Lü Meng atau Lu Meng (Hanzi: 呂蒙, Lǚméng) (178 - 219 Masehi) adalah jendral perang yang bekerja untuk kerajaan Wu timur (Dong Wu) pada masa Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno. Lu Meng lahir di Fupo, Runan (sekarang Fuyang, Anhui) pada tahun 178. Salah satu peranannya yang terkenal adalah sebagai jendral dalam invasi di Jingzhou yang dimana menyebabkan kematian Guan Yu, salah satu jendral negara Shu terkuat pada zaman itu. Tidak lama setelah Guan Yu meninggal, Lu Meng jatuh sakit yang membuat Sun Quan (raja Wu) khawatir. Sun Quan menyatakan akan memberi hadiah besar bagi orang yang mampu menyembuhkan Lu Meng, tetapi pada akhirnya Lu Meng tidak dapat disembuhkan dan meninggal pada umur 41 tahun. Sebelum kematiannya, Lu Meng merekomendasikan Zhu Ran dan Lu Xun kepada Sun Quan.
Pengejaran ilmiah
Jiang Biao Zhuan (江表傳) merekam bahwa Sun Quan pernah berkata kepada Lü Meng dan Jiang Qin: "Kalian berdua sekarang adalah komandan jadi kalian harus memperkaya diri kalian dengan ilmu." Lü Meng membalas: "Ada banyak hal yang harus saya urus di militer, jadi saya khawatir saya tidak punya waktu untuk membaca". Sun Quan menasihatinya:[Sanguozhi zhu 1]
Saya tidak bermaksud untuk berkata kamu harus belajar ajaran Konfusius dan menjadi pejabat sarjana. Yang saya harap kamu bisa lakukan adalah menghabiskan waktumu sedikit untuk belajar dan memahami sejarah. Apakah kamu punya lebih banyak hal dibandingkan saya? Saat saya masih muda, saya membaca Shijing, Shu Jing, Kitab Ritus, Zuo zhuan dan Guoyu, tapi bukan Yi Jing. Sejak saya menggantikan kakak saya, saya membaca Tiga Sejarah - Shiji, Kitab Han, dan Dong Guan Han Ji - dan banyak kitab militer, dan itu memperkaya saya. Kalian berdua memiliki pikiran terbuka dan bisa belajar cepat, jadi kamu bisa pergi membaca. Apakah kamu tidak mau? Kamu bisa mulai dari Seni Berperang karya Sun Tzu, Enam Ajaran Rahasia, Zuo zhuan, Guoyu dan Tiga Sejarah. Konfusius pernah berkata, 'Kamu tidak akan mendapatkan apa pun bahkan jika kamu berhenti makan dan tidur dan terus memikirkan sesuatu, jadi kenapa kamu tidak belajar?'. Saat Kaisar Guangwu sibuk dengan urusan militer, dia masih meluangkan waktu untuk membaca. Mengde setuju bahwa ia sudah tua tetapi ia tidak menyerah belajar. Mengapa kamu tidak memberikan dorongan pada dirimu sendiri?"[Sanguozhi zhu 2]
Lü Meng sangat terinspirasi dengan nasihat Sun Quan hingga ia berniat untuk belajar dengan giat dan menerima banyak ilmu. Dia akhirnya melampaui beberapa sarjana Konfusianisme dalam hal jumlah teks yang dibacanya.[Sanguozhi zhu 3]
Percakapan dengan Lu Su
Pada 210 setelah Lu Su menggantikan Zhou Yu (yang meninggal sakit pada awal tahun) sebagai panglima perang Sun Quan, ia singgah di garnisun Lü Meng saat ia pergi menuju Lukou (陸口; di Danau Lushui dekat Chibi saat ini, Hubei). Lu Su selama ini memandang Lü Meng dengan hina, namun seseorang mengatakan kepadanya: "Ketenaran dan kemuliaan Jenderal Lü meningkat dari hari ke hari. Sekarang kamu tidak boleh memandangnya dengan cara yang sama seperti dulu. Kamu harus mengunjunginya segera." Lu Su kemudian menuju ke perkemahan Lü Meng. Setelah minum-minum, Lü Meng bertanya kepada Lu Su, "Kamu telah menerima janji penting dan kamu akan ditempatkan di dekat Guan Yu. Apakah kamu sudah membuat rencana darurat untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga?" Lu Su dengan lesu menjawab, "Saya akan beradaptasi dengan situasi ketika saatnya tiba." Lü Meng kemudian berkata: "Timur dan barat mungkin menjadi satu keluarga sekarang, tetapi Guan Yu adalah orang yang memiliki kekuatan beruang dan harimau. Bagaimana mungkin kamu tidak membuat persiapan sebelumnya?" Lü Meng kemudian mengusulkan lima strategi kepada Lu Su tentang cara menghadapi Guan Yu. Lu Su meninggalkan tempat duduknya, mendekati Lü Meng, meletakkan tangannya di bahunya dan berkata, "Lü Ziming, aku tidak pernah tahu kamu memiliki wawasan seperti itu sampai aku datang ke sini." Dia juga mengunjungi ibu Lü Meng dan berteman dengan Lü Meng.[Sanguozhi 1]
Catatan Jiang Biao Zhuan
Jiang Biao Zhuan mencatat kisah yang sedikit berbeda mengenai pertemuan antara Lu Su dan Lü Meng. Lu Su meletakkan tangannya di bahu Lü Meng dan berkata: "Aku dengar kamu sebelumnya hanyalah seorang pejuang. Tapi sekarang, kamu telah melakukan pencarian ilmiah dan kamu bukan lagi Meng di bawah bimbingan Wu." Lü Meng menjawab:[Sanguozhi zhu 4]
Saat para sarjana berpisah pada tiga hari, mereka akan memandang mereka sesama dengan pandangan baru saat mereka bertemu lagi. Sekarang karena kamu menggantikan Gongjin, tugasmu akan menjadi lebih berat dan kamu juga akan bertetangga dengan Guan Yu. Guan Yu adalah seorang pelajar ulet dan juga membaca Zuo Zhuan. Ia memiliki suara yang keras dan lantang dan memiliki aura pahlawan di dirinya. Namun ia sombong dan egois. Sekarang kamu akan menghadapinya, kamu seharusnya sudah memiliki strategi untuk melawannya.
Ia kemudian mengusulkan tiga strategi kepada Lu Su bagaimana melawan Guan Yu. Lu Su menghormatinya sehingga ia menyimpan usulannya untuk dirinya sendiri dan tidak mengungkapkannya.[Sanguozhi zhu 5]
Peribahasa Tionghoa "Ah Meng dari Wu" (吳下阿蒙; 吴下阿蒙; wú xià ā méng) dan "menggosok mata dan melihat" (刮目相看; guā mù xiāng kàn) berasal dari percakapan ini. Peribahasa pertama digunakan untuk menggambarkan seorang yang tak berpelajar yang berkembang melalui giat belajar[1] sementara peribahasa kedua artinya melihat seseorang dari sudut pandang berbeda, apalagi jika orang tersebut telah mengalami peningkatan yang luar biasa.[2]
Anekdot
Insiden dengan Cai Yi
Pada masa mudanya, Lu Meng tidak bisa membaca dan menulis dengan baik. Saat ia memberikan perintah, ia harus memberikan perintah itu secara lisan dan meminta seseorang untuk menulis perintahnya. Cai Yi (蔡遺), Bupati Jiangxia mencemoohnya karena hal tersebut. Namun Lu Meng tidak memasalahkan hal tersebut. Saat Gu Shao (顧邵), Bupati Yuzhang meninggal, Lu Meng merekomendasi Cai Yi untuk menggantikan Gu Shao. Mendengarkan itu, Sun Quan ketawa dan bergurau kepada Lu Meng: "Apakah kamu mencoba menjadi Qi Xi?". Sun Quan menerima usulannya.
Mentolerir Gan Ning
Lu Meng tidak begitu senang untuk bekerja dengan Gan Ning karena masa lalu Gan Ning yang keji dan buas. Ada sebuah insiden dimana Lu Meng sangat marah dan ingin membunuh Gan Ning. Gan Ning juga membuat marah Sun Quan beberapa kali ketika dia menentang perintah tuannya. Ketika Lü Meng mendengar tentang hal itu, dia berkata kepada Sun Quan: "Kekaisaran masih harus diamankan. Jendral yang galak seperti Gan Ning sulit didapat. Anda harus menoleransi dia." Sun Quan mengindahkan nasihat Lü Meng dan memperlakukan Gan Ning dengan murah hati. Sebagai imbalannya, Gan Ning melayani Sun Quan dengan setia sampai kematiannya.
Penilaian
Sun Quan pernah menyatakan: "Seseorang menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia. Lu Meng dan Jiang Qin merupakan dua contoh teladan. Mereka menerima kekayaan dan kejayaan, namun mereka tetap belajar dan ingin menjadi akademisi. Mereka menanggap kekayaan tidak lebih penting dibandingkan kebenaran." Pada saat yang lain, Sun Quan berkata: "Saat Ziming masih muda, saya pernah menyatakan bahwa ia adalah seseorang yang tidak menyerah pada kesulitan, dia memang pemberani tapi hanya itu saja. Namun saat ia tumbuh besar, ia menjadi lebih pintar dan cakap, bahkan kedua setelah Gongjin, namun ia tidak bisa berdebat dan berpuisi seperti Gongjin. Saat ia mengalahkan dan menangkap Guan Yu, ia melakukan lebih hebat dibandingkan Lu Zijing".
Di Kisah Tiga Negara
Kematian Lu Meng didramatisasikan dalam Kisah Tiga Negara. Sun Quan dan pengikutnya hendak merayakan kemenangan Lu Meng atas Guan Yu dan penaklukan Provinsi Jing dari Liu Bei dan Lu Meng diberikan penghargaan tertinggi. Di jamuan makan tersebut, Lu Meng dirasuki oleh arwah Guan Yu yang bergentayangan, memegang Sun Quan dan berteriak: "Bocah mata hijau! Pengecut berjenggot ungu, apakah kamu mengenal saya?". Anak buah Sun Quan bergegas melindungi Sun Quan dan Lu Meng yang dirasuki Guan Yu mendorong Sun Quan dan kembali ke tempat duduknya. Dengan amarah yang besar, suaranya bergema: "Sejak mengalahkan Pemberontakan Serban Kuning, saya berperang selama 30 tahun. Namun saya kehilangan nyawa saya ketika kau menggunakan siasat jahat melawan saya. Saya tidak bisa memakan dagingmu selama saya masih hidup, namun saya masih bisa mengambil arwah Lu Meng setelah meninggal! Saya Guan Yunchang, Marquis Desa Hanshou." Sun Quan dan pengikutnya merasakan rasa takut yang cukup hebat hingga membuat mereka melutut. Arwah Guan Yu keluar dari Lu Meng dan Lu Meng kemudian pingsan dan meninggal mengeluarkan darah dari tujuh lubang tubuh. Semua orang trauma dengan pemandangan yang mereka saksikan.
Adaptasi modern
Lu Meng muncul dalam permainan video Sony Playstation yang berjudul Dynasty Warrior. Lu Meng muncul dengan rambut sepanjang bahu yang diikat dan bersenjatakan tombak berjenis halberd yang bernama White Tiger.