Nagasari (Mesua ferrea L.) adalah sejenis pohon anggota keluarga Calophyllaceae yang kayunya bernilai ekonomi tinggi. Dalam literatur dagang ia dikenal sebagai Ceylon ironwood, Indian rose chestnut, dan Cobra's saffron. Tumbuhan ini di Sri Langka, menjadi pohon nasional di negara itu, dan dikenal sebagai penaga lilin atau na dalam bahasa Sinhala.
Tumbuhan ini memiliki kayu yang berat dan keras (karena itu namanya kerap disamakan dengan kayu besi). Selain di Sri Langka, tumbuhan ini dibudidayakan juga di Assam, Nepal, dan Asia Tenggara. Oleh masyarakat Jawa yang mempercayai takhyul, nagasari dianggap sebagai pohon keramat.
Ciri-ciri
Pohon, dapat mencapai tinggi 30 m, dengan pangkal membesar hingga berdiameter 2 m. Di Sri Lanka dapat tumbuh hingga tempat berketinggian 1500 m dpl. Daunnya tunggal, sempit, memanjang (dapat mencapai 15 cm), berwarna hijau gelap dan bagian sisi bawahnya agak keputihan, daun mudanya lunglai, berwarna merah sampai merah muda kekuningan. Bunga berdiameter 4–7,5 cm diameter, dengan empat petal dan banyak benang sari di tengahnya.
Kegunaan
Karena sangat kuat dan berat (berat jenis 1,12 ton per m3), kayunya dipakai sebagai bantalan rel atau bangunan berstruktur kuat. Tumbuhan ini menjadi lambang nasional Sri Lanka.
Getah resinnya agak beracun, tetapi beberapa bagiannya memiliki khasiat pengobatan.(tim biologi,2012)
Buah Nagasari bersifat alteratif dan stimulan, Pasta buah biasanya dioleskan pada bisul.
Pasta yang terbuat dari bunga Nagasari digunakan dalam pengobatan disentri amuba. Rebusan bunganya diminum oleh wanita setelah melahirkan.
Namun Penelitian telah menunjukkan bahwa bunga menunjukkan aktivitas antibakteri. Dalam tes laboratorium, ekstrak bunga dari Pohon Nagasari dapat menghentikan kehamilan (kurang cocok bagi seseorang yang hamil) Serta mengakibatkan kurangnya implantasi pada tikus.