaan indutri gula. Keberadaan mandor selain sebagai penghubung pihak perantara pengelola manajemen pabrik dengan para buruh, juga menjadi wadah aspirasi dalam mendengarkan keluhan-keluhan dari para buruh secara langsung. Mandor sebagai orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan patronase, yang berhubungan langsung untuk mengelola buruh. Hubungan ini terjalin karena adanya interes realistis, yaitu keuntungan kekuasaan dari mandor yang memberikan sebuah pengayoman sedangkan dari lapisan bawah (buruh) perlu menunjukan loyalitas dan kedisiplinannya.[9] Mandor memang diberi tanggung jawab oleh pengelola pabrik gula untuk dapat menjaga kedisiplinan, serta pembagian tugas kerja para buruh secara umum. Selama para buruh memiliki strata sosial yang berada dibawahnya.
Lalu di sebelah barat rumah administrateur atau kepala pabrik, terdapat perumahan dengan bentuk bangunan yang lebih besar ketimbang perumahan buruh sebelumnya. Perumahan seperti dapat diasosiasikan sebagai perumahan yang ditujukan bagi masyarakat industri golongan menengah. Golongan ini merupakan para pekerja ahli yang ditugasi untuk maintenance pabrik, baik dari berbagai ahli seperti ahli kimia ataupun mesin yang berasal dari orang-orang Belanda atau Eropa. Perumahan pada bagian ini, memiliki keletakan yang dekat akan sarana fasilitas pabrik, seperti lapangan tenis, kolam renang, dan gedung societeit. Keberadaan fasilitas ini tidak lain karena kebiasaan orang Belanda atau Eropa yang membutuhkan hiburan selepas bekerja. Selain itu keberadaan fasilitas ini juga dimaksudkan agar hanya dapat dinikmati oleh para golongan menengah tersebut. Dikarenakan golongan pekerja yang terdiri dari orang-orang Belanda atau Eropa, membatasi interaksinya dengan pekerja pribumi karena orang-orang pribumi dipandang lebih rendah dari golongan mereka.[7]
Salah satu tokoh yang pernah tinggal di kompleks ini adalah Jan Ruff O'Herne, seorang wanita Belanda yang di kemudian hari menjadi aktivis kemanusiaan untuk wanita korban pelecehan seksual dalam masa pendudukan Jepang.
Armada Lokomotif
Berikut daftar Lokomotif/Lori yang dimiliki oleh Pabrik Gula Cepiring
Nomor
Plat nama
Merek
Tahun Pembuatan
Seri Roda
Tenaga
Status
1
Orenstein & Koppel
1921
0-8-0T
Uap
ex Pabrik Gula Comal.
Afkir, Dipreservasi
2
TJEPIRING 2
DuCroo & Brauns
1922
0-8-0T
Uap
Afkir, Dipreservasi
3
Orenstein & Koppel
1912
0-8-0T
Uap
ex Pabrik Gula Prembun.
Afkir, Dipreservasi
4
TJEPIRING 4
DuCroo & Brauns
1925
0-8-0T
Uap
Afkir, Dipreservasi
5
TJEPIRING 5
DuCroo & Brauns
1923
0-8-0T
Uap
Afkir, Dipreservasi
6
Henschel & Sohn
1925
0-4-0T
Uap
Afkir, Dipreservasi
7
Orenstein & Koppel
1911
0-8-0T
Uap
ex Pabrik Gula Tangarang, Nasibnya tidak diketahui
8
Orenstein & Koppel
1913
0-8-0T
Uap
ex Pabrik Gula Prembun.
Afkir, Dipreservasi
9
Orenstein & Koppel
1929
0-8-0T
Uap
Afkir, Dipreservasi
1
Orenstein & Koppel Montania
???
4wDM
Diesel
Aktif
?
Orenstein & Koppel Montania
???
4wDM
Diesel
Afkir, Dipreservasi
?
Christoph Schöttler Maschinenfabrik
1969
4wDH
Diesel
Afkir, Dipreservasi
?
Brookville Locomotive Company
???
4wDM
Diesel
Afkir, Dipreservasi
?
Ateliers Moës-Freres
1984
4wDH
Diesel
Afkir, Dipreservasi
Rujukan
^Susatyo, Rachmat (2007). Industri Pabrik Gula di Kendal Masa Kolonial. Kipas.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abHiroyosi dkk, Kano (1996). Di Bawah Asap Pabrik Gula: Masyarakat Desa di Pesisir Jawa Sepanjang Abad Ke-20. Yogyakarta: UGM Press.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abIngleson, John (2015). Buruh, Serikat, dan Politik: Indonesia pada 1920an - 1930an. Tangerang: Marjin Kiri.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Farida, Lina (2012). "Pabrik Gula Cepiring Kendal Pasca Nasionalisasi Tahun 1957 - 2008". Jurnal Of Indonesia History.
^Foucault, Michel (1972). The Archaeology Of Knowledge And The Discourse On Language. New York: Pantheon Books.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abInagurasi, Libra Hari (2010). Pabrik Gula Cepiring di Kendal Tahun 1835-1930: Sebuah Studi Arkeologi Indutri. Depok: Universitas Indonesia.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Wertheim, Wim. F. (1993). "Condition on Sugar Estates in Colonial Java: Comparation with Deli". Journal of Southeast Asian Studies. 24 (2): 268–284.
^Alrianingrum, Septiana (2008). Patronase: Tinjauan Suatu Hubungan Simbiosis Mutualis tentang Suatu Kekuasaan, Kepemimpinan, dan Struktur Masyarakat Jawa. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Batocera ushijimai Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Arthropoda Kelas: Insecta Ordo: Coleoptera Famili: Cerambycidae Subfamili: Lamiinae Tribus: Batocerini Genus: Batocera Spesies: Batocera ushijimai Batocera ushijimai adalah spesies kumbang tanduk panjang yang tergolong famili Cerambycidae. Spesies ini juga merupakan bagian dari genus Batocera, ordo Coleoptera, kelas Insecta, filum Arthropoda, dan kingdom Animalia. Larva kumbang ini biasanya mengebor ke dalam kayu dan dapat menye...
GonCover of early English translation, featuring Gonゴン MangaPengarangMasashi TanakaPenerbitKodanshaPenerbit bahasa Inggris Kodansha Comics USAMajalahWeekly MorningDemografiSeinenTerbit1992 – 2002Volume7 PermainanGonPengembangTosePenerbitBandaiGenrePlatformerPlatformSuper FamiconRilis Seri animeSutradaraKim Gil-TaeSkenarioIsao MurayamaStudioFrame Ritz ProductionPelisensiKodanshaDaewon MediaSaluranasliANTVTV TokyoSpacetoonSCTVNusantara TVTayang April 2, 2012 – March 25, 2013Episode50 Pe...
Bagian dari seriIslam Rukun Iman Keesaan Allah Malaikat Kitab-kitab Allah Nabi dan Rasul Allah Hari Kiamat Qada dan Qadar Rukun Islam Syahadat Salat Zakat Puasa Haji Sumber hukum Islam al-Qur'an Sunnah (Hadis, Sirah) Tafsir Akidah Fikih Syariat Sejarah Garis waktu Muhammad Ahlulbait Sahabat Nabi Khulafaur Rasyidin Khalifah Imamah Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan Penyebaran Islam Penerus Muhammad Budaya dan masyarakat Akademik Akhlak Anak-anak Dakwah Demografi Ekonomi Feminisme Filsafat...
Bandiera dell'Ordine dei Nuovi Templari. L'Ordine dei Nuovi Templari è stata una confraternita ario-cristiana creata in Austria, e poi diffusasi in Germania, Svezia e Persia, nel 1905 dal monaco cattolico Adolf Lanz,[1] meglio noto come Jörg Lanz von Liebenfels, insieme ad alcuni pastori protestanti fuoriusciti dalla Chiesa luterana, e che celebrava un perduto e idilliaco mondo proto-ariano. Questa associazione nacque dalla gnosi razzistico-elitarista del fondatore, che riteneva di ...
American college basketball season 1972–73 South Carolina Gamecocks men's basketballNCAA Third PlaceConferenceIndependentRankingCoachesNo. 16Record22–7Head coachFrank McGuire (9th season)Home arenaCarolina ColiseumSeasons← 1971–721973–74 → 1972–73 NCAA University Division men's basketball independents standings vte Conf Overall Team W L PCT W L PCT No. 4 Providence – – 27 – 4 .871 No. 5 Marq...
Stasiun Sugao菅尾駅Stasiun Sugao pada 2009LokasiJepangKoordinat33°00′52″N 131°37′00″E / 33.01444°N 131.61667°E / 33.01444; 131.61667Koordinat: 33°00′52″N 131°37′00″E / 33.01444°N 131.61667°E / 33.01444; 131.61667Operator JR KyushuJalur■ Jalur Utama HōhiLetak117.3 km dari KumamotoJumlah peron2 peron sampingKonstruksiJenis strukturAtas tanahInformasi lainStatusTanpa stafSitus webSitus web resmiSejarahDibuka27 Maret 19...
Pilot Pen Tennis 2004 Sport Tennis Data 23 agosto – 29 agosto Edizione 20a Superficie Cemento Campioni Singolare Elena Bovina Doppio Nadia Petrova / Meghann Shaughnessy 2003 2005 Il Pilot Pen Tennis 2004 è stato un torneo di tennis giocato sul cemento. È stata la 20ª edizione del Pilot Pen Tennis, che fa parte della categoria Tier II nell'ambito del WTA Tour 2004. Il torneo si è giocato a New Haven nel Connecticut negli USA, dal 23 al 29 agosto 2004. Indice 1 Campioni 1.1 Singolare fem...
Sporting event delegationSpain at the2022 Mediterranean GamesIOC codeESPNOCSpanish Olympic CommitteeCompetitors282 in 23 sportsFlag bearersPablo AbianMaría Xiao (opening)MedalsRanked 5th Gold 16 Silver 25 Bronze 25 Total 66 Mediterranean Games appearances (overview)1951195519591963196719711975197919831987199119931997200120052009201320182022 Spain competed at the 2022 Mediterranean Games in Oran, Algeria from 25 June to 6 July 2022. Medal table Medal Name Sport Event Date Gold Fran...
Voce principale: Futebol Clube do Porto. F.C. PortoStagione 1986-1987Sport calcio Squadra Porto Allenatore Artur Jorge Presidente Pinto da Costa Primeira Divisão2º Taça de PortugalSemifinali Coppa CampioniVincitore Supercoppa di PortogalloVincitore Miglior marcatoreCampionato: Fernando Gomes (21)Totale: Fernando Gomes (26) 1985-1986 1987-1988 Si invita a seguire il modello di voce Questa voce raccoglie le informazioni riguardanti lo Futebol Clube do Porto nelle competizioni ufficiali...
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Air Terjun Baladewa – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (September 2016) Air Terjun Baladewa terletak di lereng Gunung Telomoyo sisi utara. Pemandangan di jalan menuju Air Terjun Baladewa sang...
Национальное аэрокосмическое агентство Азербайджана Штаб-квартира Баку, ул. С. Ахундова, AZ 1115 Локация Азербайджан Тип организации Космическое агентство Руководители Директор: Натиг Джавадов Первый заместитель генерального директора Тофик Сулейманов Основание Осн�...
Folklore of Finnish paganism Finnish mythology commonly refers of the folklore of Finnish paganism, of which a modern revival is practiced by a small percentage of the Finnish people. It has many shared features with Estonian and other Finnic mythologies, but also with neighbouring Baltic, Slavic and, to a lesser extent, Norse mythologies. Finnish mythology survived within an oral tradition of mythical poem-singing and folklore well into the 19th century. Of the animals, the most sacred was t...
Vatnajökull National ParkHikers journey to Hvannadalshnjúkur, the high peak of Öræfajökull.LocationSouth, southeast, east and northeast IcelandCoordinates64°30′N 17°00′W / 64.500°N 17.000°W / 64.500; -17.000Area14,141 square kilometres (5,460 sq mi)Established7 June 2008; 15 years ago (2008-06-07) UNESCO World Heritage SiteOfficial nameVatnajökull National Park - dynamic nature of fire and iceCriteriaNatural: (viii)Designa...
يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (ديسمبر 2018) تي-84 النوع دبابة قتال رئيسية بلد الأصل أوكرانيا تاريخ الاستخدام فترة الاستخدام 1999–حتى الان المستخدم�...
Impression couleur, de 1909, d'une aquarelle sur le couvercle d'une boîte de papeterie réalisée par Balthazar Wigand et offerte au compositeur Joseph Haydn. Il commémore la participation de Haydn à une représentation de son oratorio La Création. Un oratorio (au pluriel : oratorios, avec un « s » muet) est une œuvre lyrique dramatique représentée sans mise en scène, ni costumes, ni décors. Il peut toutefois y avoir une mise en espace. La partition est généralemen...
Questa voce sull'argomento calciatori italiani è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Alessio TendiTendi alla Fiorentina nel 1980Nazionalità Italia Altezza174 cm Peso72 kg Calcio RuoloDifensore Termine carriera1987 CarrieraGiovanili 19??-19?? Fiorentina Squadre di club1 1971-1972 Fiorentina0 (0)1972-1973 Livorno30 (0)1973-1974 Bari9 (0)1974-1975 Grosseto32 (8)197...
Stella Artois Championships 1998Sport Tennis Data8 giugno – 15 giugno Edizione96a SuperficieErba CampioniSingolare Scott Draper DoppioFinale del doppio cancellata per pioggia 1997 1999 Il Queen's Club Championships 1998 (conosciuto pure come Artois Championships per motivi di sponsorizzazione) è stato un torneo di tennis giocato sull'erba. È stata la 96ª edizione del Queen's Club Championships, che fa parte della categoria International Series nell'ambito dell'ATP Tour 1998. Si è giocat...
آثار المسجد الكبير في كلوة موقع اليونيسكو للتراث العالمي المسجد الكبير في كلوة الدولة جمهورية تنزانيا المتحدة النوع ثقافي المعايير iii رقم التعريف 144 المنطقة إفريقيا الإحداثيات 8°58′54″S 39°31′02″E / 8.98173°S 39.51722°E / -8.98173; 39.51722 مهدد 2004–إلى الآن تاريخ الاعتماد ال�...