Massimiliano "Max" Biaggi (lahir 26 Juni 1971). Prestasi yang pernah dicapainya adalah juara dunia GP 250cc sebanyak 4 kali berturut-turut, yaitu pada musim balap 1994, 1995, 1996, dan 1997. Debut di balap Grandprix motor dijalaninya tahun 1991 kelas 250cc di GP Prancis. Juara seri pertamanya diperoleh di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan pada GP 250cc musim balap 1989. Max Biaggi mendapat julukan "Roman Emperor" dan "Mad Max"
Pada musim balap 1998 ia pindah ke kelas GP 500,bersama Erv Kanemoto mekanik peranakan Jepang Amerika ini meraih posisi runner up di bawah Michael Doohan. Pada tahun 1999 dia hijrah ke tim Marlboro Yamaha Team,kali ini Kanemoto tidak bersamanya.Bersama tim pabrikan Yamaha ini prestasi tertingginya adalah di posisi runner up.Kali ini di bawah rival sejatinya,Valentino Rossi.Rossi menunggangi 2 jenis motor yang berbeda.
Tahun 2002 adalah era perpindahan dari motor 2-tak ke 4-tak. Max Biaggi tetap di tim pabrikan Yamaha dengan menungganggi YZRM1. Tahun berikutnya,membela Honda di team satelit yaitu Honda Pons dengan sponsor Camel. Pada tahun 2005 Biaggi pindah ke team pabrikan Repsol Honda di atas sadel RC211V. Sebelum menjadi pembalap motor ia bercita-cita sebagai pemain sepak bola dan berlaga di Liga Calcio. Pembalap berjuluk “The Roman Emperor” ini identik dengan nomor 3 yang selalu digunakan saat balapan.
Tanggal 26 September 2010 Max Biaggi memastikan diri sebagai juara dunia World Superbike musim 2010.[1] Musim 2012, Biaggi mendapatkan gelar juara dunia yg kedua hanya unggul 0.5 poin dari pesaingnya Tom Sykes.
Biaggi kembali ke WSBK setelah 3 tahun pensiun, ia kembali membalap untuk tim Aprilia Racing Team menggunakan motor Aprilia RSV4 RF sebagai Wildcard. Ia turun di seri Misano didua race tersebut Biaggi berhasil finis diposisi ke 6. Berlanjut ke Sepang dibalapan pertama Biaggi sukses meraih podium finis ke 3 setelah menyalip Tom Sykes dipertengahan-akhir jalannya balap sekaligus menjadikan ia sebagai pencetak podiun tertua ajang WSBK diusia 45 tahun, tetapi sayangnya dibalapan kedua Biaggi gagal finis setelah mendapatkan senggolan dari Tom Sykes ditikungan pertama. Biaggi juga sempat dikabarkan akan menjalani balapan terakhirnya di seri Qatar, tetapi lagi-lagi Biaggi terkena cedera.
1949 B. Ruffo 1950 D. Ambrosini 1951 B. Ruffo 1952 E. Lorenzetti 1953 W. Haas 1954 W. Haas 1955 H. Müller 1956 C. Ubbiali 1957 C. Sandford 1958 T. Provini 1959 C. Ubbiali
1960 C. Ubbiali 1961 M. Hailwood 1962 J. Redman 1963 J. Redman 1964 P. Read 1965 P. Read 1966 M. Hailwood 1967 M. Hailwood 1968 P. Read 1969 K. Carruthers
1970 R. Gould 1971 P. Read 1972 J. Saarinen 1973 D. Braun 1974 W. Villa 1975 W. Villa 1976 W. Villa 1977 M. Lega 1978 K. Ballington 1979 K. Ballington
1980 A. Mang 1981 A. Mang 1982 J. Tournadre 1983 C. Lavado 1984 C. Sarron 1985 F. Spencer 1986 C. Lavado 1987 A. Mang 1988 S. Pons 1989 S. Pons
1990 J. Kocinski 1991 L. Cadalora 1992 L. Cadalora 1993 T. Harada 1994 M. Biaggi 1995 M. Biaggi 1996 M. Biaggi 1997 M. Biaggi 1998 L. Capirossi 1999 V. Rossi
2000 O. Jacque 2001 D. Kato 2002 M. Melandri 2003 M. Poggiali 2004 D. Pedrosa 2005 D. Pedrosa 2006 J. Lorenzo 2007 J. Lorenzo 2008 M. Simoncelli 2009 H. Aoyama
2010 T. Elías 2011 S. Bradl 2012 M. Márquez 2013 P. Espargaró 2014 T. Rabat 2015 J. Zarco 2016 J. Zarco 2017 F. Morbidelli 2018 F. Bagnaia 2019 Á. Márquez
2020 E. Bastianini 2021 R. Gardner 2022 A. Fernández 2023 P. Acosta
Artikel bertopik pembalap motor ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Lokasi Pengunjung: 3.139.107.131