Nulji dari Silla (bertahta tahun 417–458) adalah raja (maripgan) kesembilan belas kerajaan Silla. Ia merupakan putra Raja Naemul dan Nyonya Boban, yang merupakan putri Raja Michu.

Nulji menikahi putri Raja Silseong dari Silla, yang walapun demikian membuang adik lelaki Nulji sebagai tawanan ke Goguryeo dan Jepang. Silseong juga merencanakan untuk membunuh Nulji, tetapi dengan bantuan Goguryeo, Nulji dapat membunuh Silseong pada tahun 417, yang setelah itu ia naik tahta.

Pada tahun 418 Nulji mengirim seorang pembantu yang setia bernama Bak Je-Sang untuk menyelamatkan saudara-saudaranya dari Goguryeo dan Wa. Ia berhasil dalam membebaskan saudara lelalki yang ditahan di Goguryeo, tetapi ia ditangkap ketika berusaha menyelamatkan yang lainnya yang ditahan oleh Wa. Menolak untuk melayani raja Wa, ia meninggal di bawah siksaan. Kisah loyalitas Bak telah bertahan sebagai kisah moralitas populer korea.

Setelah kejadian-kejadian sulit itu, Nulji bekerja untuk membebaskan Silla dari dominasi Goguryeo. Ia mendirikan hubungan diplomatik dengan Goguryeo pada kedudukan yang sama pada tahun 424, dan membangun perselutuan militer dengan Baekje pada tahun 433 untuk membantunya dari ancaman Goguryeo. (Hangul: 나제동맹; Hanja: 羅濟同盟)

Masa pemerintahan Nulji menyaksikan kelanjutan dari proses yang panjang dalam pemusatan di Silla, menandakan ayahnya dengan mengganti gelarnya menjadi "maripgan" (마립간, 麻立干), yang dipercaya mempertunjukkan tingakatan yang lebih tinggi otoritasnya daripada gelar sebelumnya "isageum" (이사금, 尼師今). Di bawah pemerintahan Nulji, pewaris patrilineal secara resmi didirikan (Yang, 1999, p. 16). Setelah ia wafat pada tahun 458, ia digantikan oleh putranya Jabi, daripada saudara lelakinya.

• Yang, S.C. The North and South Korean political systems: A comparative analysis. Seoul: Hollym. ISBN 1-56591-105-9

• Tiga Kerajaan Korea
• Sejarah Korea