Njala

Njala merupakan harian politik berbahasa Melayu yang terbit di Semarang. Harian ini secara resmi berada di bawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, tidak ditemukan data yang menyebutkan tahun berapa harian ini terbit pertama kali.[1]

Oleh PKI, harian ini dimamfaatkan untuk membakar semangat para kader dan pembacanya. Saat itu, PKI tengah mempersiapkan diri untuk menabuh gedang perang terbuka dengan kolonial Belanda.[1]

Salah satu provokasi PKI dalam harian ini adalah peristiwa mogok kerja buruh pelabuhan belawan pada 6 Oktober 1925. Berlatar belakang peraturan perusahaan yang memberatkan dan gaji yang kecil, harian tersebut berhasil mempengaruhi istri para buruh untuk protes di rumah gubernur. Dalam protesnya, para demonstran ancam akan mogok kerja.[1]

Akibat aksi itu, lebih dari 1.000 orang pekerja dan istrinya ditangkap. Selain itu, salah seorang koresponden Njala yang bernama Moedin juga ditangkap polisi dua hari setelah peristiwa tersebut karena dicurigai sebagai penghasut dalam peristiwa tersebut.[1]

Meski begitu, lewat terbitannya pada 26 Oktober 1925, terus mengadvokasi peristiwa yang terjadi tersebut melalui tulisan-tulisannya agar dibaca oleh banyak orang. Salah satu tulisannya berudul "Ra’jat Mengadoe Didjawab dengan Kelewang".[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 267–269. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007.