Muhammad bin Abi Amir Al-Mansur

Artikel ini tentang Al-Mansur dari Spanyol, Al-Andalus. Ada pula artikel mengenai Khalifah Bani Abbasiyah Al Mansur dari Baghdad. Keduanya dikenal sebagai Almanzor di Barat.
Infobox orangMuhammad bin Abi Amir Al-Mansur

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(ar) أبو عامر محمد بنفانيسا أبي عامر ابن عبد Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahirank. 938 Edit nilai pada Wikidata
Algeciras Edit nilai pada Wikidata
Kematian9 Agustus 1010 Edit nilai pada Wikidata (71/72 tahun)
Medinaceli Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanMedinaceli Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
Hajib
978 – 1002
← Al-Mushafî (en) TerjemahkanAbd al-Malik al-Muzaffar (en) Terjemahkan → Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Sunni Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpolitikus, personel militer, komandan militer Edit nilai pada Wikidata
KonflikBattle of Rueda (en) Terjemahkan, Battle of Cervera (en) Terjemahkan, Sack of Barcelona (en) Terjemahkan dan Battle of Torrevicente (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Pasangan nikahOneca of Castile (en) Terjemahkan
A'isha
nilai tidak diketahui (977–)
Asma Bint Ghalib (en) Terjemahkan (978–)
Abda (en) Terjemahkan (983–) Edit nilai pada Wikidata
Kekasihtanpa nilai Edit nilai pada Wikidata
AnakAbd al-Rahman Sanchuelo (en) Terjemahkan
 ( Abda (en) Terjemahkan)
Abd al-Malik al-Muzaffar (en) Terjemahkan
 ( ) Edit nilai pada Wikidata


Abu 'Amir Muhammad bin Abdullah bin Abi 'Amir (bahasa Arab: أبو عامر محمد بن عبد الله بن أبي عامر) (c. 938-8 Agustus 1002) digelari Al-Hajib (الحاجب) dan Al-Mansur (المنصور, "sang pemenang"), atau di Barat diketahui sebagai Almanzor adalah seorang jenderal dan politikus Al-Andalus. Ia adalah penguasa de facto di Al-Andalus (Iberia Islam) dari tahun 976-1002, kekuasaannya melebihi khalifah yang resmi.[1][2] Pada masa kekuasaannya, Al-Andalus kembali mencapai masa kejayaannya.

Masa kekuasaaan

Ia mulai berkuasa sebagai wakil bagi Hisyam II yang masih berumur 22 tahun, yang pada 976 menggantikan Al-Hakam II sebagai khalifah. Namun Al-Mansur dengan cepat mendominasi pemerintahan, dan pada tahun 981, Hisyam II terpaksa mengesahkan kekuasaan Al-Mansur secara resmi atas segala aspek pemerintahan.[1] Hisyam menyelesaikan istana Madinah Az-Zahra,[3] dan memindahkan semua administrasi pemerintahan ke istana baru ini. Hal ini menyebabkan khalifah yang sebenarnya terisolasi di istananya sendiri.[2] Bertumpu pada agama dan tentara kuat yang terpusat, ia membangun Al-Andalus menjadi negara terkuat di Semenanjung Iberia.[1] Ia juga memimpin serangan-serangan terhadap kerajaan-kerajaan Kristen di Iberia Utara, diantaranya serangan terhadap Barcelona (985) dan Santiago de Compostela (997). Serangan-serangannya menimbulkan kerugian besar bagi kerajaan-kerajaan Kristen, kecuali Kerajaan Navarra yang tidak diserangnya karena adanya perdamaian dengan kerajaan tersebut.[1] Perdamaian dengan Navarra diperkuat dengan pernikahannya dengan Abda, puteri dari Raja Navarra Sancho II. Al-Mansur juga menikah dengan Teresa, puteri Raja Bermudo II dari León.

Ia meninggal pada tahun 1002, pada masa puncak kekuasaannnya. Ia digantikan oleh puteranya, Abdul Malik Al-Muzaffar yang juga berkuasa memanfaatkan lemahnya Khalifah Hisyam II.

Catatan kaki

  1. ^ a b c d Payne, Stanley G. (Juli 1972). "Chapter Two:Al-Andalus". A History of Spain and Portugal. University of Central Arkansas. vol. 1. Diakses tanggal 2007-10-28. 
  2. ^ a b Foundation for Medieval Genealogy dan Charles Cawley (2006-07). "Moorish Spain". Foundation for Medieval Genealogy. Diakses tanggal 2007-10-15. 
  3. ^ The City of Al-Zahra, Saudi Aramco World

Referensi

  • Payne, Stanley G. (Juli 1972). "Chapter Two:Al-Andalus". A History of Spain and Portugal. University of Central Arkansas. vol. 1. Diakses tanggal 2007-10-28. 
  • Foundation for Medieval Genealogy dan Charles Cawley (2006-07). "Moorish Spain". Foundation for Medieval Genealogy. Diakses tanggal 2007-10-15.