Jaringan ini berkembang secara cepat pada awal dekade abad ke-20, namun kecepatan pengembangannya menurun drastis setelah Perang Dunia II. Pada akhir dekade 1990an pengembangan dilanjutkan, dengan rencana pembangunan empat jalur baru. Namun, kecepatan pengembangan terlalu lanbat dibandingkan pertumbuhan kebutuhan transportasi dalam kota dan membuat jaringan menjadi terlalu penuh.
Diskusi mengenai kebutuhan akan sistem transportasi bawah tanah di Buenos Aires dimulai pada akhir abad ke-19, bersama dengan sistem trem. Operasi dimulai pada tahun 1870 dan di sekitar tahun 1900 terjadi krisis yang diperburuk oleh monopolisasi perusahaan, sebuah proses dimulai untuk menghadapi elektrifikasi sistem.
Dalam konteks ini, proposal pertama untuk pembangunan sebuah sistem bawah tanah dibuat, bersama dengan permintaan bantuan dana pemerintah: pertama pada tahun 1886, dan beberapa lagi pada tahun 1889, namun menteri dalam negeri menghentikan kemampuan administrasi kota kemampuan memberikan izin terhadap bangunan bawah tanah di dalam Kota. Untuk alasan ini, rencana pembangunan langsung diajukan kepada kementerian.
Pada tahun 1894 diputuskan untuk membangun gedung Kongres, dan kemudian ide jalur bawah tanah muncul kembali, karena diharapkan dapat memperpendek waktu perjalanan antara Casa Rosada dan gedung Kongres (dengan alasan yang sama muncul juga rencana membangun trem listrik menuju Avenida de Mayo). Miguel Cané, mantan Wali kota Buenos Aires (1892–1893), juga membuat pernyataan bada tahun 1896 mengenai kebutuhan akan jalur rel bawah tanah yang sama dengan di London.
Namun berbagai macam proyek gagal karena peningkatan kebutuhan modal.
Jalur bawah tanah pertama dibuka pada 1 Desember 1913 dan dibangun oleh Anglo-Argentine Tramways Company (Compañía de Tranvías Anglo-Argentina (CTAA), dalam bahasa Spanyol), yang mendapat izin membangun pada tahun 1909. Jalur ini menjadi salah satu bagian dari Jalur A saat ini, menghubungkan stasiun di Plaza de Mayo dan Plaza Miserere. Pada 1 April 1914 jalur diperpanjang hingga stasiun Río de Janeiro dan pada 1 Juli diperpanjang hingga stasiun Primera Junta.
Tahun 1912 perusahaan Lacroze Hermanos memenangkan konsesi untuk membangun jalur bawah tanah yang lain. Jalur ini saat ini menjadi jalur B dan diresmikan pada 17 Oktober 1930. Tahun 1933, Hispano-Argentina Society of Public Works and Finance (Hispano–Argentina de Obras Públicas y Finanzas (CHADOPYF), dalam bahasa Spanyol) memulai pembangunan jalur bawah tanah yang lain.[2]
Seluruh jaringan dipusatkan dan dinasionalisasi pada akhir dekade 1930an di bawah manajemen Transport Corporation of Buenos Aires (CTBA), dimana pada tahun 1952 digabungkan dengan Buenos Aires Transport General Administration (AGTBA).
Tahun 1963, administrasi tersebut dihapuskan dan jaringan bawah tanah menjadi properti dari perusahaan Subterráneos de Buenos Aires (SBA) (kemudian menjadi SBASE). Tahun 1994 layanan mengalami privatisasi dan sekarang diatur oleh Metrovías S.A. dengan stasiun tetap menjadi properti SBASE.
Jaringan saat ini
Jaringan saat ini terdiri dari enam jalur bawah tanah, dengan diberi label "A" hingga "E" dan "H" dan dimana lebih lanjut dibedakan dengan warna yang berbeda, memiliki total panjang jalur sepanjang 52 km. Terdapat juga sebuah jalur kereta api ringan di permukaan sebagai PreMetro E2light rail. Jumlah penumpang harian sebesar 1,7 juta[3] dan terus bertambah. Dengan pola penggunaan saat ini, sistem secara keseluruhan memiliki jalur yang terlalu panjang, dam pada hari kerja menjadi terlalu padat dengan layanan yang kurang. Sebuh progam pengembangan masih direncanakan, dan direncanakan akan memperluas jaringan menjadi 97 km pada tahun 2011.[4]
Tarifnya senilai ARS 1,10 (sekitar Rp 2500) dan faktanya lebih murah dari bus kota. Jika dulu digunakan karcis, pada saat ini, pengguna menggunakan kartu penggunaan tunggal atau multi (disebut SubtePass) dengan sebuah strip magnetik atau penggunakan kartu bebas kontak yang disebut Monedero yang dapat diisi ulang dengan uang tunai atau rekening bank dengan pengambilan otomatis. Kereta berjalan dari pukul 5:00 hingga 22:45, setiap 3–6 menit, bergantung pada jalurnya.[butuh rujukan]
Terdapat beberapa rencana proyek untuk mengembangkan jaringan.[4]
Pengerjaan dalam perkembangan
Jalur A sedang dalam pembangunan menuju bagian barat dari Carabobo: 2 km dengan 2 stasiun: San José de Flores, San Pedrito (sebelumnya Nazca) (2010).
Jalur B dikembangkan di bawah tanah menuju barat (2 km) dari Los Incas menuju Echeverría dan Juan Manuel de Rosas dimana transfer menuju Ferrocarril Mitre disediakan.
Jalur E dikembangkan dari Bolívar menuju Retiro (2 stasiun penghubung C.Central dan Catalinas) dimulai pertengahan tahun 2007.
Jalur H pembangunan di bagian Caseros - Hospitales dimulai awal tahun 2006.
Proyek jangka menengah
Bagian utara yang menghubungkan Corrientes menuju Retiro, memiliki tujuh stasiun dan memiliki panjang 3,8 km.
Rencana jalur baru
Pengembangan masa depan berbasis dari program Rencana Jalur Baru: , dan , dimana rutenya telah disetujui oleh legislator kota. Jalur 39,3 km akan diambahkan ke dalam jaringan, membuat jalur total menjadi 97 km dan menyediakan beberapa stasiun dengan beberapa persilangan jalur ternasuk dengan rute utara-selatan untuk membuat jalur cukup yang menghindari pusat kota.
Jalur baru ini berarti lebih dari dua juta penduduk Buenos Aires, atau sekitar 70% populasi kota akan hidup dalam jarak 400m dari stasiun metro. Jalur baru ini akan didistribusikan dalam lebih dari 56 stasiun baru.
Jalur F akan berjalan dari Barracas menuju Plaza Italia dan akan terdiri dari 16 stasiun baru. Rencananya rute ini akan memiliki panjang 10,8 km.
Line G akan menghubungkan Retiro dan Villa Park dan memiliki panjang 12,1 km dengan 15 stasiun baru.
Jalur I akan melewati Parque Chacabuco menuju Ciudad Universitaria dengan 18 stasiun baru. panjang rute ini adalah 12,6 km.