Mercure Convention Center Ancol, dahulu dikenal dengan nama Hotel Horison, adalah sebuah hotel berbintang 4 yang terletak di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Hotel ini merupakan hotel kedua yang dibangun di taman hiburan ini, setelah Putri Duyung Cottage. Hotel ini dahulu terletak tepat di tepi Pantai Ancol, namun reklamasi yang dilakukan pada tahun 2010-an telah menggerus reputasi ini.[1] Sesuai dengan namanya, Mercure Convention Center Ancol ditargetkan untuk wisatawan bisnis. Hotel ini dimiliki oleh PT Metropolitan Realty International, anak usaha dari Jakarta Setiabudi Internasional, dan dikelola oleh Accor melalui merek Mercure.[2]
Sejarah
Meskipun Ancol saat ini identik dengan hiburan keluarga, hotel ini awalnya dibangun untuk aktivitas yang sekarang dianggap haram di Indonesia: perjudian. Pada zaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin, perjudian masih berstatus legal di Jakarta, dan berbagai sarana dan prasarana dibangun untuk mendukung aktivitas tersebut. Salah satu kasino terbesar adalah Copacabana yang terletak di tepi Pantai Ancol.[3] Untuk melayani tamu kasino, pada tahun 1973, PT Metropolitan Realty International, anak usaha Metropolitan Group (sekarang Metland), mulai membangun sebuah hotel berlantai 10 dengan biaya sebesar Rp4 miliar. Dirancang oleh Perentjana Djaja dan dibangun oleh Dimensi Engineering, hotel tersebut dibuka secara terbatas pada tanggal 15 September 1975 sebagai Hotel Horison, sekaligus menandakan peluncuran jaringan hotel Horison yang masih ada sampai sekarang. Ali Sadikin secara resmi membuka hotel pada tanggal 15 April 1976.[4]
Pada tahun 1981, Presiden Soeharto mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.9/1981 yang melarang segala bentuk perjudian di Indonesia.[5] Hal ini membawa petaka bagi Hotel Horison hampir dalam sekejap. Tutupnya Copacabana menyebabkan hotel ini kehilangan sumber utama penghasilan mereka, dan mereka mencatat kerugian setiap tahun. Selama lima tahun berturut-turut, hotel ini hanya mencatat tingkat hunian sebesar 15%. Situasi ini berjalan hingga tahun 1986, ketika Boediman Kusika ditunjuk sebagai General Manager. Boediman, yang mengerti bahwa mereka perlu mencari sumber penghasilan alternatif, mulai merombak kinerja dan mengubah citra hotel menjadi sebuah penginapan ramah keluarga, terutama karena Dunia Fantasi sudah dibuka pada tahun 1985. Hal ini membuahkan hasil; per tahun 1993, hotel mencatat tingkat hunian sebesar 70%. Hotel Horison meraih penghargaan Anugerah Adikarya Wisata atas kegigihannya untuk bangkit dari keterpurukan.[4]
Pada bulan April 1990, Hotel Horison mengalami perluasan dengan penambahan sebuah gedung baru berlantai 11 yang terdiri atas 120 kamar. Pembangunan ini selesai pada bulan September 1991 dan mulai digunakan pada tanggal 18 April 1992. Hal ini meningkatkan jumlah kapasitas kamar hotel dari 320 menjadi 440.[4]
Pada tahun 2001, Metland menjual Metropolitan Realty International kepada Jakarta Setiabudi Internasional, pemilik Hotel Raddin Ancol (sekarang Discovery Ancol). Dua tahun kemudian, Metland mengakhiri kontrak pengelolaan hotel dan digantikan oleh Accor. Hotel resmi bersalin nama menjadi Mercure Convention Center Ancol pada tanggal 12 Maret 2003. Di bawah Accor, hotel melakukan reorientasi kedua dengan target baru, yakni wisatawan bisnis.[6]
Fasilitas
Mercure Convention Center Ancol adalah hotel berlantai 11 yang memiliki kapasitas kamar sebanyak 438, dengan tipe kamar mulai dari Superior Room hingga Presidential Suite. Hotel ini menyediakan fasilitas pendukung berupa 2 rumah makan (Nelayan Bar, Sunda Kelapa Restaurant), kolam renang, pusat kebugaran, dan 16 ruang pertemuan.[7]
Rujukan
Pranala luar