Myrica rubra juga disebut yangmei adalah pohon subtropis yang ditanam untuk buahnya yang manis, berwarna merah tua hingga ungu kemerahan gelap, dan dapat dimakan.
Taksonomi
Disebut juga Morella rubra Lour.; Myrica rubra var. acuminata Nakai. Tumbuhan ini biasanya disebut sebagai Myrica rubra (Lour.) Siebold & Zuccarini. Namun, dalam publikasi mereka tahun 1846, Siebold & Zuccarini hanya memberikan deskripsi, tanpa referensi, langsung atau tidak langsung, kepada Morella rubra Lour. (1790). Oleh karena itu, nama Myrica rubra Siebold & Zuccarini harus diperlakukan sebagai nama baru, mencegah kombinasi dalam Myrica dari nama pemberian Loureiro sebelumnya.[1]
Deskripsi
Myrica rubra merupakan tumbuhan perdu yang hijau sepanjang tahun, tumbuh hingga mencapai 15 meter (49 kaki 3 inci). Bunganya bersifat monoesis atau berumah satu (bunga-bunga individu adalah jantan atau betina, namun kedua jenis kelamin tersebut dapat ditemukan di tumbuhan yang sama) dan diserbuki oleh angin. Tumbuhan ini dapat memperbaiki nitrogen. Cocok untuk tanah ringan (berpasir), sedang (liat) dan berat (lempung) dan lebih menyukai tanah yang dikeringkan dengan baik. Derajat keasaman (pH) yang sesuai adalah tanah asam dan netral. Bisa tumbuh di daerah berteduh sebagian (daerah berhutan ringan) atau tidak teduh. Tumbuhan ini lebih menyukai tanah lembap.[2]
Bunga
Buah
Dedaunan
Pohon
Penyebaran dan habitat
Myrica rubra adalah tumbuhan asli Asia timur, terutama di Tiongkok selatan-tengah di mana tumbuhan ini telah ditanam selama setidaknya 2000 tahun.[3] Budidaya di Tiongkok terkonsentrasi di selatan Sungai Yangtze, di mana tumbuhan ini sangat penting secara ekonomi. Tempat tumbuh idealnya adalah hutan-hutan di lereng gunung dan lembah pada ketinggian 100-1500 meter.[1]
Kegunaan
Pohon ini digunakan sebagai tanaman hias untuk taman dan jalan-jalan. Ia juga merupakan pohon tradisional yang digunakan untuk membuat kebun taman klasik Asia Timur.
Buah yang dapat dimakan
Buah Myrica rubra dapat dimakan, baik mentah atau dimasak. Segar dan aromatik, memiliki rasa cukup tajam yang menyenangkan. Berair, manis, dan asam menurut laporan lainnya. Buahnya cepat membusuk sehingga sulit ditanam secara komersial karena masalah membawanya ke pasar dalam kondisi baik. Buahnya berdiameter hingga 25 mm. Bijinya dikatakan bisa dimakan.[2]
Medis
Kulit kayunya digunakan sebagai pencucian dalam perawatan keracunan arsenik, berbagai penyakit kulit, luka, dan borok. Buahnya bersifat karminatif, pektoral, dan meningkatkan nafsu makan serta membantu pencernaan. Bijinya digunakan dalam perawatan kaki berkeringat. Tanaman ini digunakan dalam pengobatan kolera, penyakit jantung yang ringan, dan penyakit perut.[2]
Penelitian dan komponen
Berbagai spesies Myrica telah diteliti secara ilmiah untuk karakteristik hortikultura atau fitokimia yang terkait dengan manfaat kesehatan. Sejak tahun 1951, literatur hortikultura tersebut mencakup studi tentang:
^Huguet V, Mergeay M, Cervantes E, Fernandez MP (October 2004). "Diversity of Frankia strains associated to Myrica gale in Western Europe: impact of host plant (Myrica vs. Alnus) and of edaphic factors". Environmental Microbiology. 6 (10): 1032–1041. doi:10.1111/j.1462-2920.2004.00625.x. PMID15344928.
^Pozuelo González JM, Gutiérrez Mañero FJ, Llinares Pinel F, Bermúdez de Castro F (April 1992). "[Density and activity of microorganisms of the carbon cycle under the canopy of Myrica gale L.]". Microbiología (dalam bahasa Spanish). 8 (1): 32–38. PMID1605919.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Su Z, Wu D, Chen B (January 2003). "[Niche characteristics of dominant populations in natural forest in north Guangdong]". Ying Yong Sheng Tai Xue Bao: Chinese Journal of Applied Ecology (dalam bahasa Chinese). 14 (1): 25–29. PMID12722433.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Bao J, Cai Y, Sun M, Wang G, Corke H (March 2005). "Anthocyanins, flavonols, and free radical scavenging activity of Chinese bayberry (Myrica rubra) extracts and their color properties and stability". Journal of Agricultural and Food Chemistry. 53 (6): 2327–2332. doi:10.1021/jf048312z. PMID15769176.