Musik Pop Hakka umumnya dikenal pertama berkembang di Taiwan (Republik Rakyat Tiongkok). Pelopor musik pop Taiwan pertama semasa Zaman Pendudukan Jepang di Taiwan adalah Deng Yu-shian yang merupakan seorang komposer Hakka, namun musiknya berbahasa Hoklo. Sedangkan untuk musik pop kontemporer Hakka, pelopornya adalah para musisi yang mulai berkiprah sejak tahun 60-an seperti Wu Sheng-zhi, Lin Tzu-yuan, dan Tu Min-heng.[1][2] Di antara penyanyi dan pencipta lagu di awal dekade 80-an, Wu Sheng-zhi dianggap sebagai yang paling berpengaruh.[2] Album berbahasa Hakka Mò-yèn ("Fated to Part") merupakan gebrakan baru dalam dunia musik Taiwan yang didominasi bahasa Mandarin dan Hoklo.[2] Namun demikian, kariernya sangat singkat karena kecelakaan yang merenggut nyawanya (Wu Sheng-zhi wafat tahun 1983). Setelah itu, diketahui tidak ada produksi musik Hakka di Taiwan.
Setelah berakhirnya Era Martial Law di Taiwan pada akhir dekade 80-an, berbagai bentuk kebudayaan lokal mulai berkembang pesat, termasuk Musik Pop Hakka. Era perkembangan musik Hakka di tahun 1990-an di Taiwan ditandai dengan kemunculan penyanyi-penyanyi pop mau pun folk kontempoer seperti Hsieh Yu-wei (dialek Siyen - Miaoli), Chen Yong-tao (dialek Hoiliuk - Hsinchu) dan Lin Sheng-xiang (dialek Siyen Selatan Liuktui - Meinong). Kepopuleran pop Hakka meningkat seiring dibukanya media-media massa berbahasa Hakka seperti Hakka TV dan radio-radio lokal. Kebangkitan musik Pop Hakka dianggap sebagai respon terhadap pencarian kembali identitas Hakka yang hilang.[2]
Pada tahun 2001, Hakka Affairs Council atau Dewan Hakka didirikan di Taiwan.[2] Lembaga ini aktif memberikan dukungan kepada pemusik Hakka dan menyelenggarakan acara yang mempromosikan musik Hakka, misalnya Hakka Tung Blossom Festival setiap April dan Mei di seluruh negeri.[2] Kementerian Kebudayaan Republik Tiongkok juga mengadakan ajang musik tahunan Golden Melody Awards untuk mengapresiasi penyanyi Hakka terbaik yang mendapat nominasi.[2]